Pindah ke Mansion Devano

"Baiklah Sayang, Cium aku Sekali lagi setelah itu kita turun!" Ujar Devano sambil menarik tangan Alena kuat

Sedangkan Alena hanya memutar Matanya bosan.

Cup

Alena mengecup bibir Devano namun Devano malah menahan Tengkuknya dan memperdalam Ciuman mereka.

"Ummmh Dev umm Devano!" Racau Alena tidak jelas karna Devano yang terus memperdalam Ciumannya

"DEVANO!" Ujar Alena teriak sambil mendorong kasar tubuh Suaminya itu

"Cukup, ayo kita turun Okey!" Ujarnya sambil menatap memohon kepada Devano, Sedangkan Dev hanya terkekeh tidak jelas

"Kenapa ?" Tanya Alena bingung

"Lihat Bibirmu sudah Bengkak!" Ujar Devano Tersenyum Nakal menahan tawa

Alena pun langsung Menyentuh Bibirnya.

"Ini semua karena mu!" Ujar Alena Memandang Tajam Devano

"Ya sayang, dan hanya aku yang boleh membuatnya bengkak!" Ujar Devano sambil menjilat bibir Alena

"Mesum!" Ujar Alena sambil menutup mulutnya serta langsung Melarikan diri ke kamar mandi sambil membawa Selimutnya, sedangkan Devano hanya tersenyum tanpa merasa bersalah sedikit pun karna telah membuat bibir istrinya bengkak

"Pagi yang sangat menyenangkan!" Ujarnya sambil melihat Kearah hilangnya Alena tadi

"Hah Benar-benar si Laurence itu Bikin suasana orang hancur, kalo saja dia tidak menggangu pasti sekarang aku sedang Menikmati Malam pertama yang tertunda tadi malam dengan Alena!" Ujar Devano Mendengus Kasar

Sedangkan di dalam Kamar mandi Alena sedang Menatap dirinya di cermin sambil menutupi Pipinya yang memerah dan ia arahkan penglihatan nya ke arah bibirnya yang bengkak.

"Devano benar-benar keterlaluan!" Ujarnya, Kayanya Hidupku akan Jauh dari kata tenang nantinya

Tok  tok

"Cepatlah Sayang, aku juga mau mandi!" Ujar Devano dari luar sambil mengetuk pintu kamar mandi Alena

"iya sebentar Dev!" Ujar Alena cepat

"Aku tidak percaya Seorang Mafia kejam seperti Devano bisa Banyak Bicara Seperti itu!" Pikir Alena Heran

"Sangat tidak mirip dengan Pembunuh, yang di bicarakan oleh Orang-orang!" Tambah Alena tersenyum geli

Di ruang Makan Sekarang terdapat Harison yang duduk di kursi Utama dengan Aditya duduk di samping kiriNya, serta Keke yang duduk di sebelah Aditya sedangkan Alena duduk di disamping kanan Harison dan ada Devano juga disampingNya.

Suasana di tempat makan sejauh ini Berjalan dengan Tenang, Tidak ada yang memulai suara sampai.

"Devano Aku ingin Alena Sebulan ini tetap tinggal di Mansion Laurence!" Ujar Harison tanpa mengalihkan pandangannya dari Makanan yang ia makan

"Keh apa kau sedang Menyuruhku!" Ujar Devano sambil meletakkan Peralatan makannya, sedangkan Harison hanya diam

"Jangan kau kira tadi malam aku dengan suka rela mau menginap disini!" Tambah Devano

"Kalau bukan karna Alena yang meminta kepadaku untuk menginap, mungkin tadi malam aku sudah membawa paksa Alena pergi dari Mansion mu ini!" Ujar Devano

"Jangan Keterlaluan Devano Dirgantara!" Ujar Aditya sambil Menatap tajam Devano

"Heh aku atau kalian yang keterlaluan Aditya Laurence!" Ujar Devano sambil menatap Aditya dengan aura mematikan

Alena yang merasa Devano sudah mulai terpancing Emosi, iapun langsung memegang tangan Suaminya menenangkan

"A ayah, Kakak Aditya kayanya Alena tidak pantas untuk tinggal disini terlalu lama, apalagi Devano Tidak mengijinkan ku untuk tinggal disini!" Ujar Alena sambil menunduk takut

Sedangkan Harison dan Aditya hanya Menghela nafas pasrah.

"Apakah kau tidak keberatan tinggal dengan Si Dirgantara ini Alena ? ayah hanya tidak mau kau merasa tertekan!" Ujar Harison Lelah

"Ada apa dengan Ucapan mu Laurence, Kau kira aku akan menyakiti Istriku sendiri!" Ujar Devano menahan amarah

"Siapa yang tau itu Devano, Kau adalah seorang Dirgantara dan bagian dari Sampah masyarakat, jadi tidak menutup kemungkinan kau akan membuat Alena menderita!" Ujar Aditya menimpali

"Keh lucu sekali kau Laurence, itu tidak akan mungkin terjadi dan yang perlu kau ingat di otak mu itu bahwa Alena Juga sekarang adalah seorang Dirgantara dia bukan Laurence lagi!" Ujar Devano Menyeringai Licik

"Dan itu karna Paksaan Dari kau, Jika kau tidak Muncul mungkin sekarang Alena sudah menjadi istri Galang dan sudah menjadi Alena Antonio!" Ujar Aditya sambil Menyeringai penuh kemenangan saat ia melihat Devano yang ingin meledak, namun itu tidak terjadi karna Alena langsung Memegangi tangannya sehingga Amarah Devano pun langsung Mereda

"Sudahlah Kakak Aditya Jangan Membuat suasana menjadi tidak enak!" Ujar Keke memperingati

"Kakak tidak membuat suasana menjadi tidak enak Keke, tapi Si dirgantara itu yang membuat suasana menjadi seperti ini!" Ujar Aditya sambil menatap tajam Devano yang dibalas Devano dengan pandangan datar

"Sudah-sudah Baiklah jika itu yang kau mau Alena, Ayah akan menyetujuinya!" Ujar Harison

"Terimakasih Ayah!" Ujar Alena sambil tersenyum dan dibalas oleh Harison dengan anggukan kepala

Setelah Acara makan pagi yang dibarengi dengan Suasana yang mencekam, tibalah saatnya untuk Devano dan Alena pergi dari Mansion Laurence.

"Kau tidak usah Membawa Banyak pakaian Sayang, aku sudah menyiapkan Pakaianmu di Mansion!" Ujar Devano saat ia melihat Alena yang mengambil kopernya

"Iya Devano, aku hanya membawa hal-hal yang penting saja ko." Ujar Alena tanpa melihat kearah Devano Karna ia lagi sibuk memasukan bajunya, sedangkan Devano hanya memutar matanya bosan

"Sudahlah, Ayo!" Ujarnya sambil Menarik tangan Alena untuk pergi

"Sebentar Devano, Aku belum Selesai!" Ujar Alena saat Devano menarik tangannya untuk berdiri

"Ayolah Sayang, tidak usah memperdulikan Pakaian dan barang-barang mu, nanti aku akan menggantikan nya dengan barang-barang yang lebih bagus!" Ujar Devano langsung Menggendong Alena ala Bridal style dan langsung turun dari tangga sampai ke tempat parkiran Mobilnya

"Jalan!" Ujar Devano kepada supirnya

"Devano Lepaskan aku dulu!" Ujar Alena risih, Karna Devano mendudukkan Alena di pangkuannya sambil merangkul pinggang Alena erat-erat

"Diam Lah Sayang, jangan Bergerak kalo tidak mau adik kecilku terbangun!" Ujar Devano datar, Sedangkan Alena saat mendengar Ucapan Devano, iapun langsung diam tanpa bergerak sedikitpun

"Dev, Jangan Seperti ini!" Ujar Alena tanpa menggerakkan tubuhnya

"Aku Suka yang seperti ini Sayang!" Ujar Devano sambil Mendekatkan wajahnya ke Leher Alena, dan langsung menghirup aroma Alena yang berbau bunga Mawar

"Sangat Menenangkan!" Ujar Devano dalam hati, Saat menghirup Aroma tubuh Alena yang Menenangkan, iapun mengantuk dan tertidur dengan memangku serta memeluk erat tubuh Alena

"Dev!" Ujar Alena saat merasakan Devano yang tidak bergerak lagi

"Diam Lah Sayang, Biarkan aku tidur sebentar!" Ujarnya sambil Memperbaiki Posisi tidurnya, Sedangkan Alena ia hanya terdiam

Beberapa Menit kemudian Akhirnya sampai juga mereka di kediaman Devano.

"Dev!" Ujar Alena membangunkan Devano yang masih tertidur

"Devano bangun kita sudah sampai!" Ujarnya lagi sambil menepuk-nepuk pelan Pipi Devano

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!