Sekolah

"Aku tidak akan memperlihatkan diriku Sayang, aku hanya akan mengantar mu sampai gerbang Sekolah mu!" Ujar Devano sambil merapatkan dirinya ke tubuh Alena saat ia merasakan Angin malam mulai menghembuskan angin dinginnya

"Ta tapi!" sanggah Alena

"Tidak ada tapi-tapian Sayang, pokoknya besok aku akan mengantar mu!" Ujar Devano Kesal

"Baiklah kalo begitu!" Ujar Alena nurut saat ia merasakan mood Devano yang mulai memburuk

"Apa kau tidak merasa lengket!" Tanya Devano

"Lengket?" Ujar Devano tidak mengerti

"Iya Sayang! milikmu apa kau tidak merasakan lengket!" Ujar Dev Serak, dan seketika itupun Alena mengerti

"Ummhh Lebih baik aku pergi mandi Dev, Aku memang merasa Lengket!" Ujar Alena sambil melepaskan Kungkungan Devano

"Baiklah, ayo kita mandi berdua!" Ujar Devano sambil berjalan berdampingan dengan Alena

"Eitss Dev kau mau kemana ?" Tanya Alena

"kemana lagi Sayang, pastinya aku mau mandi bersama istri ku!" Ujar Devano sambil tersenyum nakal

"tidak, Lebih baik kita mandi sendiri-sendiri saja!" Jawab Alena cepat sambil berlari masuk ke dalam Kamar mandi tanpa menghiraukan Devano yang memanggilnya

"Kau pikir aku tidak memiliki Kunci cadangannya Sayang!" Ujar Devano Terkekeh pelan

"Jangan Menggangguku Devano, Biarkan Aku mandi sendiri!" Teriak Alena didalam

"Tidak Sayang! aku mau!" Ucapan Devano terpotong Karna mendengar suara handphone nya berdering

Kring Kring Kring

"Tck, Mengganggu Saja!" Ujar Devano kesal sambil berjalan mendekati Handphone Nya

" Halo " Ujar Devano dingin

"Tck, kenapa bisa keluarga Antonio Kabur Hah!" Ujar Devano marah namun tak lupa ia mengecilkan suaranya agar Alena tidak mendengar

"Cari dan bunuh Galang beserta keluarganya tanpa ampun!" Ujar Devano langsung Menutup Teleponnya

"Heh kau kira kau bisa Kabur Galang Antonio!" Ujar Devano Menyeringai

"Jangan Mimpi!" Tambahnya sambil Tersenyum iblis

"Seharusnya Kau tidak Jatuh Cinta dengan Milikku Antonio!" Ujarnya Sinis sambil menggenggam handphonenya dengan kuat

"Dev tolong ambilkan Jubah mandi ku!" Teriak Alena dari dalam Kamar mandi, Hingga membuat Devano mengalihkan perhatiannya dari ponselnya ke arah pintu kamar mandi

"Hm!" Gumam Dev

"Ulurkan tangan mu!" Ujar Dev

"Ini sudah Dev!" Kata Alena sambil menjulurkan tangannya

"Itu Kurang Alena!" Ujar Dev malas

Dan Seketika itupun Devano langsung membuka lebar-lebar pintu kamar mandinya, dan terpampang sudah tubuh telanjang Alena.

"Sangat Seksi Sayang!" Ujar Devano sambil Menyeringai

"Me mesum!" Ujar Alena sambil menutup kembali pintu kamar mandinya

"Bagaimana Kalau kita mandi bersama Sayang!" Ujar Devano sambil masuk ke dalam kamar mandi dan menutup Kamar mandinya

Dan Kejadian Tadi siang terulang kembali di dalam kamar mandi hingga keatas ranjang.

"Akkhh!" Lirih Alena saat ia merasakan Miliknya yang penuh dengan sesuatu

"Jangan Bergerak Sayang, Jika tidak Adik kecilku akan terbangun lagi!" Ujar Dev sambil Memeluk erat Alena

"Kau tidak Mencabutnya Dev!" Ujar Alena Kaget

"Aku lebih suka begini Sayang, Sangat Hangat dan Nyaman!" Ujar Devano Serak khas orang bangun tidur

"Lepaskan Dev, aku mau siap-siap ke sekolah!" Ujar Alena pelan

"Sebentar lagi Hime!" Ujarnya lagi

"Ayolah Dev, aku harus ke sekolah kalau tidak aku akan terlambat dan kau juga harus ke Perusahaan Suamiku!" Ujar Alena sambil memukul-mukul pelan pipi Devano

