Makhluk di depan Grey menyerupai tubuh manusia berbulu lebat, dengan kepala menyerupai banteng atau sering disebut Minotauros.
Sesaat sebelum Anabeth menghabisi para monster ia telah melarikan diri darinya, sekarang Grey sendiri yang akan membalas dendam rekan petualangnya.
"Tunggu Grey, kau serius akan melawannya seorang diri," ucap Irena menghentikannya dengan tangan yang mana Grey lepaskan sendiri.
"Aku tak bisa mengabaikan makhluk ini."
Irena telah kehilangan tenaganya dan sekarang hanya dialah yang bisa melakukannya seorang diri, terlebih latihan yang sebelumnya dia lakukan untuk datangnya hari ini, ia ingat bagaimana dia melatih ototnya setiap hari bertarung dengan makhluk-makhluk kuat dan sekarang merupakan pembuktian untuk itu.
Grey menarik pedangnya lalu berjalan beberapa langkah ke depan, Minotauros melakukan hal sama kecuali dengan kapak besar yang pegangannya menyerupai tombak.
Dia merendahkan tubuhnya, berteriak dengan pekikan sebelum menerjang ke depan, Grey mengayunkan pedangnya dan itu menciptakan ledakan tanah saat pedang menghantam senjata Minotauros secara langsung.
Tubuh Grey terlempar ke samping hingga dia terjungkal-jungkal sebelum menyisir permukaan tanah. Minotauros berlari padanya sembari mengayunkan kapak dari atas.
Grey berguling dan kapak nyaris membelah kepalanya, dia menendang Minotauros dengan kedua kakinya hingga makhluk itu sedikit terdorong ke belakang agar Grey bisa memiliki waktu untuk memperbaiki posisinya dan bersiap kembali dengan pedangnya.
Entah dirinya ataupun monster di depannya keduanya telah saling mengenal baik, satu mata kiri Minotauros telah buta dan semua itu adalah perburuan Grey saat dia membantai rekannya.
Grey mengambil celah saat itu untuk menikam matanya karena Itulah Minotauros memendam kebencian yang sama yang ditunjukkan olehnya.
Keduanya ingin memutuskan kebencian itu dengan saling membunuh satu sama lain.
Grey menghentakkan kakinya untuk melangkah maju, dia menebas dengan gerakan Horizontal yang bertujuan membedah perut Minotauros. Serangannya terbaca dengan baik dan musuhnya melancarkan serangan saat celah terbuka dari atas. Grey mengubah serangan ke arah sebaliknya dan Minotauros yang menyadari itu memindahkan tebasannya ke bawah untuk menangkisnya.
Itu menghasilkan suara memekikkan telinga bersama percikan kembang api yang melebar ke udara. Satu hal yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah mempersempit jarak, kapak yang digunakan Minotauros memiliki jangkauan luas layaknya sebuah tombak jika dia bisa mendekatinya paling tidak ruangnya akan terbatas. Mengasumsikan hal itu dia mendorong tubuhnya lebih dekat sembari mengayunkan pedangnya lebih cepat, lebih cepat dan semakin cepat.
"Luar biasa, apa itu kemampuan seorang di peringkat besi," ucap Irena demikian, kelompoknya juga menatap hal sama dan dari dalam kota penduduk mulai bermunculan untuk menonton.
Beberapa orang meratapi nasib orang-orang yang telah melindungi mereka, tentu ada beberapa yang mereka kenal dan termasuk keluarganya juga.
Namun inilah kesedihan yang tidak bisa mereka pungkiri bahwa mereka tinggal di kota perbatasan dan tidak ada siapapun yang tahu kapan mereka akan mati.
Grey menarik dirinya dengan sebuah ayunan ke depan wajah Minotauros, dia dengan sigap menahannya namun gesekan dari senjatanya membuatnya menyisir ke bahu Minotauros hingga dia terluka parah, kapak yang hampir terjatuh kembali dieratkan dan Minotauros balik membalas dengan ayunan diagonal.
Grey merasakan sensasi panas dari tubuhnya bagaimanapun darah miliknya telah menggenangi kakinya, entah Minotauros ataupun dirinya masih berdiri dengan kekuatan yang mereka miliki.
Grey batuk dengan menyakitkan dan darah keluar dari celah-celah helm yang dipakainya.
Ini adalah pertarungan akhir, di jarak lima meter keduanya berlari selagi menabrakkan pedangnya sebelum saling membelakangi.
Keheningan sesaat muncul di antara keduanya.
Kapak maupun tubuh Minotauros terbelah dua bagian sementara Grey tersungkur ke depan tak sadarkan diri. Perlahan kesadarannya semakin kabur, di detik-detik terakhir dia hanya melihat Irena yang berlari padanya bersamaan cahaya matahari yang mulai terbit.
Paling tidak kota ini memiliki harapan untuk masa depan, gumamnya demikian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments