Keesokan harinya.
"Halo Samar kamu tunggu ya, aku bangun kesiangan nih, tapi aku sudah di jalan kok," ujar Naina sambil mengemudikan mobil barunya.
"Oke Nai kamu hati-hati ya, tidak perlu buru-buru karena aku akan tetap menunggu kamu," kata Samar dengan santai.
Samar sudah mendarat sejak 60 menit yang lalu dan Naina baru jalan dari rumah karena bangun kesiangan, padahal semalam Samar sudah mengabari Naina jam berapa ia akan mendarat, lagi dan lagi kekasihnya selalu lupa akan janjinya, juga paling suka terlambat.
Naina mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata agar kekasihnya tidak terlalu lama menunggu, di dukung dengan jalanan yang tidak begitu ramai memudahkannya untuk mempercepat laju kendaraannya.
Saat sudah hampir sampai bandara tiba-tiba jalanan macet membuat Naina kesal dan tidak sabaran, ia mencoba mencari celah untuk tetap melaju tapi tetap saja di depannya sudah banyak mobil yang menghalanginya untuk terus maju, Naina kembali menghubungi kekasihnya untuk meminta maaf karena sudah membuat Samar menunggu hingga hampir 2 jam, saat Naina asik menelpon sambil mengendari mobilnya sedikit demi sedikit, tiba-tiba mobilnya menabrak mobil yang berada di depannya. Naina berteriak karena kaget membuat Samar menjadi panik.
"Sayang matikan dulu panggilannya, aku menabrak mobil yang ada di depanku," ucap Naina panik.
"Jangan dimatikan Nai, aku khawatir dengan keadaan kamu," kata Samar yang semakin panik, tapi Naina tetap memutus panggilannya.
Naina turun dari mobil karena kaca mobilnya sudah digedor-gedor oleh si pemilik mobil yang ditabrak olehnya.
"Iya sabar, kenapa harus gedor-gedor segala sih!" ketus Naina sangat kesal.
"Kenapa kau menabrak mobil Bosku, nona?" tanya laki-laki yang sepertinya supir dari mobil tersebut.
"Kamu ngerem mendadak segala ya jadi aku ikutan ngerem mendadak deh, makanya mobil kita saling bertabrakan," jawab Naina santai, sambil mengunyah permen karet.
Si Bos pemilik mobil akhirnya turun karena asistennya dan si penabrak tidak menemui titik terang, malah berdebat hingga membuang banyak waktu.
"Mike, minta ganti rugi padanya," ucap si Bos dengan nada arogan.
"Heh! Ini tuh karena kesalahan supir kamu yang ngerem mendadak duluan, jadi kita impas lah mobil kita sama-sama bonyok!" ketus Naina tidak terima diminta ganti rugi.
"Bos dia sudah mengatai aku supir dan dari tadi dia terus memaki-maki aku tiada henti," kata Mike menghampiri Bosnya dan mengadu.
"Tahan identitasnya dan beri dia kartu namaku," ucap Bryan dengan malas, karena merasa sial masih pagi begini sudah mendapati masalah.
"Enak sekali mulutmu bicara, apa kamu kekurangan uang sampai mobil lecet sedikit saja sampai minta ganti rugi segala!" kata Naina semakin kesal, ia kembali masuk ke dalam mobil dan mengambil tasnya, lalu ia mengambil segepok uang dan melemparkannya kepada Mike.
Uang berhamburan di depan wajah Mike hingga mengenai Bryan juga. Naina masuk ke dalam mobil dan membunyikan klakson, jalanan sudah lengang tapi mobil putih dan mobil kuning masih belum beranjak pergi.
Naina membuka kaca dan berteriak kepada dua lelaki yang menghalangi mobilnya untuk jalan. Bryan mendekatkan wajahnya pada wajah Naina hingga hidung mereka saling beradu dan Bryan berhasil melepas kunci mobil Naina dari tempatnya hingga membuat Naina geram bukan kepalang.
"Sialan! Kembalikan kunci mobilku, aku sudah membayar ganti rugi lalu kamu mau apa lagi?" tanya Naina ngegas.
"Beri aku identitasmu dan aku akan mengembalikan kunci mobil ini, kamu boleh mengambil identiasmu kembali saat kamu sudah membawa mobilku dalam keadaan baik-baik saja," ucap Bryan memainkan kunci mobil Naina.
"Menyebalkan! Makan ini dan kembalikan kunci mobilku," teriak Naina hingga membuat pengguna jalan membuka kaca mobil dan melihat keributan yang terjadi.
Naina melemparkan identitasnya dan Bryan melemparkan kunci mobil Naina, saat kunci sudah terpasang Naina kembali menekan klakson panjang hingga memekakkan telinga Bryan dan Mike membuat keduanya menepi memberi jalan pada Naina.
