dr. Aqeel

Mobil yang dikendarai Zar berhenti di depan rumahnya. Arsy turun lalu masuk ke dalam rumah. Dia segera membawa kue pesanan Nara ke dapur. Di sana sang mama sedang menata ulang dapurnya. Zar yang baru saja masuk langsung menuju dapur. Mengambil minuman dingin lalu menenguknya sampai habis.

“Ma.. tadi si jutek bikin masalah,” Zar mulai mengadu pada Nara.

“Masalah apa?”

“Masa dia nyerang Irzal. Dia nuduh si Irzal copet. Padahal Irzal yang bantuin dia nangkep copet.”

“Bener Sy?”

“Dasar tukang ngadu!”

Sambil menghentak kakinya Arsy keluar dari dapur. Dia memilih menuju ruang tengah. Mencari channel televisi yang layak ditonton. Tak lama Kenzie bergabung bersamanya. Di dapur, Zar tengah berkutat dengan ponselnya. Setelah mendapat yang diinginkannya, pria itu segera menuju ruang tengah.

“Pa.. bilangin sama anak papa tuh. Minta maaf kalau udah buat salah.”

“Bacot mulu, lo!” kesal Arsy.

“Ada apa ini?”

“Kata Zar, tadi Arsy berantem sama Irzal,” Nara datang dari arah dapur sambil membawa kue yang tadi dibeli anak-anaknya.

“Benar Sy?”

“Ya mana aku tahu kalau itu dia.”

“Ck.. udah salah ngeles mulu.”

Zar mengambil ponselnya, lalu dia memutar video yang dikirim Zaldy, ahli IT di kantornya. Video tersebut didapat dari rekaman cctv dari lokasi kejadian. Pria itu memberikan ponselnya pada Kenzie. Nara yang penasaran ikut duduk di samping suaminya.

“Itu siapa pa?” tanya Zar.

“Ini Irzal kan?” tanya Kenzie seraya melihat pada Zar.

“Tuh papa yang lihat dari rekaman cctv aja udah tau kalo itu Irzal. Nah elo yang berhadapan langsung sama dia, malah ngga ngenalin. Bener kata Irzal, mata lo emang bermasalah.”

“Beneran rese ya, lo!”

“Sudah-sudah.”

Kenzie segera melerai kedua anaknya yang sedang bersitegang. Pria itu mengembalikan ponsel pada Zar. Dia lalu merangkul bahu sang putri. Arsy hanya menundukkan kepalanya. Dalam hati dia memang mengakui telah melakukan kesalahan.

“Sy.. papa pernah bilang apa sama kamu?” Kenzie melihat pada putrinya.

“Harus berani meminta maaf kalau salah.”

“Yang kamu lakukan tadi, benar atau salah?”

“Salah.”

“Jadi kamu tahu harus bagaimana?”

Arsy hanya menganggukkan kepalanya. Namun dia masih belum rela harus meminta maaf pada pria menyebalkan itu. Bisa dibayangkan bagaimana reaksinya nanti.

“Kamu tahu kalau om Elang itu koleganya papa. Irzal juga sekarang sedang menggarap kerja sama dengan daddy kamu. Jadi, kamu harus bisa bersikap bijak. Papa percaya, Irzal tidak akan merasa dendam dengan apa yang kamu lakukan. Tapi.. bukan berarti kamu bisa pergi begitu saja. Kamu tetap harus mengucapkan maaf dan juga terima kasih. Mengerti?”

“Iya, pa.”

“Sekarang dimakan dulu kuenya.”

Nara memberikan piring-piring kecil berisi kue lalu memberikannya pada suami dan kedua anaknya. Sambil memakan kuenya, Arsy masih memikirkan waktu yang tepat untuk meminta maaf pada Irzal. Tapi yang jelas bukan hari ini, karena dirinya harus bertugas di rumah sakit.

🌸🌸🌸

Suasana IGD rumah sakit Ibnu Sina tergolong sepi untuk hari ini. Arsy yang sudah selesai berganti pakaian, segera menuju IGD. Terlihat beberapa rekannya, hanya duduk santai di depan meja perawat. Beberapa pasien yang dirawat di IGD juga nampak santai. Ada yang tengah berbaring menunggu infusan habis, ada yang tengah diperban lukanya. Atau ada yang berbincang santai dengan keluarganya.

Perbincangan di meja perawat cukup menarik perhatian Arsy. Wajah-wajah mereka nampak serius. Arsy segera melangkahkan kakinya ke sana. Dia juga penasaran apa yang sedang mereka bicarakan.

“Jadi anak yang kemarin dibawa ke IGD korban KDRT?”

