Seharian itu, Karmila berusaha mencari Siapa pemilik tulisan dengan cara berjalan-jalan di kelas, berpura-pura pergi ke jendela lalu kembali ke kursinya agar dia bisa melihat catatan-catatan yang terbuka di atas meja dan dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya.
Namun, dia sama sekali tidak menemukan tulisan yang sama dengan yang ada di surat jadi gadis itu kembali ke kursinya lalu membenamkan wajahnya dengan kesal karena dia merasa sangat penasaran.
'Hampir semua tulisan milik siswa yang ada di kelasku telah ku periksa, tapi tidak ada satupun yang mirip. Bahkan tiga gadis populer di kelasku juga tidak memiliki kemiripan dengan tulisan itu ,berarti bukan mereka yang mengerjaiku. Sekarang hanya tinggal 3 orang saja dalam kelas ini yang tidak kulihat tulisannya satu perempuan dan dua laki-laki. Perempuan itu tidak mungkin mengerjaiku karena dia adalah gadis yang baik dan terlihat ramah pada siapapun, kecuali aku.' ucap Karmila dalam hati yang merasa bahwa di dalam kelas itu tidak ada satupun yang bersikap ramah padanya.
Bukannya tidak bersikap ramah yang artinya mereka semua cuek, tetapi tidak ada satupun yang memperdulikannya mereka hanya berbicara padanya ketika ada tugas kelompok atau memerlukan sesuatu pada Karmila.
Tapi tidak ada yang benar-benar berteman dengan Karmila hingga Hal itu membuat Karmila merasa bahwa di kelas itu hanya dialah sendirian yang tidak memiliki satupun teman yang begitu dekat.
Jam istirahat pun berakhir, Karmila menghela nafas karena dia tidak mendapatkan apapun pada hari itu jadi dia kembali fokus pada pelajaran.
Jam pulang sekolah tiba, Karmila kemudian keluar dan pergi berjalan-jalan ke mading untuk melihat beberapa puisi yang ditulis di sana karena di sana ada tulisan tangan.
Perempuan itu sangat terkejut ketika dia melihat sebuah surat yang ditulis tangan dan tulisannya sangat mirip dengan surat cinta yang ia terima.
"Club basket," ucap Karmila membaca tulisan tangan itu yang di sana tertera beberapa informasi penerimaan anggota klub basket yang membuat Karmila merasa sangat penasaran karena tulisan itu sangat mirip dengan tulisan tangan pada surat cinta yang ia terima.
Maka dengan cepat Karmila mengambil ponselnya dan memotret surat itu.
Cekrek!
"Hei,,, di sini ada gadis culun yang memotret informasi klub basket?!" Tiba-tiba suara seorang gadis langsung membuat Karmila terkejut dan dia berbalik menatap gadis yang ada di depannya adalah seniornya dari kelas 3.
Itu adalah salah satu seniornya yang paling populer dan paling suka membully gadis-gadis polos yang ada di sekolah.
Hal itu membuat Karmila sangat terkejut dan tentu saja dia tidak maj kalau sampai di-bully oleh seniornya.
"Ya ampun, dia memotret informasi klub bola basket?" Salah satu teman perempuan itu kemudian mendekati Karmila dan mengambil ponsel Kamila secara paksa.
"Kembalikan!" Ucap Karmila hendak mengambil kembali ponsel itu, namun sang gadis malah menjauhkan ponsel itu karena dia ingin melihat gambar yang baru saja di potret oleh Karmila.
Namun sayangnya, ponsel itu telah mati dan tidak bisa dibuka kecuali menggunakan pola yang hanya diketahui oleh Karmila.
Hal itu membuat sang gadis menjadi kesal, Jadi dia menatap Karmila dengan mata melotot sambil berkata, "Hei,, cepat buka pola ponselnya dan biarkan aku melihat hasil potretanmu tadi!!!"
"Tidak!" Jawab Karmila dengan tegas yang Tentu saja tidak mau membiarkan mereka menyentuh barang pribadinya secara sembarangan.
Tetapi jawaban Karmila malam memprovokasi ke-3 garis di depannya hingga salah satu diantara mereka langsung menarik rambut Karmila dengan keras.
"Ahh!!" Jerit Karmila yang merasa begitu sakit pada kepalanya, namun tidak diperdulikan oleh tiga perempuan di depan Karmila.
Mereka hanya tertawa-tawa sambil salah seorang dari antara mereka berkata, "kalau kau tidak mau membuka sandi untuk ponsel ini maka aku akan menghancurkan ponsel milikmu."
Ucapan itu langsung membuat Karmila menjadi geram, jadi dia menggertakkan giginya sambil berkata, "Coba saja lakukan lalu aku akan melaporkan kalian pada guru!!!"
Ucapan Karmila semakin membuat ketiga gadis itu menjadi marah, jadi mereka kemudian menyeret Karmila ke sebuah ruangan yang merupakan ruangan di bangunan lama sekolah.
Hal itu membuat Karmila menjadi sangat takut, dan menyesali apa yang telah Ia katakan.
'Seharusnya aku tidak berbicara apapun dan membiarkan mereka melakukan apapun sesuka hati mereka, harusnya aku terus berpura-pura jadi gadis lemah!!!' ucap Karmila dalam hati menggerututi dirinya sendiri karena selama ini dia sudah berusaha terus menahan diri agar tidak berbicara dengan orang lain tapi tadinya emosinya malah terpancing.
Maka image-nya sebagai gadis pendiam dan pemalu akan langsung menghilang dan kemungkinan masalah-masalah akan segera muncul dalam hidupnya.
@info
Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow otor agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. jangan lupa juga melihat novel otor yang lain, apa lagi novel tamatnya ya... silakan buka profil otor untuk melihatnya...❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Novianti Ratnasari
jadi Kamila gaya pura2 jadi culun.
2023-01-29
1
Cherry🍒
ooooh ternyata dia diam bukan karena takut atau minder tapi malas dengan masalah 🤣
2022-12-24
0
Indah Rahayu
Novel baru thor,,keren,,semangat dan sukses selalu
2022-12-09
0