Di ruang kerja Naina
Pintu ruangan di ketuk, Naina mempersilahkannya untuk masuk. Ternyata yang datang adalah Raees seorang diri.
"Ada apa Pak Raees?" tanya Naina tanpa basa-basi.
"Saya ingin mengajak kamu untuk makan siang bersama, sama-sama dengan orang yang tadi meeting." jawab Raees dengan ramah.
"Hem itu Pak, itu, maaf saya tidak bisa ikut karena saya kurang enak badan. Sepertinya saya delivery order saja Pak." tolak Naina gugup mencari alasan.
"Oh ternyata kamu sedang kurang sehat, pantas saja wajah kamu terlihat pucat. Tapi Naina saya ingin menawarkan kamu kerja sama untuk bisnis bar, saya membutuhkan seorang penari sepertimu." ujar Raees berusaha untuk terus mengajak Naina pergi makan siang bersama.
Kalau Naina sampai menolak ajakan makan siang dari Raees, pasti semua orang yang sedang menunggu kedatangan mereka di ruang meeting akan meremehkan kemampuan Raees karena tidak berhasil membujuk Naina untuk ikut.
"Maksud Bapak apa?" tanya Naina penasaran.
"Saya akan memberitahu tentang isi kerja samanya saat kita makan siang nanti. Mereka sudah menunggu kamu turun ke bawah lho, Naina. Bagaimana?" kata Raees agar berhasil membuat Naina ikut dengannya.
"Baiklah Pak saya ikut demi mengetahui isi kerja sama kita." kata Naina mengangguk mantap.
Di The Star Restaurant
Mereka telah tiba di sebuah resto yang tidak jauh dari kantor BMT Group, di jam makan siang resto ini hampir setiap hari ramai dipenuhi para pengunjung untuk makan sambil bekerja atau hanya menikmati makan dengan memilih tempat yang nyaman.
Bryan berdecak kesal saat melihat Naina yang seperti sengaja menjauh darinya, tadi di kantor ketika Bryan mengajak Naina untuk naik ke mobilnya tapi malah di tolak mentah-mentah, ia memilih untuk naik mobil Alice.
Ditambah melihat suasana resto yang begitu ramai, meja panjang yang bermuatan untuk 8 sampai 10 orang sudah penuh terisi, hanya ada meja kecil yang bermuatan untuk 2 orang saja yang tersisa.
Mereka pun memutuskan untuk memesan 4 meja untuk 8 orang agar makan siang bersama kali ini tetap berjalan dengan lancar, karena perut mereka sudah minta cepat-cepat diisi makanan dan semuanya setuju.
Bryan kesal tidak bisa duduk berdua dengan Naina karena di sini ada Elvia, Bryan semakin kesal saat melihat Naina memilih duduk bersama Raees.
"Sayang, kita duduk di sana aja yuk!" ujar Elvia seraya menarik tangan Bryan agar ikut dengannya.
"Naina, ayo silahkan duduk." kata Raees menarik bangku untuk Naina duduki.
"Terima kasih Pak." ucap Naina tersenyum manis.
Alice dan Mike duduk bersama di meja yang sama, mereka duduk bersebelahan dengan meja yang ditempati asisten dan sekretaris Raees dari India.
Pelayan datang menghampiri 4 meja yang berbeda untuk menuliskan menu yang hendak dipesan oleh pelanggan, Bryan mendudukkan dagunya di telapak tangan kirinya dan mencuri pandang ke arah Naina yang sedang memilih menu makan siang.
"Alice, kamu lihat nggak sih, Bos Bryan lagi curi-curi pandang sama Bos kamu." kata Mike memberitahu asisten Naina.
"Iya aku tahu, sejak di ruang meeting tadi pandangan Bos Bryan ke Bu Naina sangat aneh, padahal di sampingnya ada tunangannya. Aneh sekali!" ketus Alice menggeleng tipis.
Mike hanya terkekeh mendengar jawaban Alice yang sepertinya kesal pada Bryan.
"Apa saja isi kerja sama yang ingin Bapak jalin bersama saya?" tanya Naina ingin tahu.
"Kamu besok menari di X One Bar, bukan?" tanya Raees dan langsung diangguki oleh Naina.
