-
-
newbie
typo bertaburan
kritik dan saran diharapkan untuk membuat tulisan lebih baik kedepannya
-
-
*****
ceklek.... suara pintu terbuka...
" haii makne... " teriak seorang perempuan cantik, seksi dan energik kepada aksara, membangunkannya dari tidir yang baru beberapa saat lalu dirasakannya.
" haa... emmmmmm.... " aksara terkejut.
" kenapa kau, seperti melihat setan makne? " sambil senyum emily berjalan mendekati aksara, yang masih duduk bagai patung di kursi kerjanya.
" apa kau tidak percaya kalau aku ada disini? " kembali emily bertanya dan aksara masih diam, namun matanya sudah mulai berkaca-kaca.
sambil berjalan cepat mengitari meja kerja, aksara memeluk sahabatnya.
" ini sungguh dirimu em, i miss you so bad, " aksara memeluk emily dan tidak terasa air matanya keluar dan semakin tumpah.
" hemm, kalau tau kau sangat merindukan ku, kenapa kau tidak pernah menghubungi kami, terutama aku. " cecar emily sambil memeluk kembali makne kesayangannya, emily merasakan kalau ada sesuatu yang terjadi dengan aksara.
" apa mereka sudah pulang dan menyakiti mu lagi, makne? " emily merenggangkan pelukannya sambil tangannya memegang kedua pipi aksara agar emily bisa menatap aksara.
" tidak bisa kah aku memeluk mu dulu sampai puas, ?" bukannya jawab yang diberikan aksara tetapi sebuah pertanyaan.
" tentu, tapi biarkan aku duduk dan mendapatkan sesuatu untuk aku makan dan minum. " pinta emily, terlebih dahulu. yang membuat aksara sadar dan langsung menepuk kepalanya dan berlari menuju pantry.
" tunggu disini em, apa kau mau mencoba minuman baru? " tanya aksara.
" apapun itu asal kau yang membuat untuk ku makne. " jawab emily.
sepeninggal aksara untuk memesankan makanan dan membuat minum untuk emily, emily memperhatikan berkas-berkas kerjasama yang menumpuk dimeja aksara, dan melihat sekilas. dia tersenyum karena berkas tersebut penuh coretan dan banyak yang harus direvisi. sampai saat ini emily sendiri tidak tau sejauh mana otak aksara mampu bekerja dengan segala hasil pemikirannya yang menakjubkan.
" em, aku membawakan minuman untuk mu, " aksara yang melihat emily sedang memperhatikan meja kerjanya hanya tersenyum dan duduk disofa empuknya.
" seperti biasa, selalu teliti dan mengambil segala keuntungan. mau sejauh apa kau bisa terbang makne. kami sangat bangga kepada mu. untung kami bukan saingan mu, dan kami cepat mengetahui tentang ini." emily langsung duduk didekat aksara.
gadis tinggi, putih, seksi dan cantik itu melihat aksara dengan seksama. sambil mengambil minuman yang baru dibawa aksara, namun sebelum itu dia memphoto dan mengirimnya ke group chat mereka.
" ahhh, senangnya dan yakinlah mereka akan datang kesini besok, namun sebelum itu aku yang terlebih dahulu memiliki mu makne. " ucap emily membuat orang yang mendengarnya menjadi ambigu.
aksara melihat emily melakukan hal tersebut hanya tersenyum, karena memang dari dulu dia tidak banyak bicara.
" sekarang jelaskan, dan jawab pertanyaan ku tadi makne. atau kau mau aku menelpon profesor? " kali ini emily mengancam aksara.
" boleh kah aku menjawab sambil beristirahat dipangkuan mu em? " tanya aksara.
" sudah berapa lama kau tidak beristirahat dengan nyenyak makne? " emily menyadari kalau aksara memang tidak dalam kondisi primanya.
" 3 minggu em, bisakah? " tanya aksara penuh harap.
" tentu, kemarilah makne. " emily menyambut aksara dipangkuannya dengan terlebih dahulu meletakkan bantal kecil agar dirinya nyaman.
" sekarang ceritakan, tanpa ada ditutupi. " perintah emily.
aksara menceritakan semua yang terjadi, bagaimana mama dan papanya mengatai, sikap anggara yang cuek, cantika yang mulai membully nya, bahkan kejadian jebakan jelita untuknya.
" mereka pulang em 4 minggu lalu, namun aku baru tau 3 minggu lalu secara tidak sengaja. mereka mempersiapkan pertunangan bang anggara, apa aku memang tidak pernah mereka anggap ya em,,... " tanya aksara kepada emily, namun lambat laun suara itu tidak terdengar lagi.
emily yang mengetahui semua kejadian tersebut sangat marah dan berjanji siapapun dia yang berani menaruh tangan pada makne kesayangannya akan mendapatkan balasan lebih menyakitkan.
sambil mengelus, rambut indah aksara, ternyata emily menyambungkan smartphone dan mengaktifkan group mereka, disana semuanya terekam mereka marah dengan keluarga yang tudak pernah memberikan aksara kebahagiaan, namun mendapatkan kasih sayang aksara sangat besar.
mereka marah, karena makne yang selalu mereka lindungi, malah disakiti oleh keluarganya sendiri.
apalagi saat mendengar jebakan dari salah satu mantan teman aksara dan membuat aksara makin menderita, walaupun dari nada dia menyampaikan seakan bukan masalah besar, namun bagi mereka yang mengetahui seberapa besar aksara harus menjaga mahkotanya dan seberapa besar aksara menceramahi mereka untuk tidak mengikuti pergaulan bebas. seakan keputusan mereka membiarkan aksara kembali ke rumah dan memulai kehidupan yang normal merupakan kesalahan terbesar mereka.
emily memperhatikan group chatnya,
" waiting me, " chat mark
" i am to " kevin
" 😠😠😠" berry
" 👿👿👿 " kali ini justin
" aku akan menghapus rekamannya, apa kalian sudah menyimpan semuanya? " tanya emily
" 👍" semuanya memberikan dan emily menghapus pembicaraannya tadi.
ceklek....
suara pintu terbuka dan terlihat seorang wanita membawa makanan yang tadi dipesan aksara. saat melihat aksara yang tidur nyenyak dipangkuan seorang perempuan bule seksi dan cantik membuatnya terkejut.
" suuttt, thank you. " emily menaruh jari telunjuknya di bibir sambil mengucapkan terima kasih.
perampuan yang tidak lain adalah imel keluar dari ruangan aksara, seakan penasaran apa hubungan bosnya dengan wanita bule tersebut, karena baru pertama kali melihat aksara yang tidur sangat nyenyak, bahkan dirinya tidak terganggu saat dia masuk.
padahal selama ini sedikit saja ada orang yang membuat suara disekitarnya dia akan langsung terbangun.
*****
diluar cafe, terlihat sebuah mobil mewah berwarna hitam yang sedang terparkir namun tidak ada tanda-tanda orang yang berada didalamnya akan masuk.
" apa kita masuk kedalam dan bertanya tentang wanita mu juan? " demian yang mulai jengkel dan bosan karena dari tadi dia menunggu juan untuk keluar, namun juan bukannya keluar untuk mencari wanita itu, malah duduk disini sambil matanya terus mengawasi situasi cafe.
" Sepertinya dia tidak ada. " lanjut demian.
" kita balik dem, " perintah juan.
sialllll, kenapa dari tadi tidak kau katakan juan, kalau tau begini lebih baik aku keluar dulu membeli minuman, dasar iblis kepar*t tidak berperasaan, umpat demian dalam hati.
****
maaf ya baru up lagi...
🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
🌹yunda🌹
horeee ketemu 🥳🥳🥳
2021-02-14
0
Dede Megi Wella
terharu.
so swetr bgt pertemanan sejati
2020-07-30
0
Sahla Sabilla
makneee 😍
2020-06-10
0