HIJRAHKU BUKAN KARENA CINTA
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Happy reading guys 😘😘😘
"Ternyata semuanya sia sia,,, cintaku tidak akan pernah bisa kumiliki,,," ucap seorang wanita menggunakan gamis merah muda lengkap dengan cadarnya,matanya sudah memerah.
Tatapan wanita itu tertuju pada seorang pria yang sedang menuntun istrinya yang tengah hamil besar, dapat dia lihat jika tatapan matanya penuh Cinta.
"Astaghfirullah ya Allah,,, maafkan hamba."
Wanita itu mencengkram erat setir Mobilnya, menguatkan hatinya, kemudian melajukan mobilnya menuju pesantren Darussalam.
Tujuan utamanya adalah ingin bertemu dengan sahabat nya. Hampir dua tahun dia meninggalkan tanah air,dia memutuskan untuk berhijrah,menutup auratnya, bahkan tidak akan ada yang mengenal nya jika dirinya Adalah Gabriella Austin felix.
Ya Wanita itu adalah Ella, gadis dengan sejuta tingkah anehnya, tidak ada yang tahu jika selama ini dirinya pergi ke negara orang untuk belajar lebih dalam lagi tentang agama.
Hanya Queena satu satunya orang yang tahu keberadaan nya, sampai di pesantren Darussalam dia melihat cermin membenarkan kembali cadarnya.
"Bismillahirrahmanirrahim,,," Ella turun dari mobilnya.
Ella bertanya pada salah satu santri, apakah Queena ada dirumahnya atau tidak.
Setelah di beri tahu jika Queena ada di rumahnya segera dia melangkah menuju rumah Queena, rasanya benar benar menenangkan jiwanya saat melihat hamparan taman yang begitu asri.
Sampai di depan rumah Queena Ella melihat dua anak kecil sedang bermain kejar kejaran lalu di teras terlihat Queena dan Gus Alzam saling melempar senyum melihat buah hatinya bermain.
Sungguh keluarga bahagia, mempunyai pasangan yang begitu dahsyatnya mencintai, sehingga tidak ada celah orang ketiga dalam keluarganya.
Dibalik cadarnya Ella tersenyum bahagia melihat sahabatnya,tidak pernah dia menyangka jika sahabatnya yang dulunya seorang mafia yang paling di takuti sekarang menjadi istri seorang Gus.
"Assalamu'alaikum,,," ucap Ella.
Merasa ada yang memanggil salam Queena dan Gus Alzam menoleh,melihat ada seorang wanita bercadar melihat kearah mereka.
"Waalaikum salam,,," jawab Queena dan Gus Alzam, Queena merasa tidak asing dengan suara wanita tersebut,postur tubuhnya juga mirip, tapi,,,
"Tidak merindukan sahabatmu?" Ucap Ella.
"Ella,,,,!" Teriak Queena, dia berlari memeluk Ella.
Zia dan Zio menatap Mommynya yang memeluk orang asing menurut mereka berdua.
"Bibi Qila,," ucap Zio mendekat, dia mengira Ella itu Ning Syaqila karena yang menggunakan cadar hanya Ning Syaqila.
"Ma Ila,," panggil Zia dengan nada cadelnya, Zia memang berbeda dengan Zio, Zio bicaranya lancar tidak cadel seperti Zia.
Panggilan mereka pun berbeda, Zio memanggil Bibi sementara Zia memanggil Grandma.
Zio sikapnya seperti Gus Alzam sementara Zia mengikuti sikap Queena sepenuhnya, Zia seperti Queena kecil, jahil, usil,dan tentunya kesayangan Edward.
Jika sudah ada Edward dia akan melupakan keberadaan kedua orang tuanya.
"Bukan sayang,,, ini Aunty Ella bukan bibi Qila." Ucap Queena lembut.
"Halo Twins,,,"Ella berjongkok di depan Zia dan Zio.
"Salim dulu sayang pada Aunty."
Zio langsung mencium tangan Ella sementara Zia terlihat kecewa karena yang datang bukanlah Ning Syaqila,dia berharap yang datang Ning Syaqila karena dia ingin bertemu dengan Grandpa kesayangannya.
Walau di suruh memanggil Grad dad Zia tidak mau, maunya memanggil Grandpa saja sama dengan panggilannya pada Tuan Fredy.
"Zia,,," tegur Gus Alzam.
Walau sedikit kurang ikhlas Zia mencium tangan Ella sambil mengembungkan pipi bulatnya.
Ella yang gemas dengan Zia mencubit pelan pipinya.
"Masyaallah gemesnya." Ucap Ella.
Gus Alzam begitu terkejut dengan perubahan Ella yang berubah seratus delapan puluh derajat, dulu pakaiannya begitu terbuka, tutur katanya cendrung kasar dan sekarang Alhamdulillah sudah mendapat Hidayah.
