Nyamuk

"Maaf aku tidak bisa." Jawab Marcel yang sudah kecewa dengan para tetangga.

"Marimar bawa semua pakaian milikmu kita pergi dari sini." Sambung Marcel.

"Ok." Jawab Marimar singkat.

Marimar berjalan ke arah kamarnya yang tidak begitu jauh dengan kamar Marcel sedangkan Marcel hanya menatap kepergian Marimar sambil menjaga kalau ada orang yang ingin mencelakai Marimar.

Setelah Marimar masuk ke dalam kamarnya barulah Marcel ke dalam kamarnya. Matanya membulat sempurna melihat kamarnya rapi dan tidak berantakan waktu dirinya belum tidur.

"Apakah Marimar yang melakukan ini? Pasti Marimar karena pakaian milikku yang barusan di cuci dan di jemur ada di depan makannya para tetangga pada lihat." Ucap Marcel yang tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Marimar.

"Berarti selama aku tidur, Marimar membersihkan dan membereskan semuanya. Aku akan membalas semua kebaikannya yang telah dilakukan padaku." Ucap Marcel sambil membereskan barang-barang miliknya yang tidak terlalu banyak.

Tanpa sengaja Marcel melihat ada bungkusan warna hitam membuat Marcel membuka bungkusan tersebut.

"Pakaian milik Marimar, kasihan Marimar membeli pakaian yang murah apalagi pakaian yang dikenakan lusuh." Ucap Marcel.

Marcel yang tidak tega menghubungi seseorang sambil menyembunyikan pakaian yang barusan dibeli oleh Marimar.

Kini Marcel sudah berdiri di depan pintu menunggu kedatangan Marimar sedangkan para tetangga yang sejak tadi mendengar kalau Marcel ingin keluar dari kontrakan membuat para tetangga yang julid merasa bersalah.

Lebih tepatnya menyesali apa yang dikatakan ke Marimar barusan hingga Marcel pria idola mereka pergi dari kontrakan padahal lumayan bisa mencuci mata.

"Kak Marcel, jangan pindah kontrakan dong." Pinta salah satu gadis cantik dan seksi tersebut.

"Kak Marcel, jika Kak Marcel tidak pindah aku janji setiap hari akan datang membawakan makanan spesial untuk Kak Marcel." Ucap wanita cantik dan seksi yang terkenal dengan kupu-kupu 🦋 malam.

"Aku juga mau." Jawab mereka bersamaan.

Marcel hanya diam ketika mereka berbicara seperti burung 🐦 beo tanpa henti hingga Marcel melihat Marimar sedang berjalan ke arah dirinya.

"Aku sudah siap Kak." Ucap Marimar.

"Kalau kamu ingin pergi, pergi saja biar Kak Marcel tetap tinggal di sini." Ucap salah satu wanita dengan nada ketus.

"Jangan gitu, lebih baik kamu tinggal di sini saja biar Kak Marcel tetap tinggal di sini." Ucap gadis ke dua.

"Sudah .... Sudah, Kakak akan tetap pergi." Ucap Marcel yang malas mendengarkan celotehan mereka.

Grep

"Ayo Marimar kita pergi dari sini." Ucap Marcel sambil memeluk Marimar dari arah samping.

"Aku ingin mengembalikan kunci kamar dulu ke pemilik kontrakan sekalian pamit." Ucap Marimar.

"Baiklah." Jawab Marcel.

Mereka berdua berjalan tanpa memperdulikan perkataan mereka yang meminta Marcel untuk tetap tinggal.

"Maaf Paman dan Tante, Marimar ingin mengembalikan kunci kamar karena Marimar sudah tidak tinggal lagi di kontrakan.'' Ucapan Marimar sambil mengembalikan kunci kamar.

"Maaf ya kami tadi tidak bisa bantu karena banyak massa datang karena pasti mereka akan menyalahkan kami karena membiarkan kalian berdua di kamar." Ucap wanita pemilik kontrakan.

"Tidak apa-apa Tante." Jawab Marimar.

'Seharusnya kalian itu menemani kami dan bisa menjelaskan kalau kami tidak melakukan apa-apa. Kasihan Marimar yang disudutkan padahal sudah sangat jelas kalau kami tidak melakukan apa-apa.' Ucap Marcel dalam hati.

"Oh ya mengenai uang kontrakan yang sudah di bayar tidak bisa dikembalikan walau kamu sudah menginap satu hari." Ucap Pria pemilik kontrakan.

"Kenapa bisa begitu? Setidak-tidaknya uangnya dikembalikan setengahnya." Ucap Marcel dengan nada kesal.

"Di mana-mana uang sudah masuk tidak bisa dikembalikan!" Ucap istri pemilik kontrakan.

Grep

"Baik Paman dan Tante, terima kasih sudah memberikan tumpangan untukku, kami pamit." Ucap Marimar sambil menggenggam tangan Marcel yang ingin protes lagi.

Marcel menghembuskan nafasnya dengan perlahan untuk mengurangi kekesalan dalam hatinya.

"Tunggu dulu, ada yang ingin aku katakan." Ucap Marcel.

'Sudahlah Kak, biarkan saja karena aku sudah ikhlas.' Bisik Marimar yang tidak suka ribut.

'Ini bukan masalahmu tapi masalahku.' Bisik Marcel tepat di telinga Marimar.

"Fiuhhh.." Marcel dengan usilnya meniup mulutnya ke arah telinga Marimar.

Marimar bulu kuduknya langsung berdiri membuat Marimar memalingkan wajahnya ke arah wajah Marcel.

Cup

Tanpa sengaja mereka saling berciuman ketika Marimar memalingkan wajahnya membuat Marimar menatap tajam ke arah Marcel. Awalnya Marcel terkejut dan diam membatu namun dua detik kemudian Marcel tersenyum bahagia karena mereka berciuman walau tidak sengaja.

'Kenapa menatapku dengan tatapan tajam? Kamu yang salah karena memalingkan wajahmu ke arah wajahku.' Bisik Marcel sambil tersenyum ketika melihat Marimar menatap dirinya dengan tatapan tajam tapi terkesan sangat menggemaskan.

"Kak Marcel." Panggil Marimar dengan nada pelan.

Walau nada suaranya pelan tapi terlihat jelas kalau Marimar kesal dengan apa yang dilakukan oleh Marcel karena telah meniup telinganya dan berakhir tidak sengaja yaitu berciuman.

"Ehem ... Apa yang ingin kamu katakan?" Tanya pemilik kontrakan dengan nada agak kesal karena di anggap sebagai nyamuk.

Terpopuler

Comments

🌸 Yowu-Kim 🌸

🌸 Yowu-Kim 🌸

Iya kasian istri masa depanlu. Tolong bahagiakan dia ya pak

2024-04-17

0

Yuli Yuli

Yuli Yuli

pemilik kontrakan kok GT g ada tggug jwbnya, anak kontraknya ada mslah kok malah diem aja pdal dia tau mslahnya

2024-03-26

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

gak ada akhlak jug pemilik kontrakannya 😤😤

2023-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!