Grey terbangun di tempat tidur asing selagi mengerang kesakitan, dia yakin telah pingsan setelah melawan Minotauros.
Bersamaan sebuah embusan yang menyibak tirai, cahaya dari sana menerpa wajah Grey, yang melakukannya adalah Irena yang tampak sedikit menaruh tatapan yang sulit dijelaskan.
Grey akhirnya menyadari bahwa dia tidak mengenakan helmnya.
"Irena."
"Jangan khawatir hanya aku yang tahu wajahmu, tak kusangka kau seorang vampir, aku hanya ingin mendengar semuanya."
Irena tetap berdiri saat Grey menjelaskan semuanya. Dia menghela nafas panjang dan sedikit demi sedikit memahami apa yang terjadi padanya.
"Entah aku manusia atau apa, tujuanku tetap sama."
Grey mengenakan pakaiannya lalu menutup wajahnya kembali.
"Kalau begitu terima kasih."
"Untuk para mayat sudah diurus oleh guild meski begitu mereka memintamu untuk datang besok."
"Aah."
Grey berjalan tanpa mengatakan sepatah katapun lalu meninggalkan Irena yang hanya terdiam selagi memegangi kepalanya.
"Kau selama ini menanggung hal itu," ucapannya diliputi rasa sedih.
Grey berjalan ke ruang bawah tanah di kediamannya dan melihat bagaimana sosok Anabeth masih tertidur dengan seluruh rantai mengikat tubuhnya, dia melepaskan semuanya lalu memeluk Anabeth dengan tangannya.
"Grey, kau sudah kembali?"
"Maaf terlambat, apa kau ingin makan sesuatu?"
"Kalau begitu buatkan aku kare."
"Laksanakan."
Grey ataupun Anabeth bersikap seperti biasanya namun, Grey tidak bisa selalu seperti ini dia harus menemukan cara untuk menghilangkan pengaruh bulan merah bagi Anabeth bahkan jika dia harus menghancurkan bulannya.
Setelah beristirahat seharian, Grey datang ke guild seperti apa yang diminta oleh mereka semua orang tampak terdiam dengan atmosfir suram. Bukan karena kemunculannya melainkan karena situasi yang terjadi pada saat ini.
Petualang terkuat yang dimiliki kota ini telah hilang dan sekarang menyisakan petualang rendah di bawah silver. Biasanya mereka bersemangat untuk menjalani ujian kenaikan peringkat namun, sekarang tidak ada siapapun yang berbicara ataupun bersikap demikian.
Irena ditunjuk sebagai pemimpin para petualang meski demikian tidak ada yang bisa dia lakukan bahkan guild master sebelumnya telah terbunuh di gelombang pertama.
Sebagai gantinya Grey yang kini harus bertindak.
"Kalian sampai kapan hanya diam seperti ini, apa kalian sudah menyerah."
Irena hendak menghentikannya namun bersikap lembut tak pernah menghasilkan hal baik bagi dunia kejam ini jadi dia memilih untuk tidak melakukannya. Dia tahu sebelum gelombang berikutnya terjadi dia harus sudah siap akan sesuatu yang buruk.
Grey muncul dengan sedikit harapan.
"Sebelum gelombang berikutnya kita akan melakukan sesuatu untuk melindungi kota ini."
Salah satunya menjawab.
"Bagaimana bisa kita bertahan, tanpa petualang peringkat atas kita akan mati."
"Yang kau katakan benar tapi masih banyak cara yang lain yang bisa kita lakukan, kita akan membuat perangkap, Blokade, dan juga memasang banyak jebakan meski tanpa bantuan kerajaan kita akan bisa hidup."
Grey mengeluarkan kertas tentang jebakan yang dia buat hanya dalam semalam, dia memberikannya pada Mary dan juga Irena sebagai perwakilan guild.
"Ini?"
"Gunakan hal itu, aku bahkan membuat sebuah peledak sederhana yang bisa kalian buat."
Semua orang merasa takjub dengan apa yang ditunjukan oleh Grey.
"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Irena.
"Aku ingin mencari tahu sesuatu yang bisa mengembalikan bulan merah itu, selama itu aku akan pergi jauh dari kota ini."
"Grey?"
"Kita tidak bisa terus menerus bertahan, harus ada sesuatu yang disebut perubahan bagi kita semua."
Grey hanya berjalan menuju keluar pintu guild meninggalkan orang-orang yang mulai berdiskusi satu sama lain.
"Tolong kembalilah dengan selamat," gumam pelan Mary mendoakannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments