"Jika tidak ada masalah, saya permisi dulu," ujar Senja dan menarik tangan Momo.
"Wah... kamu emang keren Senja, mulai sekarang kamu adalah idolaku," teriak Momo memeluk senja.
"Hey... kamu itu laki-laki jadi bersikaplah seperti Pria oke," ujar Senja.
"Ih, ucapanmu itu menyakiti perasaanku tau," katanya mencibir.
"Udah masuk, aku saja yang nyetir," kat Senja yang langsung masuk kekursi pengemudi. Senja pun meluncurkan mobil milik Momo.
"Senja, sejak kapan kamu sehebat ini, bukannya kamu dulu ngak bisa nyetir hdan juga kamu ngak bisa bela diri, kamu juga jika aku bawa lajuin dikit udah jerit-jerit, dan kamu sering di kerjai anak-anak kampus dan kamu tidak melawan sedikitpun, namun waktu itu aku ngak bisa bantu apa-apa, tapi sepertinya aku tidak perlu khawatir lagi, kamu bakalan jadi pelindungku," ujar Momo menyenderkan kepalanya di bahu Senja. Senja menaikan bahunya.
"Ada saatnya seseorang itu jika di bully terus mereka akan berubah, jadi kamu jangan merasa aneh, aku ingin jadi orang terkuat untuk melindungi orang yang aku sayangi dan jaga-jaga jika tiba-tiba musuh dalam selimut datang, mulai dari sekarang kamu jangan takut dengan siapapun jika kamu tak ingin di tindas orang lain," jelas Senja.
"Kan ada Master yang mengajariku," jawabnya senang.
"Latihan yang benar besok, jangan kamu pikir kamu adalah temanku aku akan berbaik hati, memanjakan murid di tempat latihan sama saja membunuhnya di medan perang, karena latihan terlalu lembut," ujar Senja menggurui.
"Iya aku akan latihan dengan semangat, aku tidak akan mengecewakan Master," ujarnya mantap.
Tak lama sampailah di rumah Ayah Senja.
"Oke aku pulang," pamit Senja.
"Baiklah," jawab Momo dan menjalankan mobilnya pelan-pelan. Senja melihat rumah yang sudah tertutup rapat jika masuk pintu depan pasti akan ketahuan, ia memilih masuk kejendela kamarnya.
***
Ke esokan paginya Senja siap-siap berangkat kuliah.
"Senja, kemana saja kamu tadi malam?" Tanya Ayah mengintrogasinya.
"Kan Ayah sudah tau jika aku kekantor polisi," jawab Senja enteng.
"Kenapa lama pulangnya?" Tanya lagi.
"Tidak lama, sehabis dari kantor polisi aku pulang," jawab Senja memakan nasi yang ada di atas meja.
"Apa kamu ingin membohongi Ayah, Mona bilang ia melihatmu tadi malam pergi bersama seorang laki-laki," tukas Ayahnya.
"Iya," jawab Senja jujur, karena Momo juga seorang laki-laki meskipun pria kaleng.
"Aku membesarkanmu dan mendidikmu agar kamu menjadi anak yang berguna, tapi lihatlah dirimu sekarang kau membuatku malu keluar malam-malam dengan seorang pria asing, kenapa kamu tidak seperti Mona dia bahkan bisa mengertiku ketimbang kamu," sindir Ayahnya. Mendengar Mona di bela, ia tersenyum sinis melihat kearah Senja.
Karena Senja di sindir Ayahnya yang tiada henti, Senja beranjak pergi dari meja makan dan pergi tanpa peduli.
"Senja kembali kamu, dasar anak durhaka, tak ada sopan santunya dengan orang tua, awas jika kamu kembali, pergi kamu dari rumah ini," usir Ayahnya. Namun Senja pergi begitu saja.
Sesampainya di kampus Senja di hadang oleh sekelompok anak laki-laki.
"Kamu yang namanya Senja mengalahkan juniorku," ujar Pria itu bernama Dimas.
"Apa urusan kalian?" Tanya Senja dengan suara datar.
"Tentu saja ada urusan, bagaimana seorang bocah cupu bisa melawan 3 orang yang sudah terlatih?" Dimas balik bertanya.
"Bukan urusanmu," tukas Senja.
"Baik akan kutunggu kamu di pertandingan," ujarnya menantang.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Apakah Dinas calon pacar nya senja
2024-03-05
1
Tuxepos Jasmine
ini emang tiap bab nya durasinya pendek yah ka???apa aku keasikan baca jd berasa cepet??
2023-01-13
3