-
-
newbie
typo bertaburan
kritik dan saran diharapkan untuk membuat tulisan lebih baik kedepannya
-
-
*****
masih terngiang nyanyian aksara ditelinganya, ponsel yang dipegang oleh anggara berbunyi dan menampilan nomor cantika.
" hmm.. udah selesai? "
"...."
" tunggu disana, " anggara mematikan sambungan, ketika ingin kembali melohat aksara ternyata, aksara sudah tidak duduk disana dan pergi.
menuju ke mobilnya anggara, mulai menekan tombol di hp nya dan menghubungi seseorang,
" fan, gue pengin loh cara tau seditel-ditelnya tentang adek gue, aksara selama 10 tahun belakangan, gue tunggu secepatnya." perintah anggara yang semakin penasaran kehidupan seperti apa yang sudah dijalani adiknya selama ini.
ditambah pertengkaran aksara dengan kedua orang tuanya, seakan menunjukkan bahwa aksara tidak membutuhkan materi yang mereka kumpulkan.
apa sebenarnya yang terjadi selama ini dengan kamu dek, " batin anggara yang mulai menyadari keberadaan adek bungsunya itu.
walaupun ada sedikit keraguan, entah kenapa aksara berpenampilan seperti itu kesekolah, memilih dianggap tidak punya padahal dia memiliki segalanya.
sehabis mengantar Cantika pulang, anggara langsung masuk ke kamarnya yang sejajar dengan aksara dimana pintu berwarna biru laut tersebut tertulis room A5, membuat anggara tersenyum dan kembali ke tujuannya semula.
begitu masuk ke kamar, anggara langsung menyalakan komputernya dan membuka email dari orang suruhannya tersebut dan disana terdapat beberapa informasi yang tadi ditanyakan oleh anggara
biodata aksara seuluh tahub terakhir,
terakhir sekolah saat umur 6 tahun, dikeluarkan dsmari sekolah, mengikuti homeschooling karena orang tua gak mampu mengatasi kejahilannya.
namun kenyataan sebenarnya, semua guru tidak bisa lgi mengajari aksara dengan pola pikir yang lebih maju dan kecerdasan diatas rata-rata.
tidak pernah keluar rumah, anti sosial dan seorang introvert. namun ada desas desus yang mengatakan kalau saat berumur 10 tahun dia sudah kuliah diluar negeri dan menyelesaikan pendidikannya disana (masih penyelidikan mendalam).
memulai sekolah lagi setahun lalu, dengan mengubah penampilannya agar tidak mencolok.
setahun lalu juga bekerja di CAC Cafe ( belum tahu sebagai apa, karena investigasi masih terus dilakukan)
(itu data yang dikirim dengan beberapa photo kegiatan aksara.)
membaca data yang diterimanya seakan-akan membuat anggara merasa ada keganjalan yang terjadi dalam kehidupan aksara beberapa tahun belakangan. karena dalam 5 tahun aksara tidak pernah keluar rumah bahkan berinteraksi dengan tetangga.
setelah membaca hasil laporan dari orang kepercayaannya, anggara berdiri dan berjalan keluar balkon kamarnya. melihat langit yang gelap tanpa bintang, " apa begitu menyedihkannya gue, sampai-sampai gue ngak menyadari apa yang dirasakan aksara. apa benar dia sudah lelah menunggu mereka?. " anggara terus bertanya kepada dirinya....
"akhkkkkkk... siallll... " anggara mnejambak rambutnya frustasi.
******
seminggu sudah kejadian tersebut, anggara masih berada di rumah, entah kapan dia akan pergi lagi. namun hal itu tidak lagi menjadi kebahagiaan aksara, karena semuanya sudah hancur dimalam pertunangan anggara, merasa bahwa keluarga yang disayangi akan segera pulang memeluknya, ternyata lebih mementingkan menambah pundi-pundi uang mereka.
sikap acuh tak acuh aksara sangat dirasa anggara, apalagi ketika mereka berada dimeja makan. aksara akan memakan makanannya dan dengan cepat juga menyelesaikannya langsung beranjak dan hanya pamit kepada para pelayan.
melihat aksara sudah meninggalkan rumau anggara kemudian mulai membuka suara.
" bik, tunggu ada yang mau saya tanya? " ucap anggara kepada bibik sri ( nama asli Ami)
" iya tuan muda, mau tanya tentang apa? " balas bik sri
" tentang aksara, apa dia kerja selama ini bik? " tanya anggara ragu.
" oh, kalau dibilang kerja sepertinya tidak juga tuan muda, kalau tuan selama ini melohat nona muda pulang malam, itu sudah terjadi sejak nona muda masuk sekolah umum. " jawab bik sri.
" kenapa bik, apa yang selama ini dikirim papi sama mami kurang? " anggara semakin penasaran.
" jangan kurang tuan muda disentuh aja gak pernah. kalau tuan tidak percaya tuan bisa mencek sendiri. " jawab sri.
" terus kenapa dia kerja? " tanya anggara lagi.
" saya pernah bertanya, nona muda hanya mengatakan " setidaknya dengan begitu, ketika dia sampai ke rumah, dirinya sudah lelah dan akan langsung tidur" begitu tuan muda." jawab bik sri menirukan ucapan aksara.
" apa papi sama mami benar-benar tidak pulang selama 10 tahun belakangan ini? tapi setahu saya mereka selalu balik sebulan sekali atau 2 bulan sekali ke sini. " anggara semakin penasaran kenapa kedua orang tuanya tidak pernah mengatakan kalau aksara berada dirumah sendirian.
" iya tuan, tapi tuan besar sama nyonya pulang hanya untuk berganti koper dan itu oun malam, jadi tidak pernah jumpa sama nona muda. " jawab bik sri.
tumben tuan muda kedua ingin tahu tentang nona muda bungsu, selama ini bukannya mereka tidak ada satupun yang perduli tentang keadaan nonanya.
" masih ada lagi tuan muda, kalau tidak saya ingin melanjutkan pekerjaan saya. " tanya bik sri melihat tidak ada pembicaraan lebih lanjut ia memutuskan pergi kedapur.
sesampai disekolah aksara menuju kelas, namun tidak lama begitu dia duduk dibangku beberapa senior langsung menghampirinya.
" hai, orang miskin, jangan harap loh bisa dekatin tunangan gue. " tanpa tandang bulu cantika memukul meja aksara dan membiat perhatian satu kelas tertuju kepada mereka.
" kapan saya pernah mendekati tunangan anda? apa anda melihat sendiri? " tanpa rasa takut aksara membalas ucapan cantika.
" udah berani loh ya, ternyat bukan hanya miskin, tapi mulut loh juga harus diberi pelajaran. " lanjut cantika yang mulai kehilangan kesabaran.
" maaf sebelumnya, para senior kaya dan arogan, mulut saya sudah mendapatkan pelajaran yang sangat baik, sehingga kalau saya berbicara memiliki etika, bukan kayak seseorang yang berlagak anggun. " balas aksara
mereka yang berada dikelas tidak menyangka aksara yang selama ini dikenal pendiam, dan kutu buku bisa membalas ucapan dari senior mereka.
" awas loh ya, habis lo sama gue kalau sempat gue liat loh ngegoda tunangan gue. " tatap dingin cantika karena bel sudah bunyi. sementara aksara yang menjadi target tatapan itu hanya menarik napas panjang dengan wajah acuhnya langsung mengeluarkan buku pelajaran ( novel) untik dibacanya.
apa-apa an ini, bagaimana bisa aku berhubungan dengan senior itu, tapi dilihat dari geng yang dibawa cantiks dibelakangnya ada jelita, yang terus memandang remeh kearahnya. belum lagi aku membalas kamu, kamu sudah mulai menimbulkan masalah baru lagi jelita. kita liat apa yang akan terjadi kedepannya." monolog aksara ditengah pelajaran yang diperhatikannya, walaupun pikiran aksara sudah kemana-mana tidak ada yang tahu, karena kejeniusannya.
" ting... ting... ting... " beberapa notifikasi dsri group sekolah masuk kedalam wa murid sekolah disana memperlihat photo orang yang mirip aksara sedang masuk kekamar hotel dan photo kedua keluar dari kamar hotel dengan pakaian acak-acak.
namun bagi mereka yang tidak menyadari pakaian yang aksara gunakan sewaktu pesta tidak akan sadar kalau itu adalah aksara, berbeda dengan teman-temannya yang bertemu aksara saat acara pasti langsung sadar photo siapa yang dimaksud apalagi caption diphoto tersebut menuliskan " Habis party langsung dapat mangsa, pelac*r memang gitu kelakuannya."
melihat photo tersebut, sepulang sekolah dewi, rina, sandi, dimas dan zulfan langsung menghampiri aksara, yang memang tidak tau apa yang terjadi, karena dirinya tidak pernah memberikan no wa ataupun sosmednya kepada pihak sekolah, hanya nomor telpon dari hp lipatnya, dimana kalau dilihat secara teliti itu adalah keluaran terakhir dan limited edition dari merek terkenal korea.
" ak jujur saa kita kemana loh pas party? " tanya dimas
" iya tiba-tiba ngilang sesudah pengumuman pertunangan cantika." timpa dewi
" walaupun kita baru aja temanan, tapi jangan sampai ada kebohongan ak. " rina ikut memberondong aksara.
melihat pertanyaan teman-temannya yang sepertinya mencurigainya membuat aksara mengeryitkan dahi merasa seperti diintimidasi.
" emangnya kenapa, itu kan udah lama lagi. " akssra menjawab diplomatis.
zulfan memberikan smartphone nya kepada aksara agar aksara melihat sendiri apa yang telah tersebar diwebsite dan group sekolah.
aksara memperhatikan ke 3 photo yang dikirim orang tidak bertanggung jawab dan membaca caption yang tertulis dibawahnya, hanya diam, dan mengembalikan benda tersebut kepada zulfan.
" jangan bilang kalau photo itu loh? walaupun gue ingat baju itu baju yang lo gunain pas party. " tanya zulfan.
setelah mempertimbangkan apa yang akan dijawabnya, aksara seakan ingin bertaruh apa benar mereka yang sekarang mengaku temannya akan terpengaruh.
" kalau benar menurut kalian itu photo saya, apa mungkin saya melakukan seperti halnya yang tertulis? " balas aksara diplomatis sebelum memutuskan akan menjawab apa.
" yah, setidaknya itu gak benar kan ak, lo bukan seperti apa yang disebutkan disana. " lanjut dimas.
" photo itu benar saya, jadi apa yang kalian pikirkan? " putus aksara jujur, karena pertemanan yang kokoh berawal dari kejujuran.
mendengar pengakuan aksara, semuanya terdiam dengan pemikiran mereka masing-masing yang masih menolak percaya bahwa itu aksara, teman mereka saat ini, ditambah dengan penampilan kacau aksara yang keluar dari kamar VVIP super mahal, dimana anak sekolah seperti mereka tidak akan bisa menyewa kamar tersebut walaupun hanya shorttime.
melihat reaksi kelima temannya aksara sudah dapat menyimpulkan, setidaknya dia belum terlalu jauh untuk dekat dengan mereka. dan lihat sekarang pandangan menjijikkan dan penuh dengan kekecewaan terlihat dimasing-masing mata mereka.
aksara bukanlah gadis polos lagi, dia mengerti makna tatapan manusia dan perubahan emosi dari setiap orang yang ada didekatnya. jadi hanya sampai disini pertemanan mereka, setidaknya hari-hari aksara akan tenang kedepannya, harapan aksara saat melihat kelima temannya meninggalkan kelas terlebih dahulu.
melanjutkan memasukkan tasnya, aksara berjalan menuju keliar kelas, namun sampai dipintu tangannya dipegang oleh seseorang,
" gue gak akan percaya sama caption tersebut, setidaknya aksara yang gue kenal gak akan melakukan apapub untuk uang. " lanjut Zulfan dengan tatapan yang melihat kan tekadnya.
" makasih ya zain, udah percaya sama saya. " sambil tersenyum lembut aksara sengaja memanggil zulfan dengan sebut zain, mengakui dalam hati bahwa dia menemukan satu teman yang mempercayainya tanpa butuh penjelasan.
ditempat lain, beberapa perempuan bersama seorang hecker sedang menikmati kemenangan mereka karena berhasil membuat heboh sekolah, ya rombongan itu cantika dan gengnya termasuk jelita didalamnya.
" kak, loh kok bisa dapat photo-photo tuh anak? " tanya jelita.
" loh taukan siapa pemilik hotel itu, yaitu bokap gue. jadi gak ada yang sulit." balas cantika angkuh.
" bagus kak, sekarang gak akan ada lagi yang mau temanan sama tu anak gembel. udah miskin ternyata jala*g." ucap jelita senang sambil meminum kaleng sodanya.
*****
di kantor pusat perusahaan abraham int'l, juan mulai tidak sabar karena sudah 2 minggu demian belum memberikan kabar dari informasi yang diminta oleh juan.
sial, berapa lama lagi gue harua nunggu. masak mencari informasi gitu aja loh gak becus sih dem, mau gue gantiin loh? " juan mulai gila saat menghubungi demian.
" tenang bro, bukannya loh mau data lengkapnya. dan asal lo tau, dia bukan sembarangan man, tangkapan loh besar, makanya gue susah cari data tuh anak. " jawab demian diseberang telpon
" udah gue gak mau tau, sekarang loh kesini gue mau liat hasil penyelidikan loh. " perintah juan yang langsung mematikan smartphone nya.
semenjak juan merasakan tubuh menggoda bidadarinya, semenjak itu pula juan tidak membiarkan seorang perempuan pun naik keatas ranjangnya. pernah sekali juan mencoba makingout disebuah klub mewah diparis namun apa yang terjadi, malah ada bayangan dan sensasi percintaan juan dengan bidadarinya, saat menyadari tangan siapa yang meraba tubuhnya, juan langsung mendorong perempuan tersebut sehingga terjatuh.
dari saat itu hingga sekarang juan tidak lagi pernah membiarkan tubuhnya disentuh oleh perempuan kecuali bidadarinya.
" akhirnya, aku akan menemukannya angel, tunggulah sebentar lagi. " monolog juan dengan senyuman khas yang membuat lawan-lawannya merinding.
*****
maaf ya reader... baru bisa up...
like n comment ya reader... 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
D.R.S
perfect bner2 jenius
2020-05-15
0
All Malik
Aaaa
2020-05-06
0
zhifa93
good🙏ceritanny perfect👍👍👍semua rasa ada disini🤗🤗
2020-04-22
1