My Enemy Becomes My Husband
Zahira yang sedang berada di dalam mobil, melirik sejenak ke arah kaca.
"Perfect...aku rasa dengan penampilan ini sudah cukup untuk bisa membuat laki-laki itu mundur dalam perjodohan sialan ini." Zahira tersenyum puas, lalu keluar dari dalam mobilnya.
Saat itu juga Zahira menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di depan sebuah restoran. Penampilan Zahira kini memang benar-benar sangat berbeda dari imagenya yang sebenarnya.
Zahira berpenampilan seperti seorang gadis berandalan, memakai setelan celana robek di bagian lutut, bermake up gotic dan rambutnya dia buat ikal berantakan.
"Yes berhasil, orang-orang yang memperhatikan aku sekarang ini, pasti sudah mengira aku ini gadis gila yang berani datang ke restoran mewah dengan penampilan berandal seperti ini," batin Zahira girang.
Zahira masuk ke dalam restoran itu, sama halnya dengan orang-orang yang melihatnya diluar tadi, di dalam pun dia menjadi pusat perhatian.
Zahira mencari meja nomer 10, tempat pertemuannya bersama pria yang akan dijodohkan dengannya.
"Maaf nona, bisa saya bantu?" tanya seorang receptionist restoran mewah itu ramah.
"Meja nomor 10 dimana ya, saya ada janji dengan seseorang," jawab Zahira.
"Oh, meja no 10 ada di sebelah pojok kanan nona, sudah ada seorang pria juga sedang menunggu disana."
"Ok, terima kasih."
Zahira pergi ke arah meja yang ditunjukan receptionist itu. Dan memang benar sudah ada seseorang yang menunggunya disana. Semakin Zahira berjalan mendekat semakin jelas paras pria bersetelan jas kasual itu.
"Astaga, mungkin dia memang tampan tapi sumpah dia bukan tipe ku. Aku tidak suka laki-laki berpenampilan jas seperti ini," batin Zahira lagi.
Sesampainya di meja nomor 10, kedatangan Zahira membuat pria yang sejak tadi fokus melihat layar ponselnya itu melirik Zahira dengan sorotan mata tajamnya. Seketika itu jantung Zahira berdegup kencang, bukan karena wajah tampan yang dimiliki oleh pria itu.
Tetapi Zahira mengenali siapa pria di hadapannya ini. Pria itu adalah mantan seniornya di kampus, tepatnya mantan senior super galak yang suka membuat mahasiswi-mahasiswi junior seangkatan Zahira menangis dulu saat Ospek. Namanya pun Zahira masih ingat, dia Arka.
"Apakah anda Zahira?" tanya Arka sambil berdiri.
"Ya...aku Zahira, kamu?"
"Saya Arka,"
"Ternyata benar, aku tidak percaya jika Arka yang akan dijodohkan denganku itu dia," batin Zahira kesal.
"Silahkan duduk mau pesan apa?" tanya Arka kemudian.
"Kamu yang traktir?" tanya balik Zahira.
"Tentu saja." Arka memanggil salah satu waitress. Lalu waitress itu memberikan buku menu pada Arka dan Zahira.
"Waw, makanan di restoran ini sepertinya lezat semua. Aku mau pesan ini, ini, ini, ini, ini, dan ini," kata Zahira sambil menunjuk satu persatu makanan di buku menu itu.
"Kamu serius bisa menghabiskan semua makanan ini?" tanya Arka heran.
"Ya tentu saja, aku memang suka makan banyak. Memang kenapa tidak boleh ya?"
"Tidak, hanya saja baru kali ini ada wanita yang mau makan bersama saya dalam jumlah pesanan yang banyak," Arka terdiam sejenak, "Tapi tidak apa-apa itu menarik."
"Aku memang sengaja bodoh! agar kamu tidak suka padaku!!" ucap batin Zahira.
"Lalu kamu sendiri tidak pesan makanan?" tanya Zahira.
"Tidak...aku sedang tidak berselera untuk makan. Cukup minum kopi ini saja."
Mendengar hal itu ,waitress tadi langsung pergi.
"Baiklah sambil menunggu pesanan anda datang, kita langsung bicarakan tentang perjodohan ini. Bagaimana? karena aku tidak punya banyak waktu luang dan harus segera kembali ke kantor."
"Memangnya kamu mau dijodohkan begitu saja, oleh orang tuamu ah maksudku kakekmu?" ralat Zahira.
"Tentu saja tidak, hanya saja dari semua wanita yang dipertemukan dan dijodohkan oleh Kakek saya, anda yang paling menarik perhatian saya."
"Apa dia bilang, menarik?? astaga, mata dia sakit apa? pria berjas rapi seperti ini tertarik pada gadis berpenampilan berandal sepertiku ini. Dia benar-benar pria gila !!" ucap batin Zahira merasa heran.
"Wah...wah...apa kamu yakin? Pria berjas rapi seperti kamu mau dijodohkan dengan gadis sepertiku."
"Ya itu memang aneh, saya juga heran kenapa kakek mau menjodohkan saya dengan anda? Jelas-jelas anda berbeda dari wanita-wanita yang sebelumnya dijodohkan pada saya. Saya memang tidak sempat melihat foto anda karena saya pikir anda adalah orang yang berpenampilan sama dengan wanita-wanita sebelumnya," jelas Arka panjang lebar.
"Ah sial! sepertinya aku salah berpenampilan seperti ini. Ok semoga rencana selanjutnya akan berhasil," batin Zahira tidak mau menyerah.
Tak lama kemudian seorang waitress datang membawa semua pesanan yang dipesan oleh Zahira.
"Wah! akhirnya datang juga pesananku, aku makan dulu ya. Perutku sudah lapar!" seru Zahira girang, dan langsung menyantap makanannya.
"Pelan-pelan saja makannya, kamu bisa tersedak nanti."
Benar saja apa yang dikhawatirkan Arka, Zahira langsung tersedak. Arka menyodorkan segelas air putih kepada Zahira, tapi Zahira tidak mau dia lebih suka minum jus.
"Haah, segaaar! ayo kamu boleh makan salah satunya ko." kata Zahira lalu melanjutkan makannya.
"Hanya dengan melihatmu seperti ini saja saya sudah merasa kenyang."
Zahira menghabiskan semua makanan itu tanpa tersisa. Tiba-tiba dia bersendawa cukup keras membuat pengunjung restoran lain merasa risih.
"Ups... sory! Kelepasan," Zahira nyengir kuda. "Semua makanan ini benar-benar lezat jadi..." Zahira tiba-tiba berhenti bicara.
"Jadi, jadi apa?"
"Jadi sudah saatnya aku harus ke toilet, untuk membenarkan riasan wajahku yang cantik ini," Zahira beranjak dari tempat duduknya, lalu pergi ke arah toilet.
Arka yang memperhatikan tertawa kecil saat Zahira sudah tidak ada.
"Saat ini isi perutnya pasti sedang berperang. Gadis gila ini, apa kakek benar-benar tidak salah pilih?" gumam Arka.
***
Sementara di dalam toilet wanita, Zahira sedang memuntahkan semua isi perutnya karena mual. Untung saja tidak ada siapapun di dalam toilet.
Sudah merasa baikan, Zahira berjalan menuju wastafel untuk mencuci mulutnya lalu melihat wajahnya yang pucat karena masih sedikit merasa mual.
"Aku benar-benar sudah gila, nekad memakan semua makanan itu. Ini semua karena pria tengil itu. Oh, aku harap setelah ini, aku tidak akan bertemu kembali dengannya!!" umpat Zahira sedikit berteriak.
Melihat ada seseorang yang masuk, Zahira langsung membenarkan penampilannya lalu berjalan keluar pintu toilet.
Saat Zahira kembali ke meja no.10, Arka tidak ada di kursinya. Hanya ada sebuah kertas memo diatas meja yang sudah dibersihkan.
"Maaf saya tidak bisa menunggu anda lebih lama lagi, karena harus segera ke kantor. Pertemuan berikutnya mungkin akan saya atur kembali. Oh ya bill sudah saya urus," tutur Zahira membaca tulisan di memo itu.
"Astaga dia kan tinggal meneleponku atau mengirim chat, kenapa harus pakai memo seperti ini? Terus apa maksudnya pertemuan kembali? kita itu tidak akan pernah bertemu kembali! " oceh Zahira sambil memasukan memo itu kedalam saku celananya lalu pergi meninggalkan restoran dengan perasaan kesal.
**********
Next eps...
**Hallo salam kenal semua dari author yang geje ini. 😁
Semoga novel ini bisa menghibur semua reader yang yang lagi jomblo maupun yang udah punya pasangan. Soalnya author rasa novel ini bisa bikin baper tingkat tinggi.😅
(authornya kebanyakan nonton film drakor)
Jangan lupa like, rate, vote, komen dan klik favorit nya ya..😘😘🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Hafijah Ramadani
semoga ceritanya menarik...... soal nya bru episode 1
2022-08-19
0
Awalshole
udah mampir Thor 🤔
like, komentar 😌 Vote 🥰 and favoritnya
awal yg next read Thor
2021-05-14
0
FourNuts
numpang iklan ya kaa,
Die Or Life, sudah hampir episode akhir looh
yuu bacaa
makasiih
2021-05-12
0