"Sebentar lagi Aku akan menjadi seorang Ayah dan kamu akan menjadi seorang Ibu Sayang!" Ujar Dev sambil tersenyum Senang
"Benarkah?" Tanya Alena dengan Mata yang berbinar Bahagia
"Hm, Terimakasih Sayang!" Kata Dev sambil memeluk Alena
"Dan Terimakasih, Jagoan!" Ujar Dev lagi sambil meraba perut rata Alena sambil menciumi pipi tembem Istrinya itu
"Devano?"
"Hm?"
"Ia Masih Berusia berapa Dev?" Tanya Alena
"Anak kita masih Kecil Sayang, ia masih 2 Minggu!"
"Syukurlah kita cepat mengetahuinya!" Ujar Alena Ceria
"Hm!" Gumam Dev
"Maafkan Ayah nak, karna kelalaian Ayah kamu hampir saja celaka." Batin Dev menyesal sambil memandang dalam perut Alena
"Tapi Dev!"
"Hm?"
"Kemarin kan Ayah menyuruh kita agar menunda kehamilan ku dulukan!"
"Bagaimana ini Dev?" Tanya Alena Cemas
"Tenang lah Sayang, Tidak baik jika kamu Terlalu Cemas Kasihan anak kita!" Ujar Dev sambil Meraba-raba lembut perut Alena
"Tck Dev!" Ujar Alena Kesal karna Dev yang Berlebihan
"Jawab dulu pertanyaan ku Dev!" Ujar Alena Kesal
"Baiklah Sayang, Kamu tidak usah khawatir serahkan saja semuanya kepada ku yah!" Ujar Dev menenangkan Alena
"Jawabanmu tidak membuatku tenang Dev!" Ujar Alena tambah kesal
"Baiklah-baiklah Nanti aku akan bicara sama Ayah dan aku janji Ayah mu tidak akan keberatan dengan anak kita!" Ujar Dev tersenyum sambil mencium perut Alena
"ayah mana mungkin keberatan dengan keberadaan anak kita Dev, dia pasti bahagia dengan adanya cucu pertamanya!" Ujar Alena
"Terus kenapa kamu khawatir Sayang, jika kamu tau kalo Ayah mu tidak akan keberatan dengan ini?" Ujar Dev tanpa mengalihkan pandangannya dari perut Alena
"Tapi tetap saja Dev, kita sudah melanggar perintah Ayah!" Kata Alena
"Tenanglah Sayang." Ujar Dev sambil menciumi seluruh wajah Alena mulai dari kening,mata,hidung,pipi,dagu dan yang terakhir bibir penuh istrinya
"Mau itu Harison Laurence atau siapapun itu aku tidak perduli mereka menerima atau tidak menerima anakku Karna selama ada aku anakku akan memiliki segalanya." Batin Devano Bangga sambil mengelus perut rata Alena yang sedang terlelap
Sekarang Mereka sudah kembali di Mansion megah Devano.
"Dev Kenapa Belum tidur?" Ujar Hinata setengah sadar saat ia merasakan tangan Dev yang terus meraba dan menciumi perutnya
"Aku masih ingin bermain dengan anakku!" Ujar Dev sambil tersenyum kearah Alena
"Hm, Ayolah Sayang, tidurlah bersama ku jangan terus-terusan bermain dengannya!" Kata Alena sambil menepuk pelan pipi Dev
"Hm baiklah!" Ujar Dev sambil masuk ke dalam selimut yang sama dengan Alena
Alena pun langsung membalikkan badannya ke arah Dev dan Devano dengan senang hati memeluk Alena tidak lupa Dev juga mendatangkan telapak tangannya di perut Alena
"Dev!" Tegur Alena
"Kenapa? Aku hanya ingin Memegang Anakku Sayang." Kata Dev tidak mau di tegur
"Hufff Baiklah Ayah Posesif!" Ujar Alena dan langsung menutup matanya untuk tidur
"Hm." Jawab Dev
Pagi-pagi Sekali Alena sudah siap-siap untuk pergi ke sekolah
"Kau mau kemana Sayang?" Tanya Dev yang masih berbaring di tempat tidur
"Bangunlah Dev, apa kamu tidak mau pergi ke kantor?" Tanya Alena
"Hm, Entahlah aku ingin cuti hari ini!" Ucap Dev
"Kenapa?" Tanya Alena sambil melihat menampilkannya di kaca
"Aku ingin bermain dengan anakku." Ujar Dev
"Tck Ayolah Dev, kamu dari kemarin selalu mengeluarkan kata-kata posesif untuk anak ini!" Ujar Alena malas
"Emangnya aku tidak boleh menyayangi putraku sendiri?" Tanya Dev Sambil mulai duduk bersandar di kepala ranjang
"Putra? Kita belum tau dia putra atau putri Dev!" Ujar Alena tertawa geli mendengar apa yang Dev ucapkan
"Aku yakin dia putra." Ujar Dev lagi
"Hum Baiklah apakah kau sudah memiliki nama untuk putra kita Sayang?" Tanya Alena tersenyum
"Tentu."
