Chapter 16 : Di Bawah Bulan Merah Hanyalah Sebuah Pembantaian

Seorang yang dijadikan sebagai pemimpinnya mulai berteriak untuk memandu serangan, mengikut arahannya mereka membiarkan para ahli sihir dan penembak jitu melakukan tugasnya lebih dulu dan selanjutnya mereka menerjang ke depan.

Berkat pengurangan monster secara berkala di dungeon, jumlah mereka tidak sebanyak saat gelombang pertama, biasanya seorang tidak akan menggunakan sihir kepada monster yang berasal dari dungeon namun sekarang berbeda, mereka tanpa ragu menggunakannya karena akibat bulan merah semua monster ini memang sudah gila.

Beberapa petualang diterkam serigala sebesar dua meter, daging mereka dikoyak dan dibunuh tanpa belas kasih.

Beberapa petualang menggunakan tubuh orang yang mati sebagai umpan untuk membunuh monster yang masih hidup, itu perbuatan menjijikan namun beginilah satu-satunya cara mereka bertahan. Tidak ada siapapun di sini yang mau melakukan hal demikian secara sukarela. Semuanya karena keadaan.

Beberapa pedang menghujani tubuh serigala tersebut selagi mengutuk keberadaan mereka.

"Mati, mati, mati, mati, mati," sebelum beralih ke musuh berbeda, para Orc dan goblin bisa dihadapi namun jika monster dalam bentuk hewan mereka jauh sulit di tangani.

Mata mereka merah seperti apa yang digambarkan bulan tersebut. Yang ada di sini hanyalah bagaimana membunuh dan membunuh.

Seekor orc mengincar salah satu petualang yang terjatuh, sebelum pedang besarnya menghantam kepalanya, Grey sudah lebih dulu menahannya kemudian menendang orc itu hingga dia terlempar ke belakang.

Grey melemparkan botol potion pada petualang tersebut lalu berkata tanpa menoleh.

"Gunakan itu, dan cepat mundur."

"Aku tidak akan mundur, aku akan terus berjuang... demi orang-orang di kota aku tidak boleh kalah."

Grey sedikit menaruh ras kagum namun dia memilih untuk menghabisi orc sebelumnya dengan menikam kepalanya, darah terciprat ke dalam helmnya dan tanpa menunggu dia langsung mengincar monster lainnya.

Genderang peperangan telah dibunyikan, tidak ada berhenti ataupun menyerah, yang ada hanyalah pertempuran yang penuh kebrutalan.

Walau dungeon telah dikurangi monster ini terasa lebih kuat dari sebelumnya, apa yang terjadi?

Para petualang berteriak saat mereka terus melancarkan serangan mereka, beberapa yang kehilangan tangannya terus bergerak tanpa memikirkan apapun hingga pada akhirnya kepala mereka terpenggal, jeroan mereka berhamburan bahkan beberapa lagi mati secara mengenaskan, tapi tak hanya petualang para monster juga mengalami hal sama, satu persatu dari kedua kubu mulai berkurang.

Grey berlari ke arah kelompok Irena untuk membantunya, jika melihat secara baik-baik kini hanya kelompoknya saja yang memiliki seorang pendeta yang masih hidup, semuanya terbantai.

Winy menerima tebasan yang membuat darahnya menyembur ke udara, Grey membunuh monster yang melakukannya sebelum melemparkan tubuh Winy ke arah Eva.

"Apa yang kau lakukan?"

"Cepat sembuhkan dia," teriak Grey, ini adalah peperangan saat kau terluka kau tidak akan menemukan kesempatan untuk menahan serangan berikutnya.

Irena menebas kepala monster yang berada di depannya. Angel telah kehabisan anak panah dia bahkan harus mengutip dari tubuh-tubuh yang mati.

"Sialan! Kenapa kita harus seperti ini," Irena mengayunkan pedangnya tanpa henti, sekujur tubuhnya telah dibanjiri darah tidak ada area bersih yang tersisa bahkan untuk Grey sendiri, mereka sudah mengurangi jumlah monster sedemikian rupa namun semuanya terasa sia-sia.

Menjelang subuh hanya kelompok Irena dan Grey yang tetap masih hidup, seluruh petualang telah dibantai habis dan menyisakan tumpukan mayat yang menggunung.

Irena terduduk lemas dengan air mata yang mengalir di wajahnya.

"Ini tidak masuk akal."

Dia mengingat orang-orang yang sebelumnya dia ajak bicara tapi sekarang mereka sudah tidak ada, beberapa bahkan berbicara ingin segera kembali untuk bisa berkumpul dengan keluarganya namun kenyatannya hal itu tak akan pernah terjadi.

Ini bukan sebuah permainan dimana seorang yang mati bisa dihidupkan kembali, ini adalah sebuah kenyataan.

Ketika dia diliputi keputusasaan, sosok Minotauros muncul dari tumpukan mayat, Grey tahu sekali siapa dia.

Dia adalah monster yang membunuh teman-temannya saat gelombang pertama terjadi.

Episodes
1 Chapter 01 : Seorang Penyendiri
2 Chapter 02 : Puncak Gunung Merapi
3 Chapter 03 : Petualang Peringkat Gold
4 Chapter 04 : Indentitas Yang Baru
5 Chapter 05 : Penjelajahan Dungeon Baru
6 Chapter 06 : Rekan Sementara
7 Chapter 07 : Alasan
8 Chapter 08 : Lantai Bos
9 Chapter 09 : Melawan Bos
10 Chapter 10 : Kembali Ke Guild
11 Chapter 11 : Saling Menyukai
12 Chapter 12 : Keseharian
13 Chapter 13 : Kota Goblin
14 Chapter 14 : Mengalahkan Hobgoblin
15 Chapter 15 : Gelombang
16 Chapter 16 : Di Bawah Bulan Merah Hanyalah Sebuah Pembantaian
17 Chapter 17 : Harapan Untuk Masa Depan
18 Chapter 18 : Rahasia Yang Terungkap
19 Chapter 19 : Bertemu Penyihir
20 Chapter 20 : Yang Tersembunyi
21 Chapter 21 : Iblis Tanpa Kepala
22 Chapter 22 : Pengurung Diri
23 Chapter 23 : Kerajaan Vardes
24 Chapter 24 : Sebuah Keputusan Sulit
25 Chapter 25 : Saling Bekerja Sama
26 Chapter 26 : Para Pasukan Tengkorak
27 Chapter 27 : Tempat Di Utara
28 Chapter 28 : Senjata Kuno
29 Chapter 29 : Kesatria Dari Ibukota
30 Chapter 30 : Pemberontakan
31 Chapter 31 : Tidak Naif
32 Chapter 32 : Yang Dicari
33 Chapter 33 : Menemukan Sang Putri
34 Chapter 34 : Oasis
35 Chapter 35 : Putri Alexia
36 Chapter 36 : Keadaan Kota
37 Chapter 37 : Gelombang Ketiga
38 Chapter 38 : Akhir Gelombang
39 Chapter 39 : Ursa Mayor dan Ursa Minor
40 Chapter 40 : Pertambangan Undead
41 Chapter 41 : Suasana Sekarang
42 Chapter 42 : Quest Masa Lalu
43 Chapter 43 : Memulai Kembali
44 Chapter 44 : Penyerangan Benteng
45 Chapter 45 : Duel
46 Chapter 46 : Pertarungan Berikutnya
47 Chapter 47 : Menuju Ibukota
48 Chapter 48 : Serangan Bagian Satu
49 Chapter 49 : Serangan Bagian Dua
50 Chapter 50 : Serangan Bagian Tiga
51 Chapter 51 : Setelahnya
52 Chapter 52 : Petualangan Di Musim Dingin
53 Chapter 53 : Sebuah Kapal
54 Chapter 54 : Pulau Putri Duyung
55 Chapter 55 : Keputusan
56 Chapter 56 : Bagian Awal Peperangan
57 Chapter 57 : Melawan Dulahan
58 Chapter 58 : Dua Kelompok Terpisah
59 Chapter 59 : Melawan Harpy
60 Chapter 60 : Hutan Spirit
61 Chapter 61 : Titik Berkumpul
62 Chapter 62 : Melawan Naga Air
63 Chapter 63 : Undead King
64 Chapter 64 : Kemenangan
65 Chapter 65 : Undangan Dari Kerajaan Asteria
66 Chapter 66 : Kunjungan
67 Chapter 67 : Sebuah Festival
68 Chapter 68 : Kemunculan Iblis
69 Chapter 69 : Iblis Yang Lain
70 Chapter 70 : Dibalik Kebenaran Yang Tersembunyi
71 Chapter 71 : Dua Komandan Dari Dua Kerajaan
72 Chapter 72 : Hasil Ekspedisi
73 Chapter 73 : Petualangan Baru (Tamat)
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Chapter 01 : Seorang Penyendiri
2
Chapter 02 : Puncak Gunung Merapi
3
Chapter 03 : Petualang Peringkat Gold
4
Chapter 04 : Indentitas Yang Baru
5
Chapter 05 : Penjelajahan Dungeon Baru
6
Chapter 06 : Rekan Sementara
7
Chapter 07 : Alasan
8
Chapter 08 : Lantai Bos
9
Chapter 09 : Melawan Bos
10
Chapter 10 : Kembali Ke Guild
11
Chapter 11 : Saling Menyukai
12
Chapter 12 : Keseharian
13
Chapter 13 : Kota Goblin
14
Chapter 14 : Mengalahkan Hobgoblin
15
Chapter 15 : Gelombang
16
Chapter 16 : Di Bawah Bulan Merah Hanyalah Sebuah Pembantaian
17
Chapter 17 : Harapan Untuk Masa Depan
18
Chapter 18 : Rahasia Yang Terungkap
19
Chapter 19 : Bertemu Penyihir
20
Chapter 20 : Yang Tersembunyi
21
Chapter 21 : Iblis Tanpa Kepala
22
Chapter 22 : Pengurung Diri
23
Chapter 23 : Kerajaan Vardes
24
Chapter 24 : Sebuah Keputusan Sulit
25
Chapter 25 : Saling Bekerja Sama
26
Chapter 26 : Para Pasukan Tengkorak
27
Chapter 27 : Tempat Di Utara
28
Chapter 28 : Senjata Kuno
29
Chapter 29 : Kesatria Dari Ibukota
30
Chapter 30 : Pemberontakan
31
Chapter 31 : Tidak Naif
32
Chapter 32 : Yang Dicari
33
Chapter 33 : Menemukan Sang Putri
34
Chapter 34 : Oasis
35
Chapter 35 : Putri Alexia
36
Chapter 36 : Keadaan Kota
37
Chapter 37 : Gelombang Ketiga
38
Chapter 38 : Akhir Gelombang
39
Chapter 39 : Ursa Mayor dan Ursa Minor
40
Chapter 40 : Pertambangan Undead
41
Chapter 41 : Suasana Sekarang
42
Chapter 42 : Quest Masa Lalu
43
Chapter 43 : Memulai Kembali
44
Chapter 44 : Penyerangan Benteng
45
Chapter 45 : Duel
46
Chapter 46 : Pertarungan Berikutnya
47
Chapter 47 : Menuju Ibukota
48
Chapter 48 : Serangan Bagian Satu
49
Chapter 49 : Serangan Bagian Dua
50
Chapter 50 : Serangan Bagian Tiga
51
Chapter 51 : Setelahnya
52
Chapter 52 : Petualangan Di Musim Dingin
53
Chapter 53 : Sebuah Kapal
54
Chapter 54 : Pulau Putri Duyung
55
Chapter 55 : Keputusan
56
Chapter 56 : Bagian Awal Peperangan
57
Chapter 57 : Melawan Dulahan
58
Chapter 58 : Dua Kelompok Terpisah
59
Chapter 59 : Melawan Harpy
60
Chapter 60 : Hutan Spirit
61
Chapter 61 : Titik Berkumpul
62
Chapter 62 : Melawan Naga Air
63
Chapter 63 : Undead King
64
Chapter 64 : Kemenangan
65
Chapter 65 : Undangan Dari Kerajaan Asteria
66
Chapter 66 : Kunjungan
67
Chapter 67 : Sebuah Festival
68
Chapter 68 : Kemunculan Iblis
69
Chapter 69 : Iblis Yang Lain
70
Chapter 70 : Dibalik Kebenaran Yang Tersembunyi
71
Chapter 71 : Dua Komandan Dari Dua Kerajaan
72
Chapter 72 : Hasil Ekspedisi
73
Chapter 73 : Petualangan Baru (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!