-
-
newbie
typo bertaburan
kritik dan saran diharapkan untuk membuat tulisan lebih baik kedepannya
-
-
*****
mentari sudah mulai menunjukkan sinarnya, menyuruh makhluk hidup kembali dari mimpi panjangnya. termaksud aksara yang sedikit demi sedikit sudah mulai membuka matanya. memandang sekeliling kamar, mencoba mengingat kembali apa yang telah terjadi, membuat setetes air mata kembali mengalir disudut mata indah itu.
" apapun yang terjadi, kehidupan kamu masih terus berlanjut aksara." aksara membatin, sambil duduk dan membuka selimutnya.
mencoba untuk bangkit, menuju kamar mandi karena hari sudah menunjukkan pukul 05.45, sebentar lagi waktunya masuk kelas.
selesai mandi dan memasukkan buku pelajaran ke dalam tas, aksara menuju kebawah tepatnya ruang makan.
diatas meja sudah tertata menu untuk sarapan, namun ada yang aneh, kenapa menu menjadi banyak. apa mereka akhirnya pulang.
" selamat pagi semua, " sapa aksara sambil mengeluarkan kursi di sudut meja makan dan mulai duduk disana.
" pagi nona muda, yakin sudah mau sekolah? " tanya siti yang masih menghidangkan beberapa menu keatas meja.
" yakin dong mbak, lagian kan udah sehat gini. " jawab aksara menunjukkan tangannya.
" kalau rasanya nanti masih pusing permisi pulang saja nak, " ami memberikan saran sambil membawa susu coklat hangat untuk aksara.
" makasih ami, iya. " jawab aksara tersenyum sambil meminum terlebih dahulu susunya sebelum sarapan.
" bekal ara udah siap mi? " ara bertanya.
" sudah siap, itu dibawakan siti. " tidak berapa lama siti datang dengan membawa tempat bekal berwarna hijau tua dengan sebotol infus water, yang selalu menemaninya.
" tumben banyak menu mi, apa mereka ada yang pulang? " kembali aksara bertanya, namun belum sempat dijawab suara langkah kaki mendekati meja makan menjawab semuanya.
kemunculan tuan besar dan nyonya besar di rumah ini membuat suasana menjadi dingin, ditambah seorang pemuda tinggi, berwajah putih dengan hidup mancung dibelakang mereka.
melihat pemandangan didepannya, ada sedikit gurat kecewa diwajah aksara, dan sakit yang tiba-tiba datang dari ulu hatinya.
" selamat pagi tuan besar, nyonya besar dan tuan muda kedua. " begitu sapa semua pelayan dalam rumah.
" hmm... " hanya deheman dan anggukan kepala sebagai jawaban mereka.
" kamu kemana aja kemarin? kami pulang tidak ada dirumah? " tanya nyonya besar kepada aksara.
" maaf,,, " hanya itu yang bisa keluar dari mulut aksara, melihat tidak ada kelanjutannya membuat Ami dan siti ingin mengatakan kalau nona muda mereka sakit kemarin dan seharian berada dikamar.
" jadi begini kelakuan kamu, selama kami tidak dirumah, kelayaban sampai lupa waktu. dasar anak tidak tau diuntung, kami bnating tulang mencari nafkah tapi kamu malah senang-senang menghabiskannya. " tambah nyonya rumah yang terus menyudutkan aksara.
" oh, hanya itu yang anda bisa katakan setelah selama ini tidak pulang dan melihat masih ada atau tidak orang dirumah ini. saya kira anda sudah lupa jalan pulang. " balas aksara sarkastik sambil terus memakan sarapannya yang sudah tidak lagi berasa.
" aksara, jaga omongan kamu, dia itu mami kamu. tunjukkan rasa sopan kamu dan apa yang dia bilang itu benar." tuan besar mulai membela nyonya, karena merasa apa yang dikatakan istrinya benar.
" seperti apa menunjukkan rasa sopan saya, kepada anda tuan dan nyonya, oh satu lagi sepertinya saya sudah lama tidak diajarkan bagaimana berlaku sopan disini. " lanjut aksara.
" kamu, selama ini belajar bagaimana. kenapa menjadi pembangkang dan susah diatur. papi kira selama ini kami telah memberikan yang terbaik untuk kamu dan mencukupi kebutuhan kamu. " lanjut tuan rumah mulai meninggikan suaranya merasa tidak terima dengan perkataan aksara, yang sedikit menyinggung perasaannya.
" ah, kebutuhan hidup ya, apa hanya dengan materi semuanya akan membaik? apa dengan materi yang kalian semua cari bisa membuat aku merasakan keutuhan keluarga, apa dengan tumpukan kertas yang selalu kalian banggakan itu aku bisa memiliki sikap yang baik. dan menyambut kedatangan kalian yanh hampir 12 tahun tidak pernah ada disaay aku sampai ke rumah ini? " lanjut aksara yang mulai mengingat kembali segala yang terjadi pada dirinya selama ini.
" cukup, pagi-pagi udah ribut, padahal aku berharap bisa sarapan dan istirahat yang nyaman disini. " ucap bang anggara acuh sambil membanting sendok dan lap mulutnya keatas piring.
" kenyamanan, apa kau yakin bang? bukankah kalian sudah disini selama sebulan dan baru muncul saat ini. " tambah aksara sinis.
" kamu, sudah terlampau jauh aksara. sebagai bungsu keluarga hutomo seharusnya kamu lebih menjaga sikap dan rasa hormat mu kepada orang yang lebih tua. " lanjut bang anggara sambil menunjuk aksara dan menatapnya tajam.
namun semua itu tidak membuat aksara takut, malah emosi yang selama ini ditahannya sedikit demi sedikit mulai menguasai akal dan pikirannya.
" hormat! hanya untuk mereka yang benar-benar berhak mendapatkannya. dan iti tidak termasuk keluarga ini. " putus aksara mengakhiri sarapannya seraya langsung mengambil bekal dan ingin pergi.
" tunggu, saya belum selesai bicara kemana kamu mau pergi?" teriak tuan besar
" tentu saja sekolah, dari pada berlama-lama disini dengan makhluk egois seperti anda semua. " jawab aksara.
" kamu semakin ngelunjak selama ini Kami memperlakukan kamu dengan baik dan memenuhi kebutuhan kamu, tapi kamu tidak tau diri dan semakin menjadi-jadi. kami pulang bukannya bersikap baik, malah kelakuan seperti ini yang kamu tunjukkan. " suara tusn rumah semakin tinggi mulai berjalan kearah aksara.
" selama ini saya selalu baik, menunggu kepulangan salah satu dari kalian, tapi apa yang saya dapat kecewa dan itu terus berganti, bukan hanya hari, tapi tahun ah tidak tapi dekade tuan. " aksara mulai menurunkan intonasi suaranya.
" kalau menurut kalian apa yang selama ini kalian berikan memang yang saya butuhkan, saya bisa mengembalikan semuanya. tapi apa kalian bisa memgembalikan waktu saya bersama keluarga saya 12 tahun lalu? " aksara mulai membuka tas dan mengeluarkan dompetnya.
" ini segala apa yang kalian berikan, saya tidak memerlukannya sekarang, jadi saya akan menunggu kalian untuk mengembalikan waktu saya menunggu keluarga saya 12 tahun lalu. " aksara mendekat kearah tuan rumah meletakkan dompetnya ke tangan tuan rumah.
berbalik ingin pergi tiba-tiba ditengah langkahnya, aksara kembali berbalik.
" ah, saya baru ingat. dalam ingatan saya tidak ada kenangan tentang papi dan mami, tetapi papa dan mama. dan saya selalu menunggu balasan tuan. " lanjut aksara
" anda tuan muda kedua, selamat atas pertunangan megah mu, semoga wanita yang kau pilih benar-benar yang kau cintai. " sambil mengucapkan itu aksara melangkahkan dirinya keluar dari rumah mewah tersebut.
menggunakan mobil audi R6 hadiah dsri daddy nya. didalam mobil air mata yang sejak tadi ditahan aksara akhirnya meluncur deras terdengar isakan putus asa.
" kenapa... kenapa disaat kalian kembali bukannya kata-kata indah yang ku rindukan, tapi cacian dan makian yang tidak seharusnya kalian ucapkan. apa salah ku selama ini,? aku selalu menunggu kepulangan kalian, memeluk kalian dan berbicara serta bercanda seperti keluarga bahagia lainnya. apa ini hasil dari penantian ku yang berharap masih ada kesempatan untuk merasakan memiliki sebuah keluarga bahagia, ?" aksara mulai bertanya dalam hatinya.
sesampai di cafe, meletakkan mobilnya aksara menghapus air mata, segera menunggu angkutan umum untuk berangkat kesekolah.
sesampainya disekolah hampir pagar tertutup, aksara langsung berlari dan menuju barisan kelasnya.
*****
up loh... up... sumpah aku nangis nulisnya, episode ini menguras emosi aku...
jaenab gak kuat tuannn...
😂😂😂
like n comment nya ya reader tercinta
aku usahain up setiap hari ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
🌹yunda🌹
ini ortu kenapa sih 🤔🤔
2021-02-14
0
nengeza23 neng
sedih thor..seru tau ceritanya..cuma juan yg jadi pelipur lara
2020-12-15
0
Neni Aryani
kasihan aksara😭😭
2020-12-15
0