"Kamu akan tahu nanti, cepat bos marah besar!" perintah pelayan tersebut dengan nada masih ketus.
"Iya ... Iya ..." Ucap Marimar walau wajahnya masih terlihat bingung.
Marimar mematikan kompor gas kemudian berjalan ke luar dari dapur menuju ke tempat bosnya.
Marimar melihat bosnya menatap dirinya seakan ingin menguliti dirinya membuat Marimar menundukkan kepalanya sambil berpikir apa yang sebenarnya terjadi.
"Baru kerja cari masalah, kamu bisa masak tidak sih!" Bentak pemilik restoran.
"Maaf Tuan, sebenarnya ada apa? Apa saya melakukan kesalahan?" Tanya Marimar tanpa menjawab pertanyaan pemilik restoran.
Brak
"Lihat piring ini!" Teriak pemilik restoran sambil menggebrak meja kemudian mengambil piring bekas milik Valen dan ditunjukkan ke arah Marimar.
Marimar menatap piring tersebut dan melihat kecoa sedang tidur dengan pulas alias tidak akan bangun lagi bercampur dengan makanan membuat perut Marimar langsung mual.
Hoek
"Aduh." Teriak Marimar.
Prang
Pemilik restoran yang mendengar Marimar mual langsung melempar piring tersebut ke arah Marimar dan langsung mengenai lututnya membuat Marimar berteriak kesakitan karena belum ada persiapan. Piring itu pun otomatis jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping.
"Mulai hari ini kamu aku pecat!" teriak bosnya.
"Tuan, saya mohon berikan saya kesempatan ke dua." Mohon Marimar.
"Aku tidak akan memperkerjakan orang bod*h sepertimu karena yang ada nanti saya yang rugi." Ucap pemilik restoran.
"Tapi Tuan ..." Ucapan Marimar terpotong oleh pemilik restoran.
"Pergi!" Usir pemilik restoran sambil menunjuk ke arah pintu keluar.
Marimar menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian melepaskan celemek nya dan diletakkan di samping kursi pemilik restoran.
Marimar berjalan keluar meninggalkan restoran tersebut hingga dirinya melihat dua orang wanita yang sangat dibencinya sedang bersembunyi sambil tersenyum menyeringai. Mereka tidak berani keluar, mereka takut karena mereka tidak mau dipukul oleh Marimar yang bisa bela diri.
'Aku seharusnya sudah bisa menebaknya kalau mereka pasti dalang dari semua yang telah terjadi.' Ucap Marimar dalam hati.
Ingin rasanya memberikan pelajaran ke mereka tapi dirinya sangat lelah menghadapi kejahatan mereka. Ibu tirinya dan adik tirinya kembali mencari masalah hingga akhirnya Marimar di pecat dari pekerjaannya karena di tuduh makanan mereka ada kecoa nya.
'Ayah kandungku dan juga Tio hanya diam ketika istri mereka melakukan itu padaku malah mendukung perbuatan Ririn dan Valen istri mereka.' Ucap Marimar dalam hati dengan perasaan marah dan dendam terhadap mereka berempat.
Marimar terpaksa mencari pekerjaan di restoran lain yang agak jauh dari rumah kontrakannya tapi dimana pun dirinya melamar kerja keluarganya selalu mengusik dirinya.
'Lebih baik aku pindah ke kota kecil dengan berangkat pagi-pagi sekali agar mereka tidak lagi mengusikku." Ucap Marimar dalam hati.
Akhirnya Marimar pulang ke kontrakan dan menemui pemilik kontrakan kalau besok dirinya tidak lagi tinggal di kontrakan tersebut.
Pemilik kontrakan agak kecewa tapi mau bagaimana lagi dirinya tahu kalau kontrakan miliknya ada penghuni lain yang bukan manusia melainkan makhluk astral membuat pemilik kontrakan berencana menjualnya dengan murah asalkan uangnya bisa kembali.
xxxxxxxx
Malam menjelang pagi tepatnya jam empat pagi, Marimar sudah bangun dan mandi. Marimar menyamar dengan menutup mulutnya menggunakan masker dan rambutnya ditutupi kain.
Marimar berjalan meninggalkan kontrakan tersebut dengan membawa tas lusuhnya menuju ke kota yang lebih kecil dengan menggunakan armada bus.
Sampai di kota yang agak terpencil Marimar mencari kontrakan hingga dirinya melihat ada kontrakan yang masih kosong.
'Ada kontrakan kosong, lebih baik kontrak di tempat itu karena nanti siang aku akan mencari pekerjaan.' Ucap Marimar dalam hati.
Marimar menemui pemilik kontrakan setelah bertanya pada seseorang. Pemilik kontrakan mengatakan kalau kontrakan miliknya di campur baik pria maupun wanita tapi ada beberapa peraturan dari pemilik kontrakan yaitu tidak boleh salah satu penghuni kontrakan tidur bersama lawan jenisnya.
Jika itu di langgar maka mereka akan di hukum dengan cara mereka harus menikah dan setelah mereka menikah barulah mereka di usir dari tempat tersebut.
Marimar menyetujui hal itu karena dirinya belum ada keinginan untuk menikah apalagi dirinya masih trauma dengan apa yang dilakukan oleh Tio.
'Aku akan menikah dengan pria sederhana di mana pria itu tulus mencintai diriku dan setia karena aku sangat membenci pria yang tidak setia apalagi sampai berselingkuh seperti Tio.' Ucap Marimar dalam hati sambil masuk ke dalam kamar kontrakan.
Marimar melihat sekeliling ruangan kamarnya tidak sempit dan tidak luas namun terasa nyaman buat dirinya. Marimar meletakkan tasnya kemudian menarik resleting tasnya untuk mengeluarkan isi di dalam tasnya.
Marimar menyusun pakaian usangnya dan dirinya berencana untuk membeli beberapa pakaian murah untuk mengganti pakaian usangnya.
Setelah selesai Marimar menyembunyikan perhiasan peninggalan Ibunya berupa kalung, gelang dan sepasang anting di bawah kolong lemari.
"Beres pakaian sudah, menyembunyikan barang berhargaku juga sudah. Sekarang mandi dan memakai pakaian yang pantas untuk melamar kerja. Setelah selesai melamar kerja dan di terima pulangnya membeli pakaian karena hampir semua pakaian milikku sudah pada usang dan tidak layak aku pakai." Ucap Marimar sambil berjalan ke arah kamar mandi.
Lima belas menit kemudian Marimar sudah selesai mandi dan memakai pakaian yang menurutnya masih bagus. Setelah selesai Marimar keluar dari kamarnya dan mulai mencari pekerjaan.
Marimar masuk ke dalam sebuah restoran namun dirinya tidak di terima pasalnya koki mereka sudah cukup dan tidak memerlukan koki lagi. Tanpa mengenal menyerah akhirnya di restoran ke tiga yang dikunjungi dirinya di terima dan besok dirinya mulai bekerja sebagai koki di restoran yang agak kecil.
Marimar tidak mempermasalahkan gajinya yang kecil karena yang terpenting dirinya di terima kerja terlebih keuangannya mulai agak menipis.
Sesuai apa yang dikatakan Marimar tadi pagi jika dirinya di terima kerja maka Marimar akan membeli beberapa steel pakaian berikut **********.
Setelah selesai Marimar membeli perlengkapan mandi seperti sabun dan odol karena miliknya sudah habis. Marimar berjalan dengan santai hingga dirinya sudah hampir sampai di depan kontrakan.
Marimar kini merasa nyaman karena penyamarannya berhasil sebab keluarga nya tidak berhasil menemukan keberadaannya hingga dirinya dipertemukan dengan Marcel secara tidak terduga.
Bruk
"Akhhhhhhhh.." Teriak Marimar ketika ada seseorang yang tidak sengaja menabrak tubuhnya.
Grep
Pria tersebut adalah Marcel, Marcel minta ijin pulang dari restoran tempatnya bekerja karena tubuhnya merasa lemas dan panas. Tanpa sengaja menabrak Marimar dan membuat Marimar nyaris terjatuh kalau saja Marcel tidak memeluk tubuhnya.
"Maaf, aku tidak sengaja menabrak mu." Ucap Marcel merasa bersalah sambil melepaskan pelukannya.
"Tidak apa-apa, badan Kakak kok panas? Kakak sakit?" Tanya Marimar ketika kulit mereka bersentuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
🌸 Yowu-Kim 🌸
Jangan cuma dendam doang bisanya tapi bertindak kaga bisa.
2024-04-17
0
🌸 Yowu-Kim 🌸
Agak emosi. Emg sebodoh itu ya semua org disini sampe kaga ada yg inisiatif buat liat cctv
2024-04-17
1
Yuli Yuli
alhmdulillaahh.,....Uda dpt krja marimar
2024-03-26
0