"Siapa?" tanya Alena penasaran
"Rahasia." Jawab cepat Dev
Dev langsung bangun mendekati istrinya.
"Mau kemana Sayang?"
"Apa kau mau ke sekolah?" Tanya Dev Bertubi-tubi
"Iyah!" Jawab Alena sambil memperbaiki bajunya
"Jangan Capek-capek Sayang! kasihan anak kita!"
"Bagaimana mulai besok kamu Belajar di rumah saja, nanti aku Carikan guru profesional yang akan mengajarimu." Rayu Dev Sambil memeluk Alena dari belakang sambil mengelus peluk istrinya
Posisi mereka sekarang di depan cermin dengan sasuke yang memeluk Alena dari belakang, sehingga mereka hanya saling melihat wajah melalui cermin.
"Tidak Dev, aku masih bisa pergi ke sekolah dan perutku juga masih rata belum ada tanda-tanda menonjol." Kata Alena menyakinkan
"Tapi Sayang!"
"Sudahlah Dev, nanti aku akan terlambat!"
"Aku pergi dulu, Cup!" Cium Alena di pipi suaminya sambil berlalu pergi dari sana
"Hm, Benar-benar Keras kepala." Gumam Drv saat ia melihat Alena yang sudah menjauh
"Apa yang seharusnya ku lakukan sekarang?" Tanya Dev pada dirinya sendiri
"Ah benar lebih baik aku bertemu dengan Orang yang sebentar lagi akan menjadi Kakek dan Paman!" Ujar Dev sambil menyeringai Licik
"Hm, Bersiaplah kita akan ke Mansion Laurence sekarang." Ujar Dev lalu menutup telponnya
Di sinilah mereka sekarang di ruang tamu Laurence yang mencekam karna diantara mereka tidak ada yang memulai pembicaraan.
"Ada gerangan apa sampai-sampai Seorang Devano Dirgantara datang bertamu ke mansion sederhana ini?" Tanya Aditya Laurence Mencela Sedangkan Dev hanya menyeringai mendengar apa yang Aditya Ucapkan
"Tentu saja aku ingin datang menyapa Mertua dan Kakak Ipar ku!" Jawab Dev dengan Senyuman mencela
"Sialan." Geram Aditya dalam hati
"Baiklah tanpa basa-basi lagi aku ingin Memberi tau kalian kabar baik!" Kata Dev Tanpa menyembunyikan Senyumannya
Melihat Senyuman Dev, Aditya Sudah menduga bahwa kabar yang di bawakan Dev pasti bertentangan dengan keinginannya.
"Alena Hamil." Dan Setelah Ucapan Dev itu Azka dan Evan langsung membulatkan matanya kaget walaupun cuman sesaat Azka dengan cepat merubah ekspresinya menjadi tenang kembali
Beda halnya dengan Azka dan Evan di seberang meja ada Aditya yang sudah terbakar api amarah sedangkan Harison ia dengan tenangnya meminum teh herbal yang ada di depannya.
"Apa maksudmu Dirgantara? Apa kamu memaksa adikku untuk Hamil?" Tanya Aditya yang sudah kalang kabut
"Jangan Konyol Aditya, apakah hanya karna amarah hingga membuatmu menjadi bodoh?" Tanya Dev Terkekeh remeh
Harison langsung menenangkan Aditya dengan Meletakkan tangannya di bahu Anaknya itu.
"Kau Melanggar perjanjian kita Dirgantara" Ujar Harison
"Aku tidak pernah berjanji Laurence."
"Apa kamu bodoh membuat Alena hamil saat Alena masih bersekolah?"
"Tidak ada hubungannya Alena yang masih bersekolah dengan ia hamil Tuan Laurence." Ujar Dev
"Apakah kamu tidak memikirkan kebebasan Alena?" Tanya Harison dengan suara datar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments