Marimar menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian berjalan ke arah balkon yang nantinya dirinya akan tinggal tanpa menjawab pertanyaan Marcel.
Marimar menatap ke arah taman di mana ada beberapa macam tanaman bunga dan kolam ikan yang sangat cantik dan sedap di pandang mata.
"Aku tidak ingin di hina oleh keluargaku, mantan kekasihku dan juga orang lain." Jawab Marimar dengan mata berkaca-kaca.
Marcel hanya terdiam dan mendengarkan cerita Marimar selanjutnya walau dalam hatinya agak cemburu ketika Marimar menyebutkan mantan kekasih.
"Jujur aku sangat lelah mendengar segala hinaan yang mereka lontarkan karena itulah dalam pikiranku aku ingin mempunyai uang banyak agar orang tidak menghinaku lagi selain itu aku bisa membantu orang-orang yang sering di hina oleh orang lain karena aku bisa merasakan apa rasanya direndahkan." Ucap Marimar.
Tes
Tes
Rasa kesedihan yang teramat sangat membuat Marimar tidak bisa menahan agar air matanya tidak keluar. Tubuh Marimar bergetar hebat karena selama ini dirinya selalu menahan semua segala kesedihannya.
Marcel yang melihat tubuh Marimar bergetar membuat Marcel membalikkan badannya kemudian memeluknya membuat Marimar membalas pelukan Marcel.
"Bolehkah aku menangis di pelukan kak Marcel?" Tanya Marimar.
"Silahkan tapi setelah ini jangan menangis lagi karena Kakak ingin kamu hanya menangis karena bahagia bukan karena menangis karena sedih." Jawab Marcel sambil mengusap punggung Marimar.
"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Huuuuuuu ..." Tanpa menjawab Marimar menangis dengan kencang.
Selama ini Marimar selalu tersenyum dan menyimpan luka di hatinya namun tidak berdarah. Rasa sesak di hatinya dikeluarkan agar merasakan lega lewat tangisan pilu yang menyayat kan hati Marcel.
Entah kenapa hati Marcel sangat sakit mendengar tangisan Marimar terlebih ketika pertama kalinya bertemu hingga sekarang Marimar selalu tersenyum dan ternyata menyimpan kesedihan.
Setelah beberapa saat tangisan Marimar berhenti namun masih terdengar suara sesenggukan. Marcel merasakan tubuh Marimar terasa berat membuat Marcel dengan perlahan mendorong tubuh Marimar dan ternyata Marimar tidur dengan pulas.
Marcel menggendong tubuh Marimar ala bridal style dan berjalan ke arah ranjang. Marcel dengan perlahan membaringkan Marimar ke ranjang kemudian menyelimutinya.
Marcel duduk di sisi ranjang kemudian mengarahkan ke dua tangannya ke wajah Marimar. Marcel menghapus air mata yang tersisa dengan menggunakan ke dua ibu jarinya.
'Sebenarnya apa yang telah dilakukan oleh keluargamu, mantan kekasihmu dan orang - orang yang menyakiti perasaanmu hingga kamu sesedih ini?' Tanya Marcel dalam hati.
Selesai mengatakan hal itu Marcel turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu kamar. Marcel membuka pintu kamar dengan perlahan kemudian keluar pintu sambil membalikkan badannya untuk melihat Marimar tidur.
Setelah beberapa saat Marcel menutup pintu kamar dengan perlahan agar Marimar tidak terganggu tidurnya. Marcel berjalan ke arah ruang kerjanya yang tidak jauh dari kamar Marimar.
Ceklek
Marcel masuk ke dalam ruang kerjanya dan menutupnya dengan rapat. Marcel berjalan ke arah kursi kebesarannya sambil mengambil ponselnya dari saku kemejanya. Marcel duduk di kursi kebesarannya sambil mencari nomer kontak pernah kepercayaan setelah ketemu Marcel menekan nomer telpon dan sambungan pertama langsung di angkat.
("Hallo Tuan Marcel." Panggil seorang pria di sebrang).
("Apakah data tentang identitas Marimar yang aku minta sudah ada?" Tanya Marcel tanpa basa basi).
("Sudah ada Tuan dan saya sudah mengirimnya lewat email." Jawab seorang pria di seberang).
("Ok, apa ada berita lainnya?" Tanya Marcel).
("Maaf Tuan, kalau Tuan menyukainya jangan sakiti hatinya tapi jika Tuan tidak menyukainya lebih baik lepaskan Nona Marimar daripada nantinya Nona Marimar mempunyai perasaan untuk Tuan mengingat Tuan sangat tampan dan siapa saja akan jatuh cinta sama Tuan." Ucap pria di sebrang panjang lebar).
("Sejak kapan asisten setiaku menjadi cerewet dan menasehati ku?" Tanya Marcel).
("Maaf Tuan, masa lalu Nona Marimar sangat menyedihkan dan Tuan bisa membacanya lebih lengkap lewat email yang saya kirimkan." Jawab pria yang berada di sebrang).
("Ok, besok kamu terima bonus tiga kali lipat." Ucap Marcel).
("Terima kasih banyak Tuan." Jawab pria tersebut).
Tut Tut Tut Tut
Tanpa menjawab Marcel memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak kemudian Marcel membuka laptopnya setelah beberapa saat Marcel membuka email untuk melihat identitas Marimar.
Setelah email terbuka Marcel membaca dengan serius hingga selesai. Darah Marcel langsung mendidih setelah membaca masa lalu Marimar dari kecil hingga akhirnya Marimar pergi dari rumah.
"Ayah kandungnya sangat jahat sekali, padahal perusahaan itu milik orang tuanya Ibunya Marimar dan di kelola oleh suaminya sekaligus Ayah kandungnya Marimar. Di saat Ibunya Marimar sakit parah Ayahnya Marimar membawa wanita selingkuhannya bersama anak haramnya." Ucap Marcel sambil masih menahan amarahnya.
"Akhirnya Ibunya Marimar meninggal dan tepat satu hari meninggalnya pria yang tidak tahu diri itu menikahi wanita selingkuhannya dan memperlakukan Marimar seperti pelayan. Benar-benar tidak bisa di ampuni mereka karena itu mereka harus membayar apa yang telah mereka berbuat pada Marimar." Sambung Marcel.
"Penderitaan Marimar tidak sampai di situ, calon suaminya di rebut oleh adik tirinya membuat Marimar pergi dari rumah. Mereka sangat jahat tidak membiarkan Marimar tenang padahal Marimar tidak pernah mengusiknya. Mereka membuat Marimar di fitnah ketika Marimar bekerja hingga Marimar dua kali di pecat padahal sebentar lagi Marimar akan naik gaji dan menjadi koki tetap." Sambung Marcel sambil mengambil ponselnya untuk menghubungi orang kepercayaannya dan sambungan pertama di angkat.
(" Hallo Tuan, Tuan sudah membacanya?" Tanya pria tersebut).
("Sudah dan benar katamu kalau hidup Marimar sangat menyedihkan karena itu aku ingin menambahkan tugas untukmu." Ucap Marcel).
("Baik Tuan, pasti Tuan ingin memintaku untuk menghancurkan mereka." Tebak pria tersebut).
("Baguslah, aku ingin ke dua wanita gi*a itu merasakan apa yang pernah dirasakan oleh Marimar selama bertahun-tahun dan pria itu masukkan ke dalam penjara untuk mantan kekasihnya buat perusahaannya bangkrut dan segala aset miliknya di sita agar mereka tinggal di kolong jembatan tanpa mempunyai apa-apa lagi." Ucap Marcel sambil masih menahan amarah ke keluarga Marimar).
("Baik Tuan dan maaf Tuan sebenarnya saya sangat suka dengan hukuman yang Tuan berikan ke mereka karena mereka pantas untuk mendapatkannya." Ucap pria tersebut).
Biasanya dirinya tidak pernah perduli dengan orang lain namun entah kenapa ketika mengetahui masa lalu Marimar membuat pria tersebut sangat marah dan ingin memberikan pelajaran ke mereka.
("Baik, aku ingin hari ini mereka langsung merasakan apa yang telah mereka lakukan pada Marimar. Aku tidak perduli berapa biaya yang harus dikeluarkan asalkan mereka mendapatkan hukuman yang setimpal." Ucap Marcel).
("Baik Tuan." Jawab pria tersebut).
Tut Tut Tut Tut
Seperti biasa tanpa menjawab, Marcel memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak. Marcel meletakkan ponselnya di atas meja kemudian melihat dokumen yang menumpuk di mejanya.
Marcel mengambil satu dokumen yang berada di atas kemudian mengeceknya. Setelah benar barulah dokumen tersebut di tanda tangani hingga hampir tiga jam barulah Marcel mengecek dan menanda tangani dokumen. Marcel meregangkan ke dua tangannya ke atas hingga perutnya mulai terasa lapar.
"Perutku mulai lapar, lebih baik aku masak saja soalnya kalau aku makan di luar pasti Marimar yang membayar makanan kami dan aku tidak ingin Marimar mengeluarkan uangnya lagi." Ucap Marcel sambil turun dari kursi kebesarannya dan berjalan ke arah pintu.
"Apa aku sudahi saja sandiwara ku? Tidak-tidak ... aku ingin tahu siapa lagi orang yang menghina Marimar." Ucap Marcel sambil membuka pintu.
"Bau apa ini?" Tanya Marcel dengan wajah sangat terkejut sambil berjalan ke arah sumber bau tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Apud Tahu
cocok pisan
2025-03-22
0
🌸 Yowu-Kim 🌸
Anjayy setuju bgt nih
2024-04-17
0
Yuli Yuli
marimar msak untuk mu marcel
2024-03-26
1