"suami ku!" Seketika itupun Otak Devano tiba-tiba berhenti, karna mendengar ucapan Anata yang di ucapkan Alena

"Dev!" Ujar Alena sambil menepuk-nepuk pelan pipi Devano

"Panggil aku!" Ujar Devano saat tersadar

"Hah!" Bingung Alena

"Panggil aku dengan Suamiku lagi sayang!" Ujar Devano sambil Menenggelamkan wajahnya di leher Alena

"Su suamiku, cepat bangun aku mau ke sekolah!" Ujar Alena lagi

"Berikan Ciumannya baru aku akan lepaskan!" Kata Dev sambil memonyongkan Bibirnya

"Kau tidak terlihat seperti CEO dingin dan Mafia kejam yang ditakuti oleh Orang-orang Dev!" Ujar Hinata terkekeh geli

"Tck, Sayang!" Ujar Dev terus memonyongkan bibirnya

CUP

Alena pun langsung mengecup bibir Dev.

"Tck bukan begitu Sayang!" Ujar Dev kesal langsung Menarik tengkuk Alena untuk mendekat dan seketika itupun ia mencium dan ******* bibir penuh Alena

"Su sudah!" Ujar Alena sambil mendorong dada bidang Dev

"Aku Belum Puas Sayang!" Ujar Dev Manja

"Tck Nanti saja Dev, Sekarang aku harus pergi kalo tidak aku akan benar-benar Terlambat!" Ujar Alena lembut

"hah baiklah!" Ujar Dev sambil melepaskan Tubuh Alena

"Hufff Akhirnya!" Ujar Alena dalam Hati

Alena Mengambil jubah mandinya, dan ia langsung masuk kedalam Kamar mandi untuk membasuh tubuhnya.

"Kau Yakin, kau mau tetap bersekolah Sayang, aku liat kau kesusahan Berjalan!'' Ujar Dev Sambil Menyeringai

"Jangan Menggodaku Dev!" teriak Alena kesal Seketika itupun ia menyalakan air keran nya agar ia tidak mendengar suara Dev yang terus menggodanya

Sedangkan diluar Dev setelah Puas menggoda Alena, tiba-tiba Handphone Nya berdering.

"Dev Cepat ke markas ada hal penting!" Ujar Evan di seberang telepon

"Hm!" Dev hanya Bergumam dan langsung menutup telponnya

"Sarapan yang benar Sayang, jangan terburu-buru!" Ujar Dev memperingatkan

"Ini semua gara-gara kau Dev!" Ujar Alena memakan Cepat Rotinya

"Hm Pelan-pelan aku keluar dulu!" Ujar Dev sambil berjalan pergi ke luar rumah

"Tu tunggu, Aku sudah selesai!" Ujarnya Sambil Meraih Tasnya dan mengikuti langkah Dev

Di dalam Mobil.

"Nanti aku akan menjemputmu Sayang, jadi tunggu aku jangan kemana-mana!" Ujar Dev sambil memberhentikan Mobilnya di depan pagar Sekolah Alena

"Iya, dah!'' Ujar Alena tanpa Menoleh kearah Dev

"Tck, Dia belum memberikan Ciuman Sampai Jumpa!" Ujar Dev Mendecih Kesal

"Sudahlah nanti aku akan Meminta lebih!" Tambahnya Menyeringai

Di dalam Kelas.

"ah Alena Akhirnya kau datang juga, Tiga hari ini kau absen ijin, Emangnya kau pergi kemana ?" Tanya Amora penasaran

"A aku Keluar kota dengan Ayah, katanya ada yang harus ku pelajari!" Ujar Alena Gugup

Alena selalu gugup Saat berbohong dan untungnya Amora dan Gina tidak menyadarinya.

"Eh aku mau Cerita kemarin ada Om-om gila yang terus mengikuti ku dan Meminta Nomr ponsel ku!" Ujar Gina

"Dan apakah kau memberinya ?" tanya Amora penasaran

"Tentu saja karna dia Tampan!" Ujar Gina tersenyum lebar

"Sudah ku duga, ternyata masih ada yah Om-om Pedofil yang mengincar gadis-gadis seperti kita!" Ujar Amora, sedangkan Alena hanya tersenyum Canggung saat mendengar Ucapan Amora

"Tck, dia bukan Pedofil Amora, jika dia pedofil ia tidak mungkin menyukai Gadis-gadis dewasa seperti kita!'' Gina membela

"Sama Saja Bodoh!" Ujar Amora malas

"Tidak sama Amora!" Ujar Gina Kesal

"Sudahlah, teman-teman!" Lerai Alena saat melihat Amora dan Gina terus bertengkar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!