Bersama teriakan Irena, dia melangkah maju lebih dulu, pedang dua tangan ditarik yang mana memamerkan bilah tajam yang mengkilap.
Tepat saat ular itu mengirimkan pecutan lewat ekornya dia mampu menghindarinya dengan membungkuk rendah kemudian menekuk lututnya untuk membuatnya melompat di depan ular tersebut.
Grey jelas memuji bagaimana dia bereaksi dan juga cara tepat mengantisipasi serangan musuh, sebuah keberuntungan bahwa kota Risol memiliki petualang sepertinya.
Tak ingin terlena dengan kemampuan orang lain, Grey juga melangkah maju. Dia menyeret ujung pedangnya di tanah kemudian memberikan luka bertepatan saat Irena menebas bagian kepala ular.
Satu kepala terpotong dan kepala lainnya mulai menargetkan Irena sebagai tujuan utama tanpa melupakan keberadaan Grey juga. Dia menahan ekor yang terjulur padanya hanya saja membuatnya terdorong hingga menabrak pintu besi sebelumnya. Irena bergerak cepat saat kepala itu terus mengikuti pergerakannya, kepala tersebut menyemburkan api yang melahap sekitarnya dengan hawa panas.
"Dia bukan sesuatu yang bisa kukalahkan dengan mudah."
Grey mencari beberapa barang berguna untuk mengahadapi musuhnya di atas tumpukan harta yang tergeletak begitu saja.
"Oi, oi, bantu aku juga di sini, di sini mulai kacau?"
"Tahan sebentar lagi dan ingat jangan menggunakan sihir."
"Untuk apa aku menggunakan sihir jika aku tidak bisa menggunakannya!" teriaknya frustasi.
Itu adalah salah satu rencana dari Undead King agar petualang bisa diatasi. Dia benar-benar licik. Grey melemparkan banyak barang di tangannya, ia memeriksa bagian peti hingga dapat dia lihat sebuah perkamen di bagian bawahnya. Dia mengintip isinya dan di sana ada pola lingkaran sihir tanaman.
Perkamen seperti ini dijual di kota dengan harga tinggi namun sekarang menemukannya adalah hal yang dinamakan keberuntungan tinggi, dua kepala ular berhasil ditebas dan sisanya mulai membenturkan dirinya ke tubuh Irena hingga dia terlempar menabrak dinding.
Irena terbiasa bertarung dengan kelompoknya ia jelas tidak bisa bergerak semestinya.
Grey yang menyadarinya mengambil satu koin emas kemudian melemparkannya ke arah kepala sang ular untuk mengalihkan perhatian mereka.
Ular mulai bergerak cepat pada Grey, di jarak begitu dekat dia berguling ke samping hingga seluruh kepala menabrak dinding, dan di saat yang sama pula dia menggunakan perkamen tersebut untuk menciptakan puluhan sulur tanaman yang keluar dari sana untuk melilit seluruh pergerakan ular.
Tepat saat Grey akan bergerak, Irena lebih dulu melompat, dia menggunakan Spining Slash kembali untuk memotong seluruh kepala dengan satu kali gerakan.
Kepala ular berjatuhan sementara dia berdiri dengan penuh darah menempel di tubuhnya.
"Ini menjijikan."
Untuk bos mereka membutuhkan waktu sangat lama agar bisa muncul kembali di dungeon.
"Ini pertama kalinya aku melihat sebuah perkamen."
"Ini hanya barang sekali pakai, mari bagi dua semua harta di ruangan ini."
"Ini yang kutunggu."
Setengahnya akan diberikan ke guild sebagai upaya untuk memperkokoh kota sementara setengah lagi dibagi dua diantara Grey dan Irena.
"Meski sudah dibagi, tetap saja banyak. aku akan menggunakannya untuk berbelanja."
"Kau bisa melakukannya semaumu."
"Sayang sekali tidak ada perkamen yang lainnya."
"Tak apa, dari awal tugas kita hanya menyelidiki saja."
"Apa boleh aku mandi dulu, aku perlu membersihkan diri."
"Aku pikir di lantai sebelumnya aku melihat ada sebuah kolam air panas."
"Sempurna, dengar Grey! Jangan mengitip."
"Tentu saja."
"Ugh."
"Apa kau sakit?"
"Dasar bodoh, saat wanita bilang jangan mengitip, itu artinya wanita tersebut berkata sebaliknya... kau harus belajar sedikit peka akan hal itu."
"Merepotkan, kenapa pula ingin diintip?"
"Berisik."
"Orang aneh."
"Akan kuhabisi kau."
Quest mereka terselesaikan dengan baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nuki Garok
kok kotanya nama makanan yah:v
2023-02-09
1