"Jangan membantah Alena ini demi kebaikan mu" Ujar Harison sambil Menatap dalam kata Alena
"Baiklah Ayah!" Ujar Alena lemas
"Alena permisi dulu" Tambahnya
Harison tau kalo putrinya sangat sedih tapi ini demi masa depan Alena, Harison sampai matipun tidak akan menyerahkan Alena ke tangan iblis seperti Devano Dirgantara itu
"Maafkan Ayah, Alena!"
Sedangkan Di dalam kamarnya Alena menangis sejadi-jadinya
"Kenapa Ayah jahat sekali" Ujarnya sambil menangis tersedu-sedu
Pagi hari pun datang Alena Siap-siap Untuk Pergi ke sekolah dan tidak lupa ia pergi sarapan dulu.
Di meja makan ada Harison, Aditya, Keke dan Alena
"Usahakan pulang cepat nanti Alena" Ujar Harison memecahkan keheningan
"Ada apa Ayah" Ujar Alena
" Keluarga Antonio akan datang Nanti" Ujar Harison sambil melirik ekspresi Alena
Alena pun Menghentikan tangannya yang sedang mengaduk makanannya
"Kenapa cepat sekali Ayah!" Ujar Alena memelas
"Tidak cepat Alena, ini untuk pertemuan kamu dengan Galang karna kalian sudah lama tidak berjumpa dan terakhir kalian Bertatap muka saat kalian masih kecil" Ujar Harison
" Dan acara Perjodohan kalian Akan di lakukan Seminggu kemudian kalian tidak akan langsung menikah Alena karna kalian masih Sekolah Sayang!" Ujar Harison menambah kan
"I iya Ayah!" Ujar Alena menunduk dalam
"Sudahlah ayo" Ujar Aditya sambil mengambil tasnya sekolah nya
Aditya jalan duluan dan di ikuti Keke serta Alena yang berjalan pelan di belakang mereka,
Di sepanjang Perjalanan mereka ke sekolah Alena hanya duduk termenung
sedangkan Aditya dan Keke hanya memandang sedih Alena karna mereka tidak bisa berbuat apa-apa
Alena pun berjalan lesu kedalam kelas nya dan langsung menduduki tempat duduknya tanpa menyapa Amora dan Gina.
Amora dan Gina pun saling menatap karna heran tidak biasanya Bella tidak menyapa mereka terlebih dahulu.
"Alena kenapa" Tanya Amora ke Gina, dan Gina hanya mengangkat bahunya
"Bella kamu kenapa?"
"Ngga kenapa-kenapa kok, Amora" Ujar Alena sambil tersenyum
"Syukur lah kalo ngga kenapa-kenapa tadi aku sama Gina sedang bicara tentang pesta piyama di rumahnya Gina dan kita mau ke Mall dulu sehabis sekolah nanti, kamu ikutkan Alena" Tanya Amora dengan mata berbinar
"Kayanya aku ngga bisa"
"yaah kenapa" Ujar Alena Lemas
"Ayah menyuruhku untuk cepat pulang dan kayanya nanti malam akan ada tamu yang datang" Ujar Alena
"Benarkah, yah sayang sekali" Ujar Amora
Alena pun jadi tidak enak hati saat ia melihat muka Amora yang kecewa.
"Tidak apa-apa Alena Kita bisa melakukan nya dilain hari ko, iyakan Amora?" Ujar Gina sambil melihat kearah Amora
"iya" Ujar Amora tersenyum lebar
Alena pun senang saat ia melihat kembali senyum Amora.
Di Mansion Laurence sekarang sedang duduk seorang kepala keluarga Laurence (Harison) dan Aditya Mereka sedang menunggu kedatangan Keluarga Antonio.
Sedangkan Alena dan Keke sedang bersiap-siap di atas, Lima menit kemudian keluarga Antonio datang
"Akhirnya kalian semua datang juga Wiliam!" Ujar Harison kepada kepala keluarga Antonio sambil berpelukan.
"Maaf Harison tadi ada macet sebentar"
"Wiliam pun melirik ke arah Aditya"
"Aditya paman ngga nyangka kamu tumbuh menjadi pria yang tampan dan gagah" Ujar Wiliam
"Terimakasih paman" Ujar Aditya sambil membungkuk
Sedangkan Galang asik dengan dunianya sendiri, ia sibuk mencari-cari keberadaan Alena sampai Harison pun menyadari nya
"Pelayan Panggilkan Alena dan Keke tamunya sudah datang, Tidak tapi beri tau Alena kalo calon suaminya sudah datang" Ujar Harison sambil berteriak menggoda Galang
Galang yang menyadari nya hanya menunduk malu, Sedangkan Yang lain hanya bisa tertawa saat mendengar Harison yang mencoba menggoda Galang
"Ayah" Ujar Alena
Tiba-tiba Jantung Galang menggila
"Cantik sekali" Ujar Galang tanpa sadar
Dan seketika membawa gelak tawa orang-orang yang ada di sana.
Sedangkan Alena dan Galang hanya menunduk malu
"Alena apa kamu masih mengingat Galang?" Tanya Harison
Alena hanya menggeleng kan kepalanya
'"Tidak Ayah"
"Ah bagaimana mungkin Alena mengingatnya Harison mereka dulu masih sangat kecil" Ujar Almira ibu Galang
"Dulu Alena akan menarik-narik tangan Galang untuk bermain Rumah pasir jika kami berkunjung ke rumahmu" Ujar Almira sambil tersenyum
"Dan Alena selalu menangis kencang saat kami ingin pulang, akhirnya Galang terpaksa harus tinggal di rumah Laurence tapi aku rasa Galang ngga merasa terpaksa sih, soalnya Galang" Ujar Ibu Galang terpotong
"Sudahlah Ibu" Ujar Galang malu sedangkan muka Alena sudah seperti kepiting rebus
Sehingga membuat mereka semua tersenyum
"Andaikan saja Ibu mu masih hidup" Ujarnya sedih sambil melihat Alena yang menunduk
"Sudahlah Almira jangan membuat suasana menjadi Sedih" Ujar Harison
"Bagaimana kalo kalian Keluar berdua, maksudku kalian pergi kencan untuk mengingat kebersamaan kalian waktu kecil, Benarkan Harison?"
"Hm, Galang ajak Alena keluar sana" Kata Harison memberi ijin
"Baik Paman"
Sedangkan di lain tempat, Devano sedang Sibuk mengadakan rapat Untuk menghancurkan Perusahaan Laurence
Dev Aku Mendapatkan informasi kalo Harison Laurence merencanakan Pernikahan Alena Laurence!" Ujar Azka sambil memasuki ruang rapat
Rahang Devano langsung Mengeras bahkan Orang-orang bisa mendengar Bunyi gemerutuk Gigi Devano pertanda Devano sangat marah, Orang-orang di ruangan rapat langsung Ketakutan karna mau semarah apa pun Devano, Devano tidak akan Menampakkan ekspresi seperti sekarang.
"Kapan" Ujar Devano dingin
"Se seminggu lagi" Ujar Azka tergagap, Bahkan Azka yang Cuek pun takut saat ia melihat Devano Se marah ini
BRAK
Devano pun langsung memukul meja Rapat sampai lecet
"Sial Berani nya, Kau akan Merasakan Akibatnya karna sudah berani bermain-main denganku" Ujarnya Sambil Mengeram Marah
"Percepat Segalanya buat Harison Bangkrut besok!"
Semua karyawan pun langsung melakukan apa yang Devano Suruh
"Azka kamu tau di mana lokasi Alena sekarang" tanya Devano
"Dia sedang kencan dengan Galang di taman bermain" Kata Azka takut sambil menelan ludahnya
"Brengsek, Pinjamkan aku mobil mu"
Tanpa Ba-bi-bu Azka pun langsung Melempar kunci mobil nya ke arah Devano
Devano mengendarai Mobil nya seperti orang kesetanan menuju tempat Alena dan Galang
Saat ia sampai, ia langsung menemukan Alena yang sedang berdiri dan Galang yang lagi duduk sambil memegang tangan Alena, Seketika itupun Dev langsung Mencengkram stir mobil nya sampai kukunya memutih.
"Sial, Beraninya dia" Devano menatap tajam Galang
Sedangkan di tempat Alena dan Galang, Galang lagi menceritakan kisah mereka berdua saat mereka kecil, dimana Alena kecil yang sangat Bersemangat Saat ia datang ke rumah nya dan ketika Galang di haruskan tinggal di rumah Laurence karna Alena kecil yang Tidak mau melepaskan tangan Galang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments