Pernikahan

"Heh, aku hanya mendisiplinkan Anakmu Harison, dia terlalu banyak bicara!" Ujar Devano datar

"Tidak, Kakak Aditya!" Ujar Alena sambil berontak di pelukan Devano

"Berhenti Sayang, Jangan Menyakiti dirimu!" Ujar Devano sambil Memeluk Erat Alena

"Hentikan Evan!" Ujar Devano datar saat ia melihat Aditya yang sudah sangat Babak-belur

"Bagaimana Aditya Apakah Kau sudah merasa sangat puas atas hadiah kecilku Kakak Ipar!" Ujar Devano dan membuat Aditya Mengamuk ingin Maju kearah Devano tapi langsung ditendang oleh Evan

"Berhenti, kumohon!" Ujar Alena sambil menangis

"Baiklah Aku akan melepaskan mereka namun kau harus menikah dengan ku disini sekarang!" Ujar Devano

"Tidak, Tidak boleh Jangan Alena!" Ujar Harison takut

"Jangan Turuti perkataan Nya." Tambah Harison

"Bagaimana, Jika Kau mau menikah dengan ku, akan ku lepaskan Keluarga mu dan Perusahaan Laurence akan ku selamat kan. kamu tidak tau kan Perusahaan mu sekarang terancam Bangkrut!" Ujar Devano Sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Alena

Alena pun langsung mengalihkan Wajahnya ke Harison, mencari kebenaran dan ke bisu an Harison sudah menjelaskan semuanya kepada Alena.

"Tidak Mungkin!"

"Hm!" Ujar Devano tidak mengerti

"Tidak mungkin aku menikah dengan mu, apa lagi dengan orang yang tidak ku suka dan tidak disukai keluarga ku" Ujar Alena dan langsung mendorong tubuh Devano menjauh

Memang Tubuh Devano Terdorong sedikit namun itu percuma karna Devano langsung memeluk kembali Alena dengan erat

"Kalau begitu kau ingin melihat jasad Ayahmu sediri?" Devano tajam

"kau tidak akan Berani!" Ujar Alena

"Heh Azka!" Teriak Dev Memberi kode

DOR

Alena langsung memalingkan Mukanya kearah Ayahnya, saat ia mendengar suara tembakan.

"ayah!"

"Bukan Sayang, itu hanya salah satu Pengawal mu, Jika kau Mau Ayah mu seperti dia, Coba kamu Tolak aku lagi!" Ujar Devano Menyeringai

"Jangan Alena dengarkan Ayah!" Ujar Harison memperingati

"DIAM!" teriak Devano di ikuti oleh tembakanNya yang meleset ke arah Harison

DOR

"Aaakkkh" Teriak Alena sambil menutup matanya

"A aku bersedia" Ujar Alena ketakutan, Sedangkan Devano Tersenyum Puas

Sedang kan Harison ia merasa seperti tersambar petir namun bukan Harison saja, Seluruh anggota keluarga Laurence dan Antonio mereka membulatkan matanya tidak percaya

"Ada apa dengan mu Alena, Ayah sudah bilang jangan ikuti perkataan iblis Dirgantara itu" Ujar Harison menahan amarah

"Terus Alena harus bagaimana Ayah, jika Alena tidak menurutinya kalian semua akan mati!" Ujar Alena berurai air mata

"Ayah lebih baik mati dari pada melihat mu bersanding dengan nya!" Ujar Harison dingin

"Alena Mohon Ayah, biarkan Alena menikah dengannya!" Ujar Alena sambil tersenyum

Seketika itupun ia melihat bayangan Istrinya di wajah Alena.

"Ba baiklah!" Ujar Harison Lemas

"Panggilkan pendeta!" Ujar Devano datar Menyuruh Anak buahnya

"Baiklah bisa kita mulai acara pernikahan nya?" tanya pendeta

dan Hanya dijawab dengan Anggukan Devano, Alena, dan Harison

"Tidak, Jangan Alena kau tidak boleh menikahinya!" Ujar Galang sambil berontak karna dipegangi oleh anak buah Devano

Devano langsung saja mengarahkan senjatanya ke arah Galang ingin menembaknya namun langsung di tahan oleh Alena

"Jangan Kumohon!" Ujar Alena sambil memegangi tangan Devano, namun Devano tetap mengarahkan senjatanya ke arah Galang

"Jika kau menembaknya aku sampai matipun tidak akan pernah melakukan pernikahan ini!" Ujar Alena berani

Seketika itupun Devano menatap wajah Alena sambil Menyeringai dan ia langsung menurunkan tangannya

"Baiklah kita mulai!" Ujar Devano

Acara Pernikahan pun terjadi di iringi oleh Tangisan Dua keluarga.

"Karna Pernikahan nya sudah selesai, Ayo Sayang kita pulang!" Ujar Devano sambil menarik tangan Alena

"Tidak, Mau kau bawa kemana Putriku!" Ujar Harison Mencegah Devano

"Putrimu Heh, Alena istriku!" Ujar Devano Angkuh

"Tapi tetap saja dia Putriku, Kalo begitu biarkan Alena tinggal di rumahku malam ini hanya malam ini!" Ujar Harison datar

"Setidaknya Alena akan baik-baik saja malam ini!" Tambah Harison dalam hati

"Tidak akan!" Devano langsung menarik keluar Alena di Mansion Laurence tanpa menghiraukan Harison

BRAK

"Kumohon hanya Malam ini saja!" Ujar Harison sambil berlutut

"Ayah!" Lirih Alena

"Kumohon Devano, Ijinkan aku tetap di sini untuk malam ini!" Ujar Alena memohon

Devano yang mendengar Alena memohon dengan Air mata yang hampir menetes, ia pun langsung mengiyakan permintaan Alena.

"Baiklah!" Ujar Devano sambil menghapus air mata Alena

"Pelayan Sediakan kamar tamu!" Ujar Harison

"Kenapa kamar tamu Harison, Aku akan tidur dengan istriku di kamarnya!" Ujar Devano Sambil memeluk pinggang Alena erat

Akhirnya semua Kehebohan tadi berakhir dan Keluarga Antonio langsung meninggalkan Kediaman Laurence, Mereka akan menginap di hotel di karenakan tidak pantas bagi mereka untuk tetap tinggal di Kediaman Laurence Setelah Pembatalan Pernikahan itu

Harison Terus meminta maaf atas pembatalan pernikahan, sedangkan Wiliam dan Almira hanya tersenyum Memaklumi karna mereka tau Harison lebih tidak menginginkan ini terjadi.

Dan disinilah Devano dan Alena sekarang, mereka berdiri di depan Pintu kamar Alena.

"Ayo!" Ujar Devano langsung Membuka kamar Alena

Sesampainya Devano di dalam kamar Alena, ia langsung di suguhi dengan Aroma Mawar seperti aroma tubuh Alena yang Menenangkan.

"Apakah Tuan Dirgantara mau mandi duluan?" tanya Alena takut-takut

"Jangan Panggil aku Tuan Dirgantara Sayang, Karna kau juga sekarang adalah Seorang Alena Dirgantara bukan Laurence lagi!" Ujar Devano sambil Membelai Rambut Alena

"I iya Tuan Dirg! Tuan Devano." Ujar Alena menunduk gugup

"Jangan Pakai tuan sayang!'' Ujar Devano malas

"Devano."

"Bagus, Kau Mandilah duluan!"

Alena tidak menjawab ia langsung Pergi ke kamar mandi meninggalkan Devano, Dan Devano hanya tersenyum saat melihat kelakuan gadisnya.

"Sungguh Manis!" Ujarnya tersenyum lembut

Sedangkan Alena didalam Kamar mandi Sedang Memandang Wajahnya di cermin dan memegang dadanya yang Berdetak kencang.

"Ada apa dengan ku!" Alena langsung Mencuci Mukanya

Setelah Beberapa Menit Alena Mandi akhirnya Alena selesai dan ia hanya keluar dari kamar mandi dengan Jubah mandinya.

Devano yang sedang berbicara langsung mematikan sambungan telpon Nya

Sambil menatap tubuh Alena yang masih basah iapun langsung memeluk Alena.

"Kau Sangat Wangi!" Ujar Devano sambil Menghirup bahu Alena yang basah

Sedangkan Alena hanya berdiri kaku dengan apa yang dilakukan Suaminya, saat ia menyadarinya rona merah pun menyambar pipi bulatnya.

"Ayo aku bantu kau mengeringkan Rambut mu!" Ujarnya sambil Pergi mengambil Hairdryer

"Duduk di sini Sayang!" Panggil Devano

"Bukan di situ Sayang, Di sini!" Ujar Devano sambil menepuk paha kirinya saat Ia melihat Alena yang duduk di depannya

"Ta tapi!" Ujar Alena tergagap

"Ayolah Jangan Gugup begitu aku kan suami mu!" Ujar Devano Lembut

"Ba baiklah!"

Terpopuler

Comments

Irna Salut

Irna Salut

hinata siapa?ada sasuke jga tinggal naruto yng blum muncul

2023-01-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!