Dani tertawa geli melihat isi surat perjanjian itu, "Lihat Mil, mana ada suami istri beda ranjang. Astaga temanmu aneh." Dani geleng-geleng sambil tertawa.
Zahira merebut surat perjanjian itu, saat berhasil lolos dari pertahanan Arka. Tanpa mengatakan apapun Zahira pergi dan keluar dari cafe karena kesal.
"Wah! Zahira marah tuh, Dani berhentilah tertawa!" omel Milla pada Dani yang masih tertawa.
Milla hendak beranjak pergi menyusul Zahira, tapi di tahan oleh Arka.
"Biar saya yang menyusulnya, kalian lanjutkan kencannya saja." Kata Arka membuat Milla tersipu malu dan akhirnya mengangguk.
Arkapun bergegas keluar dari cafe. Zahira ternyata tidak pergi jauh, dia berdiri di dekat mobil Arka yang terparkir.
"Saya pikir kamu tidak serius marah." kata Arka menahan tawa.
"Aku memang marah, tapi aku punya satu penawaran jika kamu ingin aku memaafkanmu." kata Zahira sambil melipat tangannya di dada.
"Apa itu?" tanya Arka kemudian.
"Temani aku ke taman hiburan." jawab Zahira mantap.
Arka terdiam sejenak.
"Saya tidak suka tempat yang terlalu ramai." kata Arka sambil membuka pintu mobilnya.
Zahira menghalangi Arka yang hendak masuk ke dalam mobil. "Kenapa? kamu takut orang-orang mengenalimu? kamu kan bukan seleb."
"Bukan begitu, saya hanya tidak mau pergi ke taman hiburan." Arka hendak menerobos pertahanan Zahira , tapi Zahira bersikeras menghalangi Arka.
"Kamu harus menemaniku,
titik." kata Zahira tidak mau menyerah.
Arka menjadi ingin sedikit mengerjai Zahira. Arka menyunggingkan senyum lalu menatap Zahira intens. Dia merangkul pinggang Zahira dengan tangan kanannya, lalu menyudutkan Zahira ke sisi pintu mobil yang terbuka. Membuat jarak mereka begitu sangat dekat.
Zahira terkejut dibuatnya, "A_Apa yang sedang kamu lakukan?"
Arka tidak menjawabnya, dia malah mendekatkan wajahnya pada wajah Zahira.
Deg deg deg
Lagi-lagi dada Zahira berdebar. Zahira spontan memejamkan matanya karena teringat kejadian saat Arka tiba-tiba menciumnya di pesta ultah Keysa.
Arka tersenyum puas, lalu kemudian menggeser posisi Zahira menjauh dari pintu mobilnya, sehingga dia akhirnya bisa masuk ke dalam mobil.
Zahira yang tersadar telah dibodohi, merasa kesal. "Kau mau membodohiku ya?!"
Arka hanya tertawa kecil, lalu membukakan pintu mobil disampingnya dari dalam."Masuklah! aku akan menemanimu, tapi hanya sekali ini saja."
Mendengar hal itu raut wajah Zahira yang kesal berubah seketika. Zahira tersenyum kecil lalu tanpa berpikir lagi, dia bergegas masuk ke dalam pintu mobil yang sudah dibukakan oleh Arka.
***
Zahira, Arka, Milla dan Dani berdiri di sebuah wahana Roller Coaster yang siapapun jika melihat wahana itu akan tertarik untuk menaikinya.
"Jika tahu kedua orang ini akan datang kemari, kenapa kamu tidak ajak mereka saja untuk menemanimu?" bisik Arka pada Zahira.
"Stt... jangan protes, aku pikir akan lebih menyenangkan jika mengajak mereka juga. Jadi aku langsung kirim chat pada Milla. Lagipula aku ingin tahu seberapa gentle calon suamiku menaiki wahana-wahana ekstrim disini." Kata Zahira menantang Arka sambil tersenyum jahil .
"Kalian sungguh akan menaiki wahana ini?" tanya Dani tiba-tiba.
"Ya, tentu saja wahana ini kan seru iya kan Mil?" tanya Zahira pada Milla.
"Iya, waktu SMA kami bertiga sering naik wahana ini." jawab Milla spontan.
"Bertiga bersama Keysa? memang kalian satu sekolah saat SMA?" tanya Dani.
"Bukan Keysa tapi Bella." Milla nyengir kuda.
"Bella? Gadis yang waktu itu saling jambak dengan Zahira? Bagaimana ceritanya?" tanya Dani lagi penasaran.
"Ehem..!" Zahira berdeham, membuat Milla nyengir kuda mengerti bahwa Zahira tidak ingin membahas masa lalu tentang Bella.
"Ceritanya panjang, lebih baik sekarang kita naik wahana ini. Ayo ra!" seru Milla merangkul lengan Zahira.
Dani terdiam sejenak, "Sudah jelas ada sesuatu di masa lalu mereka, iya kan Bro?" tanya Dani pada Arka yang masih mematung tidak bergeming.
Dani menahan tawa. "Ayo kita masuk, jangan mempermalukan gen kita sebagai seorang pria, hanya karena wahana ini."
Mau tidak mau Arka berjalan masuk bersama Dani menyusul Zahira dan Milla.
Belum puas bermain satu permainan, Zahira dan Milla menaiki semua wahana ekstrim yang ada di taman hiburan itu. Sedangkan Dani dan Arka sudah menyerah hanya dengan 2 wahana saja, lalu mereka duduk santai di sebuah bangku taman yang berada di depan kolam air mancur.
Suasana malam dan lampu warna warni yang menyoroti taman itu, membuat kolam air mancur terlihat menabjubkan dan memukau.
"Waw keren!" Seru Dani sambil memberikan sekaleng kopi hangat pada Arka.
"Thank's... " kata Arka.
Dani tersenyum, "Mereka berdua benar-benar gila. Wahana apa saja yang mereka naiki? hingga kinipun mereka belum juga kembali." ujar Dani, lalu melirik Arka yang tidak berbicara apapun.
Arka terlihat melamun menatap kolam air mancur, saat Dani melihat ke arah yang sama ternyata Zahira dan Milla berada di seberang Kolam air mancur. Mereka sedang menari bersama para penari jalanan yang menghibur para pengunjung.
Dani terkejut, "Wow... Sejak kapan mereka berada disana? Keren! Mereka selalu jadi pusat perhatian. Seperti saat di pesta ultahnya Keysa." kata Dani menyadarkan Arka dari lamunannya.
"Kenapa mereka suka sekali mencari perhatian banyak orang?" gumam Arka lalu meneguk kopinya.
"Apa kau cemburu melihat calon istrimu diperhatikan banyak orang?" tanya Dani, yang langsung membuat Arka tersedak.
"Aku hanya bercanda bro." Dani menepuk-nepuk punggung Arka sambil tertawa geli.
"Kenapa saya harus cemburu?" tanya Arka.
Belum sempat Dani menjawab, Zahira dan Milla sudah datang.
"Kalian berdua payah, masa kalah dengan kita berdua." Cibir Zahira, setelah puas bermain.
Arka beranjak berdiri, "Ayo pulang!" ujarnya kesal, lalu berjalan melewati Zahira.
"Dia kenapa??" tanya Zahira pada Dani.
"Mungkin dia lelah, kita pulang saja." kata Dani sambil menahan tawa.
"Dasar pria aneh, dia pasti malu karena dia tidak bisa menyelesaikan tantangan dariku." Zahira berjalan menyusul Arka bersama dengan yang lainnya.
***
Saat diperjalanan Arka masih tidak berbicara, membuat Zahira bingung.
"Sebenarnya ada apa dengan dirimu? kamu sepertinya sedang kesal." tanya Zahira memecah keheningan.
Saat melewati jalan yang sepi Arka tiba-tiba menghentikan mobilnya mendadak, membuat Zahira spontan terkejut.
"Ada apa? kenapa berhenti mendadak?!" tanya Zahira panik.
Arka menurunkan kaca pintu mobilnya, "Bukankah itu sepupumu dan kekasihnya?" tanya Arka.
Zahira melirik ke arah yang ditunjukan oleh Arka. Dia melihat Bella dan Damar sedang diganggu oleh beberapa kawanan pria.
"Astaga itu Bella dan Damar! mereka sepertinya sedang dalam bahaya. Ayo cepat kita tolong mereka."
"Kamu diam disini, biar saya yang keluar." kata Arka tegas.
"Tapi..."
"Ini bukan sesuatu yang bisa diselesaikan oleh seorang gadis sepertimu, jadi saya minta kamu tetap diam dan jangan keluar."
Zahira menghela nafas, " Ok, berhati-hatilah."
Arka keluar dari mobil, disusul oleh Dani yang ikut berhenti dan keluar dari mobilnya.
Bella tampak panik saat Damar dipukuli oleh para pria berbadan besar itu.
"Hentikan!! Jangan pukuli Damar lagi!" teriak Bella sambil memeluk Damar yang sudah terkulai lemas.
"Sebaiknya nona pergi bersama kami, jika nona tidak ingin pria ini terluka lebih parah dari ini. " Kata pria berambut pirang itu, hendak memisahkan Bella dari Damar.
"Jangan sentuh aku!" teriak Bella lagi.
"Brengsek!!" Umpat Damar, mencoba melawan kembali disela energinya yang masih tersisa. Wajahnya penuh luka lebam dan dari keningnya mengalir darah segar akibat benturan.
**********
Next eps...
Author tambahin adegan perkelahian gitu biar sedikit keren dengan tambahan genre actionnya...^^ moga para reader tambah semangat bacanya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
슈가
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
2021-05-21
0
Rozh
💓
2021-02-12
1
🍹Lulu Hilwa🦃
Semangat like lagi😊
2021-02-01
1