...Perasaan khawatir itu wajar, karena itu tandanya ia menyayangi mu....
...~Ar...
-
-
-
"Aerillll bangunnn sayanggg" teriak Axella dari depan pintu kamar Aeril.
Tok.. Tok.. Tok..
Tidak ada jawaban pun, Axella membuka pintu kamar Aeril yang ternyata tidak terkunci.
Axella menghampiri Aeril yang sedang tidur nyenyak di bawah selimutnya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.15.
"Rill bangunnn, udah siang lho" ucap Axella lembut.
"Eughh"
"Bangun sayang, di bawah udah ada Riel lho" ucap Axella.
Seketika Aeril membuka matanya melotot mendengar nama Riel yang menjemputnya.
"Apa Ma Riel?!" teriak Aeril terkejut.
"Sttt jangan teriak-teriak masih pagi" ucap Axella.
"Ta-tapi..."
"Udah sana cepetan mandi" ucap Axella.
Aeril langsung menuju kamar mandi nya. Tak butuh waktu lama Aeril melakukan ritual mandinya. Ia sudah siap memakai seragamnya.
Aeril menuruni tangga rumahnya dan melihat Riel sedang mengobrol dengan Alex. Aeril menghampiri mereka berdua.
"Pagi" ucap Aeril mencium pipi kakaknya.
"Pagi sayang" ucap Alex mencium kening Aeril.
"Pagi Ril" ucap Riel tersenyum.
"Kamu udah sarapan?" tanya Alex.
"Belum" ucap Aeril.
"Kamu gak mau sarapan dulu" ucap Alex.
"Di sekolah aja kak" ucap Aeril dianguki oleh Alex.
"Kamu dijemput tuh sama Riel" ucap Alex diangguki oleh Aeril.
"Ayok Ril, nanti terlambat. Kak duluan yah" ucap Riel.
"Ya udah hati-hati yah" ucap Alex dianguki oleh mereka berdua.
15 menit kemudian..
Mobil yang dikendarai oleh Riel telah sampai di parkiran sekolah.
Riel terlebih dahulu membuka pintu mobil dan berjalan ke pintu samping pengemudi.
Riel membukakan pintu dan terlihat lah Aeril keluar dari mobil tersebut.
Banyak pekikan sekitar parkiran karena perilaku Riel. Karena selama ini Riel tidak pernah memboncengi seorang gadis di mobilnya.
Kyaaaaa beruntung bangett si Aeril
Iya yahh iri lho guee
Cantik bangett si Aeril
Cocok yah mereka
Udah pacaran kayanya yah mereka
Gak tau juga nih
Aeril turun dengan wajah datar nya. Riel langsung menggenggam tangan Aeril dan segera menuju kelas karena upacara sebentar lagi akan di laksanakan.
Aeril terkejut dengan tangannya yang berada di genggaman Riel, tetapi ia merubah lagi mimik wajahnya kembali datar.
Aeril dan Riel telah sampai di depan kelasnya dan memasukinya. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua.
Max terkejut melihat kedatangan Aeril dan Riel bersamaan, apa lagi dengan tangan Aeril berada di genggaman Riel.
"Aeril?" tanya Max setelah Aeril berada di sampingnya.
"Kenapa?" tanya Aeril.
"Itu kok lo..." ucap Max, Aeril hanya mengangkat bahunya acuh dan segera menaruh tas nya.
Kringggg....
Siswa/i berhamburan menuju lapangan upacara. Banyak siswa/i yang telah berbaris rapih sebelum bel berbunyi.
Aeril, Max dan Riel segera menuju lapangan upacara untuk mengikuti upacara bendera setiap hari senin.
Panas yang terik di pagi hari, membuat suasana upacara dibanjiri oleh keringat siswa/i yang mengikuti upacara.
Pidato yang disampaikan oleh guru yang berada di mimbar upacara pun terlalu lama untuk sekedar upacara bendera.
Tetes keringat di dahi Aeril penuh, apa lagi bibir nya terasa pucat karena ia belum sarapan sebelum berangkat sekolah.
Riel yang berada di samping Aeril pun melihat wajah dan bibir Aeril pucat, segera ia bertanya.
"Ril lo gak papa kan?" tanya Riel khawatir.
"Gak papa kok Riel" ucap Aeril.
Tak lama itu Aeril pingsan di pelukan Riel. Riel langsung menggendong Aeril ala bridal style menuju UKS.
Max dan Alex yang melihat itu pun sangat khawatir dengan keadaan Aeril, segera mereka berdua mengikuti Riel yang membawa Aeril ke UKS.
Banyak siswa/i yang melihat kejadian itu, guru yang melihat itu juga pun khawatir karena Aeril adalah anak pemilik sekolah ini.
Upacara yang terasa lama itu pun di percepat karena banyak siswi yang pingsan karena terik matahari di pagi hari.
Riel membawa Aeril ke UKS dan menidurkannya di brangkar UKS tersebut. Perawat yang melihat itu pun langsung mengecek keadaan Aeril.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Riel khawatir.
"Keadaan nya baik-baik saja, tetapi ia hanya belum sarapan saja. Karena itu ia pingsan. Setelah ia sadar berilah ia bubur dahulu" ucapnya.
"Makasih" ucap Riel.
Riel melihat wajah Aeril yang masih terlihat pucat. Ia juga menggenggam tangan Aeril khawatir.
"Rill maafin gue, karena gue lo belum sarapan" gumam Riel lirih.
"Maaf..maaf..maaf" gumam Riel terus menerus.
Brakkk..
Pintu UKS di buka kasar oleh Alex dan Max. Riel sangat terkejut mendengarnya.
"Gimana keadaan Aeril?" tanya Alex khawatir.
"Gak papa, cuma Aeril tadi belum sarapan. Maafin gue kak karena gue Aeril pingsan" ucap Riel.
"Syukurlah, gak papa kok Riel itu juga bukan salah lo. Gue juga salah karena gak nahan Aeril dulu untuk sarapan" ucap Alex mendekati brangkar Aeril.
Max juga mendekati brangkar Aeril dengan khawatir. Ia menggenggam tangan Aeril lembut.
Alex, Max dan Riel terdiam membisu tidak ada percakapan hanya ada wajah penuh kekhawatiran.
10 menit kemudian..
Perlahan Aeril membuka mata nya, dan melihat sekelilingnya terdapat Alex, Max dan Riel yang sedang tertidur.
Aeril tak tega membangunkan mereka. Merasa ada pergerakan, Alex membuka mata nya dan melihat Aeril yang tersenyum kepada nya.
Alex langsung segera memeluk Aeril. Max dan Riel juga terbangun karena pergerakan Alex. Mereka juga melihat Aeril telah bangun dan seketika senyum mereka mengembang.
"Kamu gak papa kan Ril, ada yang sakit, mau makan apa kakak beliin" ucap Alex.
"Aku gak papa kok kak, aku mau minum aja" ucap Aeril.
Alex yang mendengar itu langsung memberikan minum untuk Aeril.
"Kakak beliin kamu bubur dulu yah" ucap Alex.
"Gak usah kak" tolak Aeril.
"Aeril" ucap Alex menatap Aeril tajam.
"Ya udah kak" ucap Aeril menunduk.
Alex langsung keluar ruangan untuk membeli bubur. Tersisa lah Max dan Riel yang sedari tadi memperhatikan Aeril dan Alex.
"Lo gak papa kan Ril?" tanya Max.
"Gak papa kok Max" ucap Aeril.
"Lo tau gak sih gue khawatir banget tau sama lo" ucap Max memeluk Aeril.
"Lebay lo, gue gak papa gini kok" ucap Aeril. Max langsung melepaskan pelukannya.
"Ya kan namanya gue khawatir Ril" ucap Max.
"Iya iya Max ku sayang" ucap Aeril.
"Ututuuu Aerill ku" ucap Max mencubit pipi Aeril lembut.
Riel yang melihat itu terkekeh akan kelakuan mereka berdua.
"Kenapa lo?" tanya Max.
"Gak papa lucu aja" ucap Riel.
"Aneh" ucap Max.
"Memang aneh dia mah" timpal Aeril.
"Kok gitu sih Ril" ucap Riel sedih.
"Memang kan" ucap Aeril.
"Tapi kan, oh ya maaf yah karena gue lo gak sarapan" ucap Riel bersalah.
"Bukan salah lo kok, salah gue" ucap Aeril.
"Tapi.."
"Sttt, udah gue gak papa" ucap Aeril tersenyum.
Tak lama Alex masuk dengan menenteng plastik yang berisi bubur untuk Aeril. Vier dan Regan juga datang bersamaan dengan Alex.
"Nih dek, kakak suapin yah" ucap Alex.
"Gak usah kak aku aja" tolak Aeril.
"Rill"
"Gue aja kak" ucap Riel.
"Ya udah nih" ucap Alex.
"Lo gak papa kan Ril?" tanya Regan.
"Gak papa kok kak" ucap Aeril.
"Syukurlah" ucapnya.
Vier memilih tidak bertanya, ia hanya diam memandangi Aeril yang disuapi oleh Riel.
Gue khawatir liat lo kayagini. Batin seseorang.
Setelah Aeril memakan habis buburnya. Ia ingin kembali ke kelas.
"Kak aku ke kelas yah" ucap Aeril.
"Gak, kamu masih sakit" ucap Alex.
"Kakkk" rengek Aeril.
"Gak Aeril"
"Tapi bosen kak disini"
"Rill"
"Ishh kakak mah" ucap Aeril menunduk.
"Gue yang jagain kak sama Max, ya gak Max" ucap Riel diangguki oleh Max.
Alex memikirkan perkataan Riel yang ingin Aeril kembali ke kelasnya.
"Ya udah, tapi inget kalo kamu pingsan lagi awas" ancam Alex.
"Iya kak janji" ucap Aeril bahagia.
"Ya udah yok ke kelas kakak anterin" ucap Alex.
Aeril, Alex, Max, Riel, Vier dan Regan mengantar Aeril ke kelasnya.
Sesampainya di depan pintu kelas.
"Ya udah kamu masuk sana" ucap Alex menciun kening Aeril.
"Iya kak, makasih" ucap Aeril mencium pipi Alex.
Aeril, Max dan Riel segera memasuki kelasnya dan Alex, Vier dan Regan juga kembali ke kelasnya.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Telegram
Semangat Thor... Aku mampir dan Dah aku like semua dan rate. Jgn lupa mampir😊
2020-07-13
0