“Iya. Ibunya ngga mau jadi saksi. Ngga tau takut atau ngga mau suaminya jadi tersangka.”

“Sekarang dokter Aqeel lagi ditanya-tanya ya?”

“Iya. Soalnya kan ada tetangga mereka yang laporin. Kalau aku jadi dia, udah kulaporin. Enak aja nyiksa anak kaya gitu.”

“Tapi ngga bisa nyalahin ibunya juga. Kali aja dia juga korban dan takut buat lapor.”

“Bisa jadi.”

Tanpa ikut menimbrung pada pembicaraan, Arsy menyerap semua yang didengarnya. Kemarin dia memang sempat mendengar kalau ada pasien anak yang terkena pneumothorax.

Semua yang ada di meja perawat langsung menolehkan kepalanya ke pintu, ketika dari arah dalam muncul dokter Aqeel bersama dengan petugas kepolisian yang tak memakai pakaian dinasnya. Mereka berjalan menuju meja perawat.

“Suster Mirna ada?” tanya Aqeel pada perawat yang bertugas.

“Suster Mirna hari ini libur, dok.”

“Apa saya bisa minta no telepon atau alamat rumahnya?” tanya lelaki di sebelah Aqeel.

“Sebentar, pak.”

Perawat tersebut mengambil ponselnya lalu mencari nomor Mirna. Dia mencatat nomor salah satu suster senior di IGD lalu memberikannya pada petugas tersebut. Sejenak pria itu melihat deretan nomor yang tertera di kertas, lalu memasukkannya ke saku celana.

“Terima kasih atas kerjasamanya dr. Aqeel,” pria tersebut mengulurkan tangan pada dokter tampan tersebut.

“Sama-sama, pak. Kalau masih membutuhkan informasi, silahkan datang kapan saja.”

“Iya, dok. Terima kasih.”

Petugas polisi itu menganggukkan kepalanya pada semua yang ada di meja perawat kemudian keluar dari IGD. Merasa tak ada yang perlu dibicarakan lagi, Aqeel segera meninggalkan IGD. Arsy berlari menyusul dokter tersebut.

“Dok…”

“Ya..”

“Anak yang korban KDRT apa baik-baik saja?”

“Iya. Dia sudah dipindahkan ke ruang perawatan.”

“Syukurlah.”

“Kamu tidak ada kerjaan?”

“Seperti yang dokter lihat, IGD sepi.”

Baru saja kalimat Arsy selesai, terdengar suara ambulans mendekati pintu masuk IGD. Arsy merutuki ucapannya barusan. Itu adalah kata sakral yang dilarang disebut di IGD. Menurut mitos yang berkembang di rumah sakit ini, setiap ada yang mengatakan itu, maka pasien akan datang bertubi. Dan sepertinya mitos itu benar adanya. Arsy segera berlari kembali ke IGD. Aqeel hanya tersenyum sekilas, lalu melanjutkan langkahnya lagi.

Tiga buah ambulans dan dua mobil pick up berhenti di depan ruang IGD. Para perawat langsung keluar menyambut pasien yang datang. Begitu pula dengan para coas. Mereka mendorong blankar untuk memindahkan pasien yang dibawa ambulans.

“Kasus apa ini?” tanya Arsy pada petugas medis.

“Keracunan di hajatan.”

Arsy ikut mendorong blankar masuk ke IGD, disusul oleh blankar lainnya. Dari arah mobil pick up juga muncul beberapa orang yang nampak lemas. Mereka baru saja muntah-muntah setelah memakan hidangan prasmanan di sebuah pesta pernikahan. Ruangan IGD yang semula sepi mulai riuh didatangi pasien.

🌸🌸🌸

Arsy mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi. Kepalanya menyender ke tembok di belakangnya. Gadis itu tengah melepas rasa lelahnya. Tadi dia menangani hampir sepuluh pasien keracunan. Keadaan mereka akhirnya bisa terselamatkan. Ada yang sudah masuk ruang perawatan, ada juga yang sudah diperbolehkan pulang. Matanya menatap jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Itu artinya, setengah jam lagi shift-nya selesai.

Matanya terbuka ketika pipinya terasa dingin. Dilihatnya Aqeel tengah menempelkan minuman kaleng dingin di pipinya seraya melempakan senyum tipis. Arsy mengambil minuman tersebut lalu membukanya. Aqeel mendudukkan diri di sisi gadis itu sambil meneguk minumannya.

“Sebentar lagi shiftmu selesai?”

“Iya, dok.”

“Saya juga mau pulang. Biar saya antar kamu pulang.”

“Ngga ngerepotin, dok?”

“Ngga. Lagi pula rumah kita searah, kan?”

“Iya, dok.”

Arsy meneguk minuman rasa buah yang diberikan Aqeel padanya. Entah rasa minumannya memang manis atau orang yang memberikannya Aqeel, Arsy merasakan minuman tersebut terasa manis dan menyegarkan.

“Bagaimana dengan para pasien korban keracunan?” tanya Aqeel. Tangannya melempar kaleng kosong di tangannya ke tong sampah yang ada di depannya. Sekali lempar kaleng tersebut langsung masuk ke dalam tempat sampah.

“Alhamdulillah semuanya selamat, dok. Sebagian sudah diperbolehkan pulang.”

“Syukurlah.”

Keadaan kembali hening. Aqeel memang orang yang jarang bicara, kecuali dengan orang-orang tertentu. Arsy bersyukur, dia bisa menjadi bagian orang-orang tersebut, walau intensitas mereka masih terbilang jarang.

“Kamu sudah menentukan akan mengambil apa nanti untuk residensi?”

“Belum, dok. Masih dipikirkan.”

“Kamu anak yang pintar. Saya harap kamu bisa memilih spesialisasi yang tepat nantinya.”

“Iya, dok. Kalau keluarga inginnya saya ambil penyakit dalam. Tapi sepertinya itu bukan passion saya.”

“Jangan terpengaruh oleh keluarga. Pilih spesialisasi sesuai passion kamu sendiri.”

“Iya, dok.”

Aqeel melihat jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas kurang sepuluh menit. Pria itu berdiri dari duduknya. Sebelum pergi dia melihat sejenak pada Arsy.

“Tunggu saya di pintu depan lobi.”

“Iya, dok.”

Pria itu kemudian melangkahkan kakinya. Dia berjalan menuju ruangannya yang ada di lantai tiga. Sebelum pulang, dia hendak berganti pakaian lebih dulu. Tak lama kemudian Arsy ikut berdiri. Dia memilih kembali dulu ke IGD. Menghabiskan sisa waktu di sana. Sambil serah terima pekerjaan dengan coas berikutnya.

🌸🌸🌸

**Udah kejawab ya, Arsy suka sama siapa.

Yang tanya dr. Rafa anak siapa, dia ngga masuk klan mana pun. Kan di awal mamake udah bilang, cucu keluarga Hikmat mengembangkan sayap, jodohnya bukan cuma dari klan Ramadhan tapi juga dari luar😁

Eh mamake mau promosi dong. Yuk intip salah satu karya teman mamake. Cerita tentang Tan Palupi Gulizar yang di usia muda udah dijual ibunya untuk melunasi hutang. Yang mau mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, like, komen dan rate bintang 5. Ketik aja judul novelnya I'M NOT A FLOOZY atau nama othornya DELIMA RHUJIWATI di kolom pencarian. Makasih🙏**

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Othor psti terinspirasi dr drakor "romantic dr yaa" hihiiii

2023-12-31

1

Dwi MaRITA

Dwi MaRITA

aqeel dingin jutek tp perhatian...

irzal kang nyablak pemarah...

hadewh.... arsy ma irzal perang mulut teros tp bikin kangen, penengahnya stella anak anya keren tuh 🙊🙈😩

