"Daddy bolehkah aku tinggal di sini?" tanya Naina ragu saat sudah menyelesaikan makan siangnya bersama Ayah, Ibu dan kedua Adik kembarnya.
"Sangat boleh sayang," jawab Yalina mencela suaminya yang hendak menjawab.
"Ya tentu sangat boleh, karena rumah ini juga adalah rumah kamu dan kamu bisa tinggal di sini kapanpun yang Naina mau," jawab Robby.
Naina sangat bahagia mempunyai Ibu tiri sebaik Yalina, selama ini otaknya dicemari oleh film yang menceritakan kejamnya Ibu tiri, ia memukul kepalanya sendiri mengusir kehaluannya.
"Terima kasih Mom dan Dad," ucap Naina dengan senyuman yang merekah bahagia.
Setelah menyelesaikan makan siang bersama keluarga keduanya, Naina naik ke lantai 3 tempat kamarnya berada, Naina menghempaskan tubuhnya di atas ranjang luas yang sangat empuk, ia menghentak-hentakkan kakinya karena merasa senang, ternyata hidupnya di Spanyol sangat beruntung dan semembahagiakan ini.
Baru lima menit merebahkan tubuh di atas ranjang, Naina sudah terbang menuju dunia mimpi.
*
*
*
Sore hari Naina dibangunkan oleh dering ponselnya yang sudah berbunyi berpuluh-puluh kali. Naina terbangun dan berjalan ke arah nakas tempat ponselnya berada.
"Halo, kenapa kamu mengganggu waktu tidurku," ketus Naina tanpa tahu siapa yang menghubunginya.
"Nai ini aku Samar, kamu dimana? Kenapa hari ini tidak masuk kerja?" tanya Samar, kekasih Naina di India dan mereka bekerja satu perusahaan.
"Samar aku sudah resign dari ITC, saat ini aku berada di Spanyol, tempat Ayahku tinggal dan aku mungkin akan menetap disini selamanya," jawab Naina santai.
"Jangan bercanda Nai, kalau soal kamu resign dari kantor aku percaya, tapi kalau kamu pergi ke Spanyol tanpa memberi kabar terlebih dulu, pasti itu hanya bercanda!" tutur Samar tidak percaya.
"Samar aku sedang kesal, kamu tahu bukan kalau aku tidak suka main-main kalau sedang kesal!" ketus Naina kesal karena ia masih mengantuk, dan Samar telah mengganggu waktu tidurnya.
"Maaf Nai, aku tidak tahu kalau kamu sedang kesal. Kirim lokasi tempat kamu berada, aku akan menyusul dan menemui kamu," ucap Samar yang tidak ingin berbasa-basi lebih lama, untuk menghindari kemarahan Naina.
"Samar apa kamu sudah gila? Aku di Spanyol dan tidak mungkin kamu datang ke rumah Ayahku, aku juga tidak enak pada Ibu tiriku untuk menerima tamu laki-laki," jelas Naina menolak kedatangan Samar.
"Aku hanya bertamu satu jam di rumah Ayahmu dan tidak akan lebih, ayolah Nai, aku tidak tenang jika belum menemui kamu dan kita harus bicara serius," ujar Samar dengan nada memohon.
"Sam begini saja, kita akan bertemu di dekat rumah Ayahku, eh aku akan menjemput kamu di bandara deh, kapan kamu akan jalan?" tanya Naina plin-plan.
Naina dan Samar menjalin hubungan sejak 3 tahun yang lalu, Samar adalah kekasih kedua Naina dan mereka pertama kali bertemu di perusahaan tempat mereka bekerja, orangtua Samar sangat menentang keras hubungan keduanya, Ibu Samar tidak menyukai Naina karena Naina tidak jelas asal usul orangtuanya, juga keluarganya, hingga membuat Naina dan Samar menjalin hubungan diam-diam.
Samar telah memutuskan panggilannya karena ia akan memesan tiket untuk keberangkatannya esok hari.
Naina hendak kembali merebahkan tubuhnya, namun saat melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 17.00, Naina mengurungkan niatnya, karena ia harus mandi dan turun ke bawah untuk meminta izin pada Ayah dan Ibunya supaya meminjamkannya mobil untuk menemui Samar besok.
Saat sudah selesai mandi dan melapisi wajah cantiknya dengan sedikit bedak, lalu Naina turun ke bawah.
"Selamat sore Mommy," sapa Naina pada Yalina yang sedang bersantai di ruang tamu sambil menjaga Alexa dan Axel yang sedang bermain.
"Sore sayang, kalau sudah lapar kamu makan dulu ya, karena Mommy sudah menyiapkan makan sore untuk kamu," ucap Yalina sembari menunjuk meja makan yang sudah tersaji dengan berbagai macam menu makanan.
"Mommy masak sendiri?" tanya Naina.
"Iya sayang, kalau urusan masak memasak itu sudah jadi tugas Mommy," jawab Yalina dengan ramah.
"Mommy is the best, pantas saja Daddy bulat seperti itu karena memakan masakan istri tercintanya hehe," ucap Naina menggoda Yalina dan keduanya tertawa.
Naina makan sendirian karena semua yang berada di rumah ini sudah selesai makan sore, ia memutuskan besok-besok tidak akan tidur siang lagi.
"Mom, dimana Daddy?" tanya Naina saat sudah selesai makan.
"Daddy lagi pergi keluar, katanya ada urusan sebentar," jawab Yalina.
Naina duduk di samping Yalina sambil menggigit ujung kukunya karena tidak berani untuk meminjam mobil milik Yalina.
"Ada yang ingin dikatakan? Nai, jangan pernah sungkan sama Mommy ya karena kamu adalah anakku juga," ujar Yalina saat menyadari kegugupan Naina.
Akhirnya Naina memberanikan diri untuk bertanya saat sudah diberi lampu hijau oleh Yalina.
"Mom, besok teman aku dari India mau datang ke sini, dia mau ngomongin hal penting. Boleh tidak Mom aku pinjam mobil sebentar saja untuk menemuinya di mall dekat sini?" tanya Naina masih sedikit gugup.
"Nai bukannya Mommy tidak mengizinkan kamu untuk meminjam mobil di rumah ini, tapi keadaannya kamu tidak memilik sim dan identitas Spanyol," jawab Yalina.
Ada kekecewaan di kedua bola mata Naina, tapi ia tidak marah hanya karena urusan mobil, besok ia masih bisa menaiki taxi untuk menjemput Samar.
"Ya sudah Mom besok aku naik taxi saja. Aku mau keliling dulu ya Mom, mau lihat semua seisi rumah ini, boleh kan?" tanya Naina seraya berdiri.
"Iya sayang, di belakang ada taman yang dipenuhi bunga-bunga cantik, kalau kamu ke sana pasti kamu tidak ingin meninggalkan taman itu, di belakang juga ada 2 rumah Bibi yang bekerja untuk Mom dan Dad," jawab Yalina memberi referensi pada Naina agar tidak bosan dan bisa menikmati suasana sore di taman bunga.
Naina berlari ke arah belakang rumah karena begitu penasaran dengan taman yang Yalina sebutkan tadi.
Sungguh menakjubkan, mata Naina melihat taman seindah ini, seperti dongeng tapi ini nyata. Naina berlari dan mencium semua bunga yang sedang bermekaran cantik. Naina menghirup udara dalam-dalam dan ia seperti melayang di atas taman bunga.
"Bukan keputusan yang salah aku datang ke Spanyol, semua yang berada di sini sangat indah dan membuatku kagum," ucap Naina sambil menari dan terus memamerkan senyum bahagianya.
Setelah menghabiskan banyak waktu di taman bunga, Yalina menghampiri Naina karena Robby sudah pulang dan meminta Naina untuk menemuinya.
"Daddy panggil aku ada apa?" tanya Naina saat pertama kali menghampiri Robby di ruang tamu.
"Ada yang mencari kamu," jawab Robby singkat membuat Naina khawatir.
"Siapa Dad? Aku tidak punya teman di Spanyol dan aku baru pertama kali menginjakkan kaki di Kota ini," tanya Naina heran dan ia takut kalau yang mencarinya adalah Samar, tapi itu sangat tidak mungkin.
"Dia menunggumu di luar, kamu temui dulu dia!" titah Robby membuat Naina harap-harap cemas seperti habis melakukan kesalahan.
Naina menghela napas berat sambil menunduk, lalu berjalan ke luar rumah. Ia melirik ke kiri dan ke kanan mencari orang yang mencarinya, tapi ia tidak menemukan siapapun yang berada di luar rumah. Hanya ada mobil kuning yang terparkir di teras rumah.
"Dad, di sini tidak ada siapa-siapa." teriak Naina memanggil Robby yang sedang terkekeh besama Yalina di dalam rumah.
Robby dan Yalina menyusul Naina yang sedang kebingungan karena tidak menemukan siapapun, Robby tadi sengaja ke showroom untuk membelikkan putrinya mobil dan ini kejutan untuk Naina.
"Nai, dia yang mencarimu," ucap Robby seraya menunjuk mobil sport berwana kuning, warna kesukaan Naina.
"Dad, apa kau serius dengan hadiah yang kau berikan untuk aku?" tanya Naina membulatkan matanya karena terkejut sekaligus bahagia.
"Sangat serius, karena kamu akan tinggal di sini dan pasti akan sangat membutuhkan kendaraan," jawab Robby tersenyum sumringah melihat anaknya bahagia.
"Thank you so much Dad!" ujar Naina sambil memeluk erat Ayahnya dan bergantian memeluk Ibunya.
Naina segera menaiki mobil itu dan mencoba test drive saat melihat kunci sudah terpasang di tempatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
ibu tirinya nai oke doke jarang terjadi ada ibu tiri sebaik ini..
2022-06-29
0
Elina💞
duh mau dech jd naina
2021-12-10
0
Fatma ismail
mau minjem ,eh malah d beliin
2021-08-17
0