Apa perkataan ku ada yang salah?

Marcel berjalan dengan langkah cepat hingga Marcel berhenti tepat di meja makan dan melihat Marimar sedang membawa mangkok.

"Eh Kak Marcel datang, makan yuk." Ajak Marimar sambil meletakkan mangkok yang berisi sayuran ke atas meja.

"Maaf Kak, kalau aku lancang menggunakan bahan masakan di dapur, aku janji nanti bahan-bahan yang tadi aku pakai aku ganti." Ucap Marimar.

"Santai saja, apalagi semua yang ada di sini bisa kita gunakan sepuas kita asalkan apartemen ini rapi seperti pertama kali kita datang." Jawab Marcel sambil menarik kursi makan kemudian duduk.

Marimar hanya menganggukkan kepalanya kemudian Marimar membalikkan badannya untuk mengambil masakan yang sudah selesai di buatnya. Satu persatu masakan buatan Marimar diletakkan di meja makan kemudian berlanjut meletakkan dua piring dan dua gelas yang berisi air mineral.

Apa yang dilakukan oleh Marimar diperhatikan oleh Marcel hingga akhirnya Marimar sudah selesai.

"Duduklah di sebelahku." pinta Marcel ketika melihat Marimar menarik kursi yang berhadapan dengan Marcel dan hanya dibatasi oleh meja makan.

"Ok." Jawab Marimar singkat.

Marimar mendorong kembali kursi tersebut kemudian berjalan ke arah Marcel kemudian menarik kursi di sebelah Marcel.

"Kak Marcel mau makan apa?" Tanya Marimar sambil duduk di kursi makan dan mengambil piring milik Marcel.

"Kakak ingin semuanya." Jawab Marcel.

"Ok." Jawab Marimar singkat sambil menyendok nasi ke piring Marcel.

"Sudah cukup." Ucap Marcel.

"Ok." Jawab Marimar singkat.

Marimar mengambil lauk, sayur dan teman-temannya kemudian meletakkannya di atas meja tepat dihadapan Marcel.

"Terima kasih," Ucap Marcel sambil tersenyum.

'Berasa seperti punya istri.' Sambung Marcel dalam hati.

Marimar hanya membalas senyuman Marcel kemudian mengambil piringnya untuk di isi nasi bersama teman - temannya. Setelah selesai mereka berdoa bersama setelah itu mereka makan dalam diam. Lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.

"Masakan buatan mu sangat enak, kalau bisa masakin ya." Pinta Marcel penuh harap.

"Boleh saja tapi aku minta satu syarat." Pinta Marimar.

"Apa syaratnya?" Tanya Marcel sambil menaikkan salah satu alis matanya.

'Tidak mungkin kalau Marimar minta uang karena kan aku menyamar jadi pria miskin.' Sambung Marcel dalam hati.

"Jika bahan masakan menipis aku minta Kak Marcel menemaniku belanja. Masalah uang tenang saja aku masih ada uang tabungan kita bisa memakai uang tabungan itu dulu sampai aku mendapatkan gaji baru aku tidak menggunakan uang tabunganku." Jawab Marimar sambil membereskan peralatan makan yang sudah kotor.

Deg

Jantung 💓 Marcel berdetak kencang ketika mendengar ucapan Marimar membuat Marcel merasa bersalah karena dari tadi dirinya berprasangka buruk.

"Tenang saja, Kakak besok mulai kerja dan kata teman Kakak gajinya di bayar setengah dulu sisanya akhir bulan." Ucap Marcel berbohong.

"Memangnya teman Kakak pemilik restoran?" Tanya Marimar.

"Bukan tapi teman Kakak adalah orang dalam yang menjadi orang kepercayaan di Restoran Hati Terpesona. Jadi Kakak bisa menerima setengah gaji Kakak dan bisa kita gunakan untuk keperluan sehari - hari kita." Ucap Marcel yang tidak ingin Marimar mengotak-atik uang tabungannya.

"Tapi Kak ..." Ucapan Marimar terpotong oleh Marcel.

"Tidak ada tapi-tapian, Kakak tidak mau kamu mengeluarkan uang lagi sudah cukup kamu keluarkan uang di rumah makan. Kakak laki-laki dan tidak pantas seorang laki-laki menumpang sama seorang wanita.'' Ucap Marcel dengan nada tegas.

Marimar hanya terdiam namun matanya langsung berkaca-kaca membuat Marcel terkejut.

Grep

"Apa perkataan ku ada yang salah?" Tanya Marcel sambil menggenggam tangan Marimar.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***