2023-07-12

2

☠️⃝⃟𝑽𝑨 ¢σє'ѕ 𝓐𝔂⃝❥

☠️⃝⃟𝑽𝑨 ¢σє'ѕ 𝓐𝔂⃝❥

ternyata jadi dokter di UGD iku berat Yo.....tak kira nyantai ae

2023-05-08

3

lihat semua
Episodes
1 Operasi
2 Cantelan Wajan
3 Jinak-Jinak Merpati
4 Preman Kesiangan
5 KiJo
6 Bukan Gratifikasi
7 Tak Pernah Akur
8 Upaya Zar
9 Copet
10 dr. Aqeel
11 Jebakan Abi
12 Cowok Sombong
13 Akur
14 Iza
15 Taktik Dimulai
16 Kutu Kupret
17 Abi vs Arsy
18 Tidak Mempan
19 Curcol
20 Menwa
21 Jangan Menyerah
22 About Renata
23 Menunggu
24 Wake Up
25 Born of Indigo
26 Uji Nyali
27 Layanan Darurat
28 Restu
29 Tersangka
30 Maaf
31 Caring
32 Tolong Aku
33 Ternoda
34 Terpuruk
35 Jebakan
36 Drama Rooftop
37 Kakek Licik
38 Es Kering & Cewek Jutek
39 Malam Pertama
40 Malika
41 Calon Istri
42 Evidence
43 Singa Edan
44 Calon Penagntin
45 Rindu Itu Berat
46 Mohon Ijin
47 Azzam
48 Pasangan Seumur Hidup
49 Konspirasi
50 I Love You
51 Main Bola
52 Susi Bukan Suzy
53 Finding Stella
54 Sang Penyelamat
55 Cari-cari Jodoh
56 Rembukan
57 Misi Dimulai
58 Jembatan Sinyal
59 KDRT
60 Pelajaran Bibie
61 Hukuman Renata
62 Calon Istri
63 Alur Cinta
64 Sakit
65 Infinity Corp
66 Benih Eceng Melanda
67 Rencana Jahat
68 Wasiat Kakek
69 Move On
70 Bebende
71 Double Joepardy
72 Senjata Makan Tuan
73 Batu, Gunting, Kertas
74 Dua Lamaran
75 Suksesi
76 Heaven
77 Sepakat
78 Restu
79 Master Chef in Action
80 Perbincangan Calon Pengantin
81 Cicit
82 Konspirasi Jilid II
83 Pacaran Setelah Nikah
84 Completely Move On
85 3x Percobaan
86 Upacara Pedang Pora
87 Malam Pertama
88 Kualat
89 Bertemu Adik Kecil
90 Drama Pengantin Baru
91 Duda & Gadis
92 Suntikan Sang Dokter
93 Bimbang
94 Kangen
95 Secret Admirer
96 Rakan Sakit
97 The Brave Renata
98 Menjadi Istri Idaman
99 Kehilangan
100 Kalian Harus Kuat
101 Mangsa Baru
102 Accident
103 Membangunkan Macan Tidur
104 Taktik Daffa
105 Positif
106 Syukuran
107 Pasangan Romantis
108 Menjerat Jodoh
109 Hadiah Untuk Bibie
110 Lamaran
111 Cucu-cucu Ajaib
112 Suporter Heboh
113 Welcome Back
114 Drama IGD
115 Dokter Baru
116 Tebar Pesona
117 Semprotan Tamar
118 Syukuran
119 Cobaan Calon Bapak
120 Kisruh
121 Kesepakatan
122 Burung dan Apem
123 Kebakaran Jenggot
124 Menyerah
125 Kencan
126 Ancaman Richie
127 Beradu Taktik
128 Pertarungan
129 Pasien Luar Biasa
130 Bulan-bulanan
131 Buka Puasa
132 The Proposal
133 Nasib Para Jomblo
134 Daffa vs Ansel
135 Pendamping Wisuda
136 Rahasia Daffa
137 Penghulu Gagap
138 Derita Pengantin Baru
139 Poor Zar
140 Patah Hati, Bukan Patah Lidah
141 Drama Perjodohan
142 Kericuhan
143 Pertarungan Yang Sesungguhnya
144 Tongkat Perseneling
145 Zar Sakit
146 Modus Berbuah Manis
147 Persiapan
148 Piala Sudirman
149 Parno
150 Janji
151 Hatchi!
152 Buang Mantan Pada Tempatnya
153 Gutak Gitek
154 Drama Pengantin Baru
155 Ular Kobra Pergi Ke Sawah
156 Hadiah Fenomenal
157 Nafkah Batin
158 Derita Arya
159 Baby Girl
160 Kapten Basket
161 Honeymoon
162 Bulan Madu Pengantin Urutan Buncit
163 Cicit Kedua
164 Positif
165 Pasangan Mesra
166 Lomba Launching Cebong
167 Syukuran
168 Tambah Cicit
169 Silsilah
170 Cosplay Pacar
171 Dibayar, Hutang!
172 Pengantin Pengganti
173 Kehebohan Acara Syukuran
174 Telur Gulung Sosis
175 Pesta Ulang Tahun
176 Baby Twins
177 Kumpul Keluarga
178 Opeasi Caesar
179 Aksi Pandawa Lima
180 Baby Twins Lagi
181 Pelatihan Suporter
182 Keluarga Bahagia #1
183 Keluarga Bahagia #2
