Grey bisa menyiapkan ruangan latihan setelah membersihkan gudang namun sekarang dia bingung olahraga seperti apa yang cocok untuknya.
Sebagai seorang vampir keduanya diberkahi kekuatan luar biasa bahkan Grey ragu mereka bisa sakit karena kurang bergerak, meski demikian hal ini hanya untuk pencegahan saja.
Anabeth yang telah mengenakan kaos dan celana pendek bisa mengetahui bahwa perutnya sedikit buncit.
"Perutku lebih parah dari yang kupikirkan."
Itu memang diisi oleh banyak lemak, untuk sekarang Grey berfikir akan membiarkannya latihan peregangan, kemudiaan ditambah yoga dan olahraga ringan seperti angkat beban.
Baru sebentar Anabeth terkapar.
Komposisinya pasti salah, itu apa yang grey pikirkan.
Lari adalah olah raga efesiensi yang mudah tapi dia yakin bahwa Anabeth tidak akan pergi ke luar, ketakutannya telah membawanya pada titik ini. Bahkan saat pertama kali dia bertemu dengannya semuanya kebetulan.
Singkatnya apa yang membuatnya takut adalah dirinya sendiri, saat gelombang pertama dia bilang bahwa akan membunuh seluruh monster demi Grey namun di saat yang sama dia juga membunuh manusia tanpa sadar.
Grey bilang itu tidak masalah namun bagi Anabeth itu pukulan berat, yang bisa disimpulkan bahwa bulan merah juga berpengaruh pada leluhur vampir. Anabeth vampir yang berbeda dari vampir lainnya dia menggantungkan dirinya untuk tidak meminum darah akan tetapi itu berakhir sebaliknya hingga dia kesulitan menerima dirinya.
Grey juga kesulitan dalam menanganinya mungkin hanya waktu yang bisa menghapus penyesalannya, saat dia berfikir dua taring telah menusuk lehernya.
Dia tidak menolak dan memilih balik memeluknya.
Belakangan ini Anabeth memang sering menggigitnya. Setelah dia puas Grey pergi ke luar rumah untuk memotong kayu bakar, kayu ini berguna untuk memasak dan juga untuk mandi air panas.
Anabeth dari balik jendela memperhatikan.
"Hari ini aku ingin makan yang manis, bisakah belikan aku sesuatu di kota?"
"Tentu, bukannya kau sering memintanya padaku."
"Ini daftar belanjaannya."
"Aku perlu pakaian dalam juga soalnya."
Grey menjatuhkan bahunya lemas. Inilah satu hal yang tidak ingin dia lakukan. Ekpresinya tertutup helm besi namun semua orang bisa tahu bahwa dia menunjukkan wajah bermasalah.
"Aku dapat banyak uang, mari borong seluruh isi tokonya."
"Waw, itu luar baisa aku akan punya satu toko pakaian untukku sendiri."
Grey melambaikan tangan sebagai balasan, jika dia melakukannya tidak akan ada yang menuduhnya memiliki kelainan atau sebagainya.
Para pelayan terkejut saat Grey akan memborong tokonya, manajer juga sekali lagi memastikan.
"Tuan tolong jangan bercanda, semuanya sekitar 5.000 koin emas, itu bukan."
Ketika Grey mengeluarkan semua emas itu dari cincinnya, semua orang memekik nyaris pingsan, kota ini miskin jadi tidak ada yang pernah memiliki uang sebanyak itu.
"Mungkinkan, tuan yang memberikan dana besar ke guild?"
Grey mengangguk mengiyakan dan mereka segera mulai mengemasi seluruh barang dagangan mereka yang kemudian dengan mudah dimasukkan ke dalam cincin.
Setelah kepergian Grey mereka terlihat melompat-lompat dengan gembira. Rumah mereka tidak akan muat untuk menyimpan pakaian sekaligus karena itulah Grey hanya memberikan pakaian yang dibawa oleh tangannya.
"Pakaianku yang lainnya aku ingin melihatnya?"
"Rumah kita tidak akan muat, lain kali aku akan memperbesarnya dulu."
"Mungkinkah kau sudah berkeinginan punya anak."
Tidak ada jawaban.
"Hey, jangan abaikan aku."
Sementara Grey sedang menjalani kehidupan hangat di rumah kecilnya, kelompok Irena telah bergerak untuk memulai misi.
Ini adalah kota goblin yang telah mereka kuasai sejak lama dan merupakan lokasi perburuan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments