Rendra menatap kearah Iwan dengan tatapan tajamnya, sedangkan Iwan hanya bisa menundukkan kepalanya, Iwan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dirinya bagaikan diujung tanduk yang tidak bisa bergerak, kalau bergerak tanduk itu bisa saja menyeruduknya dan kalau dia lari tanduk itu bisa mengejarnya, diibaratkan dirinya sudah diikat dengan tali yang tidak bisa dilepaskan, seakan-akan tali itu sudah menempel di kulit tubuhnya.
" Baiklah kita mulai rapatnya silahkan kalau ada yang ingin disampaikan ataupun diutarakan pendapatnya, saya mau minta penjelasan pada masing-masing kepala bagian untuk memberikan keterangan tentang anggotanya dan keluhan apa saja yang harus diperbaiki!"
Satu persatu memberikan keterangan pada pak Bosnya itu,dan Rendra hanya mengangguk, dia tidak terlalu mendengarkan penjelasan dari berbagai kepala bagian,tapi matanya menatap ke arah Iwan dia sengaja mengambil rapat dadakan hari ini hanya karena ingin mendengar penjelasan semuanya termasuk penjelasan Iwan.
Setelah semua memberikan penjelasannya pada dirinya, hanya Iwan yang tidak memberikan penjelasan tentang keadaan di dalam ruangan itu, Rendra kemudian menatap ke arah Iwan, Iwan hanya menundukkan kepalanya saja, mereka yang ada di ruangan rapat itu tidak terlalu memperhatikan Iwan, mereka hanya memperhatikan masing-masing bahan untuk dijadikan rapat karena mengira rapat hari ini mengacu pada semua perkembangan perusahaan tapi ternyata tidak, setelah semuanya berbicara Rendra menghela nafasnya dengan pelan Dia menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi yang saat ini dia duduki.
" Baiklah kalau tidak ada lagi yang disampaikan pada saya, sekarang saya yang akan bicara pada kalian semua, Saya tidak ingin mendengar di kantor ini tentang pemanfaatan tenaga orang lain dan saya juga tidak ingin gaji yang semua karyawan saya di terima itu berkurang dari yang sudah ditetapkan, Karena anggota yang masing-masing di dalam ruangan adalah tanggung jawab kepala bagian, kepala bagian harus memperhatikan kesejahteraan anggota yang di dalam ruangan, saya tidak ingin ada keluhan-keluhan tentang perusahaan saya." ucapnya sembari menatap satu persatu anggota rapat di dalam ruangan rapat tersebut.
Mereka semua menganggukkan kepalanya hanya 4 orang yang menundukkan kepalanya, karena empat orang itu yang sudah memanfaatkan keadaan, di samping itu juga keempat orang itu memiliki anggota yang tidak tetap dan memiliki gaji yang lumayan besar, tapi sayangnya anggota mereka tidak menerima gaji yang sudah diberikan oleh pihak kantor tersebut, mereka berempat sudah memangkasnya menjadi lebih sedikit dan tidak seperti apa yang diterima oleh karyawan lain.
" Rapat ini saya adakan karena saya mau mengetahui tentang semua yang ada diruangan bagian masing-masing, semua sudah saya ketahui, silahkan kalian meninggalkan ruangan ini yang hanya tinggal bagian penterjemah, bagian keuangan, bagian OB dan bagian Administrasi, kepala bagian yang saya sebutkan itu tetap berada diruangan ini." ucapnya sembari memainkan bolpoin yang ada ditangannya berputar balik ditangannya itu.
Semua saling pandang satu sama lain kemudian mereka membenahi barang mereka dan satu persatu meninggalkan ruangan rapat tersebut kepala bagian yang sudah disebutkan oleh Rendra itu pun hanya bisa menundukkan kepalanya, awalnya Rendra tidak mengetahui kalau Iwan merekrut kepala bagian yang lain untuk melakukan tindakan keburukan di dalam kantornya itu, tapi sebelum mengadakan rapat dadakan itu Rendra ditemui sama Susanto, dia mengatakan kalau Iwan tidak sendiri itu adalah kepala bagian yang sudah disebutkan oleh Rendra, hening! tidak ada suara sama sekali di dalam ruangan tersebut, tidak ada yang berani mengatakan sepatah kata pun Rendra menatap mereka berempat dengan tatapan lekatnya.
Dia menatap ke arah Iwan terlihat wajah Rendra menahan amarahnya, Fahmi yang berada di sebelah kanan Rendra pun menatap ke arah Bosnya itu.
