Part 11

Bryan sangat penasaran dengan pembicaraan Naina dan lawan bicaranya, ia sudah fokus mengarahkan telinganya untuk menguping pembicaraan Naina, tapi tidak terdengar karena suasana yang ramai dan jarak mejanya yang berbeda 1 nomor dari meja Naina.

Mata Bryan mencoba meneliti setiap sisi resto, berharap ia mendapatkan ide agar bisa duduk di dekat Naina.

Bryan menghampiri satu keluarga yang sedang asik mengobrol setelah selesai menikmati makan siang bersama.

"Ehem! Permisi," sapa Bryan pada satu keluarga yang langsung mengalihkan pandangan pada Bryan sejak kemunculannya.

Bryan menjabat tangan satu keluarga itu secara bergantian, dan mulai menjelaskan duduk permasalahannya dengan Naina, Bryan memohon pada satu keluarga itu untuk menyelesaikan perbincangannya di restaurant dan melanjutkannnya kembali di rumah, agar Bryan bisa menempati meja panjang itu bersama-sama rekannya, terutama bersama Naina. Ia mendramatisir setiap ceritanya pada keluarga yang sama sekali tidak ia kenali.

"Saya sedang berselisih dengan istri saya, dia sengaja duduk dengan laki-laki lain karena kesempatan meja panjang ini diisi oleh kalian, saya mengajaknya untuk duduk bersama tapi dia menolak, tolong bantu saya Ibu, Bapak, Adik, Kakak. Tolong kosongkan meja ini demi keutuhan rumah tangga kami, saya sangat mencintainya dan saya tidak bisa hidup tanpa Naina." ujar Bryan memasang ekspresi muram yang sangat menyedihkan.

"Kasihan sekali kamu nak, ya sudah kami akan pergi, kamu harus berhasil ya bujuk istrimu untuk duduk bersama dan membicarakan masalah kalian dengan kepala dingin." ucap wanita paruh baya menasehati Bryan karena merasa kasihan setelah mendengar ceritanya.

"Semoga kamu dan istrimu bisa kembali berdamai, dalam rumah tangga memang banyak sekali cobaannya, yang terpenting tetap sabar dan menghadapi masalah dengan sikap tenang." sahut pria paruh baya yang ikut menasehati Bryan.

"Terima kasih Bapak dan Ibu, kalian sudah mau mengerti kesusahanku, hati-hati di jalan." ujar Bryan menyeringai setelahnya, saat melihat satu keluarga pergi meninggalkan resto dan mengosongkan meja makan yang ia incar.

Bryan kembali ke mejanya dan mengajak Elvia untuk pindah selagi pesanan belum tersaji, ia juga memberi tahu Mike, Alice dan kedua rekannya Raees.

"Kita pindah ke meja panjang yuk, sudah kosong tuh." ujar Bryan pada Naina dan Raees yang tengah mengobrol serius.

Naina mengikuti ajakan dari Bryan, ini juga kesempatannya agar bisa mejaga jarak dari orang berbahaya seperti Raees.

Makanan tersaji di atas meja, mereka semua menyantapnya dengan nikmat, sesekali diiringi dengan obrolan ringan. Setelah kenyang dan merasa pertemuan kali ini cukup, Raees dan kedua rekannya pamit undur diri, Bryan dan rekan-rekannya kembali ke kantor.

*

*

*

Setelah tiba di ruangan kerjanya, Naina menghempaskan tubuhnya di atas sofa, sesekali ia memijat pelipisnya secara perlahan, setelah berbicara empat mata dengan Raees malah membuatnya pusing.

"Naina, simpan rapat-rapat rahasia besar saya pada semua orang, termasuk pada Bryan. Kalau sampai rahasia saya terbongkar, kamu akan tanggung sendiri akibatnya." ancam Raees dengan nada penuh penekanan hingga membuat nyali Naina menciut.

Naina masih terus terbayang-bayang dengan ancaman Raees saat di restaurant tadi, ia merasa menyesal telah menerima ajakan untuk makan siang bersama, ia kesal kenapa harus dilibatkan dalam rahasia Raees.

Pintu ruangan Naina terbuka, Naina mengira bahwa yang masuk adalah Alice, tapi saat mendengar suara pintu terkunci tiba-tiba Naina ketakutan kalau itu adalah Raees.

"Naina..." sapa suara laki-laki yang ternyata adalah Bryan.

"Ngapain kamu ke sini?" ketus Naina seraya membenarkan posisinya.

"Kamu sengaja menghindar dari aku setelah bertemu dengan Raees." kata Bryan duduk menghadap Naina dan menatap mata Naina.

"Dari mata Naina terlihat ia ketakutan akan sesuatu, wajahnya juga terlihat pucat sejak dari restaurant. Ada yang tidak beres dengan Raees hingga membuat Naina ketakutan seperti ini." gumam Bryan menangkap kegelisahan dari tatapan mata Naina.

"Bukan urusan kamu, sana pergi, aku sedang ingin sendiri." kata Naina mengusir Bryan secara paksa.

Naina berdiri dan menarik tangan Bryan untuk menyuruhnya keluar dari ruangan kerjanya, namun tenaga Bryan terlalu kuat hingga tidak bergeser sedikitpun dari posisinya.

"Bryan aku bilang keluar, sana keluar." kata Naina masih terus berusaha menarik tangan Bryan.

Bryan menarik tangannya ke arah berlawanan hingga membuat Naina hilang keseimbangan, lalu ia terjatuh hingga menindihi tubuh Bryan di atas sofa. Mata mereka saling bertemu hingga beberapa detik saja, karena Naina segera bangun dan membenarkan posisinya.

"Menyebalkan." umpat Naina kesal.

Bryan ikut terduduk dan membenarkan posisinya, ia menatap Naina dengan tatapan kilat untuk memastikan bahwa Naina benar berada dalam bahaya sejak bertemu Raees.

"Apa yang Raees ucapkan sampai kamu ketakutan seperti ini?" tanya Bryan penunuh selidik.

"Apa sih yang kamu ucapkan Bryan!" kata Naina beranjak pergi dan duduk di bangku kerjanya.

"Mulutmu bisa berbohong, tapi mata dan mimik wajahmu tidak bisa berbohong. Naina katakan padaku apa saja yang dikatakan Raees hingga kamu tertekan seperti ini," air muka Bryan sudah berubah, tidak seperti biasanya saat bersama Naina yang selalu berseri.

Bryan sudah mencari tahu tentang Raees tapi hasil pencariannya mengatakan bahwa Raees orang baik yang cukup disegani, ia tidak memiliki jejak kriminal ataupun berita buruk mengenai dirinya, ia belum menikah dan ia seorang pengusaha tersukses di India dengan memiliki puluhan usaha dalam bidang yang berbeda-beda.

Tapi Bryan tidak semudah itu percaya, karena ia merasa ada yang janggal dari sikap Raees ketika menatap Naina sewaktu di ruang meeting dan obsesinya yang ingin menjadikan Naina terlibat dalam iklan rokok terbarunya, Bryan merasa Raees memiliki rencana terselubung yang ingin menjadikan Naina sebagai mainannya.

"Pergi Bryan, pergi!" kata Naina mengusir.

Bryan berjalan menghampiri Naina dan duduk di atas kerja meja Naina yang membuat mereka saling berhadapan. Bryan meraih dagu Naina hingga membuat Naina menengadah.

"Kenapa kamu mengusirku? Ini kantorku bukan?" tanya Bryan.

"Dasar Bos tidak punya hati, kemarin kau mengajak aku bekerja di sini di hadapan Ayahku dengan bahasa manis, lalu di ruang meeting di hadapan orang-orang kau bilang aku ini bukan siapa-siapa, seakan aku ini sangat rendah dengan bahasa pahitmu. Aku akan urus surat pengunduran diri secepatnya!" kata Naina dengan menahan isak tangisnya.

"Maaf, bukan maksud aku berbicara seperti itu untuk merendahkan kamu, aku hanya tidak ingin kamu terperangkap dalam bidang yang tidak kamu kuasai yang nantinya malah menjadi tekanan untuk kamu," kata Bryan mencoba menjelaskan dan perlahan tangannya melepaskan dagu Naina dari genggamannya.

Terlihat dagu Naina meninggalkan bekas merah karena Bryan terlalu kencang saat memeganginya tadi.

Tok-tok-tok!

Terdengar pintu ruangan Naina diketuk oleh seseorang yang mungkin Alice hendak kembali bekerja di ruangannya. Naina berdiri untuk membukakan pintu, tapi tubuhnya ditahan oleh Bryan memaksanya untuk kembali duduk.

Bryan meraih wajah Naina dengan kedua tangannya, lalu ia melum*t bibir Naina. Naina terkejut bukan main kalau Bryan akan berani melakukan hal segila ini padanya. Naina menatap tajam mata Bryan dan memejamkan matanya.

*

"Suruh Alice untuk membelikan kamu sesuatu, agar aku bisa pergi tanpa ada yang melihat," kata Bryan berlalu menuju toilet.

Naina mengeluarkan uang dan selembar kertas kecil dari dalam tasnya, kemudian ia membuka pintu menuruti perintah Bryan.

"Bu, kok tumben banget pintunya di kunci?" tanya Alice heran.

"Al kepalaku sakit banget, boleh minta tolong belikan aku obat yang biasa aku minum di apotik?" kata Naina sembari memberikan Alice dua lembar uang dan selembar kertas.

"Saya akan membelikan obatnya, sekarang Ibu istirahat dulu di sini sampai saya kembali ya," ujar Alice khawatir, ia membaringkan tubuh Naina di atas sofa ruangannya dan pergi dengan tergesa-gesa.

Setelah pintu ruangan ditutup oleh Alice, Bryan keluar dari toilet dan ia menghampiri Naina kembali. Naina masih berbaring di atas sofa sambil memijat pelipisnya pelan dengan menggunakan dua jari.

"Nai..."

"Bryan pergilah sebelum Alice kembali," ucap Naina dengan suara lemah tanpa membuka mata.

Bryan mengurungkan niatnya untuk menanyai Naina dengan pertanyaan yang sama, ia pergi meninggalkan ruangan kerja Naina dan kembali ke ruangannya.

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

kayaknya bakal gk jadi nikah nih Bryan ma tunangannya Krn udh jatuh cinta ma nai

2022-06-29

0

Elina💞

Elina💞

wah briyan mulai tergoda sm naina😁

2021-12-11

0

ģüę ģâķ Püňýâ ňâMâ

ģüę ģâķ Püňýâ ňâMâ

kek judull lagu thor 1001 alasan😅🤭

2021-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Pengumuman
128 Season 2 ~ Honeymoon
129 Season 2 ~ Honeymoon Part II
130 Season 2 ~ Honeymoon Part III
131 Season 2 ~ Honeymoon Part IV
132 Season 2 ~ Honeymoon Berakhir
133 Season 2 ~ Kembali Ke London
134 Season 2 ~ The Wedding Elvia & Mike
135 Season 2 ~ Reunian Para Mantan
136 Season 2 ~ Menyelesaikan Masalah
137 Season 2 ~ Dia Lagi Dan Lagi
138 Season 2 ~ Pacar Settingan
139 Season 2 ~ Salah Paham
140 Season 2 ~ Membuang Ego
141 Season 2 ~ Masalah Terselesaikan
142 Season 2 ~ Terperdaya
143 Season 2 ~ Permainan Alex
144 Season 2 ~ Bodoh!
145 Season 2 ~ Meluapkan Amarah
146 Season 2 ~ Melepas Rindu
147 Season 2 ~ Menabung Bibit
148 Season 2 ~ Naik Pitam
149 Season 2 ~ Kepergok Mesum
150 Season 2 ~ Cemburu Berujung Maut
151 Season 2 ~ Memilih Pergi
152 Season 2 ~ Air Mata Perkawinan
153 Season 2 ~ Bersiap
154 Season 2 ~ Menyerah
155 Season ~ Hamil
156 Season 2 ~ Tak Seimbang
157 Season 2 ~ Aku Harus Bagaimana?
158 Season 2 ~ Pasrah
159 Season 2 ~ Tertembak
160 Season 2 ~ Deja Vu!
161 Season 2 ~ Terhina!
162 Season 2 ~ Happy Brithday!
163 Season 2 ~ Ingin Rujuk
164 Season 2 ~ Khilaf
165 Season 2 ~ Pergolakan Batin
166 Season 2 ~ Tak Ternilai
167 Season 2 ~ Berbanding Terbalik
168 Season 2 ~ Bertaruh Nyawa
169 Season 2 ~ Lahirnya Helena Olivia Anderson
170 Season 2 - Hasil Tes DNA
171 Pamit
172 Season 2 - Tak Direstui Semesta
173 Season 2 - Gagal
174 Season 2 ~ Akhir Bahagia Untuk Naina
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Pengumuman
128
Season 2 ~ Honeymoon
129
Season 2 ~ Honeymoon Part II
130
Season 2 ~ Honeymoon Part III
131
Season 2 ~ Honeymoon Part IV
132
Season 2 ~ Honeymoon Berakhir
133
Season 2 ~ Kembali Ke London
134
Season 2 ~ The Wedding Elvia & Mike
135
Season 2 ~ Reunian Para Mantan
136
Season 2 ~ Menyelesaikan Masalah
137
Season 2 ~ Dia Lagi Dan Lagi
138
Season 2 ~ Pacar Settingan
139
Season 2 ~ Salah Paham
140
Season 2 ~ Membuang Ego
141
Season 2 ~ Masalah Terselesaikan
142
Season 2 ~ Terperdaya
143
Season 2 ~ Permainan Alex
144
Season 2 ~ Bodoh!
145
Season 2 ~ Meluapkan Amarah
146
Season 2 ~ Melepas Rindu
147
Season 2 ~ Menabung Bibit
148
Season 2 ~ Naik Pitam
149
Season 2 ~ Kepergok Mesum
150
Season 2 ~ Cemburu Berujung Maut
151
Season 2 ~ Memilih Pergi
152
Season 2 ~ Air Mata Perkawinan
153
Season 2 ~ Bersiap
154
Season 2 ~ Menyerah
155
Season ~ Hamil
156
Season 2 ~ Tak Seimbang
157
Season 2 ~ Aku Harus Bagaimana?
158
Season 2 ~ Pasrah
159
Season 2 ~ Tertembak
160
Season 2 ~ Deja Vu!
161
Season 2 ~ Terhina!
162
Season 2 ~ Happy Brithday!
163
Season 2 ~ Ingin Rujuk
164
Season 2 ~ Khilaf
165
Season 2 ~ Pergolakan Batin
166
Season 2 ~ Tak Ternilai
167
Season 2 ~ Berbanding Terbalik
168
Season 2 ~ Bertaruh Nyawa
169
Season 2 ~ Lahirnya Helena Olivia Anderson
170
Season 2 - Hasil Tes DNA
171
Pamit
172
Season 2 - Tak Direstui Semesta
173
Season 2 - Gagal
174
Season 2 ~ Akhir Bahagia Untuk Naina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!