"Aku tidak tertarik," ujar Senja menolak.
"Tapi sebelum itu aku akan mengetes sampai di mana kekuatanmu," katanya berbisik di telinga senja.
"Aku tidak tertarik," tolak Senja lagi.
"Apa kamu takut, tenang saja aku tidak akan keras-keras, aku hanya penasaran sekeras apa pukulanmu," katanya lagi.
"Tidak perlu berbaik hati, aku bukan perempuan lemah, aku akan terima tantanganmu," ujar Senja menerimanya.
"Hehehehe... kita akan bertemu di GOR malam ini, kamu boleh membawa teman atau kelompokmu atau mungkin pelatihmu, dan jangan terlambat," kata Dimas memainkan rambut Senja, namun ia tepis.
"Tidak perlu, aku sendiri sudah cukup," ujar Senja menatap tajam Dimas.
"Jangan sombong gadis kecil, tidak akan ada yang membantumu jika kau pergi sendirian," kata Dimas tersenyum licik.
"Aku tidak butuh bantuan apapun, karena nanti kau yang akan membutuhkannya," balas Senja.
"Kau sangat percaya diri sekali, kutunggu kedatanganmu, sampai jumpa," ucapnya melambaikan tangan, Senja hanya menatapnya tanpa ekpresi.
"Senja, kamu serius menerima tantangannya?" Tanya Momo tiba-tiba keluar dari balik tiang, karena ia bersembunyi di sana.
"Iya, dan kamu bisa belajar nanti di sana, aku akan menunjukan cara bertarung, mematahkan serangan lawan, mengunci gerakan, kamu belajar baik-baik karena ini adalah pertarungan sungguhan, kamu ingat baik-baik kuncinya, jangan pernah meremehkan lawan dan jangan takut dengan lawan, meskipun dia lebih besar atau lebih hebat darimu, jangan pernah mundur meski selangakah pun," jelas Senja panjang lebar.
"Siap Master," kata Momo membusungkan dadanya dan mengangkat tangannya.
"Tapi apa boleh aku tinggal di rumahmu untuk sementara waktu menjelang aku dapat pekerjaan?" Tanya Senja segan.
"Hehehe... tinggal saja selama-lamanya di rumahku Master, aku akan sangat senang jika ada Master bersamaku, hehehe... sepertinya akan terus ada pertarungan jika mengikutimu," jawab Momo senang.
"Tergantung juga, jika orang itu mencari masalah dulu, kita jangan takut," ujar Senja membuat Momo percaya diri.
"Aku akan mengikutimu terus Master, kau adalah idolaku," teriak Momo membuat Senja tersenyum.
***
"Momo, aku pinjam bajumu untuk malam ini, aku tak punya baju ganti," kata Senja.
Momo membuka lemarinya yang penuh dengan pakaian.
"pilihlah yang Master mau," ujar Momo mempersilakan. Senja memilih baju kaos oblong hitam dan celana trening panjang, sangat pas di badan sehingga lekukan tubuhnya berbentuk.
"Ayo Momo, kita pergi," ajak Senja.
"Saatnya berangkat memberantas kejahatan dan kesombongan membela yang benar," teriak Momo mengacungkan tinjunya ke atas.
Senja mengemudi mobil Momo, seperti biasa Momo menjerit-jerit ketakutan karena Senja balapan.
Sesampainya di sana Senja di sambut oleh 14 orang pria. Momo bergelik ngeri karena mereka kalah jumlah.
"Jangan takut, aku akan menyuruh mereka agar tidak menyakitimu," kaya Senja menenangkan.
"Bagaimana dengan Master," ujar Momo khawatir.
"Kamu jangan khawatir, aku akan baik-baik saja," kata Senja tersenyum agar Momo tidak khawatir.
"Hehehe, kalian datang berdua saja, tidak ada yang lain?" Tanya Dimas meremehkan.
"Tidak perlu," jawab Senja singkat.
"Apa kau yakin akan menang?" Tanyanya lagi.
"Kau jangan mengkhawatirkanku," jawab Senja.
"Oke baiklah, siap yang duluan maju?" Tanya Dimas kepada teman-temannya.
"Aku saja," ujar Adit mematahkan kepalanya dan mengkretek jari-jarinya.
"Momo kamu ke samping, lihat baik-baik, aku akan menunjukan gerakannya dan pelajari nanti," ujar Senja mengarahkan.
"Kelihatannya kamu sombong sekali, ini pertempuran dan kamu sempat-sempatnya sambil melatih muridmu," katanya.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
momo jd suporter cheerleader..
2024-03-05
2
mayra
ya ampun Thor,,, namanya Momo,,, sama dengan kucingku si Momo😭😭
2023-01-08
1