BAB 7

"Bagaimana denganmu?" Tanya Momo khawatir.

"Jangan pikirkan aku, aku baik-baik saja, cepat keluar," usir Senja tidak sempat lagi jika harus menunggu ia khawatir dulu.

Senja melempar kursi yang ada di tangannya, tapi di tendang oleh lelaki itu hingga patah. Sepertinya mereka juga punya kemampuan.

Senja melompat ke atas meja, mereka berusaha menarik kaki Senja, namun ia tendang salah satu kepala mereka hinga pusing, oke berkurang 1 orang. Senja kembali turun kebawa dengan meringankan badannya dan sempat menendang dagu lelaki tersebut hingga ia kesakitan.

Kali ini senja harus serius karena tentu saja tenaganya berkurang karena dari pagi ia bertarung. Senja langsung memasang kuda-kuda bersiap-siap jika serangan datang. benar saja sebuah tinjuan dari belakang datang, Senja langsung menariknya dan menghantam perut lelaki tersebut beberapa kali menggunakan lututnya, lelaki yang ada di depan Senja ingin langsung menerkam Senja, namun ia halangi dengan tubuh temannya yang tadi ia ia hantam perutnya, jadi ya temannya dua kali lipat sakitnya. ketika lelaki itu lengah, Senja menghantam wajah lelaki tersebut menggunakan tendangan terkuatnya, sehingga lelaki itu jatuh kebelakang dengan posisi telentang, Senja melonjat dan mendarat di perut lelaki itu hingga ia menjerit kesakitan.

PERTARUNGAN SELESAI.

SENJA WINS

Seluruh anak-anak di sana menjerit ketakutan. Dan datanglah Dosen bernama pak Herman untuk menghentikan pertarungan mereka, namun setelah sampai di sana pertarungan telah selesai, anak laki-laki malah terkapar dan anak perempuan malah berdiri tanpa luka.

"Kalian pikir ini tempat untuk berkelahi! Ayo ikut keruangan saya sekarang!" Teriak pak Herman.

"Aku tak sanggup berdiri," kata lelaki yang di injak Senja tadi. Teman-temannya membantunya untuk bangun dan membawanya keruang UKS.

"Ayo kumpul di ruangan saya, yang sakit biarkan dia di UKS," ujar pak Herman.

"Kalian tau di sini tempat belajar?" Tanya pak Herman mengintrogasi.

Semuanya hanya menundukan kepala kecuali Senja yang memandang seisi ruangan.

"Jika kalian ingin bertarung, ikut turnamen bela diri yang di adakan kampus, untuk di ajukan ke nasional, bukan bertarung bebas apalagi di kantin kampus tempat orang makan," marah bapak itu lagi,

Mereka tetap diam.

"Baiklah saya akan mendaftar nama kalian untuk ikut turnamen," kata pak Herman sambil mengambil kertas pendaftaran.

"Saya tak tertarik," ujar Senja tiba-tiba.

"jadi untuk apa kamu bertarung tadi jika bukan ingin menunjukan kebolehan kamu?" Tanya pak Herman yang masih dengan nada tinggi.

"Saya tadi hanya membela diri, karena mereka menganggu saya duluan," jelas Senja.

"Tapi kamu kamu bisa mengalahkan 3 orang laki-laki dengan kemampuan seperti mereka itu sudah termasuk hebat, kenapa kamu tidak mencoba untuk mendaftar," Tanya pak Herman yang memuji senja.

"Saya tidak ingin ikut pertarungan apapun yang tidak perlu," ujar Senja mantap.

"Apa kamu bilang? Pertarungan yang tidak perlu? Ini perlu untuk menambah nilaimu dan juga ikut pertandingan ketingkat nasional bahkan bisa mencapai internasional," jelas pak Herman.

"Saya tidak tertarik pak terima kasih," ucap Senja dan langsung pergi.

"Hey... tunggu dulu, bayar ganti rugi kekacauan yag telah kalian buat," Teriak pak Herman.

"Apa bapak ingin memeras perempuan yang membela diri?" Tanya Senja dan melangkah pergi.

Bersambung

Jangan lupa like vote komen dan hadiah

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Senja sebaiknya mendaftar di kejuaran boxing

2024-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!