Di pagi hari yang cerah Zahira menemani kakeknya duduk santai di taman belakang, sambil menikmati segelas teh jasmine hangat buatan Zahira yang sangat disukai kakeknya.
"Wow! teh buatanmu memang paling enak Zahira." puji Kakek Tony.
"Ini keseribu kalinya Kakek memuji teh buatanku." Ujar Zahira sambil tersenyum.
"Oh ya, bagaimana pertemuanmu dengan Arka, cucu sahabat kakek itu, dia tampan kan. Kakek yakin kamu pasti menyukainya."
Mendengar hal itu Zahira hampir tersedak, "Uhuk! Ah... soal itu, Aku memang sudah bertemu dengannya Kek. Tapi..."
"Tapi kenapa?" tanya Kakek Tony penasaran.
"Aku belum siap menikah Kek, aku masih ingin fokus kuliah." jawab Zahira yakin.
"Kenapa nak? Kakek benar-benar sangat berharap cucu kakek bisa menikah dengan cucu sahabat kakek. Kakek dan sahabat kakek sudah membuat janji bersama untuk menjodohkan kalian. Kakek tidak mau hubungan kakek bersama sahabat kakek, menjadi buruk jika kakek mengingkari janji itu." keluh kakek berekspresi sedih.
"Kek...jangan sedih seperti itu. Oh ya cucu perempuan kakek kan ada dua, aku dan Bella. Kenapa kakek memilihku dan tidak memilih Bella?" tanya Zahira penasaran.
"Sebenarnya kakek tidak langsung memilihmu Zahira!" seru seorang pria setengah baya yang tak lain adalah paman Zahira, adik kandung dari almarhum ayahnya. Sekaligus suami Tante Risa.
"Om Jimy!!" Zahira beranjak berdiri dan memeluk pamannya yang baru datang dari luar kota.
"Kamu tambah cantik saja ya." puji Om Jimy.
"Om bisa saja, Om kenapa tidak memberi tahuku jika om pulang hari ini?" tanya Zahira kesal.
"Om mau memberi kejutan pada kalian." ujarnya sambil tertawa.
Kakek ikut merasa senang, " Bagaimana bisnis perusahaan disana? lancar Jim?"
"Tentu saja ayah."
"Bagus! ayah tidak salah mengandalkan kamu."
"Oh ya om, teruskan tentang yang tadi. Om bilang kakek tidak langsung memilihku. Apa maksudnya?" tanya Zahira.
"Oh, tentang itu. Ya.... om tahu soal perjanjian kakek dengan sahabatnya itu. Kakek juga sempat berunding dengan om. Dan Om menyarankan untuk memilihmu karena Bella sudah memiliki kekasih yang dia cintai kan."
Mendengar hal itu dada Zahira terasa sesak, mengingat kekasih Bella adalah mantan kekasihnya dulu. Om Jimy tidak tahu akan hal itu, begitupun Kakek karena jika mereka tau, mereka pasti marah besar karena Bella menyakiti perasaan Zahira sebagai Sepupu.
KLONTANG...!! tiba-tiba terdengar bunyi benda jatuh membuat semuanya terkejut, saat dilihat ternyata kucing kesayangannya Tante Risa datang mendekati Om Jimy.
"Hey Beauty!! Kemarilah kemana majikanmu?" ujar Om Jimmy sambil memangku Beauty dan mengelus-elusnya.
Zahira merasa ada sesuatu yang aneh, sepertinya ada seseorang yang bersembunyi, saat benda itu terjatuh.
"Kamu sendiri bagaimana Zahira dengan keinginan kakek ini? Lagipula menurut om, itu bukan sesuatu yang buruk. Jika kamu menikah dengan Arka, kehidupanmu akan jauh lebih baik. Karena dia seorang yang pekerja keras. Dengan umur yang masih sangat muda seperti sekarang ini saja, dia sudah bisa menjadi seorang Direktur. Masa depanmu bersamanya tidak akan diragukan lagi. Om sangat setuju dengan perjodohan ini. Almarhum kedua orang tuamu juga pasti mendukung hal ini, om yakin." jelas Om Jimy panjang lebar, meyakinkan Zahira.
Kakek tersenyum senang karena ada yang berpihak padanya. Zahira hanya bisa pasrah.
"Entahlah Om... Kakek... aku rasa aku butuh waktu untuk berpikir. Beri aku waktu 1 minggu setelah itu aku akan beri jawabannya." ujar Zahira sambil menatap kakek dan omnya bergantian.
"Itu hal yang baik, biarkan Zahira untuk memikirkannya lagi Ayah." kata om Jimy pada Kakek Tony. "Kami harap kamu memberikan jawaban yang sesuai harapan kami Zahira." ujarnya lagi pada Zahira sambil tersenyum.
"Ya itu harapan kakek juga." sambung Kakek Tony.
Zahira memaksakan untuk tersenyum sambil mengangguk.
"Papa!!" seru Bella yang datang bersama Tante Risa.
"Hey Sayang!" Om memeluk Bella penuh kasih sayang, lalu bergantian memeluk Tante Risa.
"Papa kenapa tidak memberi tahuku dan mama, papa akan pulang hari ini?" tanya Bella.
" Ini kejutan, sebelum pesta ulang tahun pernikahan papa dan mama tiba tentu saja papa ingin memberikan surprise."
"Papa ini..." Ujar Tante Risa merangkul Om Jimy manja. "Sedang ada perbincangan apa sih sampai papa tidak langsung menemui mama."
"Oh iya mama belum tau ya, Kakek berencana menjodohkan Zahira dengan cucu sahabatnya."
"Oh ya, sahabat kakek? itu berati kakek Hans, siapa cucu kakek Hans apa mama kenal?" tanya Tante Risa.
"Cucu kakek Hans itu Arka, sepertinya mama belum pernah bertemu dengannya."
"Arka? apa Arka yang kini menjadi direktur di Venus group papa?" tanya Bella.
"Ah ya, kamu benar sayang. Kamu mengenalnya?" tanya Om Jimy kemudian.
"Tidak pa..." jawab Bella berbohong.
Bella dan dan mamanya saling pandang lalu memandang Zahira . Zahira yang menyadari dipandang oleh dua orang yang bagaikan musuhnya ini memilih untuk undur diri.
"Sepertinya aku harus ke kampus sekarang sebelum terlambat. Om, tante, kakek, aku berangkat ya. Bella aku pergi duluan." Zahira tersenyum.
"Lho kamu tidak berangkat memakai mobil pribadi Zahira? " Tanya Om Jimy heran.
"Tidak om, aku lebih suka memakai kereta lebih cepat sampainya. Karena tidak macet di jalan." jawab Zahira lalu berjalan kembali.
"Gadis yang unik, mirip sekali dengan almarhum papanya dulu. Menyukai hal-hal yang sederhana. Iya kan yah? " kata Om Jimy.
"Iya kau benar." jawab Kakek.
"Ehem! " Tante Risa berdeham, "Sebaiknya kita lanjutkan perbincangan kita di dalam. Ayo kek, tidak baik untuk kesehatan jika terlalu lama terkena angin luar."
"Mari kek, berpeganganlah padaku." kata Bella mencari simpati kakeknya.
"Ho..ho.. cucu kakek yang satu ini juga sangat baik, selain cantik juga pintar merayu kakeknya."
***
"Papa, kenapa bukan anak kita saja yang dijodohkan dengan cucu Kakek Hans? kenapa harus Zahira?" tanya Tante Risa saat sedang berada di dalam kamar.
"Sudah jelas karena Bella sudah memiliki kekasih kan ma, Damar juga pemuda yang baik papa mendukung Bella bersama Damar." jawab Om Jimy.
"Tapi pa...mama tidak setuju dengan hubungan Bella dan Damar. Damar bukanlah pemuda yang mapan seperti Arka. Dia masih seorang Mahasiswa dan keluarganyapun hanya keluarga menengah biasa. Bukan keluarga terpandang seperti kita."
"Ma... jangan pernah memandang status orang dari materi. Damar memang masih mahasiswa, tapi waktu papa bertemu dan berbincang dengannya. Ada tekad yang kuat untuk dia mengejar cita-citanya menjadi seorang pemimpin perusahaan. Skill nya dalam manajemen bisnis sangat bagus. Papa menyukai pemuda itu."
"Hanya skill saja tidak cukup jika dia tidak memiliki Perusahaan sendiri papa."
"Jika dia sudah lulus dari kuliahnya, papa akan memperkerjakannya di salah satu perusahaan papa. Papa akan tunggu saat dia bisa menduduki posisi direktur dengan usahanya sendiri. Itu janji papa padanya. Saat dia sudah bisa mencapai posisi Direktur, papa akan menikahkan Bella dengannya."
"Astaga papa, begitu percayanya kah papa pada pemuda itu untuk anak kita. Apa Bella benar-benar akan bahagia bersamanya?" tanya Tante Risa.
"Ya Papa yakin, karena Bella mencintai pemuda itu, mereka saling mencintai ma, biarkan saja mereka ok?"
Tante Risa masih cemberut, tidak senang.
"Jika mama cemberut seperti ini, kecantikan mama sedikit memudar." canda Om Jimy
"Ayolah sayang, hari ini kita sudahi pembicaraan ini. Lebih baik kita melepas rindu, papa kangen sama mama." ujarnya sambil memeluk tante Risa.
"Papa itu pintar sekali merayu." Tante Risa merona sambil membalas pelukan Om Jimy. Sebelum mereka benar-benar melepas rindu setelah 1 bulan tidak bertemu.
**********
**Next Eps...
Jangan lupa like, rate, vote, komen dan klik favoritnya ya 😉 untuk mendukung author agar terus berkarya**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Rozh
🌹🌹
2021-02-10
1
🍹Lulu Hilwa🦃
like
2021-02-01
1
BELVA
jempolku buatmu thoor
2021-01-31
1