Part 15

Bryan mulai mendengus kesal saat melihat Raees memberikan bir itu pada Naina yang dituangkan olehnya. Matanya terus terfokus pada perubahan raut wajah Naina.

Terlihat jelas Naina meminumnya dengan sangat rakus, mungkin ia kehausan karena lelah menari di atas panggung, Naina menyodorkan gelasnya kembali pada Raees, ia meminta tambah lagi.

"Naina, kau itu gadis yang sangat menyebalkan, sejak pertemuan pertama kita kau selalu merepotkan aku, kau selalu mudah membuatku kesal, tapi kau juga mampu membuatku selalu mengkhawatirkan kamu berlebihan seperti ini."

"Aku tidak pernah memintamu untuk mengkhawatirkan aku."

"Hatiku yang selalu mengkhawatirkan kamu."

"Bryan jangan berlaku seperti ini, kamu sudah memiliki kekasih, jangan seolah-olah kamu laki-laki lajang yang sedang merayuku."

"Aku memang sedang merayu gadis India saat ini."

"Naina, aku sudah jatuh cinta padamu, jadilah kekasihku."

"Kamu gila?"

"Tidak, aku masih waras."

"Bryan sadarlah, kamu sudah punya Elvia."

"Tapi aku mencintaimu Nai, aku ingin kamu menjadi milikku."

"Tidak Bryan, aku tidak bisa menjadi kekasih laki-laki milik wanita lain."

"Berjanjilah dulu padaku."

"Apa?"

"Kamu tidak akan menjalin hubungan lebih dari sebatas pertemanan dengan laki-laki lain, kecuali aku."

"Itu tidak mungkin Bryan."

"Mungkin Nai, jangan bohongi perasaanmu sendiri. Kamu sudah jatuh cinta padaku bukan? Ayo katakan sekarang kalau kamu mencintaiku."

Tok-tok-tok

Naina kembali teringat dengan obrolannya dengan Bryan waktu di ruangan kerjanya. Ia merasa bodoh dengan perasaannya sendiri yang bisa mencintai laki-laki milik wanita lain. Lebih gila lagi Bryan, ia dengan mudahnya meminta Naina untuk menjadi kekasih simpanannya.

Cinta memang buta, karena ketika cinta datang akal akan tertutup. Mata terbuka tapi tidak pernah bisa melihat dan membedakan mana yang baik dan tidak baik, segalanya terbuai dengan cinta, bahkan dunia seakan sirna, malam tidak terasa dan roda waktu pun ikut berputar tanpa terasa.

Cinta itu buta, karena cinta bisa membuat orang buta akan segalanya hanya demi rasa cinta terhadap seseorang.

Raees kembali menuangkan bir pada gelas Naina, ia pun ikut meminumnya.

Bryan sudah tak kuasa menahan emosinya saat melihat Naina yang entah sadar atau tidak merebahkan kepalanya di atas pundak Raees. Ia berdiri dan berjalan cepat menghampiri Naina.

"Naina, ayo aku antarkan kamu pulang ke rumah Ayahmu!"

"Kau ada disini juga?"

"Kenapa? Tidak suka? Tempat ini bukan milik anda juga kan yang bisa melarang saya untuk datang ke sini kapanpun yang saya inginkan."

"Ya anda benar sekali, Naina mau dibawa kemana?"

"Bukan urusanmu."

"Jelas itu urusan saya, karena Naina sedang bersama saya malam ini."

Bryan menepis tangan Raees yang memegangi punggung tangan Naina, ia menarik lengan Naina dan membangunkannya.

"Kamu tidak takut dengan peringatan aku ya!" cetus Bryan kesal pada Naina yang tidak mengindahkan perintahnya.

"Hubungan terlarang macam apa ini? Tunanganmu sedang menunggu di bar, kau malah sibuk mengurusi wanita lain." ketus Raees memangku tangan.

Bryan tidak menghiraukan perkataan Raees, ia fokus pada Naina. Ia menghubungi seseorang dan memberikan perintah untuk menyiapkan mobil di lobby.

Naina sudah tidak sadar dengan dunianya, ia sudah berada di bawah alam sadar efek minuman yang diberikan oleh Raees.

Bryan menggendong Naina dan membawanya menuju ke lobby bar. Sudah ada mobil yang terparkir dan di dalamnya sudah ada Elvia dan Mike.

"Sayang, itu siapa? Kenapa kamu bawa dia ke sini?" tanya Elvia heran sekaligus kesal melihat Bryan menggendong wanita lain di depan matanya.

"Dia Naina, Raees yang membuatnya mabuk. Sayang kita harus bantu Naina pergi dari sini, karena tempat ini tidak aman untuk dia." jawab Bryan menjelaskan.

Bryan mendudukkan tubuh Naina di bangku penumpang tepat bersebelahan dengan Elvia, lalu ia menutup pintu dan menyuruh Mike untuk menunggu sebentar karena Bryan harus menemui William yang berdiri di belakangnya.

"Dimana tas Naina dan barang-barang bawaannya?" tanya Bryan menatap tajam ke arah William.

"Sedang diambilkan oleh rekanku, tuan. Maaf tuan atas ketidaknyamanan yang anda alami malam ini." ucap William membungkukkan setengah badannya.

"Saya tidak suka dengan tamu yang bernama Raees, dia yang menyuruh Naina mabuk hingga tidak sadar seperti tadi, Naina di sini hanya menari bukan?" kata Bryan angkuh.

William tidak berani menjawab dengan kata-kata lain selain kata maaf berulang kali, ia merasa akan ada sesuatu hal buruk terjadi dengan bar tempatnya bekerja karena seseorang telah mengetahui keberadaan usaha hitam tersembunyi di gedung yang ia pijak.

"Heh, kau dengar baik-baik ya, aku akan mengusut tuntas tentang clubbing di lantai 3 dan aku akan mengungkapkan siapa pemilik bar yang selama ini bersembunyi dibalik uang hitamnya." ancam Bryan membuat keringat dingin bercucuran dari dahi William.

Rekan William datang menghampiri Bryan dan memberikan barang kepemilikan Naina, Bryan menerimanya dan masuk ke dalam mobil.

"Sayang, ini tas sama barang bawaan Naina, tolong kamu simpan di belakang ya." ujar Bryan seraya menyerahkannya pada Elvia.

"Oke."

"Kok dilepas sweaternya? Nanti masuk angin loh, malam ini cuaca lebih dingin daripada kemarin." tanya Bryan saat melihat ke arah Elvia yang tidak mengenakan sweater lagi.

"Sweaternya aku pakaikan pada Naina, karena pakaian dia terlalu terbuka dan tubuhnya sangat dingin." jawab Elvia.

Bryan menolehkan kepalanya ke bangku belakang, ternyata benar, Naina mengenakan sweater Elvia dan tengah pulas tertidur.

"Jalan sekarang Bos?" tanya Mike menunggu aba-aba dari Bryan.

Bryan mengangguk dan kembali duduk mengarah ke depan, lalu ia memijat pelipisnya secara perlahan, dalam hati dan pikirannya ia sangat mengkhawatirkan Naina yang sudah menjadi bagian dari X One Bar.

"Sayang kenapa?" tanya Elvia memajukan tubuhnya untuk melihat Bryan secara jelas.

Bryan menolehkan kepalanya ke belakang dan melihat wajah Elvia yang mengkhawatirkannya.

"Aku tidak apa-apa, istirahatlah karena perjalanan menuju rumahku masih lumayan jauh." jawab Bryan mengelak pertanyaan dari Elvia lebih banyak lagi.

"Bukan itu jawabannya sayang, jawab jujur. Apa kamu mengkhawatirkan kondisi Naina?" tanya Elvia kembali.

"Naina tidak aman bekerja di sana El, di lantai 3 ada clubbing yang sembarangan orang tidak bisa masuk, penjagaannya sangat ketat dan di sana adalah gudangnya usaha ilegal, banyak minuman ilegal dan sekilas aku melihat ada pengedar obat-obatan terlarang di sana." akhirnya Bryan mengungkapkan rasa khawatirnya.

Elvia mencoba mencerna perkataan Bryan dengan baik agar otaknya menangkap dengan tepat.

"Oh jadi kamu sengaja ajak aku ke sini karena mau melihat Naina show time di lantai 3? Kamu suruh aku nunggu di bar lantai 1, terus kamu menemukan dia sudah tidak sadar seperti ini karena Raees yang membuatnya mabuk? Lalu baru kamu cerita sama aku?" tanya Elvia menjabarkan hasil dari perkataan Bryan.

"Bukan seperti itu, tadi aku iseng karena penasaran lihat seseorang yang melewati lorong tersembunyi, aku mengikuti seseorang itu menaiki lift juga yang tersembunyi lalu berhenti di lantai 3 dan ikut turun bersama seseorang itu, aku masuk ke dalam dan melihat Naina sedang menari, tadinya aku ingin menyapa Naina tapi aku urungkan karena melihat Raees lebih dulu menghampiri Naina." jawab Bryan berbohong agar Elvia tidak curiga.

"Oh maaf sayang, tadi aku sempat berpikir yang tidak-tidak tentang kalian. Terus bagaimana rencana kamu untuk melindungi Naina?" kata Elvia merasa tidak enak dengan pikirannya yang salah paham.

"Bagaimana kalau Naina kita ajak ke Inggris, setidaknya besok malam Naina tidak berada dalam bahaya." Bryan memberi ide.

Elvia mengerutkan kedua alisnya, ia merasa Bryan terlalu berlebihan memberikan perhatiannya pada Naina, ia tidak nyaman bila Naina terlalu berlama-lama menghantui pikiran Bryan.

"Sayang sebenarnya aku merasakan hal yang sama sih dengan yang kamu pikirkan soal Raees pada Naina, aku juga merasa sepertinya Raees memiliki niat yang lain pada Naina, tapi aku yakin Raees tidak akan berani macam-macam pada Naina karena masih memiliki kerja sama dengan kamu, jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkan Naina berlebihan seperti ini, okay!" kata Elvia menolak ide dari Bryan.

Bryan kembali menatap ke depan, hatinya kecewa saat mendengar jawaban dari Elvia yang menolaknya, ia berusaha memejamkan matanya mengusir gundah gulana yang menyerang pikirannya.

"Bos tujuan kita kemana?" tanya Mike hati-hati saat melihat Elvia menunjukkan ketidaksukaan atas ide Bryan.

"Ke rumah saja, biarkan Naina tidur di kamar tamu, karena tidak mungkin kalau dia harus pulang ke rumahnya dalam keadaan seperti ini." jawab Bryan tanpa membuka mata.

"No! Antarkan dia pulang ke rumahnya, Mike dengarkan omonganku." tegas Elvia.

"Sayang, apa kata orang tuanya bila melihat Naina pulang dalam keadaan seperti ini?" kata Bryan meminta pengertian dari Elvia.

"Biarkan saja!" cetus Elvia seraya memangku tangan dan membuang pandangannya dari Bryan.

Bryan tidak melanjutkan perdebatannya, ia memilih diam dan pasrah saja bila beradu argument dengan Elvia, si wanita pantang menyerah.

Mobil melaju memecah belah jalanan kota di malam hari, masih banyak para pengguna jalan yang berlalu lalang menikmati angin malam yang menyejukkan jiwa.

Mike memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah Naina setelah penjaga gerbang mempersilahkannya untuk masuk. Bryan turun lebih dulu karena berniat akan menggendong Naina yang masih belum sadar.

"Kamu mau apa?" tanya Elvia panik saat melihat Bryan membuka pintu penumpang mobil dan hendak menyentuh Naina.

"Mau bawa masuk Naina ke rumahnya." jawab Bryan polos.

Elvia ikut turun dari mobil, dan membukakan pintu untuk Mike agar segera turun.

"Hei, turunlah, bawa Naina masuk ke dalam rumahnya!" titah Elvia membuat Bryan kesal dan melotot melihat Mike yang juga melihat ke arahnya.

"Tapi nona.."

"Sekarang!"

Mike tidak berani membantah, ia memilih cepat turun dan bergegas menggendong Naina sesuai dengan perintah Elvia, tapi Bryan malah menatapnya dengan tatapan penuh ancaman.

Melihat tatapan tajam dari dua sisi yang berbeda, akhirnya Mike memutuskan untuk menggendong Naina dan mengantarkannya masuk ke dalam rumah.

Bryan berjalan lebih dulu untuk memencet bel, tidak lama penjaga membukakan pintu. Bryan bernapas lega saat melihat keadaan di lantai satu rumah Naina sepi, Bryan memerintahkan Mike untuk merebahkan tubuh Naina di atas sofa.

Elvia kembali duduk di dalam mobil dan menutup pintu, ia memilih menunggu sambil merebahkan kepalanya pada sandaran jok, Mike berjalan ke arah mobil saat Bos memerintahnya untuk pergi cepat meninggalkan mereka berdua.

"Hei bangun." bisik Bryan berusaha membangunkan Naina.

Sayup-sayup Naina mendengar seseorang memanggilnya, ia mencoba membuka mata perlahan untuk melihat siapa yang berbisik di telinganya.

"Kamu.."

Ucapan Naina terputus karena Bryan langsung membungkam mulutnya dengan mulut Bryan.

*Skip*

"Gadis nakal, aku akan menghukum mu setelah pulang dari Inggris." ancam Bryan dengan tatapan binalnya.

"Salah apa aku?" tanya Naina heran.

"Pertama kamu tetap jadi datang ke bar, kedua kamu minum hingga mabuk lagi dan ketiga kamu dekat-dekat dengan Raees." jawab Bryan sambil menghitung kesalahan Naina.

Bryan berdiri dari duduknya karena teringat ada Elvia yang menunggunya di mobil.

"Aku harus pergi, kita akan bertemu lagi hari Rabu, ingat besok jangan pergi kemana-mana." ujar Bryan dan berlalu pergi meninggalkan Naina yang masih berusaha mengumpulkan kesadarannya.

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

gk sehat nih Bryan laki" serakah.lama" si nai bisa Hamidun nih Krn Bryan klu liat gelagatnya bgn..

2022-06-29

0

Elina💞

Elina💞

kasihan tunangan nyah😢

2021-12-11

0

Fatma ismail

Fatma ismail

ah..Bryan gak Like

2021-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Pengumuman
128 Season 2 ~ Honeymoon
129 Season 2 ~ Honeymoon Part II
130 Season 2 ~ Honeymoon Part III
131 Season 2 ~ Honeymoon Part IV
132 Season 2 ~ Honeymoon Berakhir
133 Season 2 ~ Kembali Ke London
134 Season 2 ~ The Wedding Elvia & Mike
135 Season 2 ~ Reunian Para Mantan
136 Season 2 ~ Menyelesaikan Masalah
137 Season 2 ~ Dia Lagi Dan Lagi
138 Season 2 ~ Pacar Settingan
139 Season 2 ~ Salah Paham
140 Season 2 ~ Membuang Ego
141 Season 2 ~ Masalah Terselesaikan
142 Season 2 ~ Terperdaya
143 Season 2 ~ Permainan Alex
144 Season 2 ~ Bodoh!
145 Season 2 ~ Meluapkan Amarah
146 Season 2 ~ Melepas Rindu
147 Season 2 ~ Menabung Bibit
148 Season 2 ~ Naik Pitam
149 Season 2 ~ Kepergok Mesum
150 Season 2 ~ Cemburu Berujung Maut
151 Season 2 ~ Memilih Pergi
152 Season 2 ~ Air Mata Perkawinan
153 Season 2 ~ Bersiap
154 Season 2 ~ Menyerah
155 Season ~ Hamil
156 Season 2 ~ Tak Seimbang
157 Season 2 ~ Aku Harus Bagaimana?
158 Season 2 ~ Pasrah
159 Season 2 ~ Tertembak
160 Season 2 ~ Deja Vu!
161 Season 2 ~ Terhina!
162 Season 2 ~ Happy Brithday!
163 Season 2 ~ Ingin Rujuk
164 Season 2 ~ Khilaf
165 Season 2 ~ Pergolakan Batin
166 Season 2 ~ Tak Ternilai
167 Season 2 ~ Berbanding Terbalik
168 Season 2 ~ Bertaruh Nyawa
169 Season 2 ~ Lahirnya Helena Olivia Anderson
170 Season 2 - Hasil Tes DNA
171 Pamit
172 Season 2 - Tak Direstui Semesta
173 Season 2 - Gagal
174 Season 2 ~ Akhir Bahagia Untuk Naina
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Pengumuman
128
Season 2 ~ Honeymoon
129
Season 2 ~ Honeymoon Part II
130
Season 2 ~ Honeymoon Part III
131
Season 2 ~ Honeymoon Part IV
132
Season 2 ~ Honeymoon Berakhir
133
Season 2 ~ Kembali Ke London
134
Season 2 ~ The Wedding Elvia & Mike
135
Season 2 ~ Reunian Para Mantan
136
Season 2 ~ Menyelesaikan Masalah
137
Season 2 ~ Dia Lagi Dan Lagi
138
Season 2 ~ Pacar Settingan
139
Season 2 ~ Salah Paham
140
Season 2 ~ Membuang Ego
141
Season 2 ~ Masalah Terselesaikan
142
Season 2 ~ Terperdaya
143
Season 2 ~ Permainan Alex
144
Season 2 ~ Bodoh!
145
Season 2 ~ Meluapkan Amarah
146
Season 2 ~ Melepas Rindu
147
Season 2 ~ Menabung Bibit
148
Season 2 ~ Naik Pitam
149
Season 2 ~ Kepergok Mesum
150
Season 2 ~ Cemburu Berujung Maut
151
Season 2 ~ Memilih Pergi
152
Season 2 ~ Air Mata Perkawinan
153
Season 2 ~ Bersiap
154
Season 2 ~ Menyerah
155
Season ~ Hamil
156
Season 2 ~ Tak Seimbang
157
Season 2 ~ Aku Harus Bagaimana?
158
Season 2 ~ Pasrah
159
Season 2 ~ Tertembak
160
Season 2 ~ Deja Vu!
161
Season 2 ~ Terhina!
162
Season 2 ~ Happy Brithday!
163
Season 2 ~ Ingin Rujuk
164
Season 2 ~ Khilaf
165
Season 2 ~ Pergolakan Batin
166
Season 2 ~ Tak Ternilai
167
Season 2 ~ Berbanding Terbalik
168
Season 2 ~ Bertaruh Nyawa
169
Season 2 ~ Lahirnya Helena Olivia Anderson
170
Season 2 - Hasil Tes DNA
171
Pamit
172
Season 2 - Tak Direstui Semesta
173
Season 2 - Gagal
174
Season 2 ~ Akhir Bahagia Untuk Naina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!