Berkumpul

"Jika kamu berpikir kalo dengan adanya anak kami membuat Alena terkekang ataupun terbebani lebih baik kau buang jauh-jauh pemikiran mu itu Harison Laurence." Tegas Dev kesal dengan pemikiran Kuno Ketua Laurence ini

"bagaimana dengan Sekolahnya?"

"Alena Bisa Homeschooling!" Jawab Dev

"Teman-temannya?" Tanya Harison lagi

"Tenang saja, Alena tidak akan kekurangan teman hanya karna dia hamil!" Ujar Dev lagi

"Hufff Jadi sampai kapanpun Anakku tidak akan pernah bisa lepas dari genggaman mu Devano!" Ujar Harison sedangkan Dev hanya bisa menyeringai Senang

Pada hal Rencana Harison adalah membuat Alena dan Dev tidak mempunyai anak agar kelak jika mereka berdua berpisah akan lebih mudah mengurusnya.

"Berapa Umurnya sekarang?" Tanya Harison

"Sekitar Dua Minggu!"

"Hm."

"Apa kamu menerima cucumu Tuan Laurence?" Tanya Dev

"Mau bagaimana lagi, Apa kamu mau aku menyuruhmu untuk menggugurkannya?" Pertanyaan Harison membuat amarah Dev langsung naik

"Itu tidak akan pernah terjadi Tuan Laurence!" Ujar Dev menahan amarah sedangkan Harison dan Aditya hanya tersenyum dalam hati melihat reaksi Dev

"Setidaknya ia benar-benar mencintai Alena." Batin Harison dan Aditya bersamaan

Tiba-tiba Dev langsung berbalik pergi tanpa memperdulikan Sopan santun ke Harison dan Aditya.

"Ayo Evan, Azka kita pergi!" Ujar Dev

"Tunggu dulu Devano." Suara berat Harison membuat Dev berhenti dari langkahnya

"Nanti bawalah Alena datang ke sini, kami merindukannya!" Ujar Harison

"Hm."

"Apakah Aku benar-benar akan menjadi seorang Paman!" Ujar Aditya pelan setelah ia melihat Dev, Azka dan Evan yang sudah pergi

"Tentu, dan aku akan menjadi Kakek!" Ujar Harison Tersenyum

Di dalam mobil sekarang ada Devano, Evan dan Azka.

"Kenapa kau tidak memberitahu kita Dev kalo Alena sedang hamil?" Tanya Evan kesal

"Kakak Ipar Evan!, panggil Dia Kakak ipar" Ujar Dev

"Tapi aku lebih nyaman memanggilnya dengan Alena saja!" Bantah Evan

"Perbaiki Ucapan mu panggil Alena dengan Kakak Ipar mulai sekarang." Perintah Dev

"Kau ini Pelit sekali, Alena saja tidak keberatan." Teriak Evan tidak percaya

"Sudahlah Kalian ini seperti anak kecil saja." Ujar Azka Malas

"Kau cepat juga Dev!" Ujar Azka Menyeringai

"Keh Seharusnya kalian ikuti caraku, lihatlah sekarang aku sudah mau memiliki anak Sedangkan kalian!" Ujar Dev Terkekeh meremehkan

"Tck, Tidak usah merendahkan ku aku juga sebentar lagi akan bertunangan!" Ujar Azka tidak mau kalah

"Seharusnya Kata-kata mu itu hanya cocok untuk Evan saja." Sambung Azka

"Kok aku?" Tanya Evan tidak terima

"Karna kamu belum bisa mendapatkan hati perempuan itu." Jawab Azka membuat Evan tertunduk lemas

"Amora memang sangat sulit di taklukkan!" Ujar Evan lemas

Sedangkan di tempat lain Amora, Alena dan Gina sedang Minum di Cafe sambil bercerita banyak hal.

"Oh iya Gin, kapan kamu akan bertunangan?" Tanya Amora

"Kata Ayah dan ibu si Beberapa Minggu lagi acara itu akan dilaksanakan!" Ujar Gina sambil memakan puding yang ia pesan tadi

"Akhirnya sebentar lagi Salah satu dari kita akan memiliki pendamping!" Ucapan Amora membuat Alena menundukkan kepalanya sambil meraba perutnya

"Ano teman-teman!" Ujar Alena gugup

"Ada apa Alena?"

"Sebenarnya aku mau memberitahu sesuatu!" Ujar Alena sedangkan Amora dan Gina langsung memusatkan perhatian mereka ke Alena

"Sebenarnya a aku Sedang!"

