" Itu junior mu, bukan juniorku " Ujar Alena kesal sambil memalingkan wajahnya yang sudah mulai memerah
" Keh iya-iya juniorku " Ujar Dev sambil tersenyum senang saat ia berhasil menggoda Alena
Setelah beberapa saat kemudian suasana di dalam ruangan Dev menjadi sunyi dengan Dev yang sibuk dengan berkasnya dan Alena yang lebih memilih mengotak-atik Handphone nya.
"Dev?" panggil Alena
" Hm "
" Tadi saat aku baru bangun, aku melihat Ayah mengirimi ku pesan yang berisikan tentang permintaan agar kita pergi ke jamuan makan malam di mansion Laurence " Ujar Alena sambil menatap Dev yang terus sibuk dengan berkas-berkas di tangannya
" Tapi jika Dev sibuk, aku bisa menolak undangan Ayah kita bisa makan malam bersama setelah Urusanmu selesai " Ujar Alena pelan, sebenarnya Alena sangat ingin bertemu dengan Ayahnya, Keke dan Aditya nya, ia sangat merindukan mereka
" Kita pergi " Ujar Dev datar
" A apa ? " Tanya Alena
" Kita pergi Sayang! aku tau kau sangat ingin pulang ke Mansion Laurence" Ujar Dev dengan meletakkan berkas yang ia pegang dan setelah itu ia langsung berdiri dari kursinya
"Ayo!" Ajak Dev sambil mengulurkan tangannya agar Alena bangun dari kursinya, Alena pun langsung menerima uluran tangan Dev dengan senyuman manis nya
"Kapan?" Ujar Dev singkat
"Ah malam ini Dev!" Ujar Alena saat ia tau apa yang dimaksud oleh suaminya
" Hm masih ada beberapa jam lagi sebelum acara makan malamnya di mulai " Ujar Dev pelan
" Baiklah, ayo kita pergi membeli pakaian yang mewah untuk kau pakai " Ujar Dev sambil menarik Alena pergi dari ruangannya menuju ke toko pakaian
Sesampainya Devano dan Alena di toko pakaian itu dengan cepat Dev langsung menarik tangan Alena agar masuk lebih dalam ke dalam toko pakaian mewah itu.
" Masuklah " Ujar Dev sambil mendorong Alena ke dalam ruangan ganti dan di ikuti oleh beberapa pelayan toko disana.
Sedangkan Dev duduk di salah satu sofa yang ada di depan ruang ganti Alena, beberapa menit kemudian tirai pun terbuka dan seketika itupun sasuke tidak bisa mengalihkan perhatian nya dari istrinya.
"Ehem, Ca carikan yang lain." Ujar Devano gugup dengan pipi yang merona tipis
"Kenapa?" Ujar Alena bingung
"Apakah ini jelek Dev?" Tanya Alena bingung
"Hm." Dev pun hanya bergumam tidak jelas
Setelah mendengar gumaman Dev, Alena langsung membalikan tubuhnya pergi kearah ruang ganti pakaian.
"Sial, Alena benar-benar menggoda, jika bukan karna di tempat ini mungkin kau akan kesulitan berjalan lagi Sayang." gumam Dev Menyeringai nakal
Setelah beberapa menit kemudian dan setelah banyak pakaian yang sudah di coba dan di ganti akhirnya pakaian Alena selesai di pilih.
"Bungkus semua pakaian yang di pakainya tadi." Ujar Dev sambil mengeluarkan Black card
"Ayo kita pergi." Ujar Dev setelah menerima kembali Black card nya
"Ta tapi Dev, belum mencobanya." Ujar Alena saat Devano terus menariknya keluar dari toko pakaian mahal itu
"Untukku, aku sudah membelikannya." Ujar Dev santai
"Pakaiannya sudah ada di dalam mobil." Tambahnya sambil menarik Dev untuk berjalan keluar dari toko pakaian itu
Sesampainya mereka didalam mobil, Dev langsung melepas jas kerja dan kemeja putih gading nya, namun sebelum Dev melepaskan semua kancing kemejanya tiba-tiba Alena langsung menghentikan pergerakan Dev dengan memekik pelan.
"Ada apa Sayang?" Ujar Dev bingung karna tiba-tiba Alena langsung menutup wajahnya dengan wajah yang memerah semerah tomat
"Ke ke kenapa Dev, melepas baju di si sini?" ujar Alena gugup, mendengar ucapan Alena tiba-tiba seringai nakal Dev pun muncul
"Kenapa sayang?" tanya Dev sambil mendekatkan wajahnya ke arah kuping Alena
"de dev terlalu dekat." cicit Alena pelan, karna ia merasakan nafas Dev yang menerpa kuping dan lehernya
"Hm." gumam Dev dan ia langsung menggigit pelan kuping Alena
Alena langsung berteriak kaget, sedangkan Dev langsung tersenyum lucu saat ia melihat ekspresi Alena yang kaget.
"Kau sangat manis." ujar Dev sambil tersenyum lebar
"Ja jangan menggodaku Dev." ujar Alena kesal sambil menggembungkan pipi bulatnya
"Hm, aku hanya mengganti pakaian ku Sayang." ujar Dev sambil melepaskan kemejanya dan mengambil kemeja warna putih gading di dalam tas
"Kenapa harus berganti di sini Dev?" ujar Alena kesal
"Biar cepat." jawab Dev singkat
"Baiklah, pakai sabuk pengamannya kita berangkat." ujar Dev setelah selesai memakai jas hitamnya, tanpa menunggu lama lagi Alena pun langsung memakai sabuk pengaman nya
Sesampainya mereka di kediaman Laurence, ketika Alena mau membuka pintu mobilnya tiba-tiba Dev langsung menghentikan pergerakan Alena
"Ada apa Dev?"
"Tunggu sebentar" Ujar Dev sambil merogoh sesuatu di dalam celananya dan iapun mengeluarkan kalung mewah di sakunya
"Pakailah Sayang, ini kalung turun temurun menantu keluarga Dirgantara!" Ujar Dev sambil memakaikan kalung itu di leher Alena
"A a apakah aku pantas memakai kalung ini Dev?" tanya Alena gugup
"Kau lebih dari pantas Sayang" Jawab Dev tersenyum kecil saat melihat kalung warisan keluarganya sangat cocok dipakai istrinya
"Ayo kita masuk" Ujar Dev keluar duluan dan langsung berjalan kearah pintu mobil Alena agar bisa membukakan pintu untuk istrinya
"Silahkan tuan putri" Ujar Dev sambil menggoda Alena.
Sedangkan Alena hanya bisa menundukkan kepalanya sambil menyembunyikan kedua pipinya yang memerah karna malu, Dev dan Alena pun masuk sambil bergandengan tangan mesra.
Sesampainya Dev dan Alena di dalam, merekapun di sambut hangat oleh kepala pelayan di sana.
"Selamat datang nona Alena, tuan Devano" Ujar Yuka kepala pelayan di sana sambil menunduk hormat.
"Silahkan ikuti saya" Tambahnya lagi sambil berjalan masuk ke ruang makan keluarga Laurence. di sana sudah ada Harison dan juga Aditya yang sudah duduk dengan tenang menunggu kedatangan Dev dan Alena
"Selamat malam Dirgantara" Ujar Harison sambil menatap dingin Devano
"Kheh Selamat malam Tuan Laurence" Balas Dev datar
"Ayah" Ujar Alena sambil berjalan cepat kearah Harison untuk memeluk ayahnya.
Wajah Harison yang sebelumnya dingin, seketika berubah hangat saat ia melihat putrinya mendekat
"Aku Sangat merindukan mu" Ujar Alena saat ia sudah berada di pelukan Harison
"ayah juga merindukan mu" Ujar Harison sambil mencium rambut harum Alena
Harison tidak menyadari ada aura cemburu yang keluar dari tubuh Dev, namun beda dengan Aditya yang dari tadi sudah memperhatikan sikap Dev, Tiba-tiba Ide jahil pun terlintas di otak jenius Aditya
"Alena" Ujar Aditya tersenyum teduh sambil membuka kedua tangan nya meminta agar Alena datang ke pelukannya
"kakak Aditya" Ujar Alena sambil berjalan cepat kearah Aditya untuk memeluk Aditya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments