Chapter 14 : Mengalahkan Hobgoblin

Irena melangkah maju dengan pedang yang diarahkan pada Hobgoblin yang sudah memasang kuda-kudanya dengan pedang besar miliknya sendiri.

Kedua pedang bertubrukan menghasilkan dentuman yang memekakkan telinga. Pelindung yang digunakan oleh Hobgoblin tidak bisa menangkis serangan langsung karena itulah peralatannya bukan sesuatu yang sulit dihadapi.

Winy yang muncul dari belakang Irena berlari ke samping Hobgoblin, dia menggunakan pedangnya untuk mencari celah sayangnya Hobgoblin bukan monster biasa. Dia melompat ke belakang menghindari keduanya namun di saat yang sama Angel pun mengirimkan beberapa panah untuk mengincar Hobgoblin namun dia menangkis semuanya dengan mudah.

"Mustahil?"

Eva memberikan komentar.

"Monster ini membaca pergerakan kita."

"Itu memang merepotkan."

Irena dan Winy bergantian menyerangnya.

Dentrang.... Dentrang.... Dentrang.

kekuatannya berada di atas keduanya.

Hobgoblin menerbangkan Winy hingga di terlempar ke samping dan di saat yang sama dia menyerang Irena dari tebasan atas.

Pedang ditahan namun Hobgoblin menendang tubuh Irena hingga menembus tiga bangunan sebelum berlari ke arah Angel dan Eva.

Winy tidak begitu santai hingga membiarkannya begitu saja, ia muncul di depannya selagi menyilangkan pedang dalam posisi bertahan seolah menahan terjangan seekor banteng.

"Tak akan kubiarkan," teriaknya dan Hobgoblin balik berteriak.

Dua panah Angel menyelinap dari ketiak Winy dan secara sempurna mengenai tubuh Hobgoblin hingga dia mundur. Di saat yang sama Irena telah muncul dari belakang.

Mengayunkan pedangnya dan itu berhasil menghancurkan gelang pelindungnya.

"Sekarang Winy."

"Serahkan padaku."

Winy mengaliri api ke dalam bentuk pedangnya dan ketika ditebaskan tubuh goblin itu meledak dahsyat.

Pertarungan berakhir tanpa luka berat diderita siapapun. Ketika kembali mereka mendapatkan upah perburuannya sebelum duduk bersama di bar.

Memesan satu bir dan makanan berat apa yang mereka butuhkan setelah menyelesaikan misi, tak lama Irena bertanya pada Mary yang baru menempelkan quest baru di papan pengumuman.

"Grey tidak datang ke guild?"

"Iya, sepertinya ia memutuskan beristirahat dulu sampai akhir pekan."

"Dia jadi malas."

"Tidak juga, sebenarnya seluruh quest relawan telah selesai olehnya."

"Orang itu, jika ada quest relawan aku ingin mengambil beberapa juga."

"Aku mengerti, kami akan senang jika kelompok kalian juga turut membantu."

Winy merangkul leher Irena selagi tertawa.

"Quest relawan bukan apa-apa. Kami juga akan bekerja keras untuk melindungi kota ini, jika gelombang muncul kami akan menyapunya haha."

"Dia sepertinya terlalu banyak minum," ucap Angel yang membantu Eva untuk menariknya duduk kembali.

"Kalau begitu aku permisi."

Semakin banyak quest relawan terselesaikan maka banyak orang susah yang akan terbantu serta nama guild akan semakin baik ke depannya sehingga kerajaan Neira bisa mengirimkan tunjangan lebih pada perbatasan Risol sebagai bonus.

Petualang tidak hanya dianggap mampu melindungi kota, mereka juga akan dianggap sebagai orang yang mampu untuk membantu penduduknya di perbatasan.

Diam-diam Mary sangat berterima kasih pada sosok Grey yang sejak lama terus melakukannya.

Sementara itu orang yang dimaksud sedang asyik menyiapkan makan malam. Orang yang terlihat sangat menunggu tidak lain tidak bukan Anabeth yang menyentuhkan wajahnya di meja.

"Apa masih belum selesai?"

"Sebentar lagi."

Keseharian mereka memang sangat santai dan di hari berikutnya Grey berdiri di depan pintu tepatnya di luar sementara Anabeth di dalam, keduanya bisa saling menatap dari pintu yang terbuka.

Anabeth menarik nafas dalam-dalam kemudian melangkahkan satu kakinya keluar rumah, sudah sejak lama ia tidak melakukan hal ini.

Sinar matahari menyirami tubuhnya dengan kilauan warna cerah yang bercampur dengan suara burung-burung yang terbang bebas di sana.

Grey mengulurkan tangannya yang mana diambil baik oleh Anabeth.

"Jangan khawatir, jika kau tidak bisa mengendalikan dirimu maka aku yang akan menolongmu dan menyadarkanmu."

Anabeth mengangguk mengiyakan.

Walau perkataan itu sederhana namun bagi Anabeth itu adalah hal yang sangat berarti baginya.

Episodes
1 Chapter 01 : Seorang Penyendiri
2 Chapter 02 : Puncak Gunung Merapi
3 Chapter 03 : Petualang Peringkat Gold
4 Chapter 04 : Indentitas Yang Baru
5 Chapter 05 : Penjelajahan Dungeon Baru
6 Chapter 06 : Rekan Sementara
7 Chapter 07 : Alasan
8 Chapter 08 : Lantai Bos
9 Chapter 09 : Melawan Bos
10 Chapter 10 : Kembali Ke Guild
11 Chapter 11 : Saling Menyukai
12 Chapter 12 : Keseharian
13 Chapter 13 : Kota Goblin
14 Chapter 14 : Mengalahkan Hobgoblin
15 Chapter 15 : Gelombang
16 Chapter 16 : Di Bawah Bulan Merah Hanyalah Sebuah Pembantaian
17 Chapter 17 : Harapan Untuk Masa Depan
18 Chapter 18 : Rahasia Yang Terungkap
19 Chapter 19 : Bertemu Penyihir
20 Chapter 20 : Yang Tersembunyi
21 Chapter 21 : Iblis Tanpa Kepala
22 Chapter 22 : Pengurung Diri
23 Chapter 23 : Kerajaan Vardes
24 Chapter 24 : Sebuah Keputusan Sulit
25 Chapter 25 : Saling Bekerja Sama
26 Chapter 26 : Para Pasukan Tengkorak
27 Chapter 27 : Tempat Di Utara
28 Chapter 28 : Senjata Kuno
29 Chapter 29 : Kesatria Dari Ibukota
30 Chapter 30 : Pemberontakan
31 Chapter 31 : Tidak Naif
32 Chapter 32 : Yang Dicari
33 Chapter 33 : Menemukan Sang Putri
34 Chapter 34 : Oasis
35 Chapter 35 : Putri Alexia
36 Chapter 36 : Keadaan Kota
37 Chapter 37 : Gelombang Ketiga
38 Chapter 38 : Akhir Gelombang
39 Chapter 39 : Ursa Mayor dan Ursa Minor
40 Chapter 40 : Pertambangan Undead
41 Chapter 41 : Suasana Sekarang
42 Chapter 42 : Quest Masa Lalu
43 Chapter 43 : Memulai Kembali
44 Chapter 44 : Penyerangan Benteng
45 Chapter 45 : Duel
46 Chapter 46 : Pertarungan Berikutnya
47 Chapter 47 : Menuju Ibukota
48 Chapter 48 : Serangan Bagian Satu
49 Chapter 49 : Serangan Bagian Dua
50 Chapter 50 : Serangan Bagian Tiga
51 Chapter 51 : Setelahnya
52 Chapter 52 : Petualangan Di Musim Dingin
53 Chapter 53 : Sebuah Kapal
54 Chapter 54 : Pulau Putri Duyung
55 Chapter 55 : Keputusan
56 Chapter 56 : Bagian Awal Peperangan
57 Chapter 57 : Melawan Dulahan
58 Chapter 58 : Dua Kelompok Terpisah
59 Chapter 59 : Melawan Harpy
60 Chapter 60 : Hutan Spirit
61 Chapter 61 : Titik Berkumpul
62 Chapter 62 : Melawan Naga Air
63 Chapter 63 : Undead King
64 Chapter 64 : Kemenangan
65 Chapter 65 : Undangan Dari Kerajaan Asteria
66 Chapter 66 : Kunjungan
67 Chapter 67 : Sebuah Festival
68 Chapter 68 : Kemunculan Iblis
69 Chapter 69 : Iblis Yang Lain
70 Chapter 70 : Dibalik Kebenaran Yang Tersembunyi
71 Chapter 71 : Dua Komandan Dari Dua Kerajaan
72 Chapter 72 : Hasil Ekspedisi
73 Chapter 73 : Petualangan Baru (Tamat)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Chapter 01 : Seorang Penyendiri
2
Chapter 02 : Puncak Gunung Merapi
3
Chapter 03 : Petualang Peringkat Gold
4
Chapter 04 : Indentitas Yang Baru
5
Chapter 05 : Penjelajahan Dungeon Baru
6
Chapter 06 : Rekan Sementara
7
Chapter 07 : Alasan
8
Chapter 08 : Lantai Bos
9
Chapter 09 : Melawan Bos
10
Chapter 10 : Kembali Ke Guild
11
Chapter 11 : Saling Menyukai
12
Chapter 12 : Keseharian
13
Chapter 13 : Kota Goblin
14
Chapter 14 : Mengalahkan Hobgoblin
15
Chapter 15 : Gelombang
16
Chapter 16 : Di Bawah Bulan Merah Hanyalah Sebuah Pembantaian
17
Chapter 17 : Harapan Untuk Masa Depan
18
Chapter 18 : Rahasia Yang Terungkap
19
Chapter 19 : Bertemu Penyihir
20
Chapter 20 : Yang Tersembunyi
21
Chapter 21 : Iblis Tanpa Kepala
22
Chapter 22 : Pengurung Diri
23
Chapter 23 : Kerajaan Vardes
24
Chapter 24 : Sebuah Keputusan Sulit
25
Chapter 25 : Saling Bekerja Sama
26
Chapter 26 : Para Pasukan Tengkorak
27
Chapter 27 : Tempat Di Utara
28
Chapter 28 : Senjata Kuno
29
Chapter 29 : Kesatria Dari Ibukota
30
Chapter 30 : Pemberontakan
31
Chapter 31 : Tidak Naif
32
Chapter 32 : Yang Dicari
33
Chapter 33 : Menemukan Sang Putri
34
Chapter 34 : Oasis
35
Chapter 35 : Putri Alexia
36
Chapter 36 : Keadaan Kota
37
Chapter 37 : Gelombang Ketiga
38
Chapter 38 : Akhir Gelombang
39
Chapter 39 : Ursa Mayor dan Ursa Minor
40
Chapter 40 : Pertambangan Undead
41
Chapter 41 : Suasana Sekarang
42
Chapter 42 : Quest Masa Lalu
43
Chapter 43 : Memulai Kembali
44
Chapter 44 : Penyerangan Benteng
45
Chapter 45 : Duel
46
Chapter 46 : Pertarungan Berikutnya
47
Chapter 47 : Menuju Ibukota
48
Chapter 48 : Serangan Bagian Satu
49
Chapter 49 : Serangan Bagian Dua
50
Chapter 50 : Serangan Bagian Tiga
51
Chapter 51 : Setelahnya
52
Chapter 52 : Petualangan Di Musim Dingin
53
Chapter 53 : Sebuah Kapal
54
Chapter 54 : Pulau Putri Duyung
55
Chapter 55 : Keputusan
56
Chapter 56 : Bagian Awal Peperangan
57
Chapter 57 : Melawan Dulahan
58
Chapter 58 : Dua Kelompok Terpisah
59
Chapter 59 : Melawan Harpy
60
Chapter 60 : Hutan Spirit
61
Chapter 61 : Titik Berkumpul
62
Chapter 62 : Melawan Naga Air
63
Chapter 63 : Undead King
64
Chapter 64 : Kemenangan
65
Chapter 65 : Undangan Dari Kerajaan Asteria
66
Chapter 66 : Kunjungan
67
Chapter 67 : Sebuah Festival
68
Chapter 68 : Kemunculan Iblis
69
Chapter 69 : Iblis Yang Lain
70
Chapter 70 : Dibalik Kebenaran Yang Tersembunyi
71
Chapter 71 : Dua Komandan Dari Dua Kerajaan
72
Chapter 72 : Hasil Ekspedisi
73
Chapter 73 : Petualangan Baru (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!