"Gina!" Suara Alena berhenti saat Azka memanggil nama Gina tiba-tiba dan tidak lupa di sampingnya ada Evan dan Dev

"Azka" Ujar Gina Kaget

"Evan?" Ujar Amora

Sedangkan Alena dan Dev hanya Saling memandang tanpa mengeluarkan Suara, Namun Sorot Pandangan Dev seperti berkata (Kau sedang apa disini)

"Alena, Amora ini Azka Calon tunangan ku!" Ujar Gina memperkenalkan

"Evan kau kenal dengan Azka?" Tanya Amora

"Iya Amora, Azka adalah Sahabat ku!" Jawab Evan sambil tersenyum lima jari

"Kebetulan sekali!" Ujar Amora curiga dan di balas oleh senyuman oleh Evan

"Kalian Sedang apa disini?" Tanya Evan melihat-lihat

"Loh Alena!" Ujar Evan kaget karna baru menyadari kehadiran Alena sedangkan Alena hanya membalasnya dengan senyuman manis

"Kalian Saling kenal juga Alena?" Tanya Amora berbisik pelan Namun karna telinga Evan sangat sensitif dia bisa mendengar apa yang di ucapkan Amora

"Tentu saja Kami saling kenal, Alena kan Istrinya Dev!" Ucap Evan tanpa rasa bersalah

"APA ISTRI" Teriak Gina dan Amora kaget sedangkan Alena hanya menunduk merasa bersalah karna sudah merahasiakan pernikahannya dari kedua sahabatnya

"Kalian Minum apa?" Tanya Dev Tiba-tiba

"Hanya Kopi!" Jawab Gina Setelah menenangkan kekagetannya

"Kopi?"

"Kau Minum Kopi?" Tanya Dev Tajam sedangkan Amora dan Gina bingung dengan apa yang Dev Ucapkan

"Dia siapa Evan?" Tanya Amora pelan

"Dia Devano Suami Alena!" Ujar Evan hingga membuat Gina dan Amora sekali lagi membulatkan matanya kaget

"Jawab Alena apa kamu MINUM KOPI?" Tanya Dev sedikit membentak

"Ti tidak Alena hanya minum Jus!" Ujar Gina Membela sahabatnya saat ia melihat Alena yang hampir menangis

"Baguslah!" Ujar Dev Lega sambil menarik Alena kedalam pelukannya dan tidak lupa ia juga meraba perut istrinya

"Emangnya kenapa jika Alena Minum kopi?" Tanya Amora ke Evan lagi

"Karna Alena sekarang lagi Hamil!" Untuk kesekian kalinya Gina dan Amora dibuat kaget karna ucapan Evan

"Bisakah kau diam Evan!" Ujar Azka Malas karna sudah membongkar Pernikahan dan kehamilan Alena

"Ayo kita pulang!" Ucap Dev sambil menarik tangan Alena dan tidak lupa mengambil tas sekolah Alena di meja

"Tunggu dulu, Kau harus menjelaskan apa yang terjadi dulu kepada kami Alena!" Ujar Amora Meminta penjelasan

"Maaf Amora , Gina, a aku tidak berniat untuk merahasiakan kebenaran ini kepada kalian, aku tadi ingin memberi taukan kepada kalian tapi!" Ucap Alena tanpa menjelaskan lebih lanjut sambil menunduk

"Sekali lagi aku minta maaf Amora, Gina!"

"Tapi apakah kau benar-benar Hamil Alena?"

"Be benar Gina, sekarang aku sedang hamil 2 Minggu!" Jawab Alena tersenyum kecil

"Kalo begitu Aku akan menjadi seorang Bibi?" Ujar Amora kaget

"Wah Benar aku akan menjadi Bibi Gina!" Ujar Gina kegirangan sambil lompat-lompat tidak jelas Sedangkan Alena tersenyum lega saat tau Amora dan Gina tidak marah padanya

"Apa kalian tidak marah pada ku Amora, Gina?"

"Walupun ada rasa kesal sedikit karna kamu tidak memberitahu kami dengan cepat soal ini,, Tapi kami tidak mungkin Marah kepada mu Alena!" Ujar Amora tersenyum lebar

"Benarkah?" Ujarnya bersemangat

"Benar dan kami tau pasti kamu terpaksa untuk menikahi Om-om ini kan!" Ucapan Gina membuat ia ditatap dengan tatapan tajam oleh Dev Sedangkan Azka dan Evan sekuat tenaga menahan tawa mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!