-
-
newbie
typo bertaburan
kritik dan saran diharapkan untuk membuat tulisan lebih baik kedepannya
-
-
*****
semua yang terjadi tidak bisa kembali diputar, kembali, karena sang waktu juga tidak ingin memberikan harapan untuk manusia memperbaiki keadaan.
apa yang terjadi sudah jalan dari takdir ku, hanya doa yang bisa ku ucapkan. harta tak ternilai yang ku jaga sudah hilang, kini apa lagi yang tersisa.
masih berdiri dibawah guyuran air didalam kamar mandi, berfikir bagaimana lagi untuk melanjutkan hidup ini. akan kah aksara bisa menjalankan roda kehidupan kembali seperti semula.
selama satu jam aksara mandi, berusaha untuk membersihkan tubuhnya dari bekas perbuatan laki-laki tadi malam. menyebabkan kulitnya yang putih menjadi merah dan melukai sel-sel darah yang ada dikulit indah tersebut.
merasakan usaha aksara sia-sia, dia pun melangkah keluar dari kamar mandi. memakai baju kaus longgar dan celans training, duduk disudut kamar. masih menutup segala akses cahaya untuk tidak masuk kedalam kamarnya. beruntung hari ini hari minggu, sehingga dia tidak butuh izin untuk tidak masuk sekolah.
memeluk diri sendiri dengan kaki yang ditekuk dan wajah yang disembunyikan disela-sela kakinya, membuat pemandangan menyedihkan tersendiri, sayup-sayup masih terdengar lirih suara tangisan aksara.
di meja makan, para penghuni rumah besar tersebut, masih belum menampakkan batang hidupnya. walaupun demikian ami dan pelayan yang lain tetap menyediakan sarapan seperti biasa.
sang waktu menunjukkan rgo nya hingga pukul 12.00 wib, ketika makanan untuk sarapan tidak ada yang menyentuh, menjadi tanda tanya sendiri bagi para pelayan, termasuk ami.
" ti, apa nona muda tidak turun untuk sarapan? " tanya ami
" tadi sudah saya panggil bik, tapi nona muda bilang dia masih ingin tidur. " sambung siti
" kenapa kamu tidak bilang sama saya? " tanya ami lagi.
"biasanya kan bibik setiap minggu pergi belanja bulanan untuk keperluan dapur, dan sekarang saya baru ingat bik, maaf ya. " lanjut siti.
" udah, apa makan siang sudah selesai? " lanjut ami.
" sudah bik, tinggal diletakkan diatas meja. " jawab siti.
" saya keatas dulu, panggil nona muda. " kata ami, sambil naik ke tangga lantai dua dan menuju kamar dengan cat biru muda degradasi putih bertulis "room A5"
tok... tok... tok.... bunyi ketukan pintu terdengar dari kamar aksara, namun orang yang didalam masih diam dan tidak bergeming. pintu terus diketuk dari luar, dengan harapan akan dibuka oleh si pemilik kamar, namun setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya Ami masuk kedalam kamar.
didalam kamar, suasana gelap tidak seperti biasa yang terang, namun kali ini hanya ada kegelapan dan cahaya yang masuk hanya sedikit mengintip dari celah-celah gorden jendela.
ami terus mencari si pemilik kamar, setelah melihat keatas kasur dan mendapati kasur masih rapi, kemudian dia meneliti disudut kamar, begitu dia melihat ke sudut kanan tempat tidur, dia mendapati pemandangan yang menyedihkan.
terdengar suara geraman gigi dan tubuh ringkih yang mengigil, tidak tahan melihat pemandangan tersebut, ami dengan berlari menghampiri tubuh nona mudanya.
dan benar saja, tubuh tersebut menggigil karena panas dan demam.
"ra... ra... nak.. kamu kenapa sayang?" tanya ami sambil menggoyangkan tubuh aksara, namun tidak ada jawaban dari aksara.
malah tubuh yang tadinya, ditekuk mulai kehilangan keseimbangannya dan perlahan-lahan mulai jatuh. tidak ingin tubuh majikannya jatuh ami cepat-cepat menahan tubuh aksara.
" siti... siti... " panggil ami berteriak dari kamar.
yag dipanggil datang sambil berlari dan melihat pemandangan didepannya.
"astagfirullah... Nona muda kenapa bik?" tanya siti khawatir
" Nona muda sakit dan demam ti, bantu saya angkat nona muda ketempat tidur. " ami mulai mencoba membawa aksara dibantu oleh siti agar aksara bisa tidur dengan benar.
selama memindahkan aksara, ami dan siti masih mendengarkan isakan aksara, dimana membuat siapa saja yang mendengar terenyuh, nona muda mereka yang kuat selama ini hanya memasang topeng ceria. aksara sangat pandai menyimpan segala luka dan perasaannya didepan orang lain.
sampai diatas tempat tidur, aksara masih memegang tangan ami, meminta jangan meninggalkannya seorang diri.
" please, dont leave me alone, please back to me... pleaseeee... " rintih aksara masih dengan mata terpejam, membuat wajah tua ami meneteskan air mata, menyaksikan pemandangan majikannya yang masih sangat belia begitu rapuh.
"ti, tolong ambilkan air hangat untuk kompres nona muda, terus nanti kamu sekaliam masakin bubur y." pinta ami kepada siti, yang memang tidak kuasa meninggalkan aksara saat ini.
" ok, bik. terus obatnya gimana bik? " tanya ami sebelum pergi menyiapkan semua yang diminta.
" oh iya, ambil obat deman ada kode A5 ditutupnya, nanti sekalian sama buburny ya ti. " lanjut ami.
" siap bik. " siti segera keluar ruangan dan menyediakan segala yang dibutuhkan oleh ami.
didalam kamar, ami mulai membetulkan letak selimut dan mengelus kepala aksara dengan sayang, berharap dapat memberikan rasa aman dan menyalurkan kasih kasayang kepada remaja tersebut.
ja sudah menunjukkan pukul 19.00 wib sudah 7 jam aksara tidur karena demam tinggi, setelah tadi dikompres oleh ami, demamnya mulai turun. menyadari adanya pergerakan digenggangmannya ami meyuruh siti membawa bubur dan obat aksara.
" ini bik obat sama bubur sekalian air hangatnya. " siti meletakkan nampan berisi makanan obat dan minuman di meja samping tempat tidur aksara.
" oh ya, makasih ti. " balas ami
" apa perlu kita panggil dokter bik? " tanya siti
" untuk sekarang kayaknya gak usah dulu ti, kalau besok masih panas juga baru kita panggil dokter." lanjut Ami.
kini keduanya menatap majikan mereka yang terbaring lemas dan peluh keringat membasahi badannya.
pukul 02.00 dinihari, aksara akhirnya terbangun dan melihat ke samping tempat tidur. ada wajah ami yang terlihat sangat khawatir, tidak ingin mengganggu tidur ami. aksara memaksakan dirinya untuk bangun dan ingin mengambil air, karena kerongkongan terasa kering.
namun belum sampai tangannya meraih gelas yang ada di dekat meja samping tempat tidur, ami tiba-tiba bangun.
" alhamdulillah nak, akhirnya kamu bangun juga. " ekspresi senang ami, walaupun gurat kelelahan tampak jelas diwajahnya.
" maafkan ara ya mi udah ngerepotin ami sama yang lainnya. " ungkap aksara.
" gak apa-apa sayang, kamu mau minum? " ami mengambil air putih, sebelumnya membatu aksara duduk dan bersandar dikepala tempat tidur.
" hmm... " sambil menganggukkan kepalanya, aksara menerima segelas air putih, yang entah kenapa terasa sangat segar saat memasuki kerongkongan nya yang kering.
" ra, lapar? kalau iya ami panaskan dulu buburnya ya. " kembali ami menawarkan dan dianggukan oleh aksara.
tidak berapa lama, ami datang dengan mebawa semangkuk bubur panas, karena bubur sebelumnya telah dingin, untuk itu ia mengganti buburnya agar bisa semakin menambah nafsu makan aksara.
dengan patuh aksara memakan bubur nasi yang dibuat ami sesuap demi sesuap sampai habis, kemudian ami menyodorkan obat penurun panas agar panas dibadan aksara semakin turun.
" makasih ya mi, udah merawat aksara, maafin aksara merepotkan ami. " ucap aksara yang telh kembali berbaring ditempat tidurnya.
" ara gak ngerepotin ami kok, kan sangat jarang ami bisa manjain ara kayak sekarang. ara istirahat dulu ya sayang biar besok sembuh dan bisa sekolah, itupun kalau gak lemas. " ucap ami penuh perhatian.
" seandainya mereka sedikit aja kayak ami, mungkin aku gak akan ngerasa sendiri saat ini." gumam aksara yang masih didengar oleh ami, sebelum menutup matanya kembali.
*****
up... up...
mohon doa dan semangat ya para readers tercinta, kasih jempol sama coment kalian dong,,, biar aku semakin semangat buat ceritanya peluk hangat dari ku... 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
🌹yunda🌹
visual nya thor
2021-02-14
0
~ Dyan Ramanda ~
kasihan aksara,😭😭😭😭😭
2020-06-15
0
Sahla Sabilla
kasihan aksara .
2020-06-10
0