...Perasaan tidak dapat di bohongi kecuali diri sendiri yang menghianatinya....
...~Ar...
-
-
-
Keesokan harinya..
Di kelas,
"Hai Ril" sapa Max dan Riel.
"Hai juga" ucap Aeril tersenyum.
"Cantik" gumam Riel yang di dengar oleh Max.
"Apa Riel?" goda Max.
"A-apa g-gak kok" ucap Riel gugup.
"Hah apa cantik" ucap Max.
"A-ap-pa sih Max" ucap Riel malu-malu.
Aeril yang melihat itu tersipu. Max yang juga melihat Aeril tersipu tertawa menggoda mereka berdua.
"Ahh Aeril lo pake blush on yah ke sekolah" goda Max.
"Ehh gak kok Max" ucap Aeril melihat pipi nya menggunakan hpnya.
"Iya tuhh, coba geh lo Riel liat" ucap Max.
Riel hanya menuruti Max, ia memegang kedua pipi Aeril dan menelitinya.
Deg deg deg
Aeril terpaku akan perbuatan Riel dengan wajahnya, seketika wajah Aeril memerah bak kepiting rebus.
Riel yang melihat wajah Aeril memerah segera memeriksanya dengan menempelkan tangannya di dahi Aeril.
"Ril lo kenapa, kok muka lo merah tapi lo gak sakit" ucap Riel panik.
"G-gue g-gak papa" ucap Aeril terbata-bata.
"Tapi muka lo, lo sakit kita ke UKS aja yah" ucap Riel beranjak dari duduknya.
"Aah gak usah Riel gue gak papa" ucap Aeril.
"Tapi tadi muka lo merah" ucap Riel khawatir.
"Gak gak papa kok" ucap Aeril.
"Seriusan" ucap Riel.
"Iya gue gak papa" ucap Aeril.
"Ok ok lo mah buat gue khawatir Ril" ucap Riel kembali duduk.
"E-ehh maaf" ucap Aeril.
Max hanya menonton adegan Aeril dan Riel dengan seksama. Sesekali terkekeh dengan Aeril yang gugup.
"Serasa dunia milik berdua" gumam Max terdengar oleh Aeril dan Riel.
"Maxxxx" ucap Aeril dan Riel berbarengan.
"Jodoh" ucap Max santai.
"Maaxxxxxx" ucap mereka berdua.
"Lagi" ucap Max terkekeh.
Aeril dan Riel mendengus bersamaan. Dan seketika mereka berdua saling lirik dan setelah itu membuang muka yang terlihat memerah.
Ada penyakit jantung kah gue, harus periksa ini. Batin Aeril.
Kenapa jantung gue kayagini. Batin Riel.
Kringgggg
Bel masuk telah berbunyi, semua siswa/i memasuki kelasnya masing-masing.
Riel segera beranjak menuju kursinya. Dan pelajaran pun segera dimulai.
Kring...kring...
"Baiklah anak-anak sampai sini pelajaran kita kali ini, selamat siang" ucap guru itu meninggalkan kelas.
Siswa/i berhamburan keluar kelas, ada yang menuju ke kantin, main game, mengobrol, dll.
Aeril, Max dan Riel berjalan beriringan menuju kantin. Di perjalanan Aeril dan Riel tampak asik mengobrol tanpa menghiraukan Max disisinya.
"Jadi kan Ril malem ini?" tanya Riel.
"Hmm"
"Nanti gue susul lo jam 7 malem" ucap Riel girang.
"Hmm"
"Ahh lo mah Rill" ucap Riel cemberut.
"Ululuuu canda kok gue" ucap Aeril mencubit kedua pipi Riel.
"Aww lo mah Rill" rengek Riel.
"Lo sih gemezz jadinya" ucap Aeril mencubit pipi Riel.
"Udahlah lo mah Ril sakit pipi gue lama-lama" ucap Riel berjalan mendahului Aeril dan Max menuju kantin.
"Yahh Riell jangan ngambek dong" ucap Aeril mengikuti langkah Riel diikuti oleh Max.
Riel yang berjalan duluan menuju kantin langsung duduk di meja yang terdapat Alex, Vier dan Regan.
"Kenapa muka lo Riel?" tanya Regan.
"Gak" ucap Riel cemberut.
"Yeee ngambek sama siapa lo" ucap Alex.
"Gak tau" ucap Riel singkat.
"Yailah bocahh ngambek" ledek Regan.
"Pipi lo kenapa kok merah gitu hahaaa" ledek Alex.
"Au ah" ucap Riel memesan makanannya.
Tak lama Riel memesan makanannya. Aeril dan Max datang dengan ngos-ngosan.
"Kenapa kalian?" tanya Alex.
"Riel mana" ucap Aeril tidak menjawab pertanyaan Alex.
"Tuh" gumam Alex menunjuk Riel membawa makanannya.
"Huft"
Riel duduk disamping Aeril, Max segera memesan makananya juga Aeril.
Riel tetap diam mengabaikan Aeril yang sedang menatapnya. Aeril yang di acuhkan pun hanya menghela nafas.
"Kenapa dek?" tanya Alex mengelus rambut Aeril.
"Riel ngambek gara-gara aku" ucap Aeril cemberut.
"Oh, jadi karena itu" ucap Alex yang paham pun.
"Kenapa Lex?" tanya Regan yang tak paham.
"Biasa ngambekan hahaa" ucap Alex melirik Riel dan Aeril.
Regan yang mengerti pun ikut tertawa, sedangkan Vier hanya tersenyum tipis sangat tipis hingga tidak terlihat.
Max yang memesan makanan pun telah kembali membawa makanannya dan juga punya Aeril.
"Nih Ril makan dulu" ucap Max sembari menaruh makanan yang ia pesan.
"Makasih Max" ucap Aeril.
"Udah jangan cemberut lah" ucap Max.
"Hmm" gumam Aeril langsung memakan makanannya.
Skipp pulang sekolah..
Riel masih mendiami Aeril. Sesampainya di parkiran Riel langsung masuk ke mobilnya dan berjalan meninggalkan mereka tanpa pamit.
Aeril yang melihat itu pun sedih. Max yang disamping nya mengelus punggung Aeril seakan menenangkannya.
"Ayok Ril" ucap Alex menggandeng tangan Aeril.
"Duluan yah" pamit Alex kepada Max, Vier dan Regan.
15 menit kemudian
Mobil Alex memasuki pelataran rumahnya dan langsung memarkirkan mobilnya di garasi.
Aeril langsung berjalan menuju kamarnya meninggalkan Alex.
Aeril merebahkan tubuhnya di kasur queen size nya. Aeril masih memikirkan Riel yang marah dengannya.
#POV Aeril
Gimana ini Riel marah lagi sama gue, tapi pas gue mau minta maaf malah dia langsung pergi. Tapi gue kok sedih yah di diemin Riel, atau jangan-jangan guee.. No.. No.. No.. Masa secepat itu gue sama dia. Tapi kalo di deket dia gue deg degan dan gue santai aja ngomong sama dia gak dingin dingin amat. Akhhh ada apa inii.. Oh iya jadi gak yah malem ini Riel jemput gue, tapikan dia lagi marah sama gue. Bodo lah mending gue tidur aja.
#POV End
Setelah pergulatan batinnya, Aeril segera tidur dengan masih menggunakan seragam sekolahnya.
-
-
-
-
-
-
-
Bersambung..
...Yakkk gimana chapter ini, semoga kalian suka......
...Riel marah? Ngambek?...
...Aeril pusing?...
...Ikuti terus next chapter nya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments