Alena pun langsung duduk di paha Devano, dengan Devano yang mengeringkan rambutnya.
"Sial kenapa rambutnya bisa sehalus ini!" Ujar Devano Mengeram
"Dan wangi rambutnya benar-benar bikin orang tergoda!" Ujarnya lagi Menggerutu menahan nafsu
Dan Godaan itupun terjadi lagi saat Devano melihat bahu dan leher Alena yang menggiurkan ingin di kecup.
Dan tanpa Persetujuan Alena, Devano pun langsung Mengecup bahu Alena lembut , Alena yang menyadari apa yang terjadi, iapun langsung menegakkan tubuhnya terkejut.
"Devano!" Ujar Alena
Devano tidak menjawab ia terus menciumi bahu dan leher Alena.
"de devano!" Ujar Alena lagi saat Devano sudah mulai nakal menarik-narik jubah mandinya
"DEVANO!" Teriak Alena untuk menyadarkan Devano
"Hm!" Jawab Devano seadanya
"Mandilah dulu!" Ujar Alena setelah susah payah menyadarkan Devano
"Hah Baiklah!" Ujar Devano langsung berdiri pergi ke dalam kamar mandi
Sedangkan Alena langsung Menghembus kan nafasnya lelah
"Hampir saja!" Ujarnya
Beberapa menit kemudian Devano keluar dari kamar mandi dan ia langsung melihat Alena yang lagi tidur membelakangi nya.
"Kayanya Adik kecil ku harus bersabar malam ini!" Ujarnya dalam hati sambil berjalan mendekati Alena yang lagi tidur
Devano langsung menaiki ranjang tanpa sehelai benang pun di badannya, Ia membalikkan tubuh Alena agar berhadapan dengannya, Ia terus memandangi wajah Alena dan sesekali ia menyentuh Pipi, alis, bulu mata, bahkan bibir Alena pun ia sentuh.
"Pipi yang Bulat, kulit yang halus, bulu mata yang lentik, Bibir yang Menggoda Sangat Cantik dan sempurna Alena Dirgantara!" Ujar Devano sambil tersenyum dan langsung menarik Alena untuk ia peluk
"Bahkan Tubuhnya pun sangat pas untuk ku peluk!" Tambah Devano sambil Tersenyum teduh
"Kau hanya milikku Alena, Tidak ada yang boleh menyentuh mu selain aku, karna kau milikku dan aku juga hanya milikmu." Bisik Devano pelan di telinga Alena
Sedangkan Alena hanya mengerutkan dahinya terganggu, Devano hanya tersenyum pelan sambil mengeratkan pelukannya yang sempat melonggar tadi.
Pagi Hari Pun datang, Sedangkan Devano dan Alena sekarang masih Tidur saling memeluk
"Umhhhh!" Ujar Alena saat ia Mulai terbangun, dan alangkah terkejutnya Alena saat ia melihat Devano yang tidur di depan nya dengan bertelanjang ria sambil memeluk dirinya
"Bagaimana aku bisa keluar!" Ujar Alena sambil memandang wajah Devano, saat Alena memandang wajah Devano, entah kenapa tangan Alena, terangkat dengan sendirinya
Alena sekarang sedang Menelusuri Garis rahang Devano dengan Jari-jarinya Namun Bukan hanya Rahang Devano yang ia sentuh bahkan Hidung, mata serta bibir Devano pun tidak luput dari Usapan Alena
"Tampan!" Ujar Alena sambil Tersenyum dengan pipi yang Bersemu merah
"Aku tau Sayang!" Ujar Devano dengan suara serak khas bangun tidur membuat ia terlihat seksi
Alena Langsung Melepaskan tangannya dari wajah Devano, tiba-tiba Devano langsung Menangkap tangan Alena.
"Jangan Berhenti Sayang!" Ujar Alena sambil membuka matanya, sedangkan Alena hanya Membulatkan matanya terkejut
"A apa ?" Tanya Alena Gugup
"Teruslah Mengelus Wajah Suami mu ini!" Ujar Devano Tersenyum kecil
"Apakah Kau sangat suka menyentuh wajahku!" Tambah Devano sambil Menyeringai Nakal
"Jangan Menggodaku Dev!" Ujar Alena gugup
"Aku tidak menggoda mu Sayang, aku hanya menanyakan pertanyaan!" Jawab Devano sambil Tersenyum, Dan Entah kenapa saat Alena melihat Senyuman Devano Jantung Alena langsung berdetak dengan cepat
Saat Alena merasakan Ada hal yang tidak beres pada dirinya, iapun langsung Menenggelamkan wajahnya ke bawah selimut, Sedangkan Devano hanya Tersenyum kecil saat melihat tingkah Alena yang menggemaskan menurut nya.
