"Eem... Key sepertinya aku ingin pulang saja. Maaf aku tidak bisa melanjutkan Party nya. Aku merasa tidak enak badan." ujar Zahira.
"Oh.. sayang sekali, aku masih ingin berpesta bersama kamu ra." Keysa memeluk Zahira, "Tapi tidak apa-apa, jika kamu memang tidak enak badan."
"Kalau begitu aku akan mengantarmu pulang." kata Milla.
"Tidak usah Milla, kamu temani Keysa saja ya. Aku bisa pulang naik taxi."
"Hmm... Pakai taxi jam segini? aku justru cemas Zahira."
"Eemm... Bagaimana jika Arka atau Dani yang mengantar ?" usul Keysa.
"Ah iya betul, ide bagus Key !" Milla melirik Zahira dan Arka bergantian, terlintas ide bagus dalam pikirannya.
Milla tersenyum, "Emm... Bagaimana jika Arka saja? kalau Dani aku kurang percaya, soalnya dia kan playboy. Tadi saja dia tebar pesona kepada teman-teman kita yang lain."
Zahira terkejut, "Milla apa sih, justru yang bahaya itu si brengsek Arka." batin Zahira menggerutu.
***
Pada akhirnya Arka membukakan pintu depan mobil, untuk Zahira masuk ke dalam mobilnya.
"Aku mau duduk di belakang." ujar Zahira.
"Kamu pikir aku supir?" tanya Arka dingin.
Zahira mau tidak mau duduk di depan, "Tidak perlu kamu bukakan pintu, aku juga bisa sendiri."
"Wah, tidak ada di kamusku membiarkan seorang wanita masuk dan membuka pintu mobilku sendiri."
Zahira mendelik lalu masuk ke dalam mobil, tak lama kemudian Arka pun menyusul masuk ke dalam mobil dan duduk dibelakang kemudi.
Arka melirik Zahira yang masih bersikap tidak ramah padanya, Zahira terdiam sambil memandang keluar kaca mobil.
"Kamu salah satu wanita yang beruntung, bisa duduk satu mobil bersamaku." ujar Arka memecah keheningan saat mobilnya sudah berjalan.
"Apa?! Memangnya dia siapa? artis?" batin Zahira, menggerutu kesal.
"Oh ya, aku baru ingat jika kamu itu junior di kampusku dulu, tapi seingatku mahasiswi yang dulu sering mendapatkan hukuman dariku itu mahasiswi berkacamata tebal, rambut selalu di ikat 2 dan bodoh."
"Mahasiswi itu memang aku, terus kenapa?!" tanya Zahira ketus.
Arka tidak menjawab, tetap fokus menyetir.
Dipersimpangan jalan, Arka membelokan mobil ke arah yang bukan jalan menuju rumahnya Zahira.
"Rumahku bukan ke arah sini?! tapi jalan yang satunya lagi."
"Aku tahu, ini kan masih terlalu siang untuk jam pulang orang yang habis berpesta. Kita mampir ke suatu tempat dulu, ada yang ingin aku bicarakan juga."
"Apa?! astaga, kenapa kamu suka sekali bertindak sesukamu?" Zahira tambah kesal.
Arka pura-pura tidak mendengarkan dan terus menyetir.
***
Suara ombak malam terdengar merdu di telinga, angin malam menerpa rambut Zahira yang sedang duduk di hamparan pasir pantai sambil termenung memikirkan sesuatu. Arka yang menatap Zahira dari kejauhan, segera mengambil potret pemandangan yang menurutnya indah dan sayang untuk tidak diabadikan dengan ponselnya.
"Perfect..." gumam Arka, saat melihat foto Zahira dengan background ombak dan bayangan bulan yang membingkai wajah cantik Zahira.
Setelah puas menatap hasil potretannya, Arka lalu berjalan menghampiri Zahira sambil membawa dua kaleng minuman hangat yang dia beli dari minimarket dekat pantai.
"Jangan melamun, jika tidak mau kerasukan." ujar Arka sambil memberikan sekaleng susu strawberi hangat kepada Zahira.
Zahira terkejut, saat melirik susu strawberi yang diberikan oleh Arka itu.
"Bagaimana dia bisa tahu aku suka susu strawberi ? ah... tidak, pasti ini hanya kebetulan." batin Zahira sambil melirik Arka, dan tanpa sadar dia sudah menyeruput susu strawberinya.
"Jadi benar, kamu si cupu yang suka minum susu strawberi itu ya. Karena jika bukan, kamu tidak akan mau diberi susu strawberi seperti sekarang ini." Kata Arka dengan nada lembut.
"Maksud kamu?" tanya Zahira tidak mengerti.
"Iya tadinya aku masih tidak yakin jika kamu adalah si cupu berkaca mata tebal itu, melihat penampilanmu yang berubah 180 derajat seperti sekarang ini." jelas Arka sambil meneguk kopi hangatnya.
"Kamu tahu darimana aku suka susu strawberi?"
"Memperhatikan kebiasaan unikmu saat sedang ospek dulu." jawab Arka.
Mendengar itu pipi Zahira tiba- tiba merona. "Kenapa?" tanya Zahira.
"Karena jarang-jarang seorang gadis, suka minum susu strawberi di tempat umum seperti kamu, apalagi seorang gadis itu biasanya suka berpenampilan cantik. Sedangkan kamu malah sebaliknya. " jawab Arka setengah meledek.
"Ya.. ya.. dulu aku memang gadis cupu yang tidak menarik sama sekali. Yang selalu dikerjai dan di galaki oleh senior seperti kamu !"
"Oh soal itu ya... kamu masih dendam padaku? itu kan sudah 3 tahun yang lalu."
"Lalu pernahkah ada kata maaf darimu sebelum meninggalkan kampus? kamu tahu sejak kejadian itu aku menjadi bahan buli teman-temanku di kelas, oh tidak bahkan seluruh orang di kampus." Zahira merasa kesal tapi dia berusaha bersikap tenang.
Arka dan Zahira mengingat kenangan saat ospek dulu.
***
Flash back on...
Saat Zahira masih menjadi mahasiswa baru. Sedangkan Arka menjadi ketua Ospek yang super galak dan dingin.
"Ayo! Ayo! cepat kumpul di lapangan! Dihitung 30 detik dari sekarang! Bagi yang terlambat akan mendapat hukuman yang sangat berat selama ospek!" seru Arka melalui megaphone, didampingi panitia ospek yang lain yang sudah berdiri gagah di depan gerbang kampus.
" 10!..9!..8!..7!..6!..5!..4!..3!..2!..1!.." Seru arka lagi lalu membunyikan sirine yang ada pada megaphone nya.
Dua orang panitia menutup gerbang kampus. Para panita lain berjalan menghampiri para mahasiwa baru yang sudah berkumpul di lapangan.
"Tunggu kak !!" seru Zahira, yang berpenampilan cupu dan berkaca mata tebal memanggil dari luar gerbang.
Arka dan Panitia lain yang kebetulan masih berada di dekat gerbang, menoleh ke arah gerbang.
"Kak maaf aku terlambat, tolong bukakan pintu gerbangnya." mohon Zahira.
Arka berjalan mendekat, saat itulah untuk pertama kalinya Zahira merasakan jantungnya berdegup kencang.
Memang tidak bisa dipungkiri jika banyak gadis yang jatuh cinta pada Arka pada pandangan pertama. Karena seorang Arka memang memiliki wajah yang sangat tampan dan tinggi badannya pun sempurna seperti pangeran dari cerita dongeng.
"Buka pintu gerbang kamu bilang? kamu lihat jam berapa ini sekarang?!" tanya Arka dengan nada tinggi.
"I-iya maaf kak, besok aku tidak akan terlambat lagi. Hari ini aku benar-benar menyesal." kata Zahira sambil menunduk.
"Baiklah kamu boleh masuk, tapi dengan satu syarat."
"Apa itu kak?"
"Naik gerbang ini dengan cara memanjat. Kalau kamu tidak mau, kamu pulang saja."
Zahira terkejut, tapi entah kenapa dia mau melakukan apa yang diperintahkan oleh Arka begitu saja.
"Baik kak!" Seru Zahira lalu mulai menaiki gerbang kampus setinggi (-+) 3 m itu.
"Kamu serius Arka, bagaimana jika dia jatuh?" tanya senior cantik di sebelah Arka bernama Sandra.
"Kalau jatuh juga tidak akan menyebabkan patah tulang." Ujar Arka dingin.
"Kamu itu ya, jangan terlalu kejam sama mahasiswa baru." kata sandra lagi sambil tersenyum.
"Ok kalau kamu yang bilang seperti itu, aku tidak akan terlalu kejam padanya. Tapi dia tetap harus mendapat hukuman. Agar kedepannya dia disiplin waktu."
"Iya sayang..." Bisik Sandra di telinga Arka.
Zahira yang sudah sampai di atas gerbang, panik dia lupa jika dia takut ketinggian.
"Kenapa kamu berhenti? ayo cepat turun!!" seru Arka galak seperti sebelumnya.
Zahira menggeleng, "A_Aku takut kak..."
"Memangnya kamu kucing yang bisa naik tapi tidak bisa turun!! saya tidak mau tahu, cepat kamu turun atau hukuman akan saya tambahkan!"
" I_iya ka! " jawab Zahira lalu mencoba turun dari atas gerbang dengan kaki gemetaran. Namun keberuntungan tidak memihak padanya, Zahira akan terjatuh karena kurang kuat menahan berat badannya.
**********
**Next Eps..
Jangan lupa like, rate, vote, komen dan klik favoritnya ya 😉 untuk mendukung author agar terus berkarya**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Rozh
🌹🌹
2021-02-06
1
BELVA
💞💞💞💞💞💞💞
2021-01-26
1
Caramelatte
eyo kakak author! Ku balik nih!🤭 Semangat yaa upnya! 🤗
2021-01-11
1