"Aku istirahat dulu," kata Senja.
"Oke Master selamat malam," ucap Momo.
Kira-kira Momo sudah tidur, Senja keluar lewat jendela dan menuju suatu tempat.
Ia menuju suatu yang tidak asing baginya, ini adalah tempat ia berlatih dulu sebelum menjadi kuat, sayangnya ia malah mati begitu saja, banyak kenangan di sini, namun kini ia datang dengan tubuh yang berbeda, buka Lora, tapi Senja.
"Apa yang sedang mereka lakukan?" Batin Senja ketika melihat mereka beramai-ramai menuju sebuah makam. Senja menyelinap dan mengikuti mereka pelan-pelan.
Dan ternyata mereka menggali kuburan atas nama Lora.
"Bukannya itu kuburan jasadku?" Bathin Senja. Dan Senja melihat mereka mengeluarkan jasadnya dari kuburan dan meletakkan di atas tanah.
"Apa yang mereka lakukan dengan jasadku, aku harus mencari tahu," ujar Senja menganggukkan kepala.
Senja berpura-pura jatuh.
"Aduh!" jerit Senja dengan suara kencang.
"Ada orang," kata salah satu dari mereka bernama Miska.
"Di mana?" Tanya Donal.
"Tolong, tolong aku, kakiku sakit sekali," kata Senja dengan suara memelas.
"Siapa kamu? Kenapa kamu ada di sini?" Tanya mereka antusias.
"Maaf aku Miska, aku tersesat kedaerah ini," jawab Senja bohong.
"Kenapa namanya sama denganku, apa kamu mengenal kami?" Tanya Miska curiga.
"Aku baru pertama kali kesini, mana mungkin aku kenal dengan kalian," jawab Senja dengan suara lembut agar mereka mempercayainya.
"Oh ya, kenapa kamu bisa sampai di sini?" Tanya Donal.
"Aku... aku melihat pacarku selingkuh karena sakit hati aku berlari hingga kesini, tanpa sengaja aku menyandung sesuatu dan akhirnya aku jatuh," kata Senja bersandiwara sambil menagis tanpa keluar air mata.
"Jika begitu pulanglah, di sini tidak aman," kata Donal.
"Ternyata mereka punya sedikit hati nurani, atau mereka tak ingin orang lain tahu apa yang mereka lakukan?" Batin Senja.
"Tapi bagaimana aku pulang, kakiku sakit sekali," jawab Senja dengan suara manja.
"Aduh gimana nih, ya sudah bawa dia ketempat kita dan obati, kemudian baru menyuruhnya pulang," kata Donal kepada Martin dan Miska.
Martin membantu Senja berdiri sedangkan Miska dan Donal membawa tubuh Lora.
"Ehemm... jika boleh tau siapa kakak yang kalian bawa?" Tanya Senja.
"Kamu lebih baik tidak perlu tau," jawab Donal tegas.
"Aku janji tidak akan mengatakan pada siapapun, lagian tidak ada yang mengenali kalian," kata Senja menyakinkan.
"Dia adalah Lora teman seperguruan kami, kami ingin memeriksa sesuatu karena ada barang yang ia curi dari guru, padahal dia adalah murid kesayangan guru," jelas Donal menyayangkan.
"Dasar pembohong, sebenarnya itu adalah pemberian dari guru sebuah giok berlukis phoenix untukku, kalian itulah sebenarnya pencuri," batin Senja geram.
"Oh dia sangat kejam," ujar Senja memaki diri sendiri.
"Iya untungnya dia sudah mati, mungkin itu adalah karma karena telah mencuri barang punya guru," sambung Donal.
"Dasar brengsek, dulunya mereka mencari muka di depanku ternyata mereka memang dari awal telah mengincar pemberian guru," kata senja dalam hati, ia sangat geram sekali. Ingin rasanya ia menghajar mereka di tempat, tapi tahan dulu ia harus mengambil benda miliknya, baru ia memberi mereka pelajaran.
"Sini aku obatkan dulu," ujar Donal memegang kaki Senja.
"Tapi ini tidak ada sakit?" Tanya Donal heran.
"Iya tadi sakit banget di sini ni, apa mungkin sudah sembuh?" Tanyanya pura-pura tidak tahu.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
ternyata senja bertemu grup pengkhianat....
2024-03-05
0