*
*
*
Sesampainya di bandara, Naina langsung memarkirkan mobilnya dan berlari mencari Samar, terlihat Samar tengah duduk dengan wajah pucat pasi karena menunggu Naina tidak datang-datang dan mendengar kabar Naina menabrak mobil seseorang.
Naina berdiri di hadapan Samar membuat kekasihnya bernapas lega, Samar langsung memeluk tubuh Naina untuk menghilangkan kecemasannya yang berlebihan.
"Aku takut kamu kenapa-kenapa," lirih Samar seraya memegangi wajah Naina dan menatapnya dalam-dalam.
Ada kesedihan di kedua bola mata Samar saat menatap wajah Naina, seperti tidak rela untuk berpisah.
"Jangan cemaskan aku karena sekarang aku kan baik-baik saja. Ayo kita ke mobil," ajak Naina pada Samar dan berjalan menuju parkiran.
"Aku aja yang nyetir, kamu duduk di samping!" titah Naina saat keduanya sampai di depan mobil baru Naina yang penyok bagian depannya.
Samar menurut dan duduk di samping Naina, mobil melaju dengan kecepatan sedang, selama perjalanan Samar menanyakan masalah apa yang membuat Naina harus pergi dari India dan Naina menjelaskan masalahnya dari A sampai Z yang sesungguhnya terjadi, membuat Samar merasa kasihan pada Naina.
Mobil terparkir di lobby mall, Naina mengajak Samar untuk turun bersama lalu keduanya memutuskan untuk makan siang agar lebih enak mengobrolnya.
"Sayang kita foto yuk, kayanya sudah lama banget kita nggak upload foto berdua di sosmed," ajak Naina sambil mengeluarkan ponsel dari dalam tas.
Samar menyetujui karena foto ini akan menjadi foto terakhir mereka dan Samar akan menjadikan semua tentang Naina kenangan terindah dalam hidupnya.
Setelah keduanya menyelesaikan makan siang bersama, Samar memberanikan diri untuk mengungkapkan masalah apa yang melandanya hingga meminta Naina agar bisa mengakhiri hubungan ini dengan cara yang baik sama seperti saat mereka memulai hubungan dulu.
"Naina."
"Hem, ada apa?" tanya Naina sambil mengupload foto mereka berdua ke akun Instagramnya.
"Kita harus mengakhiri hubungan ini!" Samar terpaksa harus mengatakan itu.
Naina menjatuhkan ponselnya ke atas meja karena merasa kaget dengan kata-kata Samar, semuanya terlalu cepat untuk berakhir walau Naina sudah menduga semuanya akan berakhir, tapi kenapa harus secepat ini.
"Kenapa?" tanya Naina lirih.
"Orangtua aku sudah menentukan tanggal pernikahan dengan anak sahabatnya karena Ibuku meminta aku segera menikah entah karena apa," jawab Samar dengan air mata yang sudah menganak.
Naina mencoba untuk tetap tenang dan tegar karena pikirnya hubungan ada dua pilihan, untuk putus atau untuk serius, hubungannya dengan Samar dari awal tidak mendapat restu dari Ibunya Samar dan pasti akan berakhir di tengah jalan saat sedang sayang-sayangnya.
"Samar kamu tidak perlu menangis, aku siap kok untuk mengakhiri hubungan ini yang sudah berjalan 3 tahun, kita lupakan semua impian kita untuk menikah. Mungkin sudah jalannya kita tidak berjodoh karena Tuhan sudah menyiapkan satu jodoh yang baik untukmu," ucap Naina seraya menarik napas dalam-dalam agar tetap tenang.
Akhirnya Samar menitikkan air mata kesedihannya harus melepas gadis yang begitu ia cintai demi memikirkan ego orangtuanya yang selalu memikirkan tentang bisnis mereka ketimbang perasaan anaknya sendiri.
Naina menggenggam erat tangan Samar untuk menguatkan hati yang rapuh walau ia merasa lebih sangat hancur. Naina mengembalikan cincin yang melingkar di jari manisnya pada Samar karena cincin tersebut pemberian dari Samar sebagai tanda hubungan mereka serius dan akan menikah, ia meletakkan cincin itu pada genggaman tangan Samar.
"Semoga kamu bahagia bersama wanita yang dipilihkan orangtuamu, eh maksud aku kamu harus bahagia bersamanya," ucap Naina gugup.
"Kedatangan Samar ke sini hanya membawa luka untukku, kenapa dia tidak memutuskan hubungan kita melalui sambungan telepon saja sih, biar nggak sakit-sakit banget ini hati," batin Naina dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Lik Yati
menjalin hubungan yg sehat berawal baik berakhir pun baik..ahhh othourhebat bisa membuat inspirasi yg baik...salut aq sama kamuh thour..makin suka sama novel ini ceritanya jg berbeda dr yg lain....👍👍👍👍👍👍
2021-06-20
0
Musniwati Elikibasmahulette
lanjut
2021-05-31
0
Miya Wibowo
lanjut thor kok mulai sedih jln ceritanya
2021-05-29
0