184 Farewell
185 Spoiler Azzam
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Operasi
2
Cantelan Wajan
3
Jinak-Jinak Merpati
4
Preman Kesiangan
5
KiJo
6
Bukan Gratifikasi
7
Tak Pernah Akur
8
Upaya Zar
9
Copet
10
dr. Aqeel
11
Jebakan Abi
12
Cowok Sombong
13
Akur
14
Iza
15
Taktik Dimulai
16
Kutu Kupret
17
Abi vs Arsy
18
Tidak Mempan
19
Curcol
20
Menwa
21
Jangan Menyerah
22
About Renata
23
Menunggu
24
Wake Up
25
Born of Indigo
26
Uji Nyali
27
Layanan Darurat
28
Restu
29
Tersangka
30
Maaf
31
Caring
32
Tolong Aku
33
Ternoda
34
Terpuruk
35
Jebakan
36
Drama Rooftop
37
Kakek Licik
38
Es Kering & Cewek Jutek
39
Malam Pertama
40
Malika
41
Calon Istri
42
Evidence
43
Singa Edan
44
Calon Penagntin
45
Rindu Itu Berat
46
Mohon Ijin
47
Azzam
48
Pasangan Seumur Hidup
49
Konspirasi
50
I Love You
51
Main Bola
52
Susi Bukan Suzy
53
Finding Stella
54
Sang Penyelamat
55
Cari-cari Jodoh
56
Rembukan
57
Misi Dimulai
58
Jembatan Sinyal
59
KDRT
60
Pelajaran Bibie
61
Hukuman Renata
62
Calon Istri
63
Alur Cinta
64
Sakit
65
Infinity Corp
66
Benih Eceng Melanda
67
Rencana Jahat
68
Wasiat Kakek
69
Move On
70
Bebende
71
Double Joepardy
72
Senjata Makan Tuan
73
Batu, Gunting, Kertas
74
Dua Lamaran
75
Suksesi
76
Heaven
77
Sepakat
78
Restu
79
Master Chef in Action
80
Perbincangan Calon Pengantin
81
Cicit
82
Konspirasi Jilid II
83
Pacaran Setelah Nikah
84
Completely Move On
85
3x Percobaan
86
Upacara Pedang Pora
87
Malam Pertama
88
Kualat
89
Bertemu Adik Kecil
90
Drama Pengantin Baru
91
Duda & Gadis
92
Suntikan Sang Dokter
93
Bimbang
94
Kangen
95
Secret Admirer
96
Rakan Sakit
97
The Brave Renata
98
Menjadi Istri Idaman
99
Kehilangan
100
Kalian Harus Kuat
101
Mangsa Baru
102
Accident
103
Membangunkan Macan Tidur
104
Taktik Daffa
105
Positif
106
Syukuran
107
Pasangan Romantis
108
Menjerat Jodoh
109
Hadiah Untuk Bibie
110
Lamaran
111
Cucu-cucu Ajaib
112
Suporter Heboh
113
Welcome Back
114
Drama IGD
115
Dokter Baru
116
Tebar Pesona
117
Semprotan Tamar
118
Syukuran
119
Cobaan Calon Bapak
120
Kisruh
121
Kesepakatan
122
Burung dan Apem
123
Kebakaran Jenggot
124
Menyerah
125
Kencan
126
Ancaman Richie
127
Beradu Taktik
128
Pertarungan
129
Pasien Luar Biasa
130
Bulan-bulanan
131
Buka Puasa
132
The Proposal
133
Nasib Para Jomblo
134
Daffa vs Ansel
135
Pendamping Wisuda
136
Rahasia Daffa
137
Penghulu Gagap
138
Derita Pengantin Baru
139
Poor Zar
140
Patah Hati, Bukan Patah Lidah
141
Drama Perjodohan
142
Kericuhan
143
Pertarungan Yang Sesungguhnya
144
Tongkat Perseneling
145
Zar Sakit
146
Modus Berbuah Manis
147
Persiapan
148
Piala Sudirman
149
Parno
150
Janji
151
Hatchi!
152
Buang Mantan Pada Tempatnya
153
Gutak Gitek
154
Drama Pengantin Baru
155
Ular Kobra Pergi Ke Sawah
156
Hadiah Fenomenal
157
Nafkah Batin
158
Derita Arya
159
Baby Girl
160
Kapten Basket
161
Honeymoon
162
Bulan Madu Pengantin Urutan Buncit
163
Cicit Kedua
164
Positif
165
Pasangan Mesra
166
Lomba Launching Cebong
167
Syukuran
168
Tambah Cicit
169
Silsilah
170
Cosplay Pacar
171
Dibayar, Hutang!
172
Pengantin Pengganti
173
Kehebohan Acara Syukuran
174
Telur Gulung Sosis
175
Pesta Ulang Tahun
176
Baby Twins
177
Kumpul Keluarga
178
Opeasi Caesar
179
Aksi Pandawa Lima
180
Baby Twins Lagi
181
Pelatihan Suporter
182
Keluarga Bahagia #1
183
Keluarga Bahagia #2
184
Farewell
185
Spoiler Azzam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!