Pura - Pura Miskin

Pura - Pura Miskin

Awal Mula

Marcellino Alionso Taylor anak dari pasangan Max dengan Dennisa putri ke enam Daddy Alvonso dengan Mommy Laras. Di usia yang ke tiga puluh lima Marcel belum juga menikah.

Bukan tanpa alasan dirinya belum menemukan yang cocok dan merasa nyaman jika berdekatan dengan seorang gadis.

"Marcel usiamu sudah menginjak ke tiga puluh lima tapi sampai sekarang kamu belum juga menikah sedangkan semua sepupumu bahkan hampir semua ponakan mu sudah menikah. Kamu kapan menikah dan memperkenalkan kami calon istrimu?" tanya Dennisa dengan wajah frustasi.

"Mommy, Marcel belum ada yang cocok nanti kalau sudah bertemu barulah Marcel akan memperkenalkan Mommy dan Daddy." Jawab Marcel yang memang belum menemukan gadis impiannya.

"Bagaimana kalau Mommy perkenalkan dengan anak sahabat Mommy?" tanya Dennisa.

"Maaf Mom, Marcel tidak mau karena Marcel ingin cari sendiri." jawab Marcel menolak permintaan Dennisa.

Bukan tanpa alasan karena sudah berapa kali Delisa memperkenalkan anak sahabatnya bahkan anak sahabat Max tapi tidak ada yang cocok membuat Marcel enggan diperkenalkan dengan gadis pilihan ke dua orang tuanya.

Selain itu Marcel yang tidak tertarik dengan mereka, Marcel sangat kesal ketika para gadis tersebut tidak pernah menyerah untuk mengejar dirinya dengan cara datang ke kantor bahkan datang ke mansion milik orang tuanya membuat Marcel akhirnya jarang menginap di mansion.

Marcel yang memiliki apartemen terpaksa menginap di apartemen sampai mereka tidak datang ke mansion milik orang tuanya hingga akhirnya Dennisa terpaksa mengatakan ke mereka untuk tidak datang lagi agar putranya bisa menginap kembali di mansion nya.

"Mommy dan Daddy, Marcel akan mencari cinta sejati dengan cara menyamar menjadi pria miskin." Ucap Marcel tiba-tiba.

"Apa?" Pekik Max dan Dennisa bersamaan.

"Marcel tahu mereka menyukai Marcel karena Marcel pria kaya karena itu Marcel akan menyamar menjadi pria miskin untuk menutupi identitas Marcel." Ucap Marcel menjelaskan.

"Lalu kamu tinggal dimana? Tidak mungkin kamu tinggal di apartemen mewah. Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?" Tanya Dennisa penasaran begitu pula dengan Max.

"Marcel akan tinggal di apartemen yang sempit dan berkerja sebagai pelayan restoran." Jawab Marcel menjelaskan secara detail.

"Apa? Mommy tidak setuju." Ucap Dennisa dengan nada tegas.

Bruk

"Mommy dan Daddy, Marcel mohon tolong hormati keputusan Marcel untuk mencari gadis yang benar-benar tulus mencintai Marcel. Marcel tidak mau menikah dengan orang yang hanya memandang status Marcel sebagai pria kaya." Mohon Marcel sambil berlutut untuk pertama kalinya.

Dennisa dan Max menghembuskan nafasnya dengan perlahan hingga beberapa saat kemudian, Dennisa dan Max menganggukkan kepalanya tanda setuju sambil mengangkat tubuh Marcel agar tidak berlutut.

"Baik, tapi jika dalam enam bulan kamu belum menemukan gadis yang kamu cintai maka kamu harus menerima perjodohan dengan anak teman Mommy." Ucap Dennisa dengan nada tegas.

"Enam Bulan terlalu cepat Mom, bagaimana kalau satu tahun?" Tanya Marcel dengan menampilkan puppy eyes yang menjadi andalannya.

"Baik satu tahun." Jawab Dennisa pasrah yang tidak tega menolak permintaan Marcel.

"Terima kasih Mom, Dad." Ucap Marcel sambil tersenyum.

Ke dua orang tuanya hanya menganggukkan kepalanya kemudian Marcel berdiri dan berjalan ke arah tangga menuju ke arah kamarnya.

xxxxxxxx

Di tempat yang berbeda seorang gadis cantik dan baik hati bernama Marimar namun hidupnya sangat menderita sejak ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang sangat jahat di tambah dengan adik tirinya yang sifatnya sama seperti Ibu kandungnya.

Ketika Ibunya Marimar masih hidup Ayah kandungnya berselingkuh dengan Sekretarisnya hingga suatu ketika suaminya datang sambil membawa sekretaris dan anak selingkuhannya yang saat itu berumur delapan tahun membuat Ibunya Marimar yang saat itu sedang sakit parah akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Selang satu hari kematian Ibunya, Ayah kandungnya menikah dengan Sekretarisnya dan saat itu umur Marimar baru sembilan tahun.

Ibu tirinya membuat hidup Marimar sangat menderita karena diperlakukan seperti seorang pelayan. Tidur di kamar pelayan dan memakai seragam pelayan selain itu Ibu tirinya sengaja memberikan makanan sisa dan sering menghukumnya jika melakukan kesalahan namun Marimar berusaha untuk tegar dan menerima perlakuan kejam keluarganya.

Hingga Marimar berumur tiga belas tahun dan adik tirinya berumur dua belas tahun, kejadian yang tidak pernah mereka bayangkan seumur hidupnya. Ayahnya Marimar mengalami bangkrut karena perusahaan yang dikelolanya di tipu oleh rekan bisnisnya.

Hingga akhirnya mereka tinggal di rumah sederhana, Ibu Tirinya dan adik tirinya menyuruh Marimar untuk membersihkan seluruh rumah karena mereka tidak terbiasa membersihkan rumah.

Marimar diperlakukan seperti seorang pelayan sedangkan Ayah kandungnya tidak memperdulikan akan penderitaan Marimar.

Teriakan kesakitan dan air mata Marimar tidak membuat Ayah kandungnya kasihan atau iba sedikitpun karena mata hatinya sudah tertutup dan dirinya lebih mencintai adik tirinya Marimar sekaligus anak kandungnya.

Selesai membersihkan rumah, seperti biasa Marimar dengan terburu - buru membersihkan tubuhnya yang lengket kemudian memakai pakaian bekas milik adiknya karena kebetulan umur mereka selisih satu tahun.

Selesai memakai pakaian dan membawa tas serta sepatu bekas milik adik tirinya Marimar berangkat sekolah dengan berjalan kaki karena ke dua orang tuanya tidak pernah memberikan uang saku.

Berbeda dengan adik tirinya, selalu diberikan uang saku dan dibelikan motor dengan menjual perhiasan milik Ibunya.

Marimar tidak pernah merasa iri hati dengan perbedaan yang sangat mencolok. Kebetulan jarak rumah dengan sekolah tidak begitu jauh sehingga tidak masalah buat Marimar jika berjalan kaki.

Lima Tahun Kemudian

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepatnya dan kini usia Marimar genap delapan belas tahun sedangkan adik tirinya berumur tujuh belas tahun.

Marimar tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik menuruni kecantikan Ibunya sedangkan adik tirinya wajahnya biasa saja. Adiknya bisa cantik karena memakai make up sedangkan Marimar kecantikannya alami.

Hal itu membuat adik tirinya semakin membenci Kakak tirinya dan selalu menyuruhnya dan memberikan pakaian yang tidak layak pakai atau agak lusuh.

Selesai membersihkan rumah, seperti biasa Marimar dengan terburu - buru membersihkan tubuhnya yang lengket kemudian memakai pakaian bekas milik adiknya.

Selesai memakai pakaian dan membawa tas serta sepatu bekas milik adik tirinya, Marimar berangkat sekolah dengan berjalan kaki karena ke dua orang tuanya sampai sekarang tidak pernah memberikan uang saku. Sehingga Marimar selalu membawa bekal makanan untuk mengganjal perutnya.

Kebetulan jarak rumah dengan kampus tidak begitu jauh sehingga tidak masalah buat Marimar jika berjalan kaki.

Bruk

Marimar yang terburu-buru masuk ke dalam ruang kampus di mana dirinya bisa kuliah dengan jalur prestasi tidak sengaja menabrak seorang pria tampan.

"Maaf, aku tidak sengaja." Ucap Marimar sambil menundukkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Baru awal2 udh emosi saia 😭

2024-04-17

0

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Bang 😭

2024-04-17

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

aku mampir di cerita mu

2024-02-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!