at story...

-

-

newbie

typo bertaburan

kritik dan saran diharapkan untuk membuat tulisan lebih baik kedepannya

-

-

*****

sesampai di cafe, meletakkan mobilnya aksara menghapus air mata, segera menunggu angkutan umum untuk berangkat kesekolah.

sesampainya disekolah hampir pagar tertutup, aksara langsung berlari dan menuju barisan kelasnya.

" tumben telat ak? " tanya Rina yang selalu mengambil posisi barisan belakang.

" iya telat bangun " jawab aksara, yang mendapat anggukan dari rina.

" kemarin kok cepat baliknya ak? " kali ini dewi yang bertanya, di bebaris di nomor 2 paling belakang setelah rina.

" iya, kami cariin, gue kira ada apa? " Sandi yang berada disamping kiri aksara nimbrung.

" iya, lagi gak enak badan. " lagi jawaban sekedarnya yang diberikan aksara. jujur dia lagi gak mau menjawab atau bicara dengan siapapun kali ini.

pikirannya masih berkelana dengan kejadian tadi pagi, dimana untuk pertama kalinya tuan Seto Hutomo dan nyonya Zerrin marah, padahal dia tidak melakukan apapun.

tidak mungkin alasan sepele seperti tidak ada yang menyambut kedatangan mereka menjadi alasan kemarahan dimana semuanya berakhir menyalahkan aksara.

" woy ak, upacara udah selesai. " teriak Zulfan

" oh... makasih." Aksara berjalan ke kelas bersama temannya yang lain. tidak jauh dsri mereka pandangan aksara tertuju pada sekelompok siswi yang asik tertawa didepan kelas.

benar itu adalah Cantika Wijaya, tunangan dari anggara putra hutomo. melihat aksara memandanginya memgingatkan Cantika akan pandangan aksara kepada tunangannya kemarin.

" eh ada upik abu yang berharap jadi cinderella. " sindir cantika saat rombongan aksara lewat.

mendengar sindiran tersebut aksara, tidak menggapinya. kenapa harus marah atau kesal toh apa yang dibilang cantika gak benar.

" woy per*k, jangan mimpi lo dekatin tunangan gue. kalau sampai gue lihat habis lo sama gue. " ancam cantika berbisik ditelinga aksara.

mendengar ancaman tersebut, entah merasa geli atau lucu aksara malah tersenyum dan balas berbisik ditelinga cantika.

" asal kamu tahu aja, aku udah mengenal dia sangat lama. semoga kalian langgeng sampai pernikahan. " aksara melanjutkan perjalanannya menyusul teman-teman yang menunggunya dikoridor.

" brengsek lo ya, awas aja lo. " umpat cantika

"kenapa tuh, senior ak? dendam banget sama lo? " tanya dewi.

" ntahlah. " balas aksara

mereka akhirnya sampai dikelas dan mulai pelajaran, sementara untuk jelita, aksara masih menunggu waktu yang tepat menghancurkan gadis tersebut.

jangan mengira aksara takut menghancurkan mereka, namun aksara merasa kasihan kepada orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan urusannya.

******

sementara diwaktu yang sama dinegara yang berbeda, Prancis tepatnya paris. seorang laki-laki masih sibuk melakukan meeting jarak jauh bersama klien untuk memastikan proyeknya berjalan sesuai agenda.

"baik, kalau tidak ada lagi yang dibahas kita cukupkan sampai disini. " Juan laki-laki itu langsung mematikan kamera laptop berlogo apel tergigit dan langsung berjalan menuju balkon suitroom hotel.

menampilkan pemandangan menara effiel dengan cahaya lampu terang. hari sudah sore, sebentar lagi akan ada jamuan makan malam untuk welcome dinner perusahaannya, sebagai CEO dari Abraham Int'l group dia harus datang walau hanya sekedar memberikan kata sambutan.

" Juan, sebentar lagi waktunya. " Demian datang menghampiri bos nya yang beberapa hari ini terlihat kurang bersemangat.

"hmmm, dem apa kau sudah menemukannya? " tanya juan terkait dengan identitas bidadarinya

" belum banyak, tapi yang baru aku tau bahwa malam itu ada party di ballroom. jadi kemungkinan itu salah satu tamu undangan dari group wijaya." jawab demian

" apa kau sudah melihat cctv hotel? " tanya juan, masih sambil menikmati udara sore

" mereka sedang mencari dan akan mengirimkan semua rekamannya melalui email. " jawab demian

" usahakan secepatnya cari tau tentang dia. " putus juan , seraya menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri.

akhirnya ada juga yang membuat perhatian mu teralihkan dari tumpukan dokumen tersebut. aku berharap ini akan menjadi yang terakhir untuk mu sobat. demian bermonolog dalam hati.

karena selama ini wanita yang naik keranjang juan, hanya menginginkan harta ataupun sensasi untuk menunjang popularitas maupun gengsi mereka, dan sebagai seorang laki-laki normal tentu juan tidak pernah menolak siapapun asalkan sesuai dengan standar yang ditetapkan juan.

*****

Dihari yang sama, namun waktu yang berbeda, bel pulang sekolah berbunyi dan aksara langsung merapikan buku dan memasukkan kedalam tas.

" Dew, rin, aku pulang duluan ya. " aksara mengatakan kepada teman-temannya.

" loh gak ikut ekskul ya ak? " tanya Sandi yang sudah menanggalkan kancing seragamnya, terlihat kaus oblong berwarna putih.

aksara menggeleng kepala, memang dari dulu dirinya gak pernah ikut dalam segala kegiatan ekskul yang ada di sekolah greenland tersebut.

padahal hampir seluruh ekskul disekolah sangat terkenal, mulai dari basket, marshing band, cheerleader, klub ipa, klub sastra, osis dan banyak lagi. namun aksara tidak tertarik, karena banyak tugas yang menantinya sepulang sekolah dan setiap akhir pekan datang.

karena setiap sabtu dan minggu akan selalu datang baik dokumen maupun email dari para asistennya untuk melaporkan hasil perkembangan perusahaan selama satu minggu.

dengan begitu tidak ada lagi waktu aksara untuk bersantai, semua kerjaan dilakukan aksara di cafe dan diruangan khusus untuknya. jadi semuanya selalu aman, dan apabila ada pertemuan yang mendesak dirinya selalu pergi menggunakan jet pribadi yang selalu stand by di bandara untuk memudahkan CEO muda ini melakukan perjalanan bisnisnya yang hanya dihabiskan sehari.

dengan otak yang sangat cerdas dan mampu membaca peluang bisnis, bagi mereka yang mengenak aksara akan berpikir ulang untuk mengganggu apalagi berurusan ilegal dengan dirinya.

karena dalam sekejap aksara elder hans bisa melenyapkan perusahaan yang mereka bangun, karena dari itu para pesaing lebih memilih melakukan kerjasama bersamanya.

" aku duluan semua, semangat ya ikut ekskulnya. " aksara menyandang tas dan langsung berjalan keluar sekolah.

diluar sekolah dia melihat sosok yang tidak asing berdiri didepan pintu mobil sport berwarna hitam sambil melihat jam tangannya. sementara seorang gadis berjalan menghampiri dengan senyum yang sangat indah.

" Sayang, maaf ya nunggu lama, tadi ada pertemuan dengan ekskul marching, " ucap gadis tersebut yang tidak lain adalah cantika.

" hmm... " hanya dehaman dan senyum tipis yang diberikan oleh laki-laki yang saat ini menjadi pusat perhatian siswi sekolah yang baru pulang, termasuk aksara.

tanpa memperdulikan tatapan anggara, aksara terus berjalan, bergabung bersama siswa lain menunggu angkutan umum. sementara cantika masih berbicara dengan nada yang dibuat-buat semanja mungkin.

" ok, kamu lanjutkan aja dulu, aku akan nunggu di cafe dekat-dekat sini. nanti kalau udah selesai ekskulnya kabarin ya. " ucap anggara yang sudut matanya masih mengawasi aksara.

" makasih ya sayang, kamu pengertian banget deh, aku kedalam lagi ya. " pamit cantika sambil mencium sekilas pipi anggara.

setelah kepergian cantika, anggara melihat aksara yang memasuki oplet dan segera memasuki mobilnya, mengikuti kemana aksara pergi.

tidak lama hanya 15 menit aksara turun dari oplet dan menuju pintu belakang cafe tanpa curiga kalau anggara mengikutinya. merasa kehilangan jejak aksara, akhirya anggara memutuskan beristirahat sambil menunggu cantika selesai dicafe yang berada didekatnya.

" keren juga nih cafe, apa segitu lamanya ya gue gak pulang, sampai ada cafe yang futuristik dan cozy kayak gini. " anggara membantin.

" pesan apa tuan, bungkus atau makan disini? " tari bertanya.

" machiatocaffee dan chococheese cake nya, makan disini aja. " jawab anggara sambil memilih duduk disudut belakang cafe namun masih dapat melihat kearah panggung yang saat ini masih kosong.

didalam ruangannya, aksara kembali merenung mengingat setiap kata yang papanha ucapkan tadi pagi. membuat perasaannya kembali sakit.

mengganti pakaiannya dan aksara menggerai rambut dan membuka kacamata besar. mencuci muka serta menggunakan bedak untuk menghilangkan wajah bengkaknya. berjalan menuju pentry,

"bang bon, chocolava satu ya sama kentang goreng murni. " aksara memesan cemilannya terlebih dahulu

" ok, tempat biasa kan. "

" iya. "

sehabis memesan dessertnya aksara menuju bar membuat Vanillalatte float dan membawanya.

" yo, aku main dong? " pinta aksara keoads rio teknisi panggung

" ok, perlu dampingan gak? " tanya rio

" yakin tau? kalau tau lagunya boleh deh. " aksara langsung mengambil gitarnya dan duduk diatas panggung. sementara rio menuju keybordis setelah disetel ke manual.

melihat ada yang akan tampil membuat pengunjung cafe mengarahkan pandangannya ke panggung. disana ada seorang wanita dan pria yang sepertinya akan bernyanyi ditambah perempuan itu memegang gitar akustik.

" wuihhh... beruntung gue dapat lihat penampilan sang diva, " saut kegirangan pengunjung yang ada dimeja dekat anggara.

mendengar itu anggara langsung melihat kearah panggung, " sebagus apa penanpilannya sih, kenapa semua mata pengunjung tersebut seperti nelihat harta karun. " batin anggara dimana saat ini matanya mengawasi panggung dan hanya melihat punggung perempuan tersebut, memang saat ini aksara lagi menyesuaikan tempat duduk sambil mencoba menyetel gitarnya.

" kalau gini mah betah gue, secara suaranya bagus banget ditambah wajahnya buhhh.. cantik.. makanya gue setiap jumat malam selalu kesini buat liat doi manggung." jelas pengunjung yang lain.

jrengg... jreeenggg... ting ting.. kira-kira begitulah bunyi petikan gitar aksara.

hemmm... heammmm... yea.. yeahhhh..

Hey dad look at me

Hei, Yah, lihatlah aku

Think back and talk to me

Pikirkanlah lagi dan bicaralah padaku

Did I grow up according to plan?

Apakah aku besar sesuai rencana?

Do you think I'm wasting my time doing things I wanna do?

Apakah kau kira kusia-siakan waktu untuk melakukan yang kunginkan?

but it hurts when you disapprove all along

Namun sakit rasanya saat kau tak pernah setuju

(air mata aksara kembali menetes, mengingat seperti apa kenangan bersama keluarganya)

And now I try hard to make it

Dan kini aku berusaha keras mewujudkan itu

I just want to make you proud

Aku hanya ingin membuatmu bangga

I'm never gonna be good enough for you

Aku takkan pernah sebaik yang kauinginkan

I can't pretend that I'm alright

Aku tak bisa berpura-pura bahwa aku baik-baik saja

And you can't change me

Dan kau tak bisa mengubahku

••

Cuz we lost it all

Karna kita tlah kehilangan semuanya

Nothing lasts forever

Tak ada yang abadi

I'm sorry

Maaf

I can't be perfect

Aku tak bisa sempurna

Now it's just too late and

Kini terlambat sudah dan

We can't go back

Kita tak bisa kembali

I'm sorry

Maaf

I can't be perfect

Aku tak bisa sempurna

( sambil memejamkan matanya aksara tersenyum dalam kesedihan yag mendalam, kembali berfikir apa benar semuanya akan baik-baik saja, atau selesai sampai disini)

•••

I try not to think

Aku berusaha tidak memikirkan

About the pain I feel inside

Rasa sakit yang kurasa di hati

Did you know you used to be my hero?

Apa kau tahu dulu kau pahlawanku?

All the days you spend with me

Hari-hari yang kau habiskan bersamaku

Now seem so far away

Kini tak ada lagi

And it feels like you don't care anymore

Dan seolah kau tak peduli lagi

(tidak ada sama sekali kenangan, bermain bersama seperti keluarga normal lainnya, yang hanya tumpukan hadiah yang semenjak aksara berumur 6 tahun tidak pernah lagi dibukanya)

Kembali ke • dan ••

Nothing's gonna change the things that you said

Tak ada yang 'kan mengubah semua yang kau katakan

Nothing's gonna make this right again

Tak ada yang bisa meluruskannya lagi

Please don't turn your back

Tolong jangan berpaling

I can't believe it's hard

Tak bisa kupercaya berat rasanya

Just to talk to you

Untuk berbicara padamu

But you don't understand

Namun kau tak mengerti

Kembali ke •• (2x)

Simple plant - perfect (versi akustik)

Anggara yang menyadari, itu aksara menampilkan wajah piasnya, merasa bersalah kepada si bungsu hutomo, dimana kehilangan kehangatan dimasa pertumbuhannya.

menatap intens adik bungsunya, yang mulai berdiri dan meninggalkan panggung. dia melihat aksara menuju meja yang berada tidak jauh dari bar, sambil menghapus air matanya.

Terpopuler

Comments

🌹yunda🌹

🌹yunda🌹

siapa yg nyemprot gas air mata ini 😭😭😭 perih mataku

2021-02-14

0

buk e irul

buk e irul

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2020-11-11

0

Cathy Yulianti

Cathy Yulianti

😭😭😭kasian aksa

2020-05-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!