"Saya yang meminta pada manager bar untuk menghubungimu, karena saya tahu kamu adalah seseorang yang memiliki bakat menari yang luar biasa indahnya." kata Raees memuji kemampuan Naina dalam menari.
"Naina, saya baru mengenalmu sejak kamu datang ke X One Bar, saya melihat Cctv saat kamu menari di atas panggung, saya tertarik pada Naina, hanya Naina dan selau Naina sejak itu, saya menyuruh asisten saya untuk mencari tahu semua tentang kamu. Yang paling mengagetkan saya adalah ternyata kamu salah satu karyawan terbaik di ITC Group, saya baru tahu setelah kamu sudah mengajukan pengunduran diri dari perusahaan saya, sangat disayangkan kita tidak bertemu saat kamu bekerja selama 3 tahun untuk ITC Group." tutur Raees menjelaskan kepada Naina yang penasaran.
Naina tercengang mendengar pernyataan Raees, ia masih belum bergeming untuk menanggapi.
"Saya tahu cita-cita kamu yang ingin menjadi penari hebat dan terkenal, ingin diundang di acara-acara TV dan pergelaran besar. Saya menawarkan kamu untuk bekerja sama karena saya tertarik dengan semua yang kamu miliki." ucap Raees menyeringai tipis.
Melihat cara Raees pada Naina dan cara Raees menatap Naina, membuat Naina ragu untuk menerima tawaran yang Raees berikan.
"Maaf Pak sepertinya saya tidak bisa menerima tawaran anda, karena saya tidak bisa bekerja dengan orang yang terobsesi pada saya." tolak Naina ketus.
"Naina kalau kamu ingin bekerja sama dengan saya, X One Bar akan menjadi milik kamu 100% dan kamu akan memiliki jadwal yang padat karena undangan menari dari mana saja akan berdatangan." ujar Raees berusaha membujuk Naina agar menerima tawarannya, karena kemunculan pemilik Bar sangat dinanti-nantikan.
"Tapi apa yang Bapak harapkan dari saya?" tanya Naina sedikit ragu.
"Saya hanya ingin kamu mengaku pada dunia bahwa kamu adalah pemilik X One Bar satu-satunya dan kamu mau ikut campur tangan dalam usaha ilegal saya yang saat ini perkembangannya makin pesat." jawab Raees secara gamblang.
"Bapak tidak waras ingin melibatkan saya dalam usaha yang tidak wajar, yang tidak memiliki izin negara." kata Naina kesal.
"Kalau kamu menolak dalam usaha ilegal saya, tidak masalah. Kamu ambil saja tawaran saya sebagai pemilik Bar yang saya sebutkan tadi." Raees masih terus berusaha membujuk Naina tapi yang dibujuk sangat sulit untuk ditaklukkan.
"Saya tidak mau juga Pak, karena resikonya sangat besar untuk saya, bisa saja sewaktu-waktu polisi menangkap saya dan memenjarakan saya karena penyeludupan ilegal yang Bapak kerjakan, semisalnya minuman ilegal, lalu saya dihukum dengan hukuman seberat-beratnya." kata Naina sembari membayangkan dirinya dipenjara atas kesalahan yang tidak ia perbuat, Naina menggeleng kasar untuk mengusir bayangan yang menyeramkan itu.
"Ternyata kamu takut berurusan dengan polisi ya. Baiklah lupakan soal kepemilikan bar, bagaimana dengan tawaran kontrak menari di bar dan acara dalam stasiun televisi saya?" tanya Raees dalam usaha terakhirnya.
"Kalau yang itu saya setuju, tapi Bapak tahukan kalau week day saya bekerja di perusahaan BMT, saya hanya bisa menari di hari libur saja." kata Naina memberitahu.
"Tidak masalah, yang terpenting kamu setuju dengan salah satu tawaran saya, kita deal?" tanya Raees penuh penekanan sambil memicingkan matanya.
"Deal." jawab Naina sambil menjabat tangan Raees dengan mantap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
serem" juga nih ma Raees kyknya gk beres nih ada udang dibalik gandum ma Naina spt nya.nai maen setuju" aja nih🤦🤦dan Bryan juga gk beres nih org nya udh buka celah buat selingkuh..
2022-06-29
0
Elina💞
wah
2021-12-10
0
LENY
hati2 Naina kayaknya Raess punya niat tersekubung
2021-09-02
0