Zahira yang sudah masuk ke dalam rumah, mendengar suara seseorang sedang berbicara dari arah teras belakang. Karena penasaran Zahira mendekat dan hendak melihat. Ternyata ada Tante Risa yang sedang berbicara lewat ponsel.
Zahira pun spontan bersembunyi,
di balik jendela. Entah kenapa tapi Zahira merasa pembicaraan itu mencurigakan, karena Tante Risa berbicara dengan nada berbisik.
"Kalian gagal? pekerjaan begitu saja kalian tidak becus....... Kalo hanya membuat Damar babak belur, dia tidak akan jera..... apa? 2 orang pria dan 2 orang wanita menghentikan kalian?dasar tidak berguna!..... baiklah rencana selanjutnya kalian tidak boleh gagal, kalian harus berhasil menyingkirkannya... " ujar tante Risa lalu mematikan ponselnya.
Zahira segera berlari naik ke kamarnya sebelum Tante Risa memergokinya. Zahira tiba-tiba menitikan air mata, dadanya terasa sakit mendengar percakapan Tante Risa tadi.
"Jadi orang-orang itu suruhan Tante Risa, dia hendak melenyapkan Damar. Selama ini Tante Risa tidak menyetujui hubungan mereka." Zahira rebahan dan menutup wajahnya dengan bantal, merasa sedih dengan nasib Damar sekarang.
Walaupun dia masih membencinya, karena Damar telah berselingkuh dan lebih memilih Bella daripada dirinya. Dalam hatinya dia masih menyimpan sedikit perasaan cinta, masih ada kenangan indah yang selalu teringat, saat dia masih menjadi kekasih Damar.
"Mungkin besok aku harus berbicara dengan Damar, dia sedang dalam bahaya. Dia pasti sudah mengetahuinya."
Ponsel Zahira tiba-tiba berdenting satu kali, tanda ada pesan yang masuk, ternyata dari Arka.
@Arka : Hei wonderwoman sudah tidur kah?
@Zahira : Baru mau tidur, ada apa tumben orang sibuk sepertimu mengirimku pesan?
@ Arka : Jika ada waktu, besok malam Kakek Hans mengundangmu untuk makan malam dirumah kami. Dia ingin sekali bertemu denganmu.
@ Zahira : Baiklah sepertinya aku ada waktu.
@ Arka : Saya akan menjemput kamu jam 7 malam.
@ Zahira : Ok.
@ Arka : Selamat malam. Have a nice dream.
@ Zahira : Sama-sama.
Zahira mematikan layar ponselnya. "Apa yang dia ceritakan hingga Kakeknya ingin cepat bertemu denganku?"
***
Bella yang baru sampai di rumah langsung mencari mamanya, Bella hendak ke kamar mamanya tapi dia melihat pintu belakang rumah terbuka dan melihat mamanya sedang duduk di teras belakang seorang diri.
Bella pun segera menghampiri mamanya dengan perasaan marah.
"Apa yang sedang mama rencanakan pada Damar?" tanya Bella to the point.
"Kamu sudah pulang sayang, kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?"
"Mama tidak perlu berbohong, aku dan Damar tadi diserang berandalan. Mama kan yang menyuruh mereka?!" tanya Bella emosi.
Tante Risa menatap Bella tajam, "Ya mereka memang suruhan mama. Itu semua salah kamu. Karena kamu tidak mau menuruti kata-kata mama."
"Ma! aku benar-benar mencintai Damar. Aku tidak bisa berpisah denganya," kata Bella sambil menangis.
"Cinta bukan jaminan masa depan yang baik. Kamu harus putus dengan Damar. Karena Mama akan mencarikan kamu jodoh yang masa depannya lebih baik," kata Tante Risa merangkul pundak Bella.
"Tidak ma, aku tidak mau."
"Kalau begitu mama akan tetap melenyapkan Damar. Jika kamu keras kepala dan melawan mama seperti ini," kata Tante Risa tegas.
"Kau disana rupanya sayang! " seru Om Jimy, membuat Tante Risa dan Bella terkejut, Om Jimy berjalan menghampiri Tante Risa.
Tante Rissa berbisik pada Bella, "Masuklah ke kamarmu. Jika sampai papamu tahu, Mama tidak akan berlama-lama untuk melenyapkan Damar. Mama punya banyak mata-mata yang mengawasi Damar. Kamu pikirkan lagi tentang ini, mama tidak main-main," bisik tante Risa pada Bella.
Bella menahan air matanya, sebelum papanya menyadari wajah sembabnya.
"Malam pa, aku naik ke kamarku ya. Aku lelah seharian tadi bermain di taman hiburan bersama Damar," Bella beranjak pergi tanpa basa basi lagi.
"Putri kita baik-baik saja kan?" tanya Om Jimy.
"Dia hanya lelah, ayo kita juga istirahat. Maaf ya mama tadi dapat telepon penting dari kawan sosialita mama. Jadi lumayan lama, jika sudah berbincang-bincang itu, suka lupa waktu," kata Tante Risa sambil tersenyum semanis mungkin.
"Begitu, tidak apa-apa sayang." Om Jimmy merangkul Tante Rissa.
***
Esoknya di kampus, Zahira, Milla dan Keysa makan siang di kantin bersama.
"Mil, kamu lagi dekat ya sama Dani?" tanya Keysa iseng.
"Ko kamu tau, Dani cerita?" Milla malah balik bertanya.
Keysa mengangguk sebelum akhirnya dia melahap nasi goreng favoritnya.
"Si bodoh itu ya, minta dihajar mulutnya!" Milla meninju tanganya sendiri.
"Dia juga bilang katanya Arka dan Zahira akan menikah karena dijodohkan," lanjut Keysa setelah selesai mengunyah dan menelan makannya.
"Astaga, Dani itu benar-benar ya!" Zahira ikut emosi.
"Kalian jahat sekali sih pergi ke taman hiburan tidak mengajak aku," kata Keysa cemberut.
"Kan katanya kamu lagi ada janji dengan seseorang. Lagian aku dan Milla juga tidak janjian, kami kebetulan bertemu," jelas Zahira.
Keysa nyengir kuda, "Kalian tau kemarin aku janjian bertemu dengan siapa?"
"Mana kita tau, kalau kamu belum cerita," jawab Milla.
Keysa tertawa kecil sambil malu-malu, "kemarin aku makan malam dengan Evan."
Zahira dan Milla saling tatap, "Serius?!" seru keduanya bersamaan.
"Evan mahasiswa populer di jurusan Seni Rupa itu?" tanya Zahira meyakinkan.
Keysa mengangguk senang, "Dia itu tampan sekali, romantis lagi. Sepertinya aku sudah jatuh cinta padanya," kata Keysa sambil memegang kedua pipinya.
"Tapi kamu harus berhati-hati padanya Keysa, dia itu..." Zahira berhenti sejenak, "Pokoknya kita harus berhati-hati pada pria manapun ok. Aku ikut senang jika kamu bahagia Keysa," kata Zahira tersenyum.
"Tapi kamu belum pacaran kan dengan Evan?" tanya Milla.
"Belum, hanya saja dia sering memberiku kode kalau dia menyukaiku. Sepertinya kami sudah saling menyukai," Keysa senyum-senyum sendiri.
Zahira melirik Milla lalu mengangkat bahunya pasrah. Tidak tega menghancurkan kebahagian yang sedang dirasakan Keysa saat ini.
Zahira dan Milla tidak yakin Evan adalah pria yang baik, karena Evan terkenal buaya darat. Sudah banyak korban yang termakan tipu rayunya Evan, karena ketampanannya yang diatas rata-rata.
Dan kini sepertinya Keysa sudah terkena hipnotisnya Evan, Evan sedang menjadikan Keysa korban berikutnya.
"Evan?!" panggil Keysa, "teman-teman aku pergi menghampiri Evan dulu ya," kata Keysa seraya pergi menghampiri Evan yang melambaikan tangan ke arah Keysa.
"Gawat, sepertinya Keysa sudah terkena tipu daya buaya darat itu," kata Milla melirik Zahira.
"Biarkan saja dulu, sampai kita temukan cara agar si Evan itu gagal memoroti harta kekayaannya Keysa," tanggap Zahira sedikit kesal.
"Awas saja, kalau sampai dia bikin Keysa menangis, aku hajar habis-habisan si buaya darat itu," kata Milla kesal, diikuti anggukan Zahira.
Zahira melihat Damar yang baru datang dan makan sendiri di kantin. Ini Kesempatannya untuk membicarakan soal tante Risa.
"Mil, aku mau menghampiri Damar dulu sebentar, ada urusan penting. Kamu tunggu saja disini ya," kata Zahira pamit.
"Kamu masih perhatian aja sama Damar Ra, move on, sudah ada Arka yang lebih tampan dan lebih keren juga," goda Milla sambil nyengir kuda.
"Apaan sih, Mil? Jangan ngeledek,"
Zahira kemudian berjalan menghampiri Damar.
**********
Next Eps...
Nah lho ada juga yang suka susah move on kaya Zahira gak para reader. Sama mantan aja Zahira masih care... (^^)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
BELVA
melengkapi kembali jempol ku
2021-02-15
1
Rozh
🌹
2021-02-12
1
Ferly Ina
mampir lagi say 😊
2021-02-05
1