"Karena sudah sembuh, jadi pulanglah," ujar Donal serius."Baiklah aku akan pulang, terima kasih kakak-kakak semua," ujar Senja manja.
Senja pun pergi. Namun ia tidak pergi beneran ia naik ke atas pohon tinggi melihat apa yang mereka kerjakan, sayangnya mereka membawa tubuh itu kedalam Rumah.
Tak habis pikir Senja mengikuti mereka, Senja tahu betul seluk beluk tempat itu sehingga ia menemukan sebuah lubang kecil untuk mengintip.
Ia melihat mereka mencari giok phoenix di seluruh tubuh Lora dan mereka menemukan giok pheonix tersebut dan tertawa senang.
"Akhirnya kita mendapatkannya, untung saja guru tidak ada di tempat sekarang," kaya Donal senang.
"Pantes saja mereka berani membongkar kuburan jasadku ternyata guru tidak ada," batin Senja geram.
"Jadi sekarang bagaimana tubuh ini?" Tanya Martin.
"Masukkan lagi kedalam kuburan itu," jawab Donal.
Kretekk...
Senja tak sengaja menginjak ranting kayu.
"Siapa itu?" Teriak Donal. Mereka membuka pintu, untungnya Senja sudah lari. Senja menatap mereka dari kejauhan yang sedang mencari pemilik suara tadi namun tidak di temukan dan Senja kembali pulang kerumah Momo lewat jendela.
Krieek...
"Master, kamu sedang apa?" Tanya Momo mendengar suara dari kamar Senja.
"Oh tidak ada apa-apa," jawab Senja pura-pura tidak terjadi apapun.
"Tadi aku mencarimu kemana Master pergi?" Tanya Momo tiba-tiba.
"Aku tadi ke toilet," jawab Senja ngasal.
"Tapi aku mencari Master di toilet ngak ada," kata Momo penasaran.
"Oh tadi aku keluar mencari udara segar saja," jawab Senja mencari alasan.
"Tapi pintu utama terkunci dari luar?" Tanyanya membuat Senja kehabisan alasan.
"Udah kamu istirahat saja, besok kita harus berkuliah," perintah Senja.
"Baiklah Master," jawab Momo kembali menuju kamarnya.
***
Pagi sekali mereka bangun dan tak lupa meranton sebentar untuk melatih Momo, kemudian sarapan.
"Ayo Master kita berangkat, setelah meraton tubuhku terasa lebih baik," ujar Momo naik kemobil penumpang, karena mulai hari ini Senja yang akan mengemudinya.
"Lakukan setiap hari, jangan lemak saja yang terus kau tumpuk di perutmu," ujar Senja mengejek.
"Aku juga mau punya tubuh yang ideal," jawab Momo manyun.
"Maka rajinlah berlatih," jawab Senja.
"Siap Master," jawab Momo mantap.
"Hehehe... sampai ketemu di pertandingan," senyum Dimas menghadang Senja dan Momo ketika hendak keluar dari mobil.
"Aku tidak tertarik mengikuti pertandingan," pungkas Senja.
"Tapi coba kau lihat daftar pertandinga ini," kata Dimas menyodorkan selembar kertas. Senja. Senja lalu mengambil kertas tersebut dan melihat daftar namanya, ternyata nama Senja ada di urutan pertama.
"Apa kau yang mendaftarkan namaku?" tuduh Senja.
"Bukan aku yang mendaftarkan kamu, tapi adikmu," jawab Dimas.
Senja mengengam erat kertas tersebut karena geram.
"Jadi bersiaplah, aku tidak akan tertipu dan aku tidak akan berbaik hati," kata Dimas menatap tajam Senja.
"Coba saja, aku tidak akan meninggalkan kesempatan meski hanya tinggal satu nafas pun," jawab Senja.
"Baiklah akan kutunggu," jawab Dimas tersenyum sinis, sepertinya dia sangat percaya diri.
"Seluruh mahasiswa dan mahasiswi berkumpul di ruang turnamen sekarang," terdengar dari pengeras suara kampus
Seluruhnya masuk keruang pertandingan tersebut dan di saksi langsung oleh Ceo Guntur yang mendanai pertandingan tersebut.
"Baiklah untuk seluruh peserta akan kami sebutkan namanya dan maju ke depan," kata pembawa acara.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Mona dasaaaar zulid kamu....
2024-03-05
0
Cha Sumuk
cerita nya ga jls masa bapa nya senja ga nyari pdhl senja ga pulng.
2023-01-24
3