"Istriku sangat Menggemaskan!" Ujar Devano dalam hati
"De Devano?" Ujar Alena sambil menyembulkan Wajahnya keluar
"Hm!" Jawab Dev sambil menatap Alena
"Apa tadi malam kita Ano Umhh Melakukannya!" Tanya Alena Gugup
"Menurutmu!" Ujar Devano sambil mendekatkan wajahnya ke arah Muka Alena dan Alena hanya Menundukkan wajahnya Berpikir
"Tidak ada yang terjadi pada kita tadi malam Sayang, saat aku selesai Dari kamar mandi tadi malam aku hanya melihat kau yang sudah tidur duluan tanpa memikirkan Malam pertama kita!" Ujar Devano sambil mencubit Pipi Alena
"Ha benarkah, ma maaf kan aku Dev!" Ujar Alena sambil berusaha Melepaskan Tangan Devano yang Mencubiti Pipinya dan akibat pergerakan Alena tadi membuat Selimut yang menutupi seluruh tubuhnya Terjatuh sedikit, sehingga membuat Bagian dadanya keliatan walaupun hanya sedikit dan itu langsung menjadi pusat perhatian Devano
"Berikan aku Ciuman Selamat pagi Sayang!" Ujar Devano sambil mengalihkan Pandangannya dari Belahan Dada Alena, dan Permintaan Devano hanya dijawab oleh gelengan kepala Alena
"Kita lebih baik bangun, aku lapar!" Ujar Alena sambil menundukkan dirinya dan betapa terkejutnya Alena saat ia merasakan tubuhnya yang dingin saat Selimut yang ia pakai Terjatuh di atas pangkuannya, sehingga membuat Dadanya keliatan semua, seketika itupun Alena langsung menarik selimut dan membaringkan dirinya lagi sedangkan Alena hanya bisa Menyeringai saat ia melihat kelakuan Alena tadi sambil menahan Nafsunya yang mulai naik saat melihat badan Alena yang begitu menonjol
"Sial Kenapa dia sangat seksi sekali!" Devano Mengeram menahan Nafsu nya
"Keluarlah terlebih dahulu Devano, aku mau memakai baju!" Ujar Alena sambil memegangi Selimutnya kuat-kuat
"Berikan aku Ciuman Selamat pagi, Setelah itu aku akan melepaskan mu!" Menyeringai nakal
Alena pun Langsung menuruti kemauan Devano dengan Mengecup Bibir Devano
Cup
"Itu bukan Ciuman Alena!" Ujar Devano malas
"Ini baru namanya ciuman!" Devano sambil Menarik tengkuk Alena dan langsung menyatukan bibirnya ke bibir Alena dengan cepat
"Sial, Kenapa Bibirnya sangat Manis!" Batin Devano, Sebenarnya Devano tidak suka makanan manis dia hanya menyukai tomat, apapun masakan yang ada tomat, ia sangat menyukainya, namun entah kenapa ia lebih menyukai rasa manis dari bibir Alena dari pada tomat sekarang
"Sudahlah Devano!" Ujar Alena setelah ia berhasil memisahkan bibir Devano dari bibirnya
"Tidak, belum Cukup!" Ujar Devano sambil menarik kembali Alena untuk melanjutkan ciumannya tadi dan merubah posisi mereka menjadi Devano di atas dan Alena dibawah
Seperti Orang yang kesetanan Devano Terus mencium, *******, menggigit-gigit kecil Bibir Alena, Tidak sampai disitu saja Devano mulai Meraba-raba leher dan terus turun ke arah dada Alena, Sampai akhirnya Ia berhenti karna dorongan dari Alena
Tok tok
"Lepas Devano!" Ujar Alena Sambil menarik nafasnya yang terputus-putus
"Nona Alena Sudah di tunggu Oleh Tuan Harison dibawah!" Ujar Pelayan
"Iya, Bi!" Teriak Alena
"Aku belum puas!" Ujar Devano sambil Menarik kembali wajah Alena untuk melanjutkan Ciuman mereka tadi yang sempat berhenti karena dorongan Alena
"Cukup, Dev aku mau turun!" Ujarnya sambil menyeret Selimut yang menutupi Tubuhnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments