...Jangan terlalu larut akan kesenangan semata...
...~Ar...
-
-
-
Malam harinya..
Aeril masih bergulat dengan selimutnya, sampai seseorang membangunkannya.
"Sayanggg, bangunn"
"..."
"Rill makan malem dulu"
"..."
"Sayanggg" ucap seseorang itu tetapi tidak ada jawaban dari Aeril.
Seseorang itu berinisiatif untuk mencium seluruh wajah Aeril kecuali bibir.
Cup
Cup
Cup
"Eugh" gumam Aeril.
"Bangun sayang dah malem" ucapnya.
"Five minute kak" ucap Aeril sembari menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Heii Rill, c'mon" ucap Alex tetap membangunkan Aeril.
"Ok ok" ucap Aeril membuka matanya serta duduk di ranjangnya.
"Okee sayang cepat mandi kita makan malam" ucap Alex mencium kening Aeril lalu pergi dari kamar Aeril.
Aeril segera bangkit dari ranjangnya dan menuju ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
Tak butuh waktu lama Aeril telah bersiap untuk makan malam bersama keluarganya.
Tetapi bunyi notif di hp nya menghentikan langkah Aeril menuju ruang makan.
----------------------------------
Nomor tidak di kenal
15 menit gue sampe
Jangan lupa udah siap
Kita makan malem di luar
^^^Ok^^^
----------------------------------
Aeril segera bersiap-siap mengganti bajunya. Ia tahu siapa yang mengirimi pesan tersebut, seketika ia tersenyum.
Aeril memakai baju kerah sabrina berwarna coklat dengan perpaduan rok berwarna hitam. Dengan memakai flatshoes berwarna coklat.
Aeril tampak cantik saat ini. Ia segera turun menuruni tangga rumahnya satu persatu.
Tak
Tak
Tak
Suara flatshoes yang dikenakan Aeril menggema seluruh rumah. Seluruh keluarga yang sedang berada di ruang makan memandang Aeril takjub.
"Kamu mau kemana sayang?" tanya Axella.
"Jalan Ma" ucap Aeril mengecup satu persatu keluarganya.
"Papaaaa" teriak Aeril langsung memeluk Papa nya.
"Jangan teriak sayang" ucap Axelio.
"Hehee, Aeril kangenn" ucap Aeril terus memeluk Papanya itu.
"Ululuuu anak Papa" ucap Axelio sembari mencium Aeril.
"Jalan sama siapa?" tanya Alex dingin. Aeril yang mendengarnya langsung menegang.
"S-sam-ma..."
Tin..tin..
Bunyi klakson memotong ucapan Aeril. Alex yang mendengar itu pun langsung menuju pintu keluar.
Aeril segera mengikuti kakaknya itu. Alex telah sampai di depan pintu dan melihat seseorang yang bersandar di mobilnya.
Alex terkejut yang mengetahui kalau adiknya akan jalan dengan Riel.
Alex mendekati Riel diikuti Aeril yang membututinya. Alex menatap tajam Riel dan bertanya.
"Mau kemana lo?" tanya Alex dingin.
"M-mau j-jalan k-kak" ucap Riel gugup.
"Kemana?" tanyanya lagi.
"Dinner" ucap Riel.
"Jaga adek gue jangan sampe lecet. Inget itu" ancam Alex berlalu pergi.
"Emm" gumam Aeril gugup.
"Masuk" ucap Riel langsung memasuki mobilnya diikuti oleh Aeril.
Alex langsung memasuki rumahnya dan berjalan menuju meja makan yang terdapat kedua orang tuanya.
"Siapa nak?" tanya Axella.
"Riel" ucap Alex singkat.
Axella dan Axellio hanya memangutkan kepalanya seakan mengerti.
Memang Alex bersahabatan dengan Riel, Vier dan Regan sedari kecil.
Alex, Axella dan Axellio melanjutkan acara makan malamnya dengan hening tanpa Aeril.
Disisi lain,
Mobil yang di kendarai oleh Riel telah sampai di tempat mereka akan makan.
Aeril dan Riel keluar bersamaan menuju restoran korea. Ketika memasuki restoran tersebut banyak pasang mata memandang mereka berdua takjub.
Cantikk bangett cewe itu, artis kah
Couple goals
Gantengg bangettt
Untung gue ikut ortu gue kesini jadi bisa ngeliat best couple
Dan banyak lagi pekikan yang terdengar. Aeril dan Riel seakan tuli mendengarnya.
Riel berjalan menuju ruang VIP yang telah ia pesan. Aeril mengekorinya dari belakang.
Saat Aeril ingin duduk, ia di kejutkan oleh tindakan Riel yang menarik kursinya untuk di duduki Aeril seakan bak putri kerajaan.
Aeril langsung mendudukinya dengan tersipu malu. Riel langsung duduk di hadapannya.
Tak lama makanan pun datang, mereka berdua makan dengan keheningan hanya dentingan sendok yang terdengar.
Setelah mereka berdua selesai makan, Aeril dan Riel tetap diam tanya memulai percakapan.
5 menit kemudian..
Aeril yang masih merasa bersalah pun memulai percakapannya.
"Maaf" ucap Aeril lirih.
"Why?" ucap Riel.
"Di sekolah" ucap Aeril.
Riel yang paham pun memegang kedua tangan Aeril lembut. Aeril lagi lagi dibuat terkejut atas perlakuan Riel kepadanya hari ini.
"Lo gak salah kok, gue yang harusnya minta maaf. Maaf Ril udah diemin lo" ucap Riel lirih.
"Gak kok Riel, gue yang salah. Kan gue yang nyubit pipi lo sampe merah" ucap Aeril.
"Gak papa kok Ril, gue tau emang gue gemesin kok" ucap Riel bangga.
"Ishh lo mahh" ucap Aeril membuang muka.
"Eitsss hadap sini" ucap Riel menarik dagu Aeril supaya menghadapnya.
"Memang kan gue gemesin" ucap Riel menaik turunkan alisnya.
"Tau lah Riell" ucap Aeril kesal.
"Jangan kesel lahh, nanti tambah jelek lho" goda Riel.
"Bodo" ucap Aeril.
"Yakkk Aeril mahhh" ucap Riel sedih langsung melepas pegangan tangannya yang berada di tangan Aeril dan menggembungkan pipinya.
Aeril yang melihat itu pun tak bisa menahan tawa nya lagi.
"Hahahaaaaaaa" tawa Aeril pecah mendominasi ruangan itu.
"Hahaaaa hahaaaaa"
Riel yang melihat Aeril mentertawakannya langsung cemberut lagi.
Aeril yang melihat itu langsung menghentikan tawanya dan beranjak dari duduknya menuju ke arah Riel.
"Riell" panggil Aeril memegang pipi Riel, tetapi langsung di tepis oleh Riel.
"Jangan marah dongg" ucap Aeril.
"..."
"Yahhh"
"..."
"Cayang Riel jangan marah dong" ucap Aeril memasang puppy eyes nya.
Riel yang melihat itu tak bisa apa-apa lagi dan langsung ia memeluk Aeril di hadapannya.
Aeril terkejut akan tindakan Riel yang memeluknya. Tetapi Aeril merilekskannya dan membalas pelukan Riel.
"Jangan marah lagi yah" ucap Aeril di sela pelukannya.
"Hmm" gumam Riel.
"Janji" ucap Aeril.
"Janji" ucap Riel.
Riel seakan tak mau melepaskan Aeril yang sedang berada di pelukannya.
Aeril juga tak melepaskan pelukannya seakan nyaman berada di sana.
Mereka terus berpelukan sampai Riel melepaskan nya. Aeril seakan tak rela, tetapi Aeril di buat terkejut lagi akan tindakan Riel yang secara tiba-tiba menarik Aeril untuk duduk di pangkuannya.
Aeril otomatis menurut seakan tubuhnya tak bisa terkontrol olehnya.
Riel yang memangku Aeril pun melingkarkan kedua tangannya di perut Aeril.
Aeril mengelus kepala Riel seakan mengelus kepala bayi. Karena rambut Riel terasa lembut di elusnya.
Riel yang sedang di elus pun memejamkan matanya dan kepalanya ia taruh di bahu Aeril.
Lama mereka di posisi itu, sampai Riel seakan ingin tertidur.
Riel yang mengantuk pun langsung membuka matanya dan menatap Aeril yang berada di hadapannya.
"Ngantuk?" tanya Aeril diangguki oleh Riel.
"Pulang yuk" ajak Aeril diangguki oleh Riel.
Aeril langsung bangkit dari pangkuannya dan berjalan beriringan keluar restoran.
Di perjalanan terjadi keheningan lagi. Tidak ada yang memulai percakapan.
Sampai di depan rumah Aeril masih tidak ada percakapan. Sampai suara Riel memecahkan keheningan.
"Dah sana masuk" ucap Riel menatap Aeril.
"Iya" ucap Aeril hendak membuka pintu mobil tapi di hentikan oleh ucapan Riel.
"Ada yang ketinggalan" ucap Riel.
"Apa?" ucap Aeril.
Riel langsung mendekatkan wajahnya dan secepat kilat mencium pipi Aeril.
"Good night my caty" bisik Riel di telinga Aeril.
Aeril terkejut dengan tindakan Riel. Ia langsung membuka pintu mobil dan masuk ke dalam rumah tanpa pamit.
Riel yang melihat kelakuan Aeril pun terkekeh dan segera melajukan mobilnya.
Aeril memasuki rumah dengan muka memerah. Ia melihat Alex sedang duduk di ruang tamu dan menatapnya tajam.
"Kenapa muka kamu?" tanya Alex dingin.
"E-engakk kok kak" ucap Aeril.
"Muka kamu merah, kamu sakit" ucap Alex khawatir mendekati Aeril.
"En-nggak kok kak aku gak sakit" ucap Aeril.
"Kamu blushing kah?" goda Alex.
Seketika muka Aeril memerah mengingat perlakuan Riel tadi.
"Cie..ciee, adek kakak udah besar yah" ucap Alex.
"Kakak gak marah?" tanya Aeril.
"Kakak gak marah kalo untuk kebahagiaan kamu, tapi kalo ada yang nyakitin kamu kakak bakal marah walaupun itu sahabat kakak sendiri" ucap Alex memeluk Aeril.
"Makasih kak, Aeril sayang kakak. I love you kak" ucap Aeril.
"Love you too adik kecilku" ucap Alex.
"Ya udah kamu tidur dah malem, night my baby bear" ucap Alex mencium kening Aeril.
"Night too bee" ucap Aeril mencium pipi Alex.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments