"Hm!" Ujar Devano sambil membuka matanya dan seketika itupun ia tersenyum saat menyadari bahwa dari tadi ia tertidur dengan Alena yang ada di pangkuannya
"Kita sudah sampai Devano" Ujar Alena sambil melepaskan Rangkulan Devano
"Hm!" Ujar Devano lagi sambil Keluar dari mobil
"Sangat mewah!" Ujar Alena dalam hati saat melihat Mansion mewah Devano
"Ayo Sayang!" Kata Devano sambil menggenggam tangan Alena
Merekapun Memasuki Mansion mewah Itu.
"Selamat datang Tuan Devano dan Nyonya Alena!" Ujar Seluruh Pelayan disana saat Devano dan Alena masuk, Alena Menjawabnya dengan Senyuman sedangkan Devano tidak menjawab ia hanya melirik sebentar dan langsung Membawa Alena ke lantai dua tempat dimana kamar Devano berada
"Dev kita mau kemana ?" Tanya Alena sambil menyamakan langkah kakinya dengan langkah kaki Devano
"Ke kamar kita Sayang!" Ujar Devano Datar, sedangkan Alena Sangat gugup saat Devano bilang Kamar, karna terakhir kali mereka berada di kamar, Waktu itu Devano sangat mesum Alena sampai kewalahan untuk mengatasinya
Sesampainya mereka dikamar Alena di kagetkan dengan Kamar yang besar dan Nyaman.
"Sangat Nyaman!" Ujar Alena pelan
"Aku tidak menyangka kau akan memiliki kamar yang begitu nyaman Devano Aku kira kau akan mempunyai kamar yang menyeramkan seperti di film-film!" Ujar Alena terkekeh geli saat Mengingat yang ia pikirkan di perjalanan tadi
"Tck, Sayang kau kira aku Seseorang yang akan memiliki kamar seperti itu!" Ujar Devano kesal, sambil memeluk Alena dari belakang
Yahh walaupun tidak seratus persen salah sih, Untung saja ia tadi pagi Menelpon pengurus Mansion nya untuk merubah kamarnya senyaman mungkin.
"Aku hanya Menebak-nebak Dev! Ujar Alena sambil tersenyum manis
"Kau kejam sekali, seharusnya kau terus memandangi wajahku yang sedang tidur Sayang, bukannya memikirkan Hal-hal seperti itu!" Ujar Devano kesal sambil Menciumi Tengkuk Alena kasar
Devano terus menciumi Tengkuk Alena.
"Devano ini masih Siang!" Ujar Alena gugup
"Tidak apa-apa, Malam Pertama tidak harus saat Malam Kan!" Ujar Devano Sambil Terus menciumi leher dan tangannya sibuk mencari resleting baju baju Alena
Saat Menemukan yang ia cari, tanpa menunggu waktu lama Devano pun langsung menurunkan baju Alena, sambil Membalikan Tubuh Alena untuk menghadap dirinya, iapun langsung melahap habis bibir penuh Alena dan meremas pelan Payudara Alena
"Umhh Devano!" Desah Alena saat Devano meremas kuat miliknya
"Terus panggil namaku Sayang!" Ujar Devano sambil terus memainkan lidahnya dengan lidah Alena
"De Devano!" Ujar Alena terus menerus
Devano terus Mencium, ******* bahkan sesekali menggigiti bibir Alena, ia terus menciumi bibir Alena dan terus turun kebawah leher dan berhenti di dua gundukan yang menonjol.
"Sangat Cantik, dan besar!" Ujar Devano sambil menjilati payudara penuh Alena
"Ah De dev Devano" Gumam Alena mendesah lirih
"Kau sangat Indah Sayang!" Ujar Devano sambil terus memainkan milik Alena
Dan tanpa menunggu waktu lagi, Devano pun langsung membaringkan Alena ke atas ranjangnya, Bagai barang yang mudah pecah, Devano membaringkan Alena sangat pelan, tapi tetap saja Devano tidak melepaskan bibirnya dengan bibir Alena, ia terus menciumi Alena
Setelah Membaringkan Tubuh Alena, Devano dengan cepat langsung membuka pakaiannya, dan setelah itu ia menaiki tubuh Alena dan tanpa menunggu lama lagi ia menciumi Alena lagi, dari mulai kening, mata, pipi, bibir, leher, dan turun sampai ke perut rata Alena.
"Kau milikku Sayang!" Ujar Devano dan Malam pertama yang tertunda pun terjadi
Sore Hari pun datang, Cahaya Sunset Sore memasuki kamar dua sejoli yang baru saja memadu kasih tadi siang, dengan Devano yang terus memeluk Alena yang membelakanginya.
Alena Bangun terlebih dahulu sebelum Devano, Ia mengingat-ingat Kejadian yang mereka lakukan tadi Siang.
"Aku Melakukan Nya!" Ujar Alena sambil bersemu merah
Alena pun Mencoba melepaskan tangan Devano yang Melilit tubuhnya dan itu berhasil, dengan cepat Alena mengambil selimut yang ada di samping tempat tidur
"Wah Sunset nya sangat cantik!" Ujar Alena sambil berjalan keluar dan berdiri di teras kamar Devano
"Di sini sangat cantik!" Ujar Alena sambil tersenyum lembut
"Aku tidak pernah tau dan membayangkan bahwa aku akan menjadi istri seorang Devano Dirgantara seorang CEO perusahaan besar serta Seorang Mafia yang disegani di Kota ini!" Batin Alena dalam hati
Saat Alena sibuk dengan pikirannya, ia tidak menyadari bahwa Devano sudah mulai terbangun dari tidurnya.
"sayang!" Ujar Devano Serak, khas orang yang baru bangun tidur, karna ia tidak menyadari Alena disampingnya dan saat ia ingin bangun mencari Alena, ia pun melihat Alena yang lagi berdiri di balkon melihat Sunset yang sebentar lagi tenggelam dengan selimut putih yang membingkai tubuhnya
Dan pemandangan itu sukses membuat Seulas senyum tulus Devano terbit.
"Bahkan Sunset pun kalah dengan Siluet Bayangan mu Sayang!" Ujar Devano sambil tersenyum lembut
Devano pun, turun dan menghampiri Alena tanpa bersuara dan ia langsung memeluk Alena dari belakang.
"Sayang!" Ujar Devano sambil memeluk pinggang Alena dan meletakan dagunya di bahu kanan istrinya
"Ka kau sudah Bangun!" Ujar Alena gugup, Akhir-akhir ini Alena sering sekali merasa gugup saat berhadapan dengan Devano, apakah ia sudah jatuh cinta dengan suaminya, entahlah iapun tidak tau
"Hm!" Jawab Devano sambil menghirup aroma Mawar yang keluar dari tubuh Alena
"Kau wangi!" Ujar Devano sedangkan Alena hanya diam, tidak tau harus menjawab apa
"Ini adalah rekor terlama ku!" Ujar Devano tiba-tiba
"hah!" Ujar Alena tidak mengerti
"Tck, Yang kita lakukan tadi adalah rekor terlama ku Sayang!" Ujar Devano Sambil tersenyum lembut
"Benarkah!" Ujar Alena Ragu
"Ya, Karna aku melakukannya dengan Cinta, makanya aku bisa melakukannya dengan lama Sayang!" Ujar Devano sambil mengeratkan pelukan di pinggang Alena
"Kalo saja kau tadi tidak Pingsan karna kelelahan, Mungkin sekarang kita masih melakukannya!" Ujar Devano sambil Menyeringai
"Mesum!" Ujar Alena dengan Pipi memerah
"Jangan salahkan aku Sayang, Salahkan Tubuhmu yang begitu menggoda di mataku!" Ujar Devano tersenyum nakal saat ia melihat wajah Alena yang memerah
Alena tidak Buta saat ia melihat dan merasakan begitu banyaknya Sperm* yang Devano keluarkan di dalam TubuhNya, Sampai-sampai saat bangun tadi, ia merasa penuh dan tidak sedikit juga yang mengalir keluar.
"Besok apa kau akan ke sekolah ?" Tanya Devano
"Aku akan mulai sekolah besok, Aku tidak mau teman-teman curiga!" Ujarnya
"Besok aku akan mengantarmu!" Ujar Devano sambil Menciumi leher Alena
"Jangan Devano, nanti Teman-teman ku akan melihatmu!" Ujar Alena melarang karna ia tidak mau gosip tentang dirinya menyebar di sekolah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments