"Terserah." Jawab Marcel dengan singkat.
Marimar tersenyum karena dirinya tahu apa yang dipikirkan oleh Marcel namun dirinya hanya diam. Marimar kemudian berjalan ke arah pemilik warung makan untuk memesan ayam dan telur masing-masing satu porsi dan minumannya teh hangat dua gelas sesuai apa yang dikatakannya ke Marcel.
Setelah selesai memesan Marimar kembali ke tempat semula di mana tadi dirinya duduk di kursi saling berhadapan dengan Marcel.
"Kak Marcel, mau pesan apalagi?" Tanya Marimar.
"Tidak ada." Jawab Marcel.
Marimar kemudian terdiam begitu pula dengan Marcel. Mereka berdua sibuk dengan pikiran mereka masing-masing hingga Marimar merasa bosan jika kelamaan diam.
"Bagaimana keadaan kak Marcel? Apakah masih demam?" Tanya Marimar.
"Sudah sembuh." Jawab Marcel.
Mereka terdiam lagi membuat Marimar menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
'Kalau bicara irit banget.' Ucap Marimar dalam hati.
Tidak berapa lama pesanan Marimar datang, pelayan warung makan meletakkan ayam di meja depan Marimar sedangkan telur dadar di depan meja Marcel.
'Tuh kan benar, akukan tidak suka telur dadar dan semua makanan yang terbuat dari telur. Apakah aku harus memakannya?' Tanya Marcel dalam hati.
Tiba-tiba Marimar mengambil piring yang tergeletak di meja Marcel membuat Marcel menatap ke arah Marimar dan Marimar yang mengerti arti tatapan Marcel membuat Marimar menjelaskan kenapa dirinya mengambil piring miliknya.
"Kak Marcel kan barusan sembuh dari demam jadi makanya harus ayam dan sayur tanpa sambal." Ucap Marimar yang menambah sayur pada pesanannya.
Marimar menukar piringnya membuat Marcel tersentak dan merasa bersalah karena sudah berpikiran negatif.
"Lalu kenapa menunya tidak disamakan saja?" Tanya Marcel yang melihat Marimar hanya makan telur dadar dan sambal.
"Aku suka telur, ayo kita makan setelah itu kita lanjutkan perjalanan kita mencari kontrakan." Ucap Marimar mengalihkan pembicaraan.
'Aku melakukan ini karena aku ingin irit kalau aku boros yang ada ke depannya uangku habis apalagi kan aku harus bayar kontrakan untuk dua orang belum lagi untuk sehari-hari kami makan.' Sambung Marimar dalam hati.
'Aku tahu kamu berbohong kalau kamu suka telur. Kamu melakukan ini pasti karena kamu berusaha irit agar uangnya tidak habis mengingat kamu akan membayar kontrakan untukku. Tenang saja aku sudah menyiapkan kejutan untukmu karena kamu pantas untuk mendapatkannya.' Ucap Marcel dalam hati.
Mereka pun makan dalam diam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.
"Besok aku mulai kerja, pulang kerja akan aku bawakan masakan ku untuk Kak Marcel karena selain lebih irit masakan yang aku buat lebih sehat." Ucap Marimar.
"Memangnya kamu kerja di mana?" Tanya Marcel.
"Di rumah makan Patah Hati, walau rumah makan sederhana dan gajinya kecil tidak apa-apa karena jika bahan masakannya ada yang belum terpakai aku bisa memasaknya dan membawanya pulang karena mereka tidak ada penyimpan bahan jadi harus habis saat itu juga." Jawab Marimar.
"Kenapa tidak bekerja di Restoran Hati Terpesona? Di sana gajinya lumayan besar dan ketika waktunya mau pulang kamu bisa mengambil bahan yang di sana untuk di masak dan di bawa pulang." Usul Marcel.
'Itu khusus untukmu karena itu restoran milikku.' Sambung Marcel dalam hati.
"Tapi aku sudah menerima pekerjaan itu, masa aku tiba-tiba membatalkannya. Apalagi setahuku kerja di Restoran Hati Terpesona sangat sulit harus punya ketrampilan dan pernah kuliah khusus memasak sedangkan aku tidak ada." Ucap Marimar.
"Apakah kamu sudah pernah mencoba melamar di sana?" Tanya Marcel.
"Aku sudah melamar ke sana dan di tolak jadi bagaimana mungkin aku bisa di terima kerja di sana." Jawab Marimar.
"Aku kenal orang dalam di Restoran Hati Terpesona, kamu melamar sebagai apa?" Tanya Marcel sambil mengeluarkan ponselnya.
Grep
"Sebagai koki, tapi tidak usah Kak karena aku sudah menerima di rumah makan Patah Hati tidak enak kalau tiba-tiba aku keluar."ucap Marimar sambil memegang tangan Marcel.
"Baiklah, tapi jika kamu tidak nyaman kerja di sana kasih tahu Kakak nanti Kakak akan katakan ke teman Kakak agar kamu kerja di restorannya." Ucap Marcel sambil membalas genggaman Marimar.
"Baik Kak." Jawab Marimar sambil menarik ke dua tangannya yang tadi menggenggam tangan Marcel.
Ketika Marcel ingin mengatakan sesuatu ponselnya berdering sekali tanda ada pesan masuk dan Marcel langsung membuka isi pesan tersebut dari orang kepercayaannya.
"**Tuan Muda Marcel, apartemennya sudah siap dan semua barang-barang mahal milik Tuan sudah dipindahkan ke apartemen satunya. Pesanan Tuan berupa dua ranjang, dua lemari, satu set meja rias dan satu set meja ruang tamu dengan harga tidak terlalu mahal sudah datang dan sudah di susun."
"Bagaimana pakaian milikku dan milik kekasihku?" Tanya Marcel.
"Sudah siap semua Tuan."
"Bagus, bonus mu akan di tambah dua kali lipat." Jawab Marcel.
"Terima kasih Tuan**."
Marimar hanya melihat Marcel sedang membaca isi pesan kemudian membalas isi pesan tersebut.
'Kak Marcel dapat pesan dan balas pesan dari siapa? Apa jangan-jangan dari kekasihnya karena dari tadi baca pesan dan balas pesan terus soalnya Kak Marcel senyum-senyum sendiri? Aduh kenapa aku jadi kecewa ya? Ingat Marimar kamu jangan cepat membuka hatimu sudah cukup Tio menyakiti hatimu.' Ucap Marimar dalam hati.
Marcel menyimpan kembali ponselnya ke dalam kemejanya kemudian tersenyum menatap ke arah Marimar.
"Senangnya yang berkirim pesan." Ucap Marimar sambil tersenyum namun terlihat jelas wajahnya terlihat kecewa sama cemburu.
"Tentu saja senang banget dan jika kamu jadi aku pasti senang banget." Jawab Marcel sambil masih tersenyum tanpa menyadari perubahan pada wajah Marimar.
Deg
Jantung Marimar berdetak kencang ketika mendengar ucapan Marcel dan entah kenapa hatinya terasa sakit mendengar ucapan Marcel.
"Marimar." Panggil Marcel yang melihat Marimar tiba-tiba terdiam dan tidak menjawab ucapan Marcel.
"Ya." Jawab Marimar singkat.
"Temanku barusan mengirim pesan katanya dia mau pergi ke luar negri sangat lama jadi apartemen miliknya di suruh aku menempati. Bagaimana kalau kita berdua tinggal di apartemen?" Tanya Marcel.
"Maksud Kak Marcel kita tinggal bersama di apartemen milik teman Kak Marcel?" Tanya Marimar memperjelas ucapan Marcel dengan wajah terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
🌸 Yowu-Kim 🌸
Anjayy udh di klaim kekasih aja. Mau di ajak kumpul kebo lagi 🤣🤣🤣
2024-04-17
0
🌸 Yowu-Kim 🌸
Uwhhhh manisnya
2024-04-17
0
Yuli Yuli
blom apa" Uda dksih brang bagus buat marimar nanti mlah criga klo km adalah org Kya marcel
2024-03-26
0