"Makanya Evan seharusnya kau langsung saja, ngga usah pakai cara bertele-tele untuk mendekati nya!" Ujar Azka memperingati
"Tck, aku kan begitu supaya percintaan ku dengan Amora bisa seromantis kisah yang ia impikan!" Ujar Evan sambil memanyunkan bibirnya sedih
"Kau tau dari mana ia menginginkan percintaan seperti itu Ev!" Tanya Dev
"Semua gadis menginginkan percintaan seperti ini Dev!" Ujar Evan dengan senyuman percaya diri
"Bodoh!" Ujar Dev dan Azka Berbarengan
Sedangkan Alena hanya melihat mereka dengan pandangan lucu dan tidak bisa di pungkiri ada perasaan aneh yang hinggap di hati Alena saat ia mendengar obrolan Dev dengan kedua sahabatnya.
"Amora?" Ujar Alena pelan, walaupun pelan suara Alena dapat Dev dengar
"Tck, dasar si Bodoh ini!" Batin Dev kesal saat ia baru sadar kalo Evan tadi mengucapkan nama sahabatnya Alena.
"Seharusnya tadi aku tidak usah membawa Alena ke markas!" tambah Dev lagi
"Evan, Azka kami pulang dulu!" Ujar Dev sambil menghembuskan nafas lelah
"Pasti akan ada pertengkaran kecil di rumah!"
"Atau besar mungkin!" Tambah Dev menghela nafas panjang
"Kok cepat sekali perginya Dev!" Ujar Evan heran
"Kau benar-benar pembuat masalah Bodoh!" Bisik Dev ditelinga Evan hingga membuat Evan Bingung
Tanpa banyak bicara lagi, Dev langsung melangkah pergi dengan mengandeng tangan Alena untuk keluar dari markas besar mereka.
"Ada apa dengan Dev!" Ujar Evan bingung
"Hah kau benar-benar bodoh Evan!" Ujar Azka sambil berlalu pergi meninggalkan Evan
Sedangkan di dalam mobil sekarang hanya ada keheningan yang tercipta dengan Alena yang diam membisu dan Dev yang takut hanya untuk mengeluarkan suaranya.
"Alen!" Belum sempat Dev memanggil nama istrinya tiba-tiba Alena langsung memotong ucapan Dev dengan tiba-tiba
"Sejak kapan?" Tanya Alena tanpa mengalihkan pandangannya dari pemandangan dari luar jendela
"Hm!" Dev hanya bisa menghela nafas panjang saat ia mendengar pertanyaan tanpa aba-aba oleh istrinya
"Kalau kau bertanya sejak kapan aku mencintaimu! Aku mencintaimu sejak kau mengikuti acara pesta Keluarga Steven!"
"Jadi Kalian mulai mempermainkan aku dengan Amora sejak saat itu?" Ujar Alena sambil menggigit bibir bawahnya menahan tangis
"Tidak, Tidak Sayang aku tidak pernah mempermainkan mu, tolong jangan ucapkan kata-kata itu, aku sedikitpun tidak ada niatan untuk mempermainkan mu!" Ujar Dev dengan membulat kan matanya tidak percaya dengan apa yang Istrinya itu ucapkan
"Terus apa Devano? Dengan Kau dan Evan yang melakukan segala macam cara untuk mendapatkan kami!" Teriak Alena dengan air mata yang terus mengalir.
"Apakah itu tidak sama dengan mempermainkan kami?"
"Tentu itu tidak sama dengan mempermainkan kalian Sayang!"
"Karna kami tulus mencintai kalian, terlebih lagi aku sungguh tulus mencintaimu Alena, aku berani bersumpah!"
"Jangan menangis Sayang!" Tambah Dev Sendu sambil menghapus air mata Alena yang terus mengalir
"Kalo aku hanya ingin mempermainkan kamu, jantung ku tidak mungkin berdetak dengan kencang." Ujar Dev sambil menempelkan telapak tangan Alena ke dada bidangnya
"Kalo aku hanya ingin mempermainkan mu, aku tidak mungkin dengan susah payah berurusan dengan Harison Laurence
"Dan jika aku hanya ingin mempermainkan mu, aku tidak mungkin menikahi mu Alena Laurence" Ujar Dev menatap mata indah Alena dengan serius
Tiba-tiba Tangisan Alena pun berhenti dan sekarang entah kenapa Alena sangat ingin menciumi suaminya yang sedang menjelaskan sesuatu itu, Entah kenapa Alena sudah tidak fokus dengan apa yang Dev ucapan.
Tiba-tiba Alena pun langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Dev dan langsung saja menciumi bibir suaminya itu.
"Sayang?" Ujar Dev kaget karna Alena menciuminya terlebih dahulu tanpa di minta
Alena terus saja memperdalam ciumannya ke bibir Dev.
Dan tanpa membuang-buang waktu lagi Dev pun langsung membalas dengan ganas ke Alena.
Entah mereka sadar atau tidak sekarang mereka sudah setengah Toples dengan Dada mereka yang sudah terekspos, Untung saja Dev memiliki mobil yang kaca mobilnya gelap dan kedap suara sehingga orang di luar tidak bisa melihat ataupun mendengar mereka yang sedang bercumbu.
Dev pun langsung menekan agar kursi yang Alena duduki menjadi telentang.
"Ayo kita ke menu utama!" Alena hanya tersipu malu tanpa menolak ajakan dari suaminya
Tanpa menunggu waktu lama, Dev dengan cepat menurunkan celananya dan mengarahkan miliknya ke arah milik Alena.
"Ah Hah kau masih saja sempit sayang!" Ujar Dev saat miliknya di jepit dengan sangat kuat oleh Milik Istrinya yang sempit dan itu cukup membuat diri Dev menjadi gila
Rumah Sakit
"Bagaimana Keadaan Alena?" Ujar Dev datar namun tidak bisa di pungkiri sekarang hatinya sangat cemas
Beberapa jam yang lalu ketika ia melakukan hubungan intim dengan istrinya tiba-tiba Alena Mengeluhkan rasa sakit di area perutnya ia merintih sakit, sehingga kegiatan yang mereka lakukan hanya dilakukan dengan sekali pelepasan saja.
"Apakah tadi aku terlalu keras melakukannya!" Batin Dev
"Lain kali jika ingin melakukan sesuatu berpikirlah terlebih dahulu Bodoh!" Ujar Cristina sambil memijat pelan keningnya
"Apakah kebodohan Evan juga tertular kepada mu?" Tanya Cristina lelah
"Hm, Bagaimana keadaan istriku?" Tanya Dev malas dengan ocehan Cristina yang tidak lain ia adalah Kakak dari sahabatnya Evan
"Alena Hamil." Ujar Cristina
"Dan kehamilannya sudah memasuki 2 Minggu, dan kau hampir saja mencelakai calon anak kalian hanya karna nafsu gila mu itu!" Tambah Cristina panjang lebar
Sedangkan Devano hanya terdiam kaget dengan tangan terkepal, sekarang ia merasa campur aduk antara senang, marah, kesal semuanya menjadi satu ia senang karna ia sebentar lagi akan menjadi ayah, ia marah karna ia hampir membuat anak yang ia idam-idamkan selama ini celaka dan ia kesal karna kenapa ia bisa terlambat menyadarinya.
Tanpa memperdulikan apa pun lagi Dev langsung berdiri pergi meninggalkan Cristina yang terlihat kesal karna melihat Dev yang begitu saja pergi mengabaikan apa yang ia ucapkan.
Yang Dev inginkan sekarang, ia hanya ingin berlari ke ruangan istrinya dan memeluknya dengan erat.
"Dev!" Panggil Alena saat ia melihat Devano yang berjalan masuk ke dalam kamar rawatnya
"Apakah aku baik-baik Saja?" Tanya Alena lagi khawatir
Dev langsung memeluk istrinya tanpa menjawab pertanyaan Alena.
"Aku Sangat mencintaimu Sayang." Ujar Dev Berbisik pelan, Sedangkan Alena bingung dengan pernyataan tiba-tiba Suaminya
"Dev, Jawab dulu pertanyaan ku jangan membuatku takut!" Pintanya
"Apakah aku mengidap penyakit keras?" Tanya Alena dan Dev menjawabnya hanya dengan gelengan
"Terus kenapa kamu tiba-tiba bersikap begini Dev?" Tanya Alena lagi dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments