3 bulan kemudian
Hari ini adalah yang sangat sibuk untuk Beana di kafe tempatnya bekerja kini sedang di booking untuk acara party.
Sepulang sekolah gadis itu sudah berangkat ke tempatnya bekerja.Telah sampai dia pun langsung melakukan pekerjaannya.
Sementara di tempat lain.
Seorang sedang duduk termenung di kamar mewahnya.
Sesaat dirinya teringat dengan ucapan sang Papahnya tadi pagi.
flashback on
Sehan berjalan menuju meja makan untuk sarapan.Di meja makan sudah ada kedua orang tuanya.
"Pagi Mah,Pah".sapanya sesudah sampai.
" Pagi sayang, ayo duduk kita sarapan bareng ".balas sang mamah sambil tersenyum karena melihat putranya begitu tampan dengan baju seragam sekolahnya sedangkan sang Papahnya hanya melihatnya sekilas lalu dia pun kembali melanjutkan sarapannya.
Sehan menurut dan dia pun ikut duduk di meja makan untuk sarapan.
"Mau sarapan roti atau nasi goreng".ucap mamahnya.
" Nasi goreng aja Mah".
"Mamah ambilkan".katanya sambil menyendok kan nasi ke dalam piring kosong dan langsung memberikan kannya kepada anaknya.
" Terima kasih Mah".
"Sama-sama sayang".
Suasana kini mendadak menjadi hening karena ke tiganya sedang sibuk memakan sarapan mereka dengan tenang.
"Sehan setelah selesai sarapan temui Papah di ruang kerja dan yang ingin Papah bicarakan sama kamu".ucapnya sambil bangun dari duduknya dan berjalan meninggalkan meja makan menuju ke ruang kerjanya.
" Baik Pah".
Mamahnya hanya melihat putranya lalu dia pun berdiri dari duduknya dan mengusap-usap bahu putranya.
Setelah sarapan nya habis laki-laki itu pun melangkah menuju ruang kerja sang Papah dengan hati yang terus saja bertanya-tanya hal apa yang ingin di bicarakan oleh Papahnya.
Tok... tok... tok
(Suara pintu di ketuk dari luar)
"Masuk".jawab orang dari dalam.
Sehan membuka pintu dan dia pun melangkah masuk lalu menutup pintunya.
" Duduklah".perintahnya.
Pemuda itupun duduk di kursi tepat di depan meja kerja Papahnya.
Kedua laki-laki berbeda usia itupun saling diam dalam sesaat.
"Ada ingin Papah katakan kepada ku?
" Ternyata kamu begitu pintar karena bisa mengetahui nya".
"Langsung saja apa yang ingin Papah katakan, karena aku harus berangkat ke sekolah".
"Besok lusa kamu harus berangkat ke Inggris".
" Maksud Papah".ucap Sehan dengan wajah terkejutnya.
"Papah sudah memutuskan kamu akan melanjutkan studi di sana".
"Bagaimana bisa Pah, aku belum lulus SMA bahkan ujian kelulusan saja masih beberapa bulan lagi".ucapnya setengah frustasi dengan keputusan mendadak Papahnya.
"Kamu tenang saja Papah sudah mengaturnya,tugasmu hanya belajar dan mengikuti semua yang Papah putuskan jadi jalani saja".
" Aku ngga mau Pah".
Laki-laki yang berada di hadapannya kini menatap ke arah putranya dengan tatapan penuh dengan rasa marah.
"Kamu menolaknya?
" Iya."
"Jangan menentang keputusan ku Sehan karena itu akan merugikan mu jika sampai kamu menolak keputusan ku".
" Tentu saja aku tau dan aku pun sudah mengetahui konsekuensi apapun karena aku sudah siap menghadapinya ".
" Baiklah, tapi lihat ini dulu".ujarnya sambil melemparkan sebuah map ke arah pemuda tampan yang kini berada di hadapannya.
Pemuda itu mengambilnya dan membukanya hingga kedua tangannya mendadak sedikit gemetaran.
"Apa yang ingin Papah lakukan kepadanya".
Laki-laki itu tersenyum dengan sinis.
" Aku akan mencabut beasiswanya dan akan membuat hidupnya sengsara ".ancamnya.
Sehan bangun dari duduknya lalu berdiri dengan tangan terkepal dan marah saat mendengar laki-laki yang sangat di hormati nya ini kan menghancurkan masa depan gadisnya.
" Silahkan Papah cabut beasiswanya karena aku yang akan membiayai sekolahnya ".
Laki-laki itu tertawa.
" Apakah gadis itu akan menerimanya?
Pemuda itu masih terdiam.
"Sehan.Hanya satu pilihan dan ada satu cara itu yaitu menerima keputusan ku dan Kamu bisa menyelamatkannya jadi turuti saja semua yang Papah putuskan lalu menyerah lah karena kamu tidak akan bisa menolaknya."
flashback off
Selama seharian itu Sehan terus saja berpikir dan itu membuat nya benar-benar frustasi.
Bagaimana tidak disaat dirinya baru saja mengenal apa arti cinta kini dirinya harus melupakan nya.
Dia pun turun dari tempat tidurnya berjalan mengambil kunci mobil lalu pergi keluar kamar untuk keluar.
Sampailah kini dirinya di depan kafe.Dia melihat-lihat suasana kafe yang begitu ramai karena di kafe sedang acara party.
Sehan masih duduk di dalam mobilnya sedikit pun dirinya tidak ingin keluar dari dalam mobil.
Tidak jauh dari tempat mobil itu terparkir seseorang sedang memperhatikannya.
"Kak Sehan kenapa ya kok dari tadi pagi murung terus? tanyanya dalam hati.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 385 Episodes
Comments
Rifa Endro
ternyata papanya Sehan begitu keras ya. licik dan jahat juga ternyata.
2024-01-27
1
blecky
krn d tinggal makanx dia meeudakpaksa Ben g ada yg nkahin slain sehan bgtu
2023-11-28
0
Mama lilik Lilik
menentang bukan menantang, kalo menantang kesannya mau duel😀maaf ya Thor,lanjut lagi
2023-11-26
0