"Apa kabar Queen?" Tanya Ella.
"Seperti yang kamu lihat." Jawab Queena.
"Keluarga ndalem semuanya sehat?" Tanya Ella.
"Ya mereka semuanya sehat."
"Humaira,,, suruh masuk Ella, tidak enak ngobrol sambil berdiri." Ucap Gus Alzam.
"Ya Allah,,, sampai lupa."
"Tidak apa apa Queen, apa kabar Gus?" Ella juga menyapa Gus Alzam.
"Alhamdulillah,,," jawab Gus Alzam.
"Ayo Ell masuk." Queena menarik tangan Ella pelan.
Zia masih cemberut, dia masih sedikit kesal karena Grandpa kesayangannya itu tidak datang.
Gus Alzam mendekati Zia mengelus pelan kepalanya, putrinya ini memang berbeda dengan Abangnya.
"Putri Abi kenapa?"
"Sia,, mau temu cama Glenpa ?" Jawab Zia.
"Mungkin Grandpa sedang sibuk sayang.".
"Tapi Sia mo temu glenpa Bi."
"Bagaimana kalau kita hubungi Grandpa?"
Zia mengangguk dengan antusias, dia benar benar merindukan Edward yang selalu memberikan apapun yang dia inginkan.
"Cepat Bi telepon Glenpa Sia ingin makan kue tilamisu." Ucap Zia.
"Jadi Zia mau hubungin Grandpa hanya untuk meminta tiramisu?" Tanya Gus Alzam.
"Iya Abi,,," jawab Zia.
"Kita beli saja ya,, nak."
"NO,,, Abi,, Zia mau dibeliin glenpa." Tolak Zia.
"Huwa,,,,,Ommy,,,,,,," teriak Zia dengan tangisan nya yang mampu memekkan telinga.
Queena yang mendengar tangisan putrinya menghela nafas, dia sudah paham dengan sifat putri kecilnya itu, kalau keinginan nya tidak di turuti akan menangis kencang dan tidak akan berhenti sebelum keinginan nya di kabulkan.
"Kenapa Sayang?" tanya Queena lembut pada Zia.
"Hiks,,, Sia mau bicala cama glenpa." jawab Zia.
"Grandpa lagi kerja sayang."
"Pokoknya Sia mau Glenpa Ommy,,"
Dibelakang Queena Ella tersenyum melihat interaksi keluarga kecil Queena, dia ikut bahagia melihat sahabatnya bahagia.
"Sayang Zia tidak mau kenalan sama Aunty?" tanya Ella ikut jongkok di depan Zia.
"No,,,!" tolak Zia langsung.
"Padahal Aunty punya banyak permen loh." Ella mengeluarkan permen lolipop dari dalam tasnya.
Mata Zia langsung berbinar melihat permen kesukaannya.
"Kalau Zia mau kenalan sama Aunty nanti Aunty kabulkan semua keinginan Zia."
"Cius,,,? Mi apa?" tanya Zia.
Gus Alzam menggelengkan kepalanya, putri nya itu terlalu gaul, dan matrenya juga tidak ketinggalan.
"Iya Sayang, apapun keinginan Zia dan Zio nanti Aunty kabulkan."
"Ish,,, jangan Sio juga Onty,Sia saja."
Zio hanya melirik malas Adiknya, meski kembar sikap keduanya memang bertolak belakang, Zio walau masih kecil,sikapnya sangat santun, di usianya yang belum genap tiga tahun dia sudah bisa mengaji dengan lancar.
"Abang Sayang." tegur Queena.
"Zia saja Aunty,nanti dia nangis lagi " ucap Zia dengan sedikit menggoda Zia.
"Lagian Zio mau apa tinggal minta sama Abi,kan Zio sudah bisa ngaji."
"Sia juga bisa ngaji juga kok." Zia tidak mau kalah.
"Ngaji iqra' satu saja belum lancar."
"Ish,,,, lancar kok."
"Ommy,,,,, Sia bisa ngaji kan ."
"Iya sayang Zia bisa ngaji kok."
"Besok Sia mau ngaji Qul an sepelti Sio."
"Iya,,, besok besok kalau waktunya ngaji jangan sembunyi sembunyi ya,,, " Zia langsung cemberut, bukan hanya banyak tingkah Zia juga malas urusan belajar mengaji, Zio akan tenang saat di ajak mengajar atau rapat di kantor, sementara Zia pasti akan membuat ulah dengan mengganggu murid atau para karyawan dengan tingkah usilnya.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
Mohon dukungannya 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Muawanah
aku lgsg mampir kak, hbs bc cerita queen 😊
2024-07-01
0
Alivaaaa
dari Queena langsung ke Ella 🥰
2024-06-13
0
Zanzan
aku mampir...gus azka...syakila ma yg lain gak da judul nya gitu...😁
2024-06-11
0