" Waduh!! bagaimana ini kalau seandainya Pak Rendra marah besar." gumam Fahmi sembari menatap ke arah Rendra sebelum Fahmi mengalihkan pandangannya terdengar meja dipukul dengan kuat oleh Rendra, mereka yang ada di ruangan itu pun terkejut dan menundukkan kepala mereka masing-masing.
" Aku tidak ingin di dalam kantorku ini ada yang memanipulasi soal gaji karyawan yang tidak tetap, kalau tidak mengaku di Antara kalian berempat aku akan mengambil tindakan tegas!!" ucapnya dengan tatapan marahnya menatap silih berganti ke empat orang tersebut kepala bagian OB yang bernama Wisnu akhirnya mengangkat wajahnya dengan wajah yang pucat dia menatap ke arah Rendra.
" Maafkan saya pak! bukan maksud saya untuk memotong gaji karyawan yang tidak tetap itu, tapi karena ini adalah bujuk rayuan dari Pak Iwan." ucapnya, kepala bagian administrasi dan kepala bagian penterjemah menganggukan kepalanya, Iwan hanya menundukkan kepalanya saja.
" Eko! kamu kepala bagian penterjemah, Apakah kamu tahu di salah satu anggota kamu yang berstatus sebagai karyawan yang tidak tetap mendapatkan bonus dari hasil kerjanya yang memang sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan Kenapa kamu tidak memberikannya kepada yang bersangkutan!! Apakah kamu mengetahui dia mendapatkan bonus Hah!! jawab!!" ucap Rendra menghentakkan buku yang ada di depannya ke tengah-tengah meja tersebut, membuat mereka semua terkejut dan baru kali ini mereka melihat Rendra marah.
Eko yang selaku bagian kepala ruangan terjemah itu pun terkejut, karena dia tidak mengetahui sama sekali kalau salah satu dari anggotanya mendapatkan bonus luar dari gaji yang diterimanya.
" Apakah kamu mengetahuinyaHaha!!" ucap Rendra sembari berdiri dan melangkah menuju ke kursi Eko, Eko memainkan jari jemarinya karena dia merasa gugup dan reflek menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak pernah mengetahuinya, karena ruangan terjemah itu baru diadakan beberapa bulan yang lalu setelah perusahaan Renda mengembangkan dalam bisnis baru tentang alat kecantikan dari dalam dan luar negeri.
" Kenapa kamu sampai tidak mengetahuinya, kalau salah satu dari anggota kamu di dalam ruangan itu mendapatkan bonus dari kantor yang sudah ditetapkan dan kenapa kamu mau dibawa berbuat kejahatan di kantorku ini!!" ucapnya dengan nada penuh penekanan, Eko selaku kepala bagian ruangan penterjemah pun hanya bisa mengehela nafasnya dengan berat dia tidak bisa menjawab pertanyaan dari Pak Bosnya itu, sedangkan Iwan mendengar Eko diintrogasi Pak bosnya dia hanya mengeluarkan keringat dingin karena dalang dari semua perbuatan yang mengakibatkan terlibatnya 3 kepala bagian itu adalah atas bujuk rayuannya.
" Kasihan mereka, ini adalah saran dariku, aku harus mengakui semuanya." ucap batin Iwan sembari menundukkan kepalanya, karena dia tidak mampu untuk menatap Pak bosnya yang sedang marah tersebut.
Rendra memang sengaja tidak langsung menanyakannya dengan Iwan, tapi dia hanya berbicara dengan Eko agar Iwan mengakui kesalahannya yang mengakibatkan ketiga temannya ini juga akan menanggung akibatnya.
Rendra menatap lekat ke arah Iwan, kemudian Iwan mengangkat wajahnya sembari menatap ke arah Rendra yang memang sedari tadi menatapnya dengan lekat sembari mensedekapkan tangannya di dada sebelum Iwan berbicara, Rendra sedikit keras bersuara.
" Sekarang jelaskan kenapa kamu bisa memangkas sebagian dari gaji karyawan yang tidak tetap itu, jabatan kamu di sini apa hah!!sehingga kamu semena-mena melakukannya tanpa sepengetahuan ku!!"
Iwan terkejut dia pun mulai gugup ada rasa takut, ada rasa bersalah yang dia rasakan saat ini, sekarang pekerjaannya sudah digadaikannya dengan perbuatan yang dia ulah sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
sukur kamu Iwan salah sendiri semena" di kantor